• Tidak ada hasil yang ditemukan

tutorial pencemaran lingkungan air udara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "tutorial pencemaran lingkungan air udara "

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENCEMARAN LINGKUNGAN

(Laporan Tutorial Sains Dasar)

OLEH

DESY KARTIKA SARI 1417051038

05 Desember 2014 DIA TAMARA

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita memerlukan sumber daya alam dari ingkungan untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan sandang, pangan, papan semuanya memerlukan lingkungan. Namun dalam pemanfaatan sumber daya tersebut, terkadang manusia tidak memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Dan serakah dalam pemanfaatan lingkungan tersebut. Sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan dan pencemaran lingkungan. Dan akhirnya berdampak pada manusia itu sendiri. Sehingga akan mengancam kelestarian makhluk hidup di

dalamnya termasuk manusia. Dengan adanya kejadian tersebut, timbullah pemikiran manusia untuk melestarikan lingkungan tempat tinggalnya demi kelangsungan hidup generasi berikutnya. Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan menggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan

meninggalkan areal bekas tambang begitu saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi. Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian dan lingkungannya perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang mencemari lahan pertanian tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bias mencemari badan air dan merusak tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap kesehatan makhluk hidup.

(3)

semua pihak untuk dapat menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena

pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidak seimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia.

I.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui pengertian dan jenis-jenis pencemaran lingkungan.

2. Mengetahui senyawa-senyawa kimia penyebab pencemaran lingkungan. 3. Dapat menjelaskan gangguan senyawa logam berat dan pencemaran organic. 4. Dapat menjelaskan dampak dan penanganan pencemaran lingkungan.

(4)

2.1 Pengertian Pencemaran

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Peristiwa pencemaran lingkungan disebut polusi. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara bermanfaat bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila :

1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.

2. Berada pada waktu yang tidak tepat

3. Berada pada tempat yang tidak tepat Sifat polutan adalah :

1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.

2. Merusak dalam jangka waktu lama.

Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang

merusak.

2.2 Jenis-Jenis Pencemaran 2.2.1 Pencemaran Udara

(5)

manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

Sumber polusi udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang

ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil

dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara

sekunder(sugiarto,1997).

Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) yg memengaruhi kegiatan manusia seperti,transportasi,industri, pembangkit

listrik,pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar),gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC), gunung berapi,kebakaran hutan, nitrifikasi dan denitrifikasi biologi, transportasi amonia,kebocoran tangki klor,timbulnya gas metana dari lahan uruk/ tempat pembuangan akhir sampah dan uap pelarut organic.

(6)

dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.

Pencemar udara berbentuk partikel cair atau padat,partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhisap ke dalam paru-paru. Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Partikel yang mencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaksi dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.

Solusi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi,

sementara kendaraan angkutan masal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.

2. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.

3. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check).

4. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota.

5. Menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti mobil bertenaga hybrid.

6. Meminimalkan penggunaan AC dan beralih ke Kipas Angin.

2.2.2 Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat

(7)

manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.

Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit. Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.

Pada umumnya, ukuran baik buruknya air didasarkan pada faktor seperti, suhu air,kegiatan industri atau kegiatan lainnya yang memerlukan pendinginan mesin, umumnya didinginkan dengan menggunakan air. Bila tidak ada proses pendinginan sebelumnya. Air sisa yang panas dibuang sebagai limbah dan dapat mencemari lingkuan perairan.

Keasaman (pH) Air. Air yang mempunyai pH antara 6,7 - 8,6 mendukung populasi hewan dan tumbuhan dalam air. Setiap mahluk hidup membutuhkan pH air yang berbeda-beda. Perubahan pH air tersebut, dapat mengganggu kehidupan mahluk hidup. Oleh sebab itu, pembuangan limbah ke perairan dapat mengubah pH air dan mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup, dapat dikatakan dapat mencemari perairan tersebut.

(8)

Jasad renik,air dapat dicemari oleh jasad renik yang dapat menggannggu kesehatan. Penularan dapat juga melalui air. Pembuangan tinja orang sakit ke sungai atau danau dapat mencemari air. Bila air tersebut digunakan orang lain tanpa diolah dengan baik terlebih dahulu, maka orang tersebut dapat juga tertular penyakit. Perairan yang subur menyebabkan tanaman air tumbuh dengan subur dan tumbuh hingga jumlah yang tak terkira, sehingga air menjadi kekurangan oksigen dan ikan sulit bernafas, dan bila ikan itu mati, akan menyebabkan pembusukan dan dihinggapi virus dan bakteri.

Bahan-bahan kimia, adanya bahan-bahan kimia, seperti minyak, herbisida, dan insektisida dapat mencemari air. Penggunaan obat-obatan untuk memberantas hama dan penyakit tanaman pertanian juga dapat mencemari perairan. Demikian industri besar, rumah sakit, laboratorium semuanya dapat mencemari air.

Adanya zat organik dalam air menunjukkan bahwa air tersebut telah tercemar oleh kotoran manusia ,hewan atau oleh sumber lain. Makin tinggi kandungan zat organik didalam air,maka semakin jelas bahwa air tersebut telah tercemar. Komponen utama zat organik adalah karbon, protein, dan lemak lipid. Zat organik ini mudah sekali mengalami pembusukan oleh bakteri dengan menggunakan oksigen terlarut. Limbah organik yang masuk ke dalam perairan dalam bentuk padatan yang terendap,koloid,tersuspensi dan terlarut

(Bachri,1995).

(9)

Solusi yang dapat dilaku

Solusi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang berguna dan gunakan dalam jumlah yang tepat.

2. Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.

3. Kurangi konsumsi obat-obatan kimia berbahaya. Obat-obatan kimia yang berbahaya seperti pestisida, dan obat nyamuk cair.

4. Tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil, truk, dan sepeda motor.

5. Tidak menggunakan sungai untuk wahana memandikan hewan ternak dan sebagai WC umum.

jenis Contoh Sumber utama

Agent infeksius Bakteri, virus Limbah dari manusia dan hewan

Nutrien Nitrat, fosfat Saluran pembuangan air,

limbah dari hewan, pupuk anorganik

Bahan kimia organik Minyak, plastik, pestisida

Logam berat Timbal, merkuri, arsen

Industri, rumah tangga

(10)

6. Tidak membuang sampah rumah tangga di sungai/danau. Kelola sampah rumah tangga dengan baik dan usahakan menanam pohon di pinggiran sungai/danau.

7. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.

8. Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis yang bertujuan untuk meningkatkan konservasi air bawah tanah

9. Pembuatan UU tentang larangan membuang limbah ke sungai

2.2.3 Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida,masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah,air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka zat tersebut dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian mengendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Penyebab pencemaran tanah dapat berupa :

Limbah domestik yang bisa menyebabkan pencemaran tanah bisa berasal dari daerah pemukiman penduduk, perdagangan/pasar/tempat usaha hotel,

kelembagaan dan wisata, bisa berupa limbah padat dan cair. Limbah padat berbentuk sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral.

(11)

Limbah industri yang bisa menyebabkan pencemaran tanah berasal dari daerah pabrik, manufaktur, industri kecil, industri perumahan, bisa berupa limbah padat dan cair. Limbah padat yang berasal dari industri adalah hasil buangan berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan dan daging . Limbah cair yang adalah hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam.

Limbah pertanian yang bisa menyebabkan pencemaran tanah merupakan sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida pemberantas hama tanaman, misalnya DDT. Pestisida dapat berwujud zat kimia, agen biologis (seperti virus atau bakteri), antimikroba, desinfektan atau perangkat yang digunakan untuk melawan hama apapun. Hama termasuk serangga, patogen tanaman, gulma, moluska, burung, mamalia, ikan, nematoda (cacing gelang) dan mikroba yang bersaing dengan manusia untuk memperoleh makanan, menghancurkan properti, menyebarkan penyakit atau menyebabkan gangguan kesehatan. Meskipun ada manfaat untuk penggunaan pestisida, ada juga kekurangannya, seperti potensi toksisitas pada manusia dan organisme lain. Herbisida yang digunakan untuk membunuh gulma, terutama di trotoar dan jalur kereta api mirip dengan auksin dan sebagian besar dapat terdegradasi oleh bakteri tanah namun, jenis yang berasal dari trinitrotoluene sangat beracun dan dapat menyebabkan kematian bahkan dalam konsentrasi rendah. Herbisida lain adalah Paraquat yang sangat beracun tapi konsentrasinya cepat menurun di tanah akibat aktivitas bakteri dan tidak membunuh fauna tanah.

Akibat yang di timbulkan pada kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan

(12)

dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut (pollock,2000).

Solusi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.

2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat

dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari

pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.

(13)

4. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat

pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.

5. Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumur sumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya. 6. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun

sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.

7. Mengubur sisa bahan bangunan secara berlapis sebagai resapan air

2.2.4 Pencemaran suara

Pencemaran suara adalah keadaan dimana masuknya suara yang masuk terlalu banyak sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan manusia. Pencemaran suara cukup menjadi ancama serius bagi kualitas lingkungan terutama dibagian suasana. Sumber pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia. Bunyi disebut bising apabila inetensitasnya telah melampaui 50 desibel. Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh banyak mesin industri, kendaraan bermotor, dan pesawat terbang bila berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen.

Pencemaran suara dapat ditimbulkan oleh adanya suara bising yang disebabkan oleh suara mesin pabrik, mesin penggilingan padi, mesin las, pesawat, kendaraan bermotor yang berlalu-lalang, dan suara kereta api.

Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:

1. Kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi yang sempit, misalnya, mesin gergaji.

2. Kebisingan yang terputus-putus, misalnya, suara arus lalu lintas atau pesawat terbang.

3. Kebisingan impulsif, misalnya, tembakan, bom, atau suara ledakan. 4. Kebisingan impulsif berulang, misalnya, suara mesin tempa.

(14)

menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh kita, misalnya, pusing, mual, jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku, dan naiknya tekanan darah. Tingkat kebisingan atau ukuran energi bunyi dinyatakan dalam satuan desiBell (dB). Pengukurannya menggunakan alat yang bernama Sound Level Meter.

2.3 Aktivitas manusia dan hasil samping yang ditimbulkan 2.4 Sumber energi dan pengaruhnya

2.5 Toksikologi Logam Berat

Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5 gr/cm3 Dapat juga dikarenakan sifat toksiknya. Unsur-unsur logam berat adalah unsur yang mempunyai nomor atom dari 22 sampai 92 yaitu sejumlah unsur seperti merkuri (Hg), arsen (As), timbal (Pb).

Mekanisme Keracunan Logam

1. Memblokir atau menghalangi kerja gugus fungsi biomolekul yang esensial untuk proses biologi, seperti protein dan enzim

2. Menggantikan ion-ion logam esensial yang terdapat dalam molekul terkait. 3. Mengadakan modifikasi atau perubahan bentuk gugus aktif yang dimiliki oleh

boimolekul.

No Jenis Aktivitas Hasil Samping yang ditimbulkan

1 Rumah Tangga Pembuangan kotoran, air kotoran Sampah

Pencemaran udara Kebutuhan tempat tinggal, dan lain-lain

2 Transportasi Pencemaran Udara, Pencemaran Air, Pencemaran Suara Kecelakaan, Kebutuhan tanah untuk jalan, dan lain-lain

3 Industri dan Pabrik Pencemaran Udara, Pencemaran Air, Pencemaran tanah Sampah/sisa-sisa sebagai buangan, Pencemaran panas Suara/kebisingan, Kebutuhan tanah, dan lain-lain.

4 Pertambangan Pencemaran udara karena debu, Pencemaran air, Sampah/sisa-sisa sebagai buangan Kebutuhan tanah, dan lain-lain.

5 Pertanian Pencemaran Air, Pencemaran tanah, Buangan kotoran, Kebutuhan tanah, dan lain-lain.

No Sumber Energi Pengaruh pada lingkungan

1 Energi Matahari Pertambangan

bahan-bahan galian

Pemanfaatan tempat tinggal

2 Batubara Pertambangan

Pencemaran udara karena pembakaran Pencemaran panas

3 Minyak Bumi Pencemaran udara karena pembakaran

Pencemaran air

4 Gas Alam Pencemaran udara karena pembakaran

5 Nuklir Pencemaran udara karena radiasi

Pemcemaran panas

Penumpukan sisa buangan

6 Biomass Penggunaan tanah

(15)

Sifat Toksisitas Logam berat dapat dikelompokan ke dalam 3 kelompok, yaitu :

1. Bersifat toksik tinggi yang terdiri dari atas unsur-unsur Hg, Cd, Pb, Cu, dan Zn.

2. Bersifat toksik sedang terdiri dari unsur-unsur Cr,Ni, dan Co.

3. Bersifat tosik rendah terdiri atas unsur Mn dan Fe.

1. Logam Berat Arsen

Arsen berwarna abu-abu, namun bentuk ini jarang ada di lingkungan. Arsen di air di temukan dalam bentuk senyawa dengan satu atau lebih elemen lain. Bermacam-macam bentuk senyawa kimia dari arsen ini yaitu sebagai berikut ; 1. Arsen triokasida (As2O3),

2. Arsen pentaoksida (As2O5) 3. Arsenat (misalnya : PbHAsO4) 4. Arsen organic

Toksisitas senyawa arsenik dan sangat bervariasi.Minimal dosis akut arsenik yang mematikan pada orang dewasa diperkirakan 70-200 mg atau 1 mg/kg/hari. Sebagian besar melaporkan keracunan arsenik tidak disebabkan oleh unsur arsenik, tapi oleh salah satu senyawa arsen, terutama arsenik trioksida, yang sekitar 500 kali lebih beracun daripada arsenikum murni.

Mekanisme Masuknya Arsen dalam tubuh manusia umumnya melalui oral, dari makanan/minuman. Arsen yang tertelan secara cepat akan diserap lambung dan usus halus kemudian masuk ke peredaran darah.

Toksisitas akut arsen biasanya memperlihatkan gejala sakit perut, gejala tersebut disebabkan oleh adanya vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) yang akan

mengakibatkan terbentuknya vesikel (lepuh) pada lapisan submukose lambung dan usus. Gangguan tersebut mengakibatkan rasa mual, muntah, diare (kadang

(16)

berfungsinya saraf tepi yang ditandai dengan kelumpukan anggota gerak bagian bawah,kaki lemas,persendian tangan lumpuh, dan daya reflex menurun

Pada toksisitas kronis gejala akan timbul dalam waktu 2 - 8 minggu sejak penderita mulai mengonsumsi air yang terkontaminasi tersebut. Gejala yang jelas terlihat adalah adanya kelainan pada kulit dan kuku, terciri dengan adanya

hyperkeratosis, hiperpigmentasi, dermatitis dengan terkelupasnya kulit dan adanya warna putih pada persambungan kulit dan kuku.terjadinya kanker pada kulit, paru-paru, hati, kantung kencing, ginjal, dan kolon.

2. Logam Berat Merkuri

Merkuri adalah logam non radioaktif yang paling beracun yang ada di

lingkungan. Sangat beracun bagi manusia dan dalam jumlah berapa pun berbahaya bagi sel dan jaringan tubuh manusia, menurut Roy B. Kupsinel MD, pengarang “A Patiens’s Guide to Mercury-Amalgam Toxicity – A Major Common Denominator of Degenerative Disease.” WHO menyatakan tidak ada batasan merkuri yang aman bagi manusia – dengan kata lain, merkuri sangat beracun dan tidak ada jumlah merkuri yang di serap adalah aman.

Racun merkuri tidak hanya bersumber dari amalgam saja, tapi juga dapat ditemukan di alam ini baik dalam bentuk padat maupun bentuk yang telah diolah oleh berbagai jenis industri yang diaplikasikan dalam pabrik pulp (bubur kayu), pertanian, fungisida dan pestisida. Sumber lain pencemar merkuri berasal dari obat-obatan farmasi termasuk vaksin dan obat pencuci perut, kosmetik, ikan laut yang berukuran besar seperti swordfish dan tuna, film, plastik, dan cat.

Sumber lainnya seperti tinta yang ada di tempat percetakan dan pembuatan tato, biji dan benih yang diolah, pemutih chlor, cairan pembersih lensa kontak (senyawa merkuri anti-bakteri ditemukan di dalam cairan pembersih lensa kontak serta pada vitamin dan obat-obatan yang disuntikkan), pelembut pakaian, pembersih dan pengkilap lantai, film, termometer dan barometer yang pecah, lotion dan krim antiseptik, dan semprotan.

Mekanisme terjadinya toksisitas Merkuri.Unsur ini mempunyai tiga periode paparan periode akut (14 hari atau lebih sedikit), Intermediet (15-364 hari), dan kronis (365 hari atau lebih).

(17)

Kita mencerna atau menghirup merkuri an-organik yang berasal dari udara,

makanan, air dan tanah – tubuh kita bahkan menyerapnya melalui kulit dan diubah menjadi bentuk yang lebih beracun seperti metil merkuri.

Gejala keracunan merkuri akut

Radang paru-paru (pnemonitis), Bronchitis, Rasa sakit pada dada (dada sesak), Batuk, Rasa seperti logam, Mual, Sakit pada bagian abdomen, Daire dan muntah, Sakit kepala, Garis gelap pada gusi (karena merkurium sulfida), Gigi lepas (copot), Luka pada bibir dan dagu, Gejala-gejala psikopatologis, Otot gemetar .

Diagnosis toksisitas Hg tidak dapat dilakukan dengan tes biokimiawi. Indikator toksisitas Hg hanya dapat didiagnosis dengan analisis kadar Hg dalam darah atau urine dan rambut (Alfian, 2006).

Kadar threshold value metil merkuri untuk dapat menimbulkan gejala klinis bagi orang dewasa yang peka adalah:

1. Konsentrasi merkuri total dalam darah sebesar 20 – 50 mikrogram/100mL. 2. Konsentrasi pada rambut sebesar 50 – 125 mikrogram/g2 (Martono, 2005).

3. Logam Berat Timbal

Timbal adalah logam toksik yang bersifat kumulatif, sehingga mekanisme toksisitasnya dibedakan menurut beberapa organ yang dipengaruhinya yaitu sebagai berikut:

1. Sistem haemopoietik : Pb menghambat system pembentukan hemoglobin sehingga menyebabkan anemia.

2. Sistem saraf pusat dan tepi: dapat menyebabkan gangguan ensepfalopati dan gejala gangguan system saraf perifer.

3. Ginjal: dapat menyebabkan aminoasiduria, fosfaturia, glukosuria, nefropati, fibrosis dan atrofi glomerular.

4. Sistem gastro-intestinal: menyebabkan kolik dan kosnstipasi

5. Sistem kardiovaskuler: menyebabkan peningkatan permiabilitas pembuluh darah 6. Sistem reproduksi : dapat menyebabkan kematian janin waktu melahirkan pada

wanita dan hipospermi dan teratospermia pada pria.

7. Sistem endokrin: mengakibatkan gangguan fungsi tiroid dan fungsi adrenal

(18)

pekerja tambang dan pabrik pemurnian logam, pabrik mobil (proses pengecatan), penyimpanan bateri, percetakan, pelapisan logam dan pengecatan system semprot (hervian,2010).

2.5 Berdasarkan Macam Bahan Pencemar

Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi berikut ini : 1. Pencemaran kimia : CO2, logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni), bahan radioaktif,

pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.

2. Pencemaran biologi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa.

3. Pencemaran fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.

4. Pencemaran suara : kebisingan ( menyebabkan sulit tidur, tuli, gangguan kejiwaan, penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress).

2.6 Berdasarkan Tingkat Pencemaran

Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut: 1. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan

gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.

2. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata di Jepang.

3. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.

(19)

Untuk mengukur tingkat pencemaran disuatu tempat digunakan parameter

pencemaran. Parameter pencemaran digunakan sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran yang telah terjadi.

Paramater Pencemaran, meliputi : 1. Parameter Fisik

Meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu, kekeruhan, dan radioaktivitas 2. Parameter Kimia

Digunakan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman, kadar logam, dan logam berat.

a. Pengukuran pH air

Air sungai dalam kondisi alami yang belum tercemar memiliki rentangan pH 6,5 – 8,5. Karena pencemaran, pH air dapat menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi dari 8,5. Bahan-bahan organik organik biasanya menyebabkan kondisi air menjadi lebih asam. Kapur menyebabkan kondisi air menjadi lebih alkali (basa). Jadi, perubahan pH air tergantung kepada bahan pencemarnya. b. Pengukuran Kadar CO2

Gas CO2 juga dapat larut ke dalam air. Kadar CO2 terlarut sangat

dipengaruhi oleh suhu, pH, dan banyaknya organisme yang hidup dalam air. Semakin banyak organisme di dalam air, semakin tinggi kadar karbon dioksida terlarut (kecuali jika di dalam air terdapat tumbuhan air yang berfotosintesis). Kadar gas CO dapat diukur dengan cara titrimetri.

c. Pengukuran Kadar Oksigen Terlarut

Kadar oksigen terlarut dalam air yang alami berkisar 5 – 7 ppm (part per million atau satu per sejuta, 1 ml oksigen yang larut dalam 1 liter air dikatakan memiliki kadar oksigen 1 ppm).

(20)

2. Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan bakteri anaerob dari dasar perairan.

3. Proses pernapasan organisme yang hidup di dalam air, terutama pada malam hari.

Parameter kimia yang dilakukan melalui kegiatan pernapasan jasad renik dikenal sebagai parameter biokimia, contohnya adalah pengukuran BOD atau KOB. Pengukuran BOD,bahan pencemar organik (daun, bangkai, karbohidrat, protein) dapat diuraikan oleh bakteri air. Bakteri memerlukan oksigen untuk mengoksidasikan zat-zat organik tersebut, akibatnya kadar oksigen terlarut di air semakin berkurang. Semakin banyak bahan pencemar organik yang ada diperairan, semakin banyak oksigen yang digunakan, sehingga mengakibatkan semakin kecil kadar oksigen terlarut. Banyaknya oksigen terlarut yang

diperlukan bakteri untuk mengoksidasi bahan organik disebut sebagai

Konsumsi Oksigen Biologis (KOB / COD) atau Biological Oksigen Demand, yang biasa disingkat BOD. Angka BOD ditetapkan dengan menghitung selisih antara oksigen terlarut awal dan oksigen terlarut setelah air sampel disimpan selama 5 hari pada suhu 200oC. Karenanya BOD ditulis secara lengkap BOD205 atau BOD5 saja.

3. Parameter Biologi

Di alam terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang peka dan ada pula yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu. Organisme yang tahan akan tetap hidup. Siput air dan Planaria merupakan contoh hewan yang peka pencemaran. Sungai yang mengandung siput air dan planaria menunjukkan sungai tersebut belum mangalami pencemaran. Sebaliknya cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup dan bahkan berkembang baik di lingkungan yang kaya bahan organik, meskipun species hewan yang lain telah mati. Ini berarti keberadaan cacing tersebut dapat dijadikan indikator adanya pencemaran zat organik. Organisme yang dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagai indikator biologis.

(21)

1. Punahnya Species

Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan, kemudian mati. Berbagai species hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar, ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut akan mati.

2. Peledakan Hama

Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka serangga dan hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan dengan insektisida juga dapat mengakibatkan beberapa species serangga menjadi kebal (resisten). Untuk memberantasnya, diperlukan dosis yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, pencemaran akan semakin meningkat.

3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan

Punahnya species tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran energi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biokimia terganggu.

4. Kesuburan Tanah Berkurang

Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah. Hal ini menyebabkan kesuburan tanah menurun. Penggunaan pupuk terus-menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Untuk mengatasinya.

Hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang atau dengan kompos, sistem penanaman berselang-seling (tumpang sari), serta rotasi tanaman. Rotasi tanaman artinya menanam tanaman yang berbeda secara bergantian di lahan yang sama.

(22)

Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. Akibat keracunan, orang dapat mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, menyebabkan cacat pada keturunannya bahkan meninggal dunia.

6. Pemekatan Hayati

Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke dalam tubuh alga. Selanjutnya, alga tersebut tersebut dimakan oleh udang kecil Udang kecil dimakan oleh ikan . Jika ikan ini ditangkap manusia kemudian dimakan, bahan pencemar akan masuk ke dalam tubuh manusia. Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa inggris dikenal sebagai biomagnification).

7. Terbentuk Lubang Ozon

Terbentuknya lubang ozon merupakan salah satu permasalahan global. Hal ini disebabkan bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain. Gas CFC, misalnya dari Freon dan spray, yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung (tameng) bumi dari cahaya ultraviolet. Jika gas CFC

mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang”.

8. Efek Rumah Kaca

(23)

III. KESIMPULAN

Dari diskusi yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa:

1. Pencemaran lingkungan terjadi karena tindakan manusia yang tidak bertanggung jawab dan tidak punya kesadaran akan kebersihan lingkungan.

2. Dampak pencemaran lingkungan yang terjadi sangat merugikan manusia dan mahluk hidup lainnya.

3. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan kita harus menumbuhkan kesadran diri sendiri untuk merawat lingkungan yang menjadi tempat tinggal kita.

4. Cara mengolah limbah plastik salah satunya dengan di daur ulang, jika tidak dapat di daur ulang maka kita mencari alternatif dengan menggunakan plastik yang mudah terdegradable agar tidak mencemari lingkungan.

5. Dengan ilmu kimia lingkungan kita dapat mencari inovasi baru sebagai solusi untuk mengatasi pencemaran lingkungan.

6. Logam berat seperti Pb, Hg, dan arsen sangat berbahaya jika masuk kedalam tubuh mahluk hidup.

7. Pencemaran organik sangat berbahaya pada organisme perairan karena mudah mengalami pembusukan.

8. Dampak secara umum dari pencemaran lingkungan adalah Punahnya Species, Peledakan Hama, Gangguan Keseimbangan Lingkungan, Kesuburan Tanah

Referensi

Dokumen terkait

PKM-M yang berjudul “Revitalisasi Minat Baca Al-Qur’an untuk Terciptanya Remaja yang Cinta al-Qur’an” ini diharapkan bisa menjadi sarana bagi remaja di desa Tugu

Spesifikasi peralatan yang digunakan untuk mendukung jaringan yang telah tersedia adalah dimulai dari spesifikasi computer itu sendiri yaitu menggunakan OS Win7, intel

Ucapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menyertai penulis dalam segala proses pembelajaran di Universitas Kristen Satya Wacana selama 4 tahun dan juga dalam

As we see from the cumulative cash flow series in Figure 5.2(b), the total investment is recovered at the end of year 4. If the firm's stated maxi- mum payback period is

kembali materi yang telah diajarkan (apersepsi). Komunikasi Dengan Siswa.. Komunikasi antara siswa dengan guru adalah yang terpenting selama. PBM karena dengan komunikasi

Kelas verba yang ditemukan pada data terdiri dari (1) verba murni, yakni verba yang tidak berasal dari kelas kata lain, (2) verba denominal, yakni verba yang terbentuk dari nomina,

Salah satu metode yang sudah dikenal selama ini adalah memasang isolasi antara bangunan atas dan bangunan bawah (pondasi) untuk meredam energi gempa sehingga membatasi beban

Penelitian tentang pertumbuhan dan hasil cabe keriting (C.annuum.) pada tanah yang diberi perlakuan kerapatan gulma Simaih (A.conyzoides.) yang berbeda didapatkan