• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Kompetisi; persaingan sehingga adanya pengusiran satu species oleh species lainnya. 5. Reaksi; yitu perubahan pada ciri dan sifat habitat oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. Kompetisi; persaingan sehingga adanya pengusiran satu species oleh species lainnya. 5. Reaksi; yitu perubahan pada ciri dan sifat habitat oleh"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

URAIAN MATERI

Kualitas lingkungan tidaklah bersifat stabil, melainkan berfluktuasi tergantung pada faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Suatu faktor tertentu dapat berdampak positif ketika faktor tersebut dapat meningkatkan kualitas lingkungan, sebaliknya suatu lingkungan dapat terkena dampak negatif ketika faktor tersebut dapat menurunkan kualitas lingkungan sehingga berpotensi menyebabkan gangguan keseimbangan lingkungan. Lingkungan yang mengalami gangguan keseimbangan disebabkan oleh masuknya zat-zat tertentu yang dapat menyebabkan pencemaran atau polusi. Zat-yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan disebut polutan.

Pada dasarnya alam memiliki kemampuan untuk memulihkan dirinya menuju ke arah keseimbangan kembali. Namun alam memiliki keterbatasan dalam proses pemulihan tersebut. Tingginya tekanan akibat aktivitas manusia yang melampaui batas kelentingannya menyebabkan alam kehilangan kemampuannya untuk memulihkan diri. Hal ini menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan yang pada akhirnya dirasakan oleh manusia sebagai bagian dari ekosistem. 4.1 Perkembangan Ekosistem

Setiap ekosistem pada prinsipnya akan mengalami perubah seiring dengan perjalanan waktu, baik struktur maupun fungsinya. Perubahan tersebut bisa hanya bersifat lokal dan kecil sifatnya sehingga tidak berdampak penting bagi ekosistem tersebut. Namun kadangkala perubahan itu juga bisa sangat besar dan kuat sehingga dapat mempengaruhi sistem secara keseluruhan. Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh faktor alam (seperti perubahan iklim, akibat gunung meletus, banjir bandang) maupun faktor eksternal (seperti polusi, kebakaran hutan, konversi lahan).

Pada prinsipnya alam memiliki kemampuan dalam memulihkan dirinya menuju ke arah keseimbangan atau kestabilan bila lingkungan mengalami perubahan. Pemulihan diri ke arah kestabilan atau keseimbangan terjadi melalui proses yang disebut suksesi. Suksesi adalah proses perubahan ekosistem secara perlahan-lahan menuju ke arah pematangan (kestabilan) melalui beberapa tahapan serial. Clements (1916) memperkenalkan adanya enam unsur yang akan terjadi sehubungan dengan proses suksesi, yaitu:

1. Penggundulan; yaitu proses yang mengakibatkan terjadinya substrat baru. 2. Migrasi; yaitu kehadiran migrula atau organ pembiak tumbuhan.

(2)

4. Kompetisi; persaingan sehingga adanya pengusiran satu species oleh species lainnya. 5. Reaksi; yitu perubahan pada ciri dan sifat habitat oleh jenis tumbuhan.

6. Stabilisasi; yang menghasilkan komunitas tumbuhan pada tingkatan yang matang.

Suksesi yang terjadi akibat perubahan komunitas atau vegetasi yang dikemukakan di atas menggambarkan bertambah kayanya suatu daerah oleh berbagai jenis tumbuhan yang hidup di atasnya. Proses perubahan ini disebut suksesi progresif. Sedangkan apabila perubahan tersebut mengarah pada penurunan jumlah jenis tumbuhan maupun penurunan kompleksitas struktur komunitas tumbuhan disebut suksesi regresif.

Berdasarkan kondisi awalnya, suksesi dibedakan atas:

a. Suksesi primer; yaitu suksesi yang terjadi pada tempat-tempat yang baru terbentuk atau ekosistem yang mengalami kerusakan total. Suksesi ini biasanya diawali oleh kehadiran organisme pionir atau perintis. Misalnya terbentuknya ekosistem seiring dengan terbentuknya daratan delta sungai, atau kerusakan ekosistem akibat gunung api meletus seperti gunung krakatau yang menyebabkan seluruh kehidupan di pulau tersebut musnah.

b. Suksesi sekunder; yaitu suksesi yang terjadi pada saat ekosistem mengalami gangguan atau kerusakan secara tidak menyeluruh atau total, dimana komposisi biotik yang sudah ada sebelumnya turut mempengaruhi proses suksesi. Misalnya kerusakan akibat kebakaran hutan atau banjir yang masih menyisakan komponen biotik sebelumnya.

Sedangkan berdasarkan sumber awal terbentuknya jaring-jaring makanan, suksei tersebut, dibedakan atas:

a. Suksesi autrofik; yaitu suksesi yang terjadi bila jaring-jaring makanan bergantung pada organisme fotosintetik, misalnya hutan yang terbentuk setelah kebakaran atau bekas tanah yang sebelumnya sudah ada tanamannya.

b. Suksesi heterotrofik; yaitu suksesi yang terjadi bila jaring-jaring makanan bergantung pada pembentukan bahan-bahan organik atau dalam balok-balok yang lapuk

Dalam kajian suksesi harus memperhitungkan segala aspek dari ekosistem untuk menggambarkan perubahan struktur dan fungsi ekosistem selama suksesi berlangsung. Tabel 4.1 berikut menggambarkan tentang ringkasan dari pola berpikir tentang teori suksesi.

(3)

Tabel 4.1. Ringkasan pola berpikir tentang teori suksesi.

KARAKTER PERKEMBANGAN/SEREAL FASA KLIMAKS Struktur Jenis - Komposisi jenis - Diversitas jenis Perubahan cepat Meningkat Perubahan bertahap Stabil/menurun Bentuk Hidup

- Ukuran tumbuhan dominan - Siklus hidup

- strategi

Kecil

Pendek dan sederhana umum

Besar(darat), kecil (air) Panjang/kompleks (darat), pendek/sederhana (air spesialisasi Struktur Organik - biomassa total - Stratifikasi Naik Sederhana Aliran Energi - Hubungan tropik - Produktivitas kotor - Produktivitas bersih - stabilitas

Pendek, linier (rantai makanan) Rendah

Tinggi Rendah

Panjang, kompleks (jaring-jaring makanan) Tinggi Rendah Tinggi Siklus Nutrisi - siklus nutrisi - siklus total

- laju pertukaran (biotik – abiotik)

- peranan detritus (regenerasi nutrisi) Terbuka Kecil Cepat Tidak penting Tertutup

Besar (darat), kecil (air) Lambat

Penting

4.2 Isu Lingkungan Global, nasional dan Lokal

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dua sisi mata uang. Disatu sisi perkembangan ipteks mampu memberikan kemudahan-kemudahan bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, namun disisi lain dapat memberikan dampak negatif bagi

(4)

keseimbangan lingkungan. Perkembangan penduduk yang sangat pesat selalu dibarengi oleh kebutuhan yang meningkat pula. Akibatnya terjadi eksplorasi terhadap sumberdaya alam yang berujung pada eksploitasi. Pemanfaatan sumberdaya yang tidak berkesinambungan telah menyebabkan terjadinya krisis lingkungan baik secara global, nasional maupun lokal.

Isu lingkungan global adalah isu-isu yang memuat tentang permasalahan-permasalahan lingkungan yang bersifat global. Disebut permasalahan lingkungan global apabila permasalahan lingkungan tersebut berdampak pada sebagian besar wilayah dimuka bumi ini. Beberapa contoh isu lingkungan global adalah:

a. Pemanasan global (global warming); merupakan fenomena peningkatan suhu bumi yang dirasakan hampir seluruh belahan dunia. Peningkatan suhu bumi terutama disebabkan oleh peningkatan kandungan emisi gas rumah kaca dan penipisan/kerusakan lapisan ozon. Meningkatnya aktivitas industri dan kendaraan bermotor yang menghasilkan karbondiosida sebagai emisi gas rumah kaca telah menyebabkan sebagian panas tertahan diatmosfer bumi. Demikian pula halnya penipisan lapisan ozon oleh penggunaan CFC (Clouroflourocarbon) dari mesin pendingin seperti AC dan freezer telah menyebabkan kemampuan atmosfer dalam menghalangi penetrasi sinar ultraviolet dari matahari menjadi terganggu.

b. Deforestikasi; menurunnya kawasan hutan yang dikonversi menjadi kawasan pemukiman, pertanian hingga perkebunan monokultur. Padahal hutan merupakan penyerap karbondioksida yang merupakan emisi gas rumah kaca dan sebagai penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup dalam respirasi.

c. Penurunan keanekaragaman hayati; semakin sempitnya wilayah hutan dan meningkatnya deforestikasi menyebabkan bumi kehilangan banyak sumberdaya hayati yang merupakan sumber plasma nuftah bagi manusia.

d. Hujan asam; proses industrialisasi telah mengakibatnya meningkatnya oksida nitrat di oksida sulfat di udara. Bila bereaksi dengan air hujan yang turut, kedua oksida tersebut akan menyebabkan sifat air hujan menjadi asam. Hal ini dapat menyebabkan korosi pada logam dan bangunan serta menjadikan perairan dan tanah cenderung bersifat asam.

e. Desertifikasi; merupakan proses penggurunan dimana wilayah lahan kritis semakin meluas. Selain isu lingkungan global, beberapa kerusakan yang bersifat nasional juga semakin mengkuatirkan, seperti kebakaran hutan. Bahkan saat ini kebakaran hutan sudah menjadi masalah regional, karena asap kebakaran hutan telah mengganggu negara-negara tetangga kita.

(5)

Permasalahan lingkungan nasional lain yang sering terjadi adalah pencemaran minyak lepas pantai yang diakibatkan oleh sistem penampungan yang bocor atau kapal tanker pengangkut minyak yang tenggelam. Lapisan minyak yang menutupi permukaan laut dapat berdampak pada terganggunya penetrasi cahaya matahari ke perairan sehingga mengganggu fotosintesis fitoplankton dan tumbuhan air lainnya serta terganggunya pengikatan oksigen.

Isu lingkungan lokal adalah isu lingkungan yang hanya berdampak pada wilayah tertentu atau bersifat lokal. Beberapa permasalahan yang bersifat lokal seperti permasalahan sampah, kekeringan, longsong, banjir, aberasi pantai, erosi tanah dan interupsi air laut. Memang masalah lokal tidak memberikan efek sebesar isu lingkungan nasional bahkan global. Namun jika ini dibiarkan terus akan menjadi maslah serius yang akan mengganggu aktivitas manusia bahkan dapat memakan korban jiwa.

4.3 Pengaruh dan Peranan Manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Suatu zat dapat disebut sebagai polutan apabila memenuhi salah satu dari kriteria berikut, yaitu: a. Jumlahnya melebihi jumlah normal; contohnya, karbon dioksida dengan kadar dibawah

0,033% di udara bermanfaat bagi bagi tumbuhan untuk fotosintesis dan menjaga suhu bumi agar tetap hangat, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat menyebabkan pemanasan global. b. Berada tidak tepat pada waktunya; contohnya penyemprotan insektisida pada buah yang akan

dipanen akan menyebabkan buah berbahaya untuk dikonsumsi karena mengandung residu insektisida. Seharusnya insektisida disemprotkan jauh-jauh hari sebelum buah dipanen, sehingga residu insektisidanya sudah terurai ketika akan dikonsumsi.

(6)

c. Berada tidak tepat pada tempatnya; contohnya pupuk urea, saat ditaburkan kesawah pada saat padi baru berumur beberapa minggu akan menyebabkan padi tumbuh subur, namun bila urea masuk ke perairan irigasi atau sungai dapat berdampak pada blooming tumbuhan atau gulma. Berdasarkan sumber bahan pencemarnya, zat pencemar dapat dibedakan atas:

a. Pencemar kimiawi; yaitu pencemaran yang berasal dari senyawa-senyawa kimia, misalnya berupa logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk anorganik, pestisida, detergen, zat radio aktif dan minyak.

b. Pencemar biologi; yaitu pencemaran yang disebebakan polutan dari mikroorganisme, misalnya pencemaran oleh Escherichia coli, Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa.

c. Pencemar fisik; pencemaran yang disebebakan polutan dari benda-benda fisik seperti kaleng, botol, plastik, dan karet.

Berdasarkan tempat terjadinya, pencemaran dibedakan atas 3 macam, yaitu: a) Pencemaran udara; b) Pencemaran air; dan c) Pencemaran tanah.

a) Pencemaran udara

Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukannya zat dan komponen lain ke udara oleh kegiatan yang menyebabkan udara menjadi kurang sehat atau tidak dapat berfungsi lagi. Udara di lingkungan tercemar oleh zat-zat polutan sehingga tidak bersih lagi dan merupakan gangguan bagi makhluk hidup/manusia sekitarnya. Dengan kemajuan teknologi pada masa kini, polusi udara telah menimbulkan banyak kekhawatiran terutama di daerah industri.

Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas-gas lain. Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali. Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang, sementara kandungan karbon dioksida bertambah. Ketika tumbuhan menjalani sistem fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan. Ketika komposisi gas melebihi ambang batasnya dan dapat menganggu keseimbangan ekosistem, maka gas tersebut dianggap sebagai polutan. Berikut ini adalah contoh polutan yang menyebabkan pencemaran udara, yaitu:

(7)

a. Gas H2S. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi,bisa juga dihasilkan dari

pembakaran minyak bumi dan batu bara.

b. Gas CO dan CO2. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun,

merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas CO2 dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat mengganggu

pernapasan. Selain itu, gas CO2 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas

matahari sehingga suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi akibat CO2 disebut juga

sebagai efek rumah kaca.

c. Partikel SO2 dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun,

membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.

d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan meng- hasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.

Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian. Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million).

b) Pencemaran air

Pencemaran air adalah masuk atau dimasukannya zat dan komponen lain ke badan perairan oleh kegiatan yang menyebabkan fungsi perairan menjadi terganggu. Pencemaran air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar yang bersumber dari:

a. Limbah pertanian seperti sisa insektisida dan pupuk sintetis. b. Limbah domestik, misalnya, sisa detergen.

(8)

c. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun di perairan

Salah satu bahan pencemar di laut adalah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut. Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.

c) Pencemaran tanah

Pencemaran tanah adalah masuk atau dimasukannya zat dan komponen lain ke permukaan/dalam tanah oleh kegiatan yang menyebabkan fungsi tanah mengalami gangguan. Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis polutan, seperti:

a. Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng b. Detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan)

c. Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

Limbah atau sampah bisa diartikan sebagai sisa-sisa hasil pengolahan pabrik ataupun manusia yang mengandung zat kimia berupa sampah dan dapat menimbulkan polusi serta menganggu kesehatan. Pada umunya sebagian besar orang mengatakan bahwa limbah adalah sampah yang sama sekali tidak berguna dan harus dibuang, namun jika pembuangan dilakukan secara terus-menerus maka akan menimbulkan penumpukan sampah. Limbah bukanlah suatu hal yang harus dibuang tanpa guna, karena dengan pengolahan dan pemanfaat secara baik limbah akan menjadi barang yang lebih berguna dari sebelumya.

Limbah akan menjadi suatu yang sangat berguna dan memiliki nilai jual tinggi kala limbah diolah secara baik dan benar. Limbah yang tidak diolah akan menyebabkan berbagai polusi baik polusi udara, polusi air, polusi tanah dan juga polusi lain yang akan menjadi sarang penyakit. Berdasarkan wujudnya limbah dibedakan menjadi:

(9)

1. Limbah padat, limbah padat adalah limbah yang berwujud padat. Limbah padat bersifat kering, tidak dapat berpindah kecuali ada yang memindahkannya. Limbah padat ini misalnya, sisa makanan, sayuran, potongan kayu, sobekan kertas, sampah, plastik, dan logam

2. Limbah cair, limbah cair adalah limbah yang berwujud cair. Limbah cair terlarut dalam air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam. Contoh limbah cair adalah air bekas mencuci pakaian, air bekas pencelupan warna pakaian, dan sebagainya.

3. Limbah gas, limbah gas adalah limbah zat (zat buangan) yang berwujud gas. Limbah gas dapat dilihat dalam bentuk asap. Limbah gas selalu bergerak sehingga penyebarannya sangat luas. Contoh limbah gas adalah gas pembuangan kendaraan bermotor. Pembuatan bahan bakar minyak juga menghasilkan gas buangan yang berbahaya bagi lingkungan

Berdasarkan komponen penyusunnya limbah dibedakan menjadi:

a. Limbah organik; Limbah organik termasuk pada jenis limbah yang mudah diuraikan zat-zatnya mejadi partikel-partikel yang baik untuk lingkungan. Limbah organik bisa berupa sampah rumah tangga, sampah industri yang tidak menggunakan bahan kimia misalnya sampah sayur-sayuran dan sampah peralatan yang alami ataupun sampah hasil ternak. Limbah organik dari rumah tangga tidak hanya berpaku pada sampah-sampah yang berupa hasil olahan makhluk hidup saja tetapi Limbah apapun asalkan mampu diolah menjadi benda-benda yang lebih bermanfaat dan dapat diuraikan adalah limbah organik.

b. Limbah anorganik; Limbah anorganik merupakan limbah yang berasal dari limbah pabrik dan perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang pertambangan. Sumber daya alam yang tidak mampu untuk diuraikan menjadi partikel-partikel berguna inilah yang dikatakan limbah anorganik. Limbah industri anorganik yang tidak dapat diuaraikan ini akan berbahaya bagi kesehatan dan menjadi sampah yang tidak berguna bagi manusia maupun lingkungan sekitar. Limbah rumah tangga yang berupa benda-benda bekas seperti plastik, kaleng bekas, botol-botol bekas dan peralatan lain juga dikatakan menjadi limbah anorganik karena limbah ini tidak mampu diuraikan.

Berdasarkan sumbernya, limbah dibedakan menjadi:

a. Limbah rumah tangga, limbah rumah tangga disebut juga limbah domestik. b. Limbah industri, limbah industri adalah limbah yang berasal dari industry pabrik.

(10)

c. Limbah pertanian, limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, contohnya sisa daun-daunan, ranting, jerami, dan kayu.

d. Limbah konstruksi. Adapun limbah konstruksi didefinisikan sebagai material yang sudah tidak digunakan yang dihasilkan dari proses konstruksi, perbaikan atau perubahan. Material limbah konstruksi dihasilkan dalam setiap proyek konstruksi, baik itu proyek pembangunan maupun proyek pembongkaran (contruction and domolition). Limbah yang berasal dari perobohan atau penghancuran bangunan digolongkan dalam domolition waste, sedangkan limbah yang berasal dari pembangunan perubahan bentuk (remodeling), perbaikan (baik itu rumah atau bangunan komersial), digolongkan ke dalam construction waste.

e. Limbah radioaktif, limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik pemanfaatan untuk pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir, maupun pemanfaatan tenaga nuklir untuk keperluan industri dan rumah sakit. Bahan atau peralatan terkena atau menjadi radioaktif dapat disebabkan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion.

Untuk mengurangi permasalahan limbah sampah, saat ini kita sedang menggalakkan program 3R, yaitu:

a. Reduce, yaitu kegiatan/perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah. Contoh: Jika berbelanja ke pasar, bawalah tas dari rumah sehingga turut menghemat pemakaian tas plastik dari toko/penjual. Selain itu bila setiap orang menggunakan saputangan daripada tissue, di samping akan mengurangi sampahnya, dengan tidak menggunakan tissue dapat terjadi penghematan terhadap bahan baku untuk tissue, yang tidak lain adalah kayu dari hutan. Kalau setiap orang melakukan hal tersebut beberapa ton sampah yang akan terreduksi per bulan dan beberapa hasil hutan dapat terselamatkan.

b. Reuse, Menggunakan kembali barang bekas tanpa pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda. Contoh : kaleng bekas minuman digunakan sebagai tempat pensil, plastik bekas belanja digunakan lagi untuk membawa belanjaan dilain waktu.

c. Recycle, Kegiatan yang memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Contoh : mendaur ulang kertas yang tidak di gunakan menjadi kertas kembali, botol plastik bisa di sulap menjadi tempat alat tulis. Sampah organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur ulang menjadi kompos (pupuk).

(11)

RANGKUMAN

Selamat, Anda telah menyelesaikan modul tentang keseimbangan ekosistem. Dengan demikian sebagai seorang guru, Anda telah memiliki kompetensi profesional untuk materi keseimbangan ekosistem. Hal-hal penting yang telah Anda pelajari dalam modul keseimbangan ekosistem ini adalah sebagai berikut:

 Setiap ekosistem pada prinsipnya akan mengalami perubahan seiring dengan perjalanan waktu, baik struktur maupun fungsinya. Alam memiliki kemampuan dalam memulihkan dirinya menuju ke arah keseimbangan atau kestabilan bila lingkungan mengalami perubahan. Pemulihan diri ke arah kestabilan atau keseimbangan terjadi melalui proses yang disebut suksesi.

 Permasalahan lingkungan saat ini yang sangat mengkuatirkan diantaranya adalah global warming, menurunnya keanekaragaman hayati, deforestikasi, penggurunan dan hujan asam.  Pemanasan global terjadi akibat aktivitas manusia seperti menghasilkan emisi gas rumah kaca

(karbondioksida) dan kerusakan lapisan ozon yang disebabkan oleh gas Cluorofluoracarbon (CFC)

 Zat yang dapat menyebabkan polusi disebut polutan. Suatu zat dikatakan polutan bila memenuhi salahsatu kriteria seperti jumlahnya melebihi normal atau diberikan tidak tepat pada waktunya atau ditempatkan tidak pada tempatnya.

 Salah satu upaya untuk menanggulangi sampah adalah dengan menerapkan program 3R, yaitu Reduce, Reuse dan Recycle.

Gambar

Tabel 4.1. Ringkasan pola berpikir tentang teori suksesi.

Referensi

Dokumen terkait

PKM-M yang berjudul “Revitalisasi Minat Baca Al-Qur’an untuk Terciptanya Remaja yang Cinta al-Qur’an” ini diharapkan bisa menjadi sarana bagi remaja di desa Tugu

Spesifikasi peralatan yang digunakan untuk mendukung jaringan yang telah tersedia adalah dimulai dari spesifikasi computer itu sendiri yaitu menggunakan OS Win7, intel

Ucapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menyertai penulis dalam segala proses pembelajaran di Universitas Kristen Satya Wacana selama 4 tahun dan juga dalam

As we see from the cumulative cash flow series in Figure 5.2(b), the total investment is recovered at the end of year 4. If the firm's stated maxi- mum payback period is

Selain itu guru praktikan memperoleh gambaran langsung mengenai pembelajaran di dalam kelas, karakteristik anak didik, cara berinteraksi antara guru dengan siswa, cara

kembali materi yang telah diajarkan (apersepsi). Komunikasi Dengan Siswa.. Komunikasi antara siswa dengan guru adalah yang terpenting selama. PBM karena dengan komunikasi

Kelas verba yang ditemukan pada data terdiri dari (1) verba murni, yakni verba yang tidak berasal dari kelas kata lain, (2) verba denominal, yakni verba yang terbentuk dari nomina,

Salah satu metode yang sudah dikenal selama ini adalah memasang isolasi antara bangunan atas dan bangunan bawah (pondasi) untuk meredam energi gempa sehingga membatasi beban