BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM) ialah Instrumen sentral dan tidak dapat dilepaskan. Sumber energi manusia senantiasa berfungsi aktif serta sangat dominan dalam ektifitas organisasi sebab sumber daya manusia ialah asset yang bernilai dalam industri serta wajib dikelola dengan baik supaya senantiasa membagikan donasi yang maksimal kepada industri. Dengan semakin berkembangnya teknologi, persaingan dalam industri dibidang retail semakin ketat. Satu hal yang harus ditempuh perusahaan khususnya PT.
Ambar Graha Sejahtera agar mampu bertahan dalam persaingan pada era saat ini yaitu bagaimana cara membuat kinerja karyawannya menjadi lebih baik.
PT. Ambar Graha Sejahtera bergerak dibidang Realestat/tanah dan bangunan-pembangunan, memiliki rekam jejak bagus di dunia properti.
Tercatat ada enam proyek pembangunan perumahan yang sudah digarap diantaranya proyek Ambar Waringin Jaya, Ambar Telaga 1, Ambar Telaga 2, Ambar Telaga 3, Ambar Bumi Cikarang dan Ambar Kemang Regency.
Saat ini seluruh dunia dihebohkan dengan covid 19 secara menyeluruh bernama Corona Virus Disease (COVID-19). Ancaman dari virus ini berdampak sangat besar terhadap kehidupan manusia di dunia dan telah merubah banyak aspek penting dalam kehidupan seperti kesehatan, ekonomi, politik dan juga keamanan. Adapun dampak pandemi Covid-19 yang mengakibatkan kurang efektifnya dalam melakukan aktivitas pekerjaan sehingga pendapatan margin yang diperoleh PT. Ambar Graha Sejahtera semakin menurun dan kinerja karyawan yang kurang produktif. Yang dimana Kinerja karyawan ialah aspek berarti untuk mendukung kesuksesan sesuatu usaha. Kinerja merupakan sesuatu kegitan yang dijalankan seorang untuk melakukan pekerjaan yang diberikan kepadanya berdasarkan kemampuan yang dimliki, pengalaman serta intensitas dan masa kerja yang banyak
didukung oleh faktor-faktor yang stress kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Stress Kerja ialah situasi tertekan dan tidak tenang yang dirasakan oleh karyawan dikarenakan adanya ketidak seimbangan antara beban kerja yang diberikan dan skill yang dimilik, sehingga mengakibatkan tekanan secara emosional yang yang mempengaruhi kondisi mental atau pisikis para pekerja.
Didukung oleh Robbins and Judge (2017) Dikemukakan bahwa tekanan kerja adalah suatu kondisi unik dalam kondisi pada individu dalam hal kesempatan, permintaan serta aset dengan kategori diidentikkan pada situasi alam, suasana hirarkis serta kepada seorang individu.
Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan stress pekerjaan yaitu Stress Lingkungan yang dimana ketidakpastian ekonomi, perkembangan teknologi dan informasi dan kondisi politik yang tidak pasti menimbulkan kehawatiaran karyawan sebab tenaganya tidak akan diperlukan lagi. Stress didalam institusi yang berkaitan dengan kondisi para pekerja mendapatkan amanat pekerjaan yang dibebankan, peran, dan pribadi serta Stress Individu pada konteks kehidupan diri para pekerja. Merupakan persoalan dalam keluarga, misalnya permasalahan ekonomi individu dan karakter para pegawai serta didukung oleh Hasibuan (2016) yang menyatakan bahwa yang menyebabkan Stress Kerja terdapat faktor-faktor yaitu tugas yang diberikan kepada karyawan melebihi batas dan berlebihan, pemimpin perusahaan tidak objektif dalam menilai karyawan, fasilitas pekerjaan yang tidak layak, permasahalan pribadi dengan pemimpin, tanggungan yang tidak sesuai dan persoalan dengan keluarga.
Adapun hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Hasbi Ibrahim, Munawir Amansyah dan Githa Nurfaridha Yahya (2016) peneliti ini berusaha menguji hubungan antara faktor yang berhubungan dengan strtess kerja. Hasil penelitian ini menunjukan Tidak ada hubungan antara faktor-faktor yang diidentifikasi dengan tekanan kerja di lini produksi 2 antara lain usia, lama administrasi, tanggung jawab, kompensasi kerja, bahaya di tempat kerja dan hubungan kerja.
Hasil penelitian Choyrunnisa(2018) peneliti Kajian ini berencana untuk memutuskan dampak faktor tekanan kerja terhadap pelaksanaan perwakilan di Kantor Daarut Tauhiid DKI Jakarta. Efek lanjutan dari tinjauan ini menunjukkan bahwa faktor tekanan kerja mulai dari iklim aktual, tingkat individu, kelompok dan hirarki mempengaruhi presentasi perwakilan Kantor Daarut Tauhiid DKI Jakarta baik pada waktu yang sama atau sampai batas tertentu.
Hasil penelitian yang dilakukan I Gede Sudha Cahyana dan I Ketut Jati (2017) peneliti ini berusaha menguji pengaruh Budaya organisasi terhadap kinerja pegawai, pengaruh stress kerja terhadap kinerja pegawai dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai. Konsekuensi dari tinjauan ini menunjukkan bahwa budaya otoritatif, tekanan kerja dan pemenuhan pekerjaan secara positif mempengaruhi pelaksanaan perwakilan.
Hasil pemeriksaan yang diarahkan oleh Asep Sugara dan Edy Trianto (2020) Akibat dari tinjauan ini menyatakan bahwa: spekulasi eksplorasi dapat dibuktikan dimana terdapat dampak kritis antara perasaan cemas kerja selama pandemi virus Corona terhadap eksekusi pekerja di PT. PARDIC JAYA Sintetis. Dimana tekanan kerja diketahui memiliki opsi untuk mempengaruhi eksekusi representatif sebesar 16,16% dan contoh hubungan antara tekanan kerja dan eksekusi pekerja adalah negatif.
Hasil penelitian Pujiwati (2017) bahwa tidak adanya kekuatan untuk memiliki pilihan untuk melakukan kewajiban merupakan titik sentral dalam menghasilkan tekanan (stressor) sedangkan masalah hidup berdampingan dengan bos merupakan faktor penyebab tekanan kerja. Sementara menghadapi tantangan dan mempertimbangkan setiap opsi untuk secara konsisten memiliki opsi untuk berfungsi dengan baik adalah komponen utama dalam mengembangkan eksekusi representatif lebih lanjut. Stressor di tempat kerja Sekjen memiliki dampak yang sangat besar terhadap tekanan kerja yang representatif, sedangkan stressor di tempat kerja Sekjen tidak berdampak kritis terhadap pelaksanaan pekerja dan tekanan kerja tidak pada dasarnya mempengaruhi eksekusi.
Berdasarkan survey yang telah peneliti lakukan sering menemui dan mengalami permasalahan faktor yang menyebabkan stress pekerjaan yakni beban kerja yang sulit dan berlebihan yang diberikan kepada setiap karyawan sehingga karyawan merasa ketidak nyamanan dalam melakukan aktivitas pekerjaan dan berdampak pada tingkat kinerja karyawan yang akan menurun.
Begitupun mengenai permasalahan mengenai Stress Kerja yaitu stress lingkungan yang dimana para karyawan merasa tidak nyaman akan lingkungan kerja, sehingga berdampak tingkat kinerja karyawan akan menurun.
Berdasarkan permasalahan latar belakang di atas sehingga penulis mau melaksanakan riset dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang menyebabkan Stress pekerjaan saat pandemi dan pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Ambar Graha Sejahtera”
1.2 Pembatasan Masalah
Penyusun memberikan batas permasalahan yang akan dicari agar lebih terkonsentrasi dan mendalam. Penelitian membatasi mencangkup hanya faktor-faktor yang menyebabkan stress pekerjaan saat pandemi Covid-19 dan pengaruh nya terhadap kinerja karyawan pada PT. Ambar Graha Sejahtera mulai dari bulan April 2021 sampai dengan selesai.
1.3 Rumusan Masalah
Pada penulisan skripsi ini, dapat diuraikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan stress kerja karyawan selama pandemi Covid-19 pada PT. Ambar Graha Sejahtera?
2. Apakah faktor-faktor stress kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Ambar Graha Sejahtera?
1.4 Tujuan Penelitian
Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi stress kerja selama pandemi Covid-19 pada PT. Ambar Graha Sejahtera.
1. Menganalisis pengaruh faktor-faktor pembentuk stress kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Ambar Graha Sejahtera.
1.5 Manfaat/Kegunaan Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan ada dua adalah:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penulis berharap penelitian ini dapat menambah wawasan dalam menerapkan ilmu manajemen sumber daya manusia (SDM), khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang menyebabkan stress pekerjaan saat pandemi Covid-19 dan pengaruh nya terhadap kinerja karyawan. Disamping itu penulis berharap penelitian ini bermanfaat dan menjadi acuan bagi penelitian-penelitian berikutnya.
1. Manfaat Praktiks
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan saran, pengetahuan dalam bekerja di perusahaan agar kualitas kinerja semakin baik. Sumbangan yang dimaksud berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM) perusahaan.