• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kinerja badan kemakmuran masjid (bkm)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis kinerja badan kemakmuran masjid (bkm)"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

Qudratul izmi Mumbaiida, Analisis Kinerja NIM Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Baabul Jannah Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara.” Penelitian ini dilakukan di Masjid Baabul Jannah Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara, dengan tujuan untuk mengetahui kinerja Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Baabul Jannah. Salah satu acuan bagi masjid-masjid lainnya adalah kinerja lembaga kesejahteraan masjid yang sangat baik dalam upaya memakmurkan masjid.

Selama ini pengurus Masjid Baabul Jannah berupaya memenuhi saran dan pendapat jamaah demi kenyamanan dalam menjalankan ibadah umum. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan memilih judul “Analisis Kinerja Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Baabul Jannah Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara”. Berdasarkan uraian di atas maka fokus masalah penelitian adalah bagaimana menganalisis kinerja Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Baabul Jannah Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kinerja Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Baabul Jannah Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini menghasilkan peran manajemen dalam berkembangnya Masjid Nurul Huda Desa Sungai Tonang Kabupaten Kampar Utara, melaksanakan pengelolaan masjid pada tiga bidang agar masjid dapat berkembang, yaitu: pertama, sektor Masjid Idaroh, kedua sektor Masjid Idaroh. masjid Immaroh, ketiga. , Bidang Masjid Ri'ayah.11.

PENDAHULUAN

  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian
  • Kajian Terdahulu
  • Sistematikan Penulisan

Dari berbagai penelitian yang ditemukan, penulis belum menemukan disertasi yang membahas tentang analisis kinerja BKM di masjid. Dari penelitian-penelitian terdahulu banyak sekali yang membahas tentang masjid namun dengan konsep yang berbeda seperti pembahasan mengenai pengelolaan masjid, permasalahan kinerja pengurus masjid, peranan pengurus masjid serta pembinaan yang dilakukan oleh pengurus masjid, dan disini penulis membahas mengenai analisis kinerja pengurus masjid. BKM Baabul Jannah menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pembahasan penulis yaitu “Analisis Kinerja Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Masjid Baabul Jannah Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara”. Landasan teori memuat teori-teori berupa pengertian dan definisi yang diperoleh dari kutipan buku terkait penyusunan laporan skripsi yang berkaitan dengan penelitian.

Bab ini menjelaskan pengelolaan masjid, manajemen kinerja, indikator evaluasi kinerja dan analisis kinerja. Hasil penelitian dan pembahasan meliputi sejarah Masjid Baabul Jannah, Struktur Masjid BKM Baabul Jannah, uraian tugas Baabul Jannah BKM dan analisis kinerja Baabul Jannah BKM. Bab ini merupakan bab penutup yang menguraikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian ini.

KERANGKA TEORI

Manajemen Kinerja

Menurut Costello, manajemen kinerja adalah fondasi dan kekuatan pendiri di balik semua keputusan organisasi, upaya kerja, dan alokasi sumber daya. Menurut Schwartz, manajemen kinerja adalah suatu gaya manajemen yang landasannya adalah komunikasi terbuka antara manajer dan karyawan mengenai penetapan tujuan, pemberian umpan balik dari manajer kepada karyawan dan sebaliknya.32. Oleh karena itu dapat dirumuskan bahwa manajemen kinerja pada dasarnya adalah suatu gaya manajemen dalam pengelolaan sumber daya yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses komunikasi terbuka dan berkesinambungan dengan menciptakan visi bersama dan pendekatan yang strategis dan terpadu sebagai penggerak pencapaian tujuan organisasi.

Kegiatan tersebut dapat berupa pengelolaan sumber daya organisasi atau proses pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Bagi organisasi, manfaat manajemen kinerja adalah untuk menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan tim dan individu, meningkatkan kinerja, memotivasi pekerja, meningkatkan komitmen, mendukung nilai-nilai inti, meningkatkan proses pelatihan dan pengembangan, meningkatkan basis keterampilan, perbaikan dan pengembangan berkelanjutan untuk mencari, hingga membuat rencana. mendasarkan karir, membantu mencegah pekerja terampil berpindah, mendukung inisiatif kualitas total dan layanan pelanggan, mendukung program perubahan budaya.33. Bagi manajer, manfaat manajemen kinerja antara lain: mencari klarifikasi kinerja dan harapan perilaku, memberikan kesempatan untuk menggunakan waktu berkualitas, meningkatkan kinerja tim dan individu, mencari imbalan non-finansial bagi staf, membantu karyawan yang berkinerja rendah, digunakan untuk mengembangkan individu. , kepemimpinan yang suportif, motivasi proses dan pengembangan tim, penetapan kerangka kerja untuk peninjauan kinerja dan tingkat remunerasi.34.

Menurut Costello, manajemen kinerja mendukung tujuan organisasi secara keseluruhan dengan menghubungkan pekerjaan setiap pekerja dan manajer dengan keseluruhan misi unit kerjanya. 36 Seberapa baik kita mengelola kinerja bawahan tidak hanya akan berdampak langsung pada kinerja masing-masing bawahan. individu. pekerja dan unit kerjanya, tetapi juga kinerja seluruh organisasi. Oleh karena itu manajemen kinerja memerlukan kerjasama, saling pengertian dan komunikasi terbuka antara atasan dan bawahan. Manajemen kinerja memerlukan berbagai masukan yang harus dikelola agar dapat saling bersinergi dalam mencapai tujuan organisasi.

Manajemen kinerja dimulai dengan merencanakan bagaimana merencanakan tujuan yang diharapkan di masa depan dan mengatur semua sumber daya dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.38 Implementasi rencana tersebut dipantau dan kemajuan dalam mencapai tujuan diukur. Manajemen kinerja membangun rasa saling menghormati kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam proses implementasi. Proses pengelolaan kinerja dilakukan secara transparan, terutama kepada masyarakat yang terkena dampak dari keputusan yang diambil, dan masyarakat diberikan kesempatan berdasarkan dasar pengambilan keputusan tersebut.

Pada dasarnya sistem manajemen kinerja merupakan suatu cara untuk memperoleh hasil yang lebih baik bagi organisasi, kelompok dan individu dengan memahami dan mengelola kinerja sesuai dengan tujuan yang direncanakan, standar dan persyaratan kompetensi yang telah ditetapkan.41 Proses kegiatan pengamatan pelaksanaan kerja oleh suatu pekerja seperti pengamatan terhadap tenaga kerja itu sendiri, proses kerja dan hasil kerja.

Indikator Penilaian Kinerja

Data ini mencakup data atau informasi mengenai kinerja BKM Baabul Jannah Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara. Yaitu data yang diperoleh dari Badan Kemakmuran Masjid Baabul Jannah berupa: Struktur organisasi dan rincian tugas pengurus BKM Baabul Jannah. Sehingga dapat dianalisis bahwa BKM Baabul Jannah dapat memahami secara utuh tugas yang dipercayakan kepadanya.

Gambaran analisis kinerja BKM Baabul Jannah ditinjau dari aspek kuantitas dapat dilihat dari tanggapan responden penelitian. Hal ini juga sesuai dengan hasil observasi dan kuesioner terbuka kepada pihak BKM dan pihak terkait lainnya seperti dewan pembina dan jamaah bahwa BKM Baabul Jannah mempunyai inovasi dalam kegiatan untuk mengembangkan masjid. Gambaran analisis kinerja BKM Baabul Jannah ditinjau dari aspek ketepatan waktu dapat dilihat dari tanggapan responden penelitian.

Jadi dapat dianalisis BKM Baabul Jannah sudah baik dan mampu memaksimalkan waktu dalam kegiatan memakmurkan masjid. Hal ini juga sesuai dengan hasil observasi dan kuesioner terbuka kepada pengurus BKM dan pihak terkait lainnya seperti dewan pembina dan Jamaah Masjid Baabul Jannah. Gambaran analisis kinerja BKM Baabul Jannah ditinjau dari aspek efektivitas dapat dilihat dari tanggapan responden penelitian.

Gambaran analisis kinerja BKM Baabul Jannah ditinjau dari independensi terlihat dari tanggapan responden survei. Dengan demikian dapat dianalisis bahwa pengurus BKM Baabul Jannah bersifat mandiri dalam kegiatan kemajuan masjid. Analisis Kinerja BKM Baabul Jannah Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara yang terdiri dari 5 indikator yaitu kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efisiensi dan kemandirian.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis kinerja BKM (Badan Kesejahteraan Masjid) Baabul Jannah Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara, terdapat beberapa saran mengenai kinerja BKM Baabul Jannah diantaranya sebagai berikut.

Analisi Kinerja

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Uji Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN

Badan Kemakmuran Masjid Baabul Jannah

  • Struktur BKM Baabul Jannah
  • Deskripsi Tugas BKM Baabul Jannah
  • Pemilihan Anggota BKM Baabul Jannah

Membantu Ketua dalam melaksanakan seluruh amanah yang ditetapkan dalam Musyawarah Jama'ah (seluruh kegiatan sehari-hari di masjid). Mewakili ketua dalam kegiatan internal dan eksternal apabila yang bersangkutan berhalangan atau berhalangan. Melaksanakan dan mengendalikan seluruh proses administrasi baik di lingkungan pengurus BKM, Jama'ah Baabul Jannah maupun instansi eksternal.

Bersama Presiden, Sekretaris mengevaluasi program kerja di masing-masing daerah dan melaksanakan pengembangan di bidang organisasi dan program kerja. Menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan Sholat Tarawih Ramadhan, Sholat Idul Fitri, dan Sholat Idul Adha (buat jadwal: Imam, Khotib, Kultum Ramadhan/Tausiah, Muezzin). Mengevaluasi setiap kegiatan dan mengembangkan jenis kegiatan PHBI dengan tujuan meningkatkan Syariat Islam.

Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan dakwah dalam rangka pengembangan iman, tarbiyah dan pengembangan masyarakat Islam. Melaksanakan kegiatan intensif peningkatan kualitas keimanan dan ilmu agama bagi pengurus BKM dan Jama'ah. Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Pemuda Masjid dalam pelaksanaan acara khusus untuk mengembangkan pesan masjid.

Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan perbaikan prasarana yang diperlukan dengan tujuan menjaga kenyamanan jamaah dalam beribadah. Meliput atau mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan BKM Masjid Baabul Jannah dalam bentuk foto atau video. Pimpinan BKM lama dan pimpinan Sara mengundang tokoh masyarakat dan jamaah berdiskusi mengenai pemilihan pimpinan BKM baru.

Sebelum rapat dimulai, para pengurus lama dan pengurus Sara sudah memiliki catatan berisi nama-nama yang akan dicalonkan sebagai pengurus.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

  • Analisis Kinerja BKM Baabul Jannah Pada Aspek Kualitas
  • Analisis Kinerja BKM Baabul Jannah Pada Aspek Kuantitas
  • Analisis Kinerja BKM Baabul Jannah Pada Aspek Ketepatan Waktu
  • Analisis Kinerja BKM Baabul Jannah Pada Aspek Efektifitas
  • Analisis Kinerja BKM Baabul Jannah Pada Aspek Kemandirian

PENUTUP

Saran

Disarankan kepada pengurus BKM Baabul Jannah agar melakukan pembentukan kaderisasi dalam mempersiapkan calon pengurus BKM Generasi Muda agar kualitas/kapasitas pengurus BKM selanjutnya dapat dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan. Mengingat posisi Masjid Baabul Jannah berada di pinggir jalan jalur Kabupaten/Provinsi, saat ini banyak terobosan/inovasi yang dilakukan pengurus BKM dan menjadi tempat beribadah/istirahat yang nyaman bagi jamaah/mudik. Namun tidak ada salahnya untuk selalu mencari terobosan/inovasi baru, salah satunya dengan membuat/menempatkan kotak saran dan kritik (bukan pujian) untuk mendapatkan saran/masukan yang baik dari pemerintah kota/wisatawan.

Disarankan kepada pengurus BKM Baabul Jannah untuk selalu bersedia membuka diri terhadap pengurus BKM dari masjid lain agar kegiatan Masjid Baabul Jannah dapat ditiru oleh pengurus BKM Majid lainnya dalam hal kepemimpinan dan langkah-langkah yang diambil dalam mewujudkan ide-ide baru. dan inovasi demi kesejahteraan dan kenyamanan dalam pelayanan ibadah jamaah/mudik. Abdulloh Azzama dan Muhyani “Pengelolaan Masjid Jogokariyan Yogyakarta Sebagai Pusat Kegiatan Masyarakat” Jurnal Ilmu Komunikasi dan Dakwah Islam Jilid 3 (1). Akhyarudin dkk. “Peran Pengurus Dalam Memakmurkan Masjid Nurul Huda Desa Sungai Tonang Kabupaten Kampar Utara” Jurnal Penelitian Mahasiswa Dakwah dan Komunikasi.

Kompetensi SDM UKM dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja UKM di Surabaya", Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.12, No. Armyn Hasibuan dan Dame Siregar "Permasalahan Kinerja Pengelola Masjid di Tapanuli Selatan" Jurnal 1qra': Kajian Ilmu Pendidikan. Muhammad Ilyas dkk “Upaya Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (Dkm) Dalam Pembinaan Keagamaan Remaja: Kajian Terhadap Remaja Di Masjid Ahlul Khoir Rt 08 Rw 13 Kelurahan Cilebut Timur Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor" Prosa PAI : Prosiding Pendidikan Agama Islam Al Hidayah.

Niko Pahlevi Hentika “Menuju Pemulihan Fungsi Masjid: Analisis Hambatan Internal Takmir Dalam Pengembangan Pengelolaan Masjid”.

Gambar

Tabel 2.1 Variabel Penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Komitmen Organisasi yang terdiri Identifikaasi, Partisipasi dan loyalitas terhadap

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan rumah sakit di Kabupaten

Sedangkan manfaat dari pengukuran kinerja itu adalah untuk mengetahui hal- hal apa yang diperlukan dan ditambahkan guna memotivasi karyawan sehingga dapat menghasilkan organisasi

Manajemen kinerja dapat didefinisikan sebagai proses sistematis untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan mengembangkan kinerja individu dan tim (Armstrong, 2006)

Selanjutnya diketahui bahwa sedikitnya terdapat dua faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai, yaitu faktor budaya organisasi dan komitmen keorganisasian dari

Jika ditinjau dari tujuan kinerja, adanya sistem manajemen kinerja dapat menyelaraskan harapan kinerja masing- masing individu (karyawan) dengan harapan kinerja

Dalam sebuah organisasi, keberhasilan pencapaian tujuan sangat bergantung kepada kinerja individu-individu yang berada dalam organisasi tersebut. Disiplin kerja merupakan

Komitmen organisasi merupakan sifat hubungan antara individu dengan organisasi kerja, dimana individu mempunyai keyakinan diri terhadap nilai- nilai dan tujuan