• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis pengaruh dimensi fraud pentagon dan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "analisis pengaruh dimensi fraud pentagon dan"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Febriana (2019) yang menggunakan dimensi fraud Pentagon dalam penelitiannya tentang kecurangan akademik oleh mahasiswa pascasarjana akuntansi Universitas Brawijaya Malang. Apakah tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kemampuan, arogansi, dan komitmen terhadap etika profesi berpengaruh terhadap intensitas kasus kecurangan akademik mahasiswa? Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kemampuan, arogansi dan komitmen etika profesi terhadap intensitas kasus kecurangan akademik mahasiswa.

Konteks tekanan dalam penelitian ini mengacu pada pengaruh tekanan sebagai faktor pendorong dalam kasus kecurangan akademik. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Anita (2017) memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap perilaku kecurangan akademik siswa dan tekanan yang dirasakan oleh setiap jenjang pendidikan siswa berbeda-beda. Dengan mengolah hasil penelitian-penelitian sebelumnya tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin besar tekanan maka semakin besar pula insentif terjadinya kecurangan akademik.

Konteks peluang dalam penelitian ini diasumsikan sebagai peluang yang dimiliki seseorang dengan sengaja atau tidak sengaja melakukan kecurangan akademik. Dengan mengelaborasi hasil penelitian sebelumnya tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin besar probabilitas, semakin besar insentif untuk melakukan penipuan ilmiah. Widianto dan Sari (2017) juga menyatakan bahwa variabel rasionalisasi berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku kecurangan akademik.

Penelitian Purnamasari (2014) menunjukkan bahwa variabel rasionalisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kecurangan mahasiswa. Dari penjabaran hasil penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa semakin besar rasionalisasi maka semakin besar dorongan untuk melakukan kecurangan ilmiah. Pengujian yang dilakukan oleh Murdiansyah, Sudarma, dan Nurkholis (2017) menunjukkan bahwa kecakapan berpengaruh signifikan terhadap perilaku kecurangan akademik.

Tabel 3.3 Operasional Variabel
Tabel 3.3 Operasional Variabel

Uji Multikolinearitas

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menguji korelasi antar pertanyaan dengan membandingkan r-score atau koefisien korelasi sebesar 0,3 dengan taraf signifikansi 0,05. Jika korelasi tiap faktor positif dan meningkat, maka dapat dikatakan bahwa faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat (Fadersair dan Subagyo, 2020, p.134). Ghozali dalam Fadersair dan Subagyo (2020) menyatakan bahwa variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai cronbach alpha > 0,6.

Sebaran data dapat dilihat melalui diagram scatterplot, dimana jika sebaran data terletak pada garis lurus, maka dapat dikatakan syarat normalitas terpenuhi (Priyanti: 2016).

Uji Heterokedastisitas

Uji Statistik F

Uji Signifikansi T

Pengukuran menggunakan statistik deskriptif untuk menganalisis data penelitian dalam menggambarkan gambaran keseluruhan persepsi responden terhadap dampak dimensi kecurangan Pentagon dan komitmen etika profesional terhadap intensitas kasus kecurangan akademik mahasiswa. Dari data pada Tabel 4.3 terlihat bahwa jumlah responden (N) dalam survei ini adalah 289 responden. Rentang skala Likert yang digunakan peneliti adalah 1 sampai dengan 4, maka dari data diatas dapat disimpulkan bahwa nilai minimal (Min) yang didapatkan setiap responden adalah 1 dan nilai maksimal (Max) yang didapatkan setiap responden adalah 4 untuk semua pernyataan dalam variabel penelitian.

Selanjutnya diketahui bahwa hampir semua nilai rata-rata (Mean) untuk setiap variabel penelitian menunjukkan angka di atas 2,00 yang artinya responden setuju dengan semua pernyataan pada setiap variabel kecuali variabel Capability (X4) dan Academic Fraud Cases (Y). Jika nilai standar deviasi berada di bawah nilai rata-rata (Mean), maka dapat disimpulkan tidak terdapat outlier. Berkaitan dengan tabel di atas terlihat bahwa nilai standar deviasi total yang dibangun untuk masing-masing variabel berada di bawah nilai rata-rata, sehingga tidak terdapat outlier dalam penelitian.

Uji Validitas

Uji Normalitas Residual Model pendeteksian normalitas

Analisis Grafik

Analisis Non-Parametik Statistik

Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar tekanan maka semakin besar pula keinginan untuk melakukan kecurangan akademik (Widianto dan Sari: 2017). Penelitian yang dilakukan oleh Prawira (2015) terhadap 120 mahasiswa jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya menunjukkan bahwa variabel kesempatan berpengaruh positif signifikan ketika mahasiswa melakukan kecurangan akademik karena ada kesempatan untuk melakukannya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak kesempatan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula peluang untuk melakukan kecurangan akademik.

Dengan koefisien sebesar 0,123 dan sig-t sebesar 0,029 maka dapat disimpulkan bahwa variabel Peluang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensitas kasus kecurangan akademik pada mahasiswa Fakultas Hukum Audit. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prawira (2015) dan Febriana (2019) dimana peluang merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi terjadinya kecurangan akademik. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar rasionalisasi seseorang maka semakin besar pula kemungkinan melakukan kecurangan akademik.

Dengan koefisien sebesar 0,036 dan sig-t sebesar 0,838 maka dapat disimpulkan bahwa variabel rasionalisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap intensitas kasus kecurangan akademik mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya. Terdapat beberapa faktor yang memastikan bahwa variabel rasionalisasi tidak berpengaruh terhadap intensitas kasus kecurangan mahasiswa. Dengan koefisien sebesar 0,122 dan sig-t sebesar 0,034 maka dapat disimpulkan bahwa variabel kapasitas berpengaruh positif signifikan terhadap intensitas kasus kecurangan akademik mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya.

30 koefisien 0,104 dan sig-t 0,294 maka dapat disimpulkan bahwa variabel kesombongan tidak berpengaruh terhadap intensitas kasus kecurangan akademik pada mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Terdapat berbagai faktor yang membuat variabel arogansi tidak berpengaruh terhadap intensitas kasus kecurangan akademik mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Angkatan 2017-2020. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi komitmen terhadap etika profesi yang dijalankan maka semakin kecil kemungkinan penulis melakukan kecurangan akademik.

Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa komitmen etika profesi berpengaruh negatif signifikan terhadap intensitas kasus kecurangan akademik. Hasil uji signifikansi menunjukkan bahwa H6 diterima, dimana komitmen etika profesi berpengaruh negatif terhadap intensitas kasus kecurangan akademik mahasiswa. 31 berpengaruh negatif signifikan terhadap intensitas kasus kecurangan akademik mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin kuat komitmen etis profesional seseorang maka semakin rendah insentif untuk melakukan kecurangan akademik. Penelitian ini menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas kasus kecurangan akademik pada mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya angkatan 2017-2020 yang ditemukan melalui dimensi Pentagon Fraud dan Komitmen Etika Profesi.

Gambar

Tabel 3.3 Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa secara parsial dan secara simultan variabel etika profesi, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel komitmen profesional dan komitmen organisasional baik secara parsial maupun secara simultan terhadap

Hasil uji parsial pada variabel pertama dari penelitian ini menyatakan bahwa tekanan tidak berpengaruh terhadap academic fraud dengan tingkat signifikansi

Skripsi ini berhasil menemukan bukti empiris bahwa idealisme dan realtivisme masing-masing berpengaruh secara positif dan negative terhadap sensitivitas etika serta komitmen

berpengaruh parsial signifikan dengan arah positif terhadap return saham. Secara simultan, seluruh variabel bebas berpengaruh signifikan

Pengujian secara parsial menunjukkan angka positif pada variabel store atmosphere, etika bisnis dan kualitas produk, sehingga dapat katakan bahwa secara parsial

Hasil hipotesis penelitian menunjukkan bahwa variabel komunikasi organisasi, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi secara simultan maupun parsial berpengaruh positif dan

KESIMPULAN Tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data empiris yang menunjukkan dampak dari target keuangan, stabilitas keuangan, tekanan eksternal,