• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kesantunan berbahasa di lingkungan terminal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis kesantunan berbahasa di lingkungan terminal"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

Muhammad Akhir M.Pd., dan Desy Ayu Andhira, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing I dan Pembimbing II, yang telah menghemat waktu dan tenaga serta memberikan perhatian, bimbingan, semangat, doa dan motivasi kepada penulis sejak awal penyusunan tesis ini. Muhammad Akhir, M.Sc. Pd., selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta seluruh dosen dan staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan ilmu yang sangat bermanfaat. kepada penulis.

Latar Belakang

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin menyelidiki kesantunan berbahasa di lingkungan terminal di Kota Makassar. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menyelidiki kesantunan berbahasa pada pengemudi, penumpang dan orang lain di kawasan terminal Mallengkeri Kota Makassar.

Rumusan Masalah

Melalui penelitian ini peneliti dapat mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur pengemudi, penumpang dan orang lain di lingkungan terminal Mallengkeri Kota Makassar. Anda juga dapat mengetahui berbagai jenis prinsip kesantunan yang digunakan dalam interaksi yang dilakukan oleh pelaku tindak tutur di Terminal Mallengkeri Kota Makassar.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Penelitian pertama yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Fendi Eko Prabowo (2016) yang berjudul Kesantunan Berbahasa dalam Kegiatan Diskusi Kelas Mahasiswa PBSI Universitas Sanata Dharma. Hendri Wakaimbang (2016) dengan judul Kesantunan Berbahasa di Forum Bahasa Indonesia Grup Facebook Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unila Angkatan 2013 dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA.

Pragmatik

Perbedaannya terletak pada objek yang diteliti, pada penelitian pertama yang relevan objeknya adalah para pelajar dalam kegiatan diskusi yang dilakukan angkatan pada tahun 2014. Sedangkan pada penelitian ini objeknya adalah pengemudi, penumpang dan masyarakat di kawasan terminal Mallengkeri Kota Makassar. .

Definisi Kesantunan

Peran berkaitan dengan umur, kedudukan atau status sosial penutur dan lawan bicaranya selama proses komunikasi. Ada dua konsep kesantunan yang berkaitan dengan aspek berbahasa, yaitu kesantunan yang dilihat dari pilihan kata, nada, intonasi, dan struktur kalimat.

Kesantunan Berbahasa

Kesantunan berbahasa dapat dinyatakan dalam tatacara komunikasi melalui gerak isyarat lisan atau tatacara bahasa. Cara bertutur hendaklah sesuai dengan unsur budaya yang wujud dalam masyarakat dan penggunaan sesuatu bahasa dalam komunikasi.

Tindak Tutur

Sedangkan Cohen (dalam Hornberger dan McKay (1996) mengartikan tindak tutur sebagai satuan fungsional dalam komunikasi. Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa tindak tutur adalah suatu pernyataan yang memuat suatu tindakan sebagai satuan fungsional dalam komunikasi yang memperhatikan aspek-aspeknya. dari situasi pidato.

Tindak Tutur versi Austin

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa tindak tutur dapat dikatakan sebagai sesuatu yang benar-benar dilakukan ketika berbicara. Apabila penutur bermaksud mengungkapkan sesuatu secara langsung, dengan menggunakan suatu kekuatan yang unik, yang membuat penutur bertindak berdasarkan apa yang dituturkannya, maka maksudnya disebut tindak tutur ilokusi. Sedangkan apabila penutur bermaksud menimbulkan tanggapan atau akibat tertentu kepada mitra tuturnya, maka niatnya itu disebut tindak tutur.

Namun ketiga tindak tutur tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dalam keseluruhan proses pengungkapan bahasa sehingga harus mencerminkan prinsip satu kata dan satu tindakan atau perbuatan. Dengan kata lain tindak tutur lokatif adalah tindak tutur yang menyatakan sesuatu dalam arti “berkata” atau tindak tutur yang berupa kalimat-kalimat yang bermakna dan dapat dimengerti. Dalam tindak tutur ilokusi, penutur menyatakan sesuatu dengan menggunakan suatu kekuatan khusus yang membuat penutur bertindak sesuai dengan apa yang dituturkannya.

Tindak Tutur Versi Searle

Dalam lokusi, tujuan dan fungsi tuturan yang disampaikan penutur tidak menjadi masalah. Ungkapan penutur “tanganku gatal” bukan dimaksudkan semata-mata untuk memberi tahu penutur bahwa pada saat diucapkan, ada rasa gatal pada tangan penutur, tetapi lebih dari itu penutur. Pernyataan “tanganku gatal”, misalnya, dapat digunakan untuk menimbulkan efek ketakutan pada pembicara.

Lebih lanjut Searle (dalam Rahardi, 2005:36) mengklasifikasikan tindak tutur ilokusi ke dalam lima jenis bentuk tuturan yang masing-masing mempunyai fungsi komunikatif. Teori tindak tutur Austin merupakan teori tindak tutur berdasarkan penutur, dimana fokusnya adalah bagaimana penutur mewujudkan maksudnya dalam berbicara; Di sisi lain, Searle melihat tindak tutur berdasarkan pendengar, yaitu bagaimana pendengar bereaksi terhadap ujaran, yaitu bagaimana ia menilai tujuan penggunaan ujaran tertentu oleh penutur (Wadhaugh, 2006). Kaidah kelima, kaidah esensial, menyatakan bahwa dengan diucapkannya kata-kata tersebut mempunyai arti bahwa orang yang berjanji itu terikat/wajib melakukan perbuatan yang dijanjikannya.

Prinsip kesantunan

Hal inilah yang membedakan maksim kemurahan hati dengan maksim kebijaksanaan, karena maksim kebijaksanaan tidak berarti adanya kerugian bagi penuturnya, sedangkan maksim kemurahan hati mengandung arti bahwa ada kerugian bagi penuturnya meskipun ada perkara. kecil. Dengan demikian, analisis keempat kalimat tersebut tidak cukup hanya dijelaskan dengan menggunakan maksim hikmah, karena maksim hikmah tidak mengandung unsur merugikan penuturnya, seperti pada contoh berikut. Menurut maksim kerendahan hati, penutur hendaknya mengkritik dirinya sendiri, karena dalam percakapan itu merupakan tindakan santun; semakin banyak penutur mengkritik dirinya sendiri, semakin sopan pula tuturannya.

Contoh (1) menunjukkan bahwa mengkritik diri sendiri merupakan tindakan sopan, sedangkan memuji diri sendiri pada contoh (2) merupakan pelanggaran maksim kerendahan hati. Menerima pujian dari orang lain merupakan tindakan santun, sedangkan menerima pujian yang ditujukan kepada diri sendiri merupakan pelanggaran terhadap maksim kerendahan hati (Rusminto. Pepatah ini menggunakan skala simpati sebagai acuan dasar, dan yang menjadi sasaran maksim simpati ini adalah penutur dan lawan bicaranya.

Kerangka Pikir

Lokusi - Ilokusi

Fokus Penelitian

Fokus dalam kajian ini ialah tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin (1962) dan prinsip kesantunan yang dikemukakan oleh Leech (1993).

Defenisi Istilah

Sedangkan menurut Leech, ada enam prinsip kesantunan, yaitu maksim kebijaksanaan, maksim kemurahan hati, maksim hormat, maksim kesederhanaan, maksim mufakat, dan maksim simpati. Etiket linguistik: merupakan sikap kebahasaan yang mengikuti norma budaya suatu negara agar terjalin keselarasan dalam komunikasi verbal. Tindak tutur: merupakan entitas yang penting dalam pragmatik, sekaligus fundamental dalam pragmatik.

Prinsip kesantunan: merupakan kaidah-kaidah dalam komunikasi verbal yang mengatur penutur dan penutur untuk meningkatkan kesopanan dalam percakapan.

Data dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pencatatan merupakan teknik yang digunakan penulis untuk mencatat data yang dapat mendukung penelitian yang mengkaji kesantunan berbahasa Indonesia di lingkungan Terminal Mallengkeri Kota Makassar. Teknik rekam merupakan teknik yang penulis gunakan untuk mencatat data berupa percakapan lisan antar masyarakat di kawasan terminal Mallengkeri kota Makassar. Dengan menggunakan teknik ini, penulis akan mencatat setiap interaksi verbal yang dilakukan komunitas terminal untuk mendukung penelitian yang mengkaji kesantunan berbahasa Indonesia di lingkungan Terminal Mallengkeri Kota Makassar.

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk dapat mengetahui secara langsung persepsi pendengar bahasa dari luar lingkungan terminal mengenai kesantunan berbahasa di lingkungan Terminal Mallengkeri Kota Makassar.

Teknik Analisis Data

  • Wujud tindak tutur interaksi di lingkungan terminal Mallengkeri Kota Makassar
  • Penggunaan prinsip kesantunan dalam interaksi di lingkungan Mallengkeri Kota Makassar
  • Persepsi penyimak bahasa yang berasal dari luar lingkungan terminal terhadap kesantunan berbahasa di lingkungan terminal Mallengkeri

Kata-kata sang pengemudi adalah: “Oe Lekbaka tensi subangngi elele tinggi mamo”. termasuk bentuk tindak tutur dalam hal mengeluh. Tuturan driver b “Bajiki ya maar healthnga parallu, ammotere mako antu” merupakan salah satu bentuk tindak tutur dari segi narasi. Fungsi tindak tutur ilokusi terlihat dari pernyataan pengemudi: ‘Ayo, kalau keluar, lihat-lihat mie. sesuai keinginan pengemudi.

Penggunaan maksim kemurahan hati ditunjukkan dengan pernyataan pengemudi b, “Iyo paeng sinampe pa katte daeng ka nia ronglak lampai.anne katte deng.”. Penggunaan maksim penghargaan ditunjukkan oleh perkataan pengemudi a “Itulah a gadis cantik" dan driver b "Itu gadis cantik". Penggunaan maksim apresiasi terlihat dari pernyataan pengemudi "Kami baikki rajin olah raga na kenna, laki-laki yang main Ftv gammara juga rajin olah raga."

Penggunaan maksim kesederhanaan terlihat dari tuturan pengemudi b “Karuengpi katte deng ka akboya rong sikedde”. Jelas, pidatonya terkesan merendahkan dirinya dengan mengatakan bahwa dia harus mencari sedikit dulu. Penggunaan maksim simpati terlihat pada pernyataan pengemudi: “Tapi katakan padaku sekarang aku di kota Bulukumba, lagipula mobilmu kota Bulukumba, jadi Natauko, entah di mana kamu berada.”

Tabel 1 : Rekapitulasi Data percakapan  Interaksi sosial di
Tabel 1 : Rekapitulasi Data percakapan Interaksi sosial di

Pembahasan

Keempat data yang dikumpulkan peneliti mengungkapkan perbedaan persepsi sebagai pendengar bahasa yang berasal dari luar kawasan terminal Mallengkeri kota Makassar. Ada juga masyarakat yang menganggap masyarakat Terminal Mallengkeri Kota Makassar sopan dalam berinteraksi, bahkan menurut sumber, masyarakat di terminal tersebut malah bersuara melengking saat berbicara dengan lawan bicaranya, terutama karena mereka berasal dari daerah yang berbeda. Dari data yang peneliti kumpulkan, terlihat terdapat beberapa tuturan di kawasan terminal Mallengkeri Kota Makassar yang menganut asas kesopanan.

Ada cerita berbeda yang peneliti dapatkan selama proses pendataan di lingkungan terminal Mallengkeri kota Makassar. Selain menganalisis bentuk-bentuk tindak tutur dan penggunaan asas kesantunan dalam berinteraksi di lingkungan terminal Mallengkeri kota Makassar, peneliti juga mengumpulkan persepsi dari empat sumber sebagai pendengar bahasa yang berasal dari luar lingkungan terminal mengenai kesantunan berbahasa di terminal Mallengkeri. lingkungan. , Kota Makassar. Perbedaan keduanya dengan penelitian ini adalah temuan penelitiannya menemukan bentuk tindak tutur, penggunaan prinsip kesantunan dan persepsi pendengar berbahasa di luar lingkungan terminal Mallengkeri Kota Makassar.

PENUTUP

Saran

Kata-kata yang diungkapkan oleh manajer seorang “Oe Lekbaka tensi subangngi elele mamo tinggi”. termasuk bentuk tindak tutur lokatif ditinjau dari segi. Kata-kata yang diucapkan manajer b adalah "Bajiki ya, tapi kesehatan parallu, ammotere mako antu". termasuk bentuk tindak tutur lokatif ditinjau dari segi. Kalau keluar sana lihat saja mienya.” Perintah lawan bicara yang langsung bertindak sesuai keinginan pengemudi, dilakukan oleh seorang sopir dan pengunjung yang sedang menunggu kirimannya di kawasan terminal Mallengkeri.

Sopir: “Lihat ke sana, kalau keluar, lihat ke kanan” (“Lihat ke sana, kalau keluar, lihat ke kanan”). Sopir B : “Iyo paeng sinampe pa katte daeng ka nia rong jual lampai anne katte deng.”. Driver A : “Kami baikki yang rajin olah raga na kenna, laki-laki itu juga pemain Ftv gammara yang rajin olah raga.”

Gambar

Tabel 1 : Rekapitulasi Data percakapan  Interaksi sosial di
Tabel 1.  menunjukkan hasil penelitian  wujud  tindak tutur dalam interaksi  sosial  di  lingkungan  terminal  Mallengkeri  kota  Makassar
Tabel 2. menunjukkan hasil penelitian penggunaan prinsip kesantunan  dalam  interaksi  sosial  di  lingkungan  masyarakat  terminal  Mallengkeri

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara Pengetahuan tentang Perubahan Lingkungan dengan Sikap Peserta Didik dalam Pengelolaan Sampah Metode 3R (Reuse, Reduce, Recycle) di SMAN 1

Berdasarkan analisis data, wujud kesantunan tindak direktif berbahasa Indonesia oleh guru dalam pembelajaran di kelas secara deskriptif diekspresikan melalui tiga modus tuturan yakni :