• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS BERDASARKAN GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS BERDASARKAN GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT "

Copied!
163
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Seseorang yang memiliki literasi matematika yang baik tidak hanya memahami matematika, namun mampu menggunakannya untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Pada penelitian yang dilakukan oleh Nuurjannah, dkk (2018) bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi matematika siswa usia 15 tahun.Hasil penelitian menunjukkan tercapainya indikator kemampuan literasi. Sesuai dengan hasil penelitian Fadillah & Munandar (2021) menyatakan bahwa kemampuan literasi matematika siswa kelas VIII SMP masih cukup rendah.

Penelitian untuk mengetahui kemampuan literasi matematika menggunakan soal PISA ada pada penelitian yang dilakukan oleh Masfufah & Afriansyah (2021) bertujuan untuk menganalisis kemampuan literasi matematika siswa kelas VIII SMA di Desa Panawuan yang hasilnya adalah Seluruh siswa tersebut memiliki literasi yang rendah karena masih kesulitan dalam mengerjakan soal-soal literasi matematika PISA Level 1 dan Level 2. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi literasi matematika siswa, salah satunya adalah gaya kognitif, yaitu menurut hasil Herliani & Wardono (2019), gaya kognitif mempengaruhi kemampuan literasi matematika siswa.

Dalam penelitian ini penulis akan mengkaji siswa yang memiliki gaya kognitif field-independent (FI) karena siswa dengan gaya kognitif ini cenderung berpikir analitis dan sistematis, hal ini diperlukan dalam menyelesaikan permasalahan literasi matematika. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan penelitian dengan judul “Analisis kemampuan literasi matematika berbasis gaya kognitif field-independent (FI) dalam menyelesaikan soal PISA pada siswa sekolah menengah kelas IX”.

Fokus Penelitian

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Definisi Operasional

Pengetahuan matematika merupakan kemampuan siswa dalam merumuskan, menggunakan dan menafsirkan matematika dalam konteks sehari-hari. Selain itu, literasi matematika juga dapat dilihat dari kemampuan merumuskan, menafsirkan dan menerapkan matematika dalam berbagai konteks. Pengetahuan matematika yang mencakup hubungan dalam menyelesaikan masalah matematika yang mempunyai keterampilan dasar sebagai berikut. Pengetahuan matematika mencakup kemampuan berkomunikasi secara tertulis atau lisan untuk melihat bagaimana pemecahan masalah dilakukan.

Pengetahuan matematika mencakup matematika pada kemampuan mengubah permasalahan dalam konteks nyata menjadi kalimat matematika dan juga kemampuan menyelesaikan masalah matematika dengan masalah kontekstual. Literasi mencakup kemampuan menalar dan memberi alasan berupa keterampilan matematis dalam keterampilan berpikir. e) Strategi pemecahan masalah (merancang strategi pemecahan masalah). Pengetahuan matematika sangat memerlukan keterampilan strategis untuk menerapkan pengetahuan pemecahan masalah matematika dalam menyelesaikan masalah. f) Penggunaan alat matematika (menggunakan alat matematika).

Literasi matematika memerlukan penggunaan alat matematika sebagai alat bantu dan jembatan dalam memecahkan masalah yang melibatkan pengetahuan dan keterampilan penggunaan alat matematika untuk membantu aktivitas matematika dalam penggunaan alat ukur matematika. Gaya kognitif Field Independent (FI) merupakan ciri seseorang yang mempunyai kecenderungan tidak terpengaruh oleh lingkungan dan dapat secara mandiri menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam soal.

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Literasi Matematis
  • Gaya Kognitif
  • PISA (Programme for International Student Assesment)

Menurut Susanto (2015:36), gaya kognitif adalah karakteristik individu dalam menerima, menyimpan, dan menggunakan informasi untuk merespons suatu tugas atau merespons berbagai jenis situasi lingkungan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya kognitif adalah kecenderungan pembelajar dalam memperoleh pengetahuan dan cara pembelajar menerima, mengolah, dan mengingat informasi dari lingkungannya. Dalam Yahya (2005), Witkin membedakan gaya kognitif secara psikologis menjadi dua bagian, yaitu gaya kognitif field-independent. FI) dan gaya kognitif field-dependent (FD).

Gaya kognitif field-independent (FI) adalah gaya yang cenderung melihat bagian-bagian terpisah dari suatu pola berdasarkan komponen-komponennya. Di sisi lain, gaya kognitif field-dependent (FD) adalah gaya yang cenderung memandang suatu pola secara keseluruhan, sedikit lebih sulit untuk memusatkan perhatian pada satu aspek situasi atau menganalisis suatu pola menjadi bagian-bagian yang berbeda. Terlepas dari perbedaan kedua gaya kognitif tersebut, sebagai guru harus mampu memberikan pembelajaran yang sesuai dengan gaya kognitif setiap siswa sehingga siswa dapat meningkatkan dan mengembangkan gaya kognitifnya.

Untuk mengetahui siswa yang memiliki gaya kognitif field-independent (FI), penulis menggunakan Group Embedded Figures Test (GEFT) yang diadaptasi dari Witkin. Jika siswa memperoleh nilai > 9 maka siswa tersebut mempunyai gaya kognitif field-independent (FI) dan jika siswa memperoleh nilai ≤ 9 maka siswa tersebut mempunyai gaya kognitif field-dependent (FD) (Dibyantoro, 2013) pada ( Faruq, dkk, 2020).

Tabel 2.1 Kompetensi Dasar Literasi Matematis menurut PISA
Tabel 2.1 Kompetensi Dasar Literasi Matematis menurut PISA

Penelitian Relevan

Pada penelitian ini terdapat kesamaan yaitu menganalisis kemampuan membaca matematis siswa dari sudut pandang gaya kognitif siswa.Ada pula perbedaan yang pertama yaitu penelitian ini. (1) Jawablah pertanyaan dengan konteks yang diketahui. mengumpulkan informasi yang relevan, dan bertindak sesuai dengan rangsangan. Namun, persamaan hasil penelitian yang konkret. mewakili informasi yang berbeda dan menghubungkannya dengan dunia nyata.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelebihan beban dan kesulitan dalam mengartikan dan menerapkan rumus-rumus yang ada. Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah siswa yang dipilih secara acak, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan subjek penelitian dipilih sesuai dengan karakteristik siswa yang mempunyai gaya kognitif field-independent (FI). Kemampuan matematika siswa tersebut masih tergolong rendah, hal ini disebabkan siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal PISA pada level 1 dan 2.

Kerangka Berpikir

Siswa mampu menghubungkan pembelajaran matematika di sekolah dengan permasalahan nyata yang dihadapinya sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika. Penelitian ini akan melihat literasi matematika siswa dengan gaya kognitif field-independent dalam menyelesaikan soal PISA. Tes penentuan gaya kognitif menggunakan Group Embedded Figures Test, dan tes literasi matematika menggunakan soal PISA.

Literasi matematika siswa didasarkan pada gaya kognitif field-independent (FI) dalam menyelesaikan soal PISA siswa kelas IX.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

METODOLOGI PENELITIAN

  • Jenis Penelitian dan Pendekatan
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Prosedur Penelitian
  • Data dan Sumber Data
  • Subjek Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
    • Pengecekan Keabsahan Data
  • Jadwal Penelitian

Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui kemampuan komunikasi siswa yang baik dan untuk mengetahui kemampuan literasi matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field-independent (FI). Rata-rata persentase kemampuan literasi matematika siswa yang mengacu pada indikator proses literasi matematika dapat dilihat pada Tabel 4.4. Siswa yang mendapat kriteria tinggi adalah siswa yang dapat memenuhi tiga indikator proses literasi matematika, yaitu merumuskan situasi nyata secara matematis, menggunakan konsep, fakta, prosedur dan penalaran matematis, menafsirkan, menerapkan, dan mengevaluasi hasil matematis.

Artinya pada soal nomor 1 S1 dapat memenuhi ketiga indikator proses literasi matematika. Siswa yang mendapat kriteria sedang adalah siswa yang dapat memenuhi dua indikator proses literasi matematika. Selanjutnya terdapat 10 siswa dengan persentase 83,33% yang memenuhi indikator penggunaan konsep, fakta, prosedur dan penalaran matematis dalam mengerjakan soal literasi matematika.

Rata-rata siswa dalam menyelesaikan masalah literasi matematika hanya dapat memenuhi dua indikator, yaitu indikator formulasi matematis terhadap situasi nyata dan indikator penggunaan konsep, fakta, prosedur, dan penalaran matematis. Permasalahan: Analisis kemampuan literasi matematika berdasarkan gaya kognitif mandiri (FI) di lapangan dalam menyelesaikan soal PISA pada siswa kelas IX SMA.

Gambar 3.1 Bagan Subjek Penelitian Mendapat skor > 9
Gambar 3.1 Bagan Subjek Penelitian Mendapat skor > 9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Tahap persiapan
  • Tahap pelaksanaan
  • Tahap analisis data

Peneliti : “Setelah menjawab pertanyaan nomor 1, apakah anda memeriksa kembali jawabannya? Peneliti : “Setelah kamu menentukan 4 sisi untuk menghitung luas lantai rumah, selanjutnya apa yang kamu lakukan, coba jelaskan pada ibumu.” Berikut hasil wawancara peneliti dengan S6: Peneliti : “Apa kendala bapak dalam menyelesaikan permasalahan tersebut?”

Tabel 4.1 Skor Tes Gaya Kognitif  No  Subjek  Skor Sesi
Tabel 4.1 Skor Tes Gaya Kognitif No Subjek Skor Sesi

Pembahasan

Soal literasi matematika berdasarkan indikator proses literasi matematika dikerjakan oleh 11 siswa dengan persentase 91,66%. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa siswa yang memiliki gaya kognitif field-independent (FI) mempunyai kemampuan literasi matematika yang mengacu pada kriteria rata-rata. Jadi, baik siswa field-independent (FI) maupun siswa yang dipilih secara acak, rata-rata kemampuan literasi matematikanya masih berada pada kriteria rata-rata.

Berdasarkan hasil survei dan diskusi kemampuan literasi matematis siswa kelas IX MTs Negeri Tanjungpinang, dari 27 siswa, hanya 12 siswa yang mempunyai gaya kognitif field independen (FI) melalui soal literasi matematis untuk diselesaikan yaitu 3 Soal PISA, dimana penilaian siswa dinilai tinggi, sedang dan rendah. Siswa yang mempunyai kriteria tinggi dapat menyelesaikan soal dengan mengetahui dengan baik dan benar, mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan. Siswa dengan kriteria sedang adalah siswa yang memenuhi indikator merumuskan situasi nyata secara matematis, menggunakan konsep, fakta, prosedur, dan penalaran matematis.

Siswa dengan kriteria sedang mampu menyelesaikan soal melalui pelaporan, menanya dan menalar, namun masih belum memenuhi seluruh indikator. Tes literasi matematika juga diberikan untuk membiasakan siswa dalam menyelesaikan soal-soal literasi yang dapat digunakan dalam kehidupan siswa sehari-hari. Kami berharap bagi para peneliti selanjutnya untuk mencari penelitian yang membahas literasi matematika siswa sebagai referensi dalam penelitian selanjutnya dan dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru.

Analisis Keterampilan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Model PISA pada Siswa Kelas IX SMA Kota Padang. HOTS (High Order Thinking Skills) dan hubungannya dengan kemampuan matematika.” PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika. Deskripsi bakat matematis siswa SMA dalam memecahkan masalah kontekstual ditinjau dari gaya kognitif field-dependent dan field-independent.

Profil intuisi siswa dalam menyelesaikan masalah matematika berupa gaya kognitif field-dependent dan field-independent. Setelah Anda selesai membaca soal, apa yang Anda lakukan untuk memudahkan Anda dalam menyelesaikan soal? Berdasarkan informasi yang diperoleh dalam tugas tersebut, manakah bentuk dan konsep solusi yang Anda gunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Siswa dengan kriteria tinggi adalah siswa yang memenuhi indikator merumuskan situasi nyata secara matematis, menggunakan konsep, fakta, prosedur dan penalaran matematis, serta menafsirkan, menerapkan dan mengevaluasi hasil matematis.

Implikasi penelitian

Saran

Tes ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan Anda menemukan bentuk sederhana yang tersembunyi dalam gambar kompleks. Rating yang Anda berikan pada setiap butir soal pada instrumen ini digunakan sebagai validasi dalam masukan untuk meningkatkan kualitas instrumen penelitian soal tes. Silakan menilai setiap pertanyaan dengan memberi tanda centang ( ) pada salah satu kolom S (setuju) atau TS (tidak setuju).

Jika Anda memilih Tidak Setuju (TS), masukkan masukan atau saran Anda pada kolom yang tersedia. Rating yang Anda berikan pada setiap pertanyaan pada instrumen ini digunakan sebagai validasi dan masukan untuk meningkatkan kualitas instrumen penelitian panduan wawancara. Jika Anda memberi nilai kurang (D) atau sangat buruk (E), masukkan kontribusi atau saran pada kolom yang tersedia.

Foto  338 MB
Foto 338 MB

Gambar

Tabel 2.1 Kompetensi Dasar Literasi Matematis menurut PISA
Tabel 2.2 Indikator Proses Literasi Matematis  No  Indikator Proses Literasi Matematis
Tabel 2.5 Karakteristik Gaya Kognitif  Gaya Kognitif
Tabel 2.6 Level Kemampuan PISA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil tersebut diketahui bahwa peserta didik field independent telah sudah dapat mengolah informasi pada soal, menentukan strategi yang akan digunakan dalam

Puji syukur Alhamdulillah marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan proposal skripsi yang

Profil literasi statistik siswa kelas IX A MTs Assa’adah II Bungah Gresik yang memiliki gaya kognitif field dependent adalah kurang mampu membaca data yang terdapat dalam

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat

vi KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa ilmu, kesehatan, kesempatan dan

vi KATA PENGANTAR Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Analisis

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan

Tafsir Tarbawi; Pesan-Pesan Edukatif dalam Al-Qur'an iii KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang memberikan kesehatan dan kesempatan waktu pada