Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul yaitu “Analisis Kalimat Idiomatik Dalam Novel Trauma Karya Boy Candra Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia”. Masalah pembatas dalam penelitian ini adalah analisis ungkapan idiomatik dalam Novel Trauma karya Boy Candra dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Teori yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah ‘Analisis kalimat idiomatik dalam novel trauma karya Boy Candra dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia.
Pengertian Frasa Idiomatik
Artinya ungkapan tersebut tidak dapat dipahami hanya dengan melihat kata demi kata saja, melainkan harus dilihat secara keseluruhan sebagai suatu kesatuan. Ungkapan sapi perah merupakan suatu kata yang mempunyai arti tersendiri yang berbeda dengan arti setiap kata dalam kelompok tersebut.Yang dimaksud dengan sapi perah adalah orang yang tenaganya diperas atau orang yang dieksploitasi.
Ciri- Ciri Frasa Idiomatik
Setelah memahami pengertian makna idiomatik yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka diambil kesimpulan bahwa makna idiomatik artinya idiom merupakan ungkapan kebahasaan yang maknanya tidak dapat dijelaskan secara langsung dari unsur-unsurnya. Artinya, idiom mengandung sekumpulan kata yang maknanya tidak dapat diartikan secara harafiah, melainkan mewakili ungkapan-ungkapan tertentu yang didalamnya terdapat makna tersirat. Menurut Achmad (2021), ia menjelaskan bahwa idiom merupakan konstruksi atau gabungan dari dua kata atau lebih yang jika diterjemahkan secara harfiah tidak mempunyai makna.
Penggunaan idiom dalam kalimat bahasa Indonesia patut menjadi fokus, karena kenyataan menunjukkan banyak pengguna bahasa tersebut yang tidak memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ciri-ciri suatu frasa adalah: (1) merupakan kumpulan kata, (2) tidak bersifat predikatif, (3) tidak melewati batasan fungsional, (4) mempunyai satu makna gramatikal, dan (5) mempunyai makna gramatikal. suatu fungsi gramatikal. Ciri lain yang dilihatnya terlihat adalah masih adanya kemungkinan unsur-unsur kebahasaan lain disisipkan ke dalam suatu frasa.
Ciri-ciri idiomatik meliputi penggunaan kiasan atau makna khusus yang tidak dapat dipahami secara harfiah, serta adanya struktur atau kalimat tertentu yang biasanya tidak mengikuti tata bahasa biasa. Tidak dapat dipecah menjadi unsur-unsur yang masuk akal, (4) Stabil: Bentuknya tetap, tidak mudah berubah seiring berjalannya waktu, (5) Makna khusus: Kemungkinan makna yang berbeda dari masing-masing kata yang membentuk idiom.
Jenis-Jenis Frasa Idiomatik
Chaer berpendapat bahwa jenis idiom berdasarkan kedekatannya terdiri dari dua jenis idiom, yaitu idiom penuh dan idiom parsial. a) Idiom lengkap. Idiom lengkap adalah suatu bentuk idiom yang unsur-unsur penyusunnya secara keseluruhan telah menjadi satu kesatuan yang mempunyai suatu makna. Darmawati berpendapat, jenis-jenis idiom dilihat dari unsur penyusunnya terdiri dari tujuh jenis idiom, yaitu idiom dengan bagian tubuh, idiom dengan panca indera, idiom dengan nama-nama warna, idiom dengan nama-nama benda alam, idiom dengan nama-nama. binatang, idiom dengan bagian tumbuhan dan idiom dengan angka. a) Idiom dengan bagian tubuh.
Idiom dengan bagian tubuh adalah ungkapan yang unsur penyusunnya menggunakan ungkapan bagian tubuh manusia. Idiom panca indera merupakan ungkapan yang terbentuk berdasarkan respon panca indera. Idiom dengan nama-nama benda alam yaitu idiom dengan nama-nama benda alam disekitarnya yang dijadikan unsur penyusunnya. e) Idiom dengan nama binatang.
Idiom dengan nama binatang adalah idiom yang unsur penyusunnya berkaitan dengan binatang. f) Idiom dengan bagian tumbuhan. Idiom bagian tumbuhan merupakan idiom yang menggunakan nama tumbuhan atau bagian tumbuhan sebagai unsur penyusunnya. g) Idiom dengan angka.
Pengertian Makna Frasa Idiomatik
Beberapa contoh idiom yang sering ditemukan di surat kabar kategori berita kriminal antara lain kata bersatu yang artinya benar-benar bersatu. Yang artinya seperti tangan panjang yang berarti pencuri, ayam jago merah yang berarti api atau api, terhentinya usaha yang berarti kebangkrutan atau kerugian yang ditimbulkan suatu usaha. Makna suatu frasa dalam sebuah novel mengacu pada informasi atau pesan yang diungkapkan oleh gabungan kata-kata tersebut.
Idiomatik adalah istilah yang merujuk pada suatu frasa atau ungkapan khas yang mempunyai makna khusus yang tidak dapat langsung diartikan dari makna harafiahnya.
Pengertian Novel
Sinopsis Novel
Bisa dikatakan hidupnya sukses di usianya yang masih terbilang muda dan banyak orang yang ingin sukses seperti dirinya. Kehidupannya yang terlihat sempurna seolah tak ada celah untuk luka mungkin menjadi dambaan banyak orang. Di sisi lain, Kimara diminta oleh ibunya untuk segera menikah, namun karena trauma masa lalu terhadap laki-laki dalam sosok ayahnya sendiri, ia merasa tidak ada laki-laki yang bisa diajak berbagi kehidupan di dunia ini karena semua orang dipatuhi.
Selain trauma dari ayahnya, ia juga memiliki trauma dari orang-orang yang datang kepadanya di masa lalu. Trauma tersebut meninggalkan rasa takut yang membeku sehingga membawanya pada kesimpulan bahwa tidak ada orang baik di bumi. Karena itu, ia tidak berani membuka hatinya lebih jauh dan takut tidak menemukan orang yang tepat.
Novel ini dilatarbelakangi oleh emosi yang sangat kuat, selain masalah cinta juga menceritakan masalah keluarga. Hargai kehidupan setia yang Tuhan berikan, jaga dan sayangi orang-orang yang selalu setia karena mereka adalah harta yang paling berharga.
Biografi Pengarang
Implikasi Frasa Idiomatik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Hasil belajar dapat dijadikan sebagai indikator atau nilai keberhasilan siswa dalam menyerap ilmu yang diberikan oleh pendidik kepada siswa. Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi antar manusia berupa bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat bicara manusia. Bahasa juga merupakan alat atau sarana pembelajaran tidak hanya melalui pembelajaran di sekolah saja tetapi juga melalui pembelajaran di masyarakat seperti pembelajaran sosial untuk belajar memahami tata krama berbicara dengan seseorang dan memperlakukan orang lain dengan sopan santun dan menghargai.
Bahasa juga merupakan alat atau cara belajar, baik ketika belajar di sekolah maupun menggunakan bahasa yang sopan di masyarakat. Implikasi pembelajaran frase idiomatik terhadap pembelajaran bahasa Indonesia sangatlah penting dan implikasi pembelajaran frase idiomatik khusus untuk siswa kelas XI SMA. Selain kompetensi berbahasa, juga dapat membantu menggali kreativitas siswa.
Selain itu, sering kali kita menemukan siswa yang tidak memahami apa yang ditulisnya. Tentu saja sangat membantu proses pembelajaran.Ungkapan idiomatik dalam novel mempunyai implikasi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia karena silabus pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI SMA membahas tentang novel.
Kerangka Konseptual
Menurut Moleong, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apa yang dialami subjek penelitian dengan cara mendeskripsikannya dengan kata-kata dan bahasa dalam konteks dengan menggunakan metode ilmiah. Dengan demikian, data yang dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data dianalisis menggunakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata atau kalimat. Pendekatan ini diharapkan dapat mengungkap permasalahan dan situasi yang dihadapi selama penelitian ini.Pembahasan metode penelitian erat kaitannya dengan teknik dan instrumen penelitian.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami subjek. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menggunakan gambaran suatu peristiwa, keadaan objektif atau berdasarkan fakta-fakta yang ada, ciri-ciri dan kualitas hubungan objek yang akan diteliti. Oleh karena itu, metode penelitian deskriptif kualitatif sangat cocok untuk mencari dan mendeskripsikan data yang akan diteliti dalam novel berjudul Trauma karya Boy Candra.
Menurut Sudaryanto (dalam Sutedi, 2011:53), pembahasan metode penelitian erat kaitannya dengan teknik dan instrumen penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apa.
Data dan Sumber Data
Membaca dan menganalisis kalimat idiomatik dalam novel trauma karya Boy Candra dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Menurut Sudaryanto, observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian.” Teknik observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengamati kalimat-kalimat idiomatik dalam novel trauma karya Boy Candra dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia.
Teknik Penyajian Data
Peneliti membuat analisis dan tindakan berdasarkan pemahamannya. Dalam menyajikan data hendaknya ia mengikuti rumusan masalah yang telah ditentukan peneliti, sehingga disajikan dalam bentuk deskriptif yang memuat syarat-syarat penyelesaian suatu masalah secara rinci. Dengan demikian, penyajian data menjadi acuan analisis berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Penyajian data akan menjadi langkah terpenting untuk memperoleh hasil penelitian yang valid dalam penelitian analisis kualitatif.
Triangulasi sumber adalah penelitian sumber yang menggunakan jenis sumber data yang berbeda untuk menggali data yang serupa. Triangulasi metode merupakan suatu penelitian yang menekankan pada penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda-beda bahkan secara jelas berusaha menyasar sumber data yang sama untuk menguji kestabilan informasinya. Triangulasi peneliti adalah baik hasil peneliti di atas atau kesimpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhan dapat diuji validitasnya oleh beberapa peneliti lain.
Triangulasi teori adalah kajian data dari sudut pandang lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang diteliti (Moleong. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dimana kajian sumber menggunakan jenis sumber data yang berbeda untuk menggali data yang sejenis. Peneliti melakukan triangulasi sumber yang meliputi sumber data dari informan, buku, dokumentasi foto dan lain-lain.
Metode Padan
Metode Agih
Alat teknik substitusi ini menggunakan satuan bahasa atau satuan bahasa substitusi. Penggunaan teknik penggantian ini dimaksudkan untuk mengetahui derajat kemiripan antara kelas atau kategori unsur pengganti atau unsur pengganti dengan unsur pengganti. Penggunaan teknik substitusi yang cukup luas dan menyeluruh terhadap unsur-unsur tertentu akan menghasilkan banyak ciri khusus yang berupa variasi ketidakmungkinan penggantian unsur-unsur tertentu yang bersangkutan pada satuan bahasa dan kemungkinan penggantian unsur yang sama pada satuan bahasa yang lain. satuan bahasa yang harus diganti. . Kegunaan teknik perluasan ini adalah untuk mengetahui aspek makna (aspek semantik) satuan kebahasaan tertentu.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, pertama-tama perlu diperhatikan aspek suprasegmentalnya, karena setiap perubahan unsur satuan kebahasaan selalu mengubah pola struktur suprasegmental, baik jeda maupun tekanan. Penggunaan teknik perubahan bentuk non-parafrase ini adalah untuk memvalidasi klaim tentang identitas makna khusus dan tujuan ujaran yang dianalisis. Teknik perubahan bentuk non paraphrasal atau periphrastic ada dua subtipe, yaitu yang sederhana atau UNNS yang hanya melibatkan dua atau tiga kata dan yang non sederhana atau UNNTS yang melibatkan lebih dari tiga kata.Jadi pembagiannya adalah Teknik perubahan bentuk ini lebih banyak akurat dan komprehensif.
Kegunaan rekayasa ulang adalah penentuan sifat atau identitas suatu satuan kebahasaan, termasuk jenis satuan kebahasaan mana yang menjadi pokok rekayasa ulang. Sekali lagi, teknik ini akan menunjukkan bahwa kata benar atau benar tidak selalu sama dengan kata salah atau salah.