Dalam kasus tersebut, terdapat beberapa pelaku yang terlibat.
Ajay Khoirin
Seorang pemuda berusia 22 tahun yang merupakan mahasiswa tingkat akhir di Universitas Uang Papa Habis. Ajay awalnya mengenal Angela Escobar, yang memberikan bubuk putih kepadanya sebagai kenang- kenangan. Ajay kemudian terlibat dalam penjualan dan penggunaan sabu bersama Angela
Ferliana Azzahra
Seorang mahasiswa baru yang dikenal Ajay sebagai kakak tingkatnya dan teman tongkrongan di Burjo Doa Abah. Ajay memanfaatkan momen ketika Ferliana merasa stress dan culture shock untuk mengenalkannya pada bubuk putih
Angela Escoba
Seorang wanita berusia 33 tahun yang dikenal Ajay di Burjo Doa Abah.
Angela memberikan bubuk putih kepada Ajay dan mereka menjadi sering bertemu untuk mengonsumsi bubuk tersebut. Ajay terinspirasi oleh Angela untuk terlibat dalam penjualan sabu
Bapak-bapak ronda: Mereka menemukan paket yang dicurigai sebagai benda terlarang dan menghubungi Pak Arjuna, seorang BABINSA di kampung tersebut
Pak Muklis, Pak Handika, Pak Lei, dan Pak Arjuna: Mereka adalah bapak- bapak yang menangkap Ajay ketika ia mencari paket yang hilang. Mereka juga menginterogasi Ferliana dan mencari tahu lebih lanjut tentang paket tersebut
Effana Gultom dan Farrel Subianto: Teman dekat Ajay yang menjadi pelanggan setianya dalam bisnis penjualan sabu
Babinsa: Pak Arjuna, seorang BABINSA, yang dihubungi oleh bapak- bapak ronda terkait temuan paket yang dicurigai sebagai benda terlarang Dalam kasus tersebut, terdapat beberapa pasal KUHP yang terkait.
Pasal 114 ayat (1) KUHP tentang penyalahgunaan narkotika, yaitu setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli, atau menyerahkan narkotika golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 800 juta dan paling banyak Rp 8 miliar.
Pasal 112 ayat (1) KUHP tentang penggunaan narkotika, yaitu setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menggunakan narkotika golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun dan pidana denda paling banyak Rp 800 juta.
Pasal 127 ayat (1) KUHP tentang penyalahgunaan narkotika dalam jumlah kecil, yaitu setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, atau menguasai narkotika golongan I bukan tanaman dalam jumlah kecil, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 tahun atau pidana denda paling banyak Rp 10 juta.
Pasal 480 KUHP tentang penyalahgunaan wewenang, yaitu setiap pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan sengaja menyalahgunakan wewenang yang ada padanya, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun.
Dalam kasus ini, bukti locus tempus dapat dilihat dari beberapa kejadian yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Pada tanggal 20 September 2023, Ajay memberikan paket donat gula kepada Ferliana di depan kosannya yang terletak di Jalan Kiwkiw No. 10, RT 01, RW 5, Jebres, Surakarta pada pukul 19.00 WIB. Kemudian, pada pukul 00.00 WIB, Ferliana mencari paket donat gula yang diletakkan oleh Ajay di depan kosnya, namun tidak menemukannya. Pada pukul 01.30 WIB, Ajay datang ke taman depan kos Ferliana untuk mencari paket yang hilang. Di sinilah Ajay ditangkap oleh Pak Muklis, Pak Handika, Pak Lei, dan Pak Arjuna beserta Babinsa.
Selain itu, kegiatan penjualan sabu oleh Ajay juga terjadi dalam periode waktu tertentu. Pada awal Mei 2023, Ajay mulai menjual sabu dan memiliki
pelanggan setia seperti Effana Gultom dan Farrel Subianto. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan penjualan sabu oleh Ajay berlangsung dalam periode waktu tertentu.
Dengan demikian, bukti locus tempus dalam kasus ini dapat dilihat dari kejadian-kejadian yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu, seperti penyerahan paket donat gula, pencarian paket yang hilang, dan kegiatan penjualan sabu oleh Ajay.