• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis efektivitas sistem pengendalian intern

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "analisis efektivitas sistem pengendalian intern"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Mendeskripsikan efektivitas sistem pengendalian intern terhadap prosedur penilaian agunan KPR pada PT.

Manfaat Penelitian

Definisi Istilah

Dari Committee of Sponsoring Organizations (COSO) dalam bukunya, Romney dan Steinbart mendefinisikan bahwa pengendalian internal adalah suatu proses yang dilakukan oleh dewan komisaris, manajemen dan bertujuan untuk memberikan keyakinan yang masuk akal bahwa tujuan pengendalian telah tercapai dengan pertimbangan efisiensi dan efektivitas. operasional organisasi dengan keandalan pelaporan, keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. 22. Kreditur berhak menjual barang yang dijadikan jaminan jika debitur tidak mampu membayar utangnya pada saat jatuh tempo.

Sistematika Pembahasan

Gadai adalah jaminan yang diserahkan oleh debitur atau debitur kepada kreditur atau pemberi utang. Pada bab ini dijelaskan metode penelitian yang digunakan untuk mencapai hasil penelitian yang maksimal, yang meliputi pendekatan penelitian, lokasi penelitian, topik penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahapan penelitian.

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem pengendalian internal dengan memberikan kredit kepada PT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi sistem pengendalian internal terhadap prosedur penilaian keselamatan di PT.

Kajian Teori

  • Efektivitas
  • Sistem Pengendalian intern

Dapat digarisbawahi bahwa yang dimaksud dengan tata cara penilaian barang agunan adalah suatu tindakan yang berupa kegiatan melakukan penilaian terhadap barang untuk mengetahui barang penjamin utang yang telah diserahkan kepada debitur sebagai. jaminan utang berdasarkan penggunaan metode tertentu pada saat melakukan penilaian barang jaminan utang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian prosedur evaluasi agunan sama dengan melakukan evaluasi agunan untuk mengetahui nilai barang yang dijadikan agunan atas pinjaman yang akan ditolak. Nilai taksiran suatu barang yang dijadikan jaminan untuk diagunkan tidak ditentukan oleh harga pasar, melainkan setelah dikalikan dengan persentase tertentu.

Pegadaian dengan senang hati menerima jaminan berupa bangunan, karena bangunan merupakan jaminan yang lazim diakui sebagai harta benda. Proses evaluasi agunan memuat beberapa berkas yang harus dilengkapi untuk memudahkan penggunaan pinjaman, antara lain: Mengevaluasi dan juga menentukan harga berapa yang pantas untuk diberikan sebagai agunan guna menentukan besaran pinjaman yang dapat diberikan kepada nasabah.

Perkiraan nilai agunan yang akan dijaminkan tidak didasarkan pada harga pasar normal melainkan dikalikan persentase tertentu yang sudah menjadi kebijakan PT. Dalam hal ini asuransi harus dijaga agar tetap terjaga dengan baik. e) manfaat moneter PT.

Lokasi Penelitian

Subyek Penelitian

Dengan menggunakan teknik purposive, data yang diperoleh mempunyai sumber yang lengkap dan beragam, mulai dari informan yang dianggap paling mempunyai pengetahuan mengenai permasalahan tersebut.

Teknik Pengumpulan Data

Observasi merupakan kegiatan memusatkan perhatian pada suatu objek dengan memaksimalkan penggunaan indera mata dan dibantu oleh indera lainnya. Observasi disebut juga kemampuan seseorang dalam menggunakan pengamatannya melalui kerja panca indera mata dan dibantu panca indera lainnya.58 Menurut Sugiyono, observasi partisipan adalah observasi yang melibatkan peneliti dengan aktivitas yang diamati. Observasi partisipatif merupakan suatu teknik pengumpulan data dan bahan informasi yang meliputi pengamatan dan pencatatan transaksi gadai secara sistematis, agar data yang diperoleh lebih lengkap dan menentukan tingkat pemahaman masing-masing objek pengamatan di perusahaan.

Wawancara adalah proses memperoleh informasi untuk keperluan penelitian melalui tanya jawab tatap muka antara penanya atau pewawancara dengan narasumber atau responden dengan menggunakan alat yang disebut Panduan Wawancara. Meskipun wawancara merupakan proses percakapan yang berupa tanya jawab tatap muka, namun wawancara merupakan proses pengumpulan data untuk penelitian. 59 Pengumpulan data melalui wawancara tatap muka. Efektivitas sistem pengendalian internal terhadap prosedur penilaian jaminan kredit pada PT Pegadaian (Persero) UPC Tanggul Wetan Jember.

Dokumen-dokumen tersebut merupakan arsip peristiwa-peristiwa yang terjadi selama 60 tahun yang lalu. Dokumentasi dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan dokumentasi pada PT Pegadaian (Persero) dengan cara mencari dan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian, dimana objek permasalahan yang diteliti berupa berupa catatan, buku, jurnal, transaksi dan sebagainya.

Analisis Data

Reduksi data merupakan tahap mengklasifikasikan dan juga membuang apa yang tidak perlu agar data tersebut dapat memberikan informasi yang bermakna dan juga memudahkan dalam menarik kesimpulan. Mengumpulkan data dan informasi terkait kegiatan transaksi penilaian agunan kredit, memperoleh informasi melalui wawancara dan dokumentasi. Mengumpulkan data dan informasi mengenai efektivitas sistem pengendalian internal prosedur penilaian agunan kredit pemilikan rumah PT.

Menganalisis data hasil pemantauan lapangan terhadap pelaksanaan penilaian agunan kredit dan melihat kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal agunan kredit yang diterapkan perusahaan. Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah menarik kesimpulan dan memverifikasi. Kesimpulan awal yang diambil masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti pendukung yang kuat pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Namun apabila kesimpulan yang diambil pada tahap awal didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang diambil tersebut merupakan kesimpulan yang kredibel. Temuannya dapat berupa gambaran atau gambaran suatu benda yang sebelumnya gelap atau gelap, sehingga setelah diperiksa menjadi jelas.

Keabsahan Data

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang menggabungkan beberapa teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada.61.

Tahap-Tahap Penelitian

Pada tahap ini harus terlebih dahulu membuat desain penelitian.Perancangan organisasi penelitian diawali dengan sistematika pengorganisasian yang akan dilakukan dalam penelitian. Sebelum melakukan penelitian, hal yang perlu dilakukan adalah menentukan bidang atau tempat dimana penelitian akan dilakukan. Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian resmi, sehingga sebelum memulai penelitian, peneliti harus terlebih dahulu memperoleh surat izin, yaitu menyertakan surat izin dari pihak akademik kepada lembaga tempat penelitian dilakukan.

Setelah mendapat persetujuan penelitian, peneliti akan memasuki objek penelitian dan segera mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara untuk memperoleh informasi terkait judul yang ditentukan peneliti. Setelah peneliti memperoleh data, dan data telah dianalisis, langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah membuat laporan penelitian. Laporan penelitian selanjutnya diserahkan kepada dosen pembimbing untuk dikoreksi dan direvisi apabila terdapat kesalahan dan kekurangan.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Gambaran Objek Penelitian

64. Adanya PP.No.10 tanggal 1 April 1990 dapat dikatakan sebagai tonggak awal kebangkitan kembali pegadaian. Satu hal yang perlu dipahami, PP.No.10 menegaskan misi yang akan dijalankan. Adanya struktur organisasi merupakan komponen penting suatu usaha dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, PT Pegadaian Kantor Cabang Jember beserta seluruh pegawainya mempunyai peran dan wewenang dalam mengembangkan usaha dan menyalurkan kredit kepada masyarakat.

Pengurus cabang dapat dicirikan sebagai jabatan struktural tertinggi di cabang dengan segala kualifikasinya dan bertanggung jawab terhadap kegiatan cabang perusahaan. Yaitu pengelolaan gudang asuransi emas dan dokumen kredit dengan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan penerbitan, serta pengelolaan dokumen asuransi dan kredit. Fungsi penitipan toko adalah memeriksa, menyimpan, memelihara dan mengeluarkan serta mendaftarkan barang-barang sekunder, kecuali barang-barang dalam kantong, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka ketertiban dan keamanan serta keutuhan barang yang dipertanggungkan.

Merupakan kredit dengan sistem gadai yang diberikan kepada seluruh kelompok nasabah untuk kebutuhan yang berbeda-beda, dimana jaminannya biasanya berupa barang elektronik. Merupakan kredit dengan angsuran bulanan kepada UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) untuk mengembangkan usaha dengan sistem fidusia.

Penyajian Data Dan Analisis

  • Prosedur Penilaian Barang Jaminan Kredit Gadai pada PT
  • Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Atas Prosedur

Barang yang digadaikan bukan hanya barang anda saja, namun terdapat kategori dan kategori jenis agunan di PT. Pegadaian dibagi menjadi 2 kategori agunan ya kak, ada kategori barang berharga dan juga kategori barang gudang. Dalam kasus lain, peneliti mewawancarai seorang pria bernama Pak Hartono yang mengaku ingin mengajukan mobilnya sebagai jaminan KPR.

Dengan mendatangi langsung pegadaian dan membawa agunannya, maka prosedur penilaian agunan akan selesai. Selain itu, pemeriksaan ulang terhadap agunan akan dilakukan setiap dua minggu sekali oleh manajemen departemen. Dari wawancara di atas, peneliti dapat melihat bahwa terdapat langkah-langkah pengendalian internal yang terkait dengan tata cara penilaian agunan hipotek.

Proses monitoring yang dilakukan disini terhadap aset agunan dijelaskan oleh Ibu Eva selaku kepala departemen di PT. Hal ini juga terlihat dari salah satu nasabah yang memberikan komentar mengenai sistem pengendalian internal terhadap tata cara penilaian agunan kredit pemilikan rumah di PT.

Pembahasan Dan Temuan

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, peneliti menemukan bahwa pelaksanaan prosedur penilaian kredit pemilikan rumah pada PT. Pegadaian (UPC) Tanggul Wetan Jember telah menerapkan sistem pengendalian internal yang cukup baik dan memadai untuk menjamin kelancaran prosedur penilaian agunan. Dengan demikian tujuan pengendalian yang dicapai dapat memberikan gambaran bahwa efektivitas sistem pengendalian internal atas prosedur penilaian agunan kredit pemilikan rumah pada PT.

Pegadaian (Persero) UPC Tanggul Wetan Jember telah sesuai dengan mekanisme prosedur penilaian agunan berdasarkan standar operasional prosedur yang telah diterapkan di lembaga. Pegadaian (Persero) UPC Tanggul Wetan Jember untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan dalam prosedur penilaian jaminan hipotek. “Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Penerimaan Dan Pencairan Agunan Emas Pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Tamalanrea.”

Seberapa efektifkah sistem pengendalian internal terhadap prosedur? penilaian agunan kredit gadai pada PT Pegadaian. Pegadaian (Persero) UPC Tanggul Wetan Jember untuk sistem pengendalian internal prosedur penjaminan jaminan kredit. Bagaimana kegiatan pengendalian penilaian agunan kredit pemilikan rumah dan juga bagaimana sistem informasi pada PT.

Bagaimana respon nasabah terhadap sistem pengendalian internal penilaian asuransi kredit hipotek dan bagaimana sistem informasi di PT.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

“Evaluasi pengendalian internal terhadap pergerakan barang jaminan di gudang sebagai upaya untuk menghindari terjadinya kecurangan pada perusahaan Pegadaian Sidoarjo”. Penerapan sistem pengendalian intern atas pemberian kredit pada PT Pegadaian (Persero) Unit Pelayanan Cabang Kaliwungu.” Analisis efektivitas pengendalian intern terhadap sistem pemberian dan pengembalian kredit pemilikan rumah (Studi kasus pada PT.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengendalian intern yang sudah berlaku pada penyimpanan dan pengeluaran barang jaminan yang sudah ada pada Perum Pegadaian cabang

tentang Evaluasi terhadap sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit mikro (Studi pada PT. Bank Mandiri PERSERO tbk Cabang Majapahit Semarang).. Analisis

dilakukan oleh Perum Pegadaian Cabang Tlogomas Malang khususnya pelaksanaan pemberian kredit gadai sebagai usaha pokok dari perum pegadaian dilakukan pemeriksaan

Pegadaian (Persero) Cabang Jakabaring Palembang dianggap sudah berjalan cukup efektif, karena setiap transaksi yang terjadi dicatat dan dilakukan sesuai dengan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem pengendalian intern kredit yang meliputi struktur organisasi, sistem wewenang dan prosedur pencatatan,

sistem pengendalian intern yang dihubungkan dengan usaha koperasi dalam pemberian. kredit pada skripsi dengan judul “PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMBERIAN KREDIT

dilakukan oleh Perum Pegadaian Cabang Tlogomas Malang khususnya pelaksanaan pemberian kredit gadai sebagai usaha pokok dari perum pegadaian dilakukan pemeriksaan

60 tahun 2008 dimana unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern Pemerintah adalah sebagai berikut: 1 Lingkungan Pengendalian a Penegakan integritas dan nilai etika Dalam menjalannkan