• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERUBAHAN FONEM PADA KATA SERAPAN BAHASA BELANDA KE BAHASA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS PERUBAHAN FONEM PADA KATA SERAPAN BAHASA BELANDA KE BAHASA INDONESIA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 2 September 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perubahan Fonem pada Kata Serapan Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia 233

ANALISIS PERUBAHAN FONEM PADA KATA SERAPAN BAHASA BELANDA KE BAHASA INDONESIA

Jasmine Malaika Ramadhani1, Viona Nurafiani2, Dona Aji Karunia3

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

jasmine.mr22@mhs.uinjkt.ac.id viona.nurafiani22@mhs.uinjkt.ac.id

dona.aji@uinjkt.ac.id

Abstract

In its development, Indonesian is inseparable from the influence of foreign languages. There are many words in the Indonesian language that come from other languages, which are then used by the community for daily language activities in Indonesian. The word is also called the term absorption word. This research aims to analyze phoneme changes through the writing of vowel and consonant phonemes and describe foreign language absorption words into Indonesian, this research focuses on Dutch as a foreign language that is absorbed into Indonesian. This research was conducted using descriptive qualitative method and also comparative linguistic approach. Therefore, this research will describe Dutch and Indonesian in detail. The data in this research is in the form of Dutch and Indonesian vocabulary. The data sources are Dutch dictionary and Indonesian dictionary. The data in this study were obtained using documentation, listening, and note-taking techniques. The results of this study show that there are changes in phonemes, namely changes in vowel phonemes and consonant phonemes which are characterized by changes in letters and pronunciation and there is also absorption of Dutch in Indonesian.

Keywords: phoneme changes, loanwords, dutch language

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

(2)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 2 September 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perubahan Fonem pada Kata Serapan Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia 234

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan alat komunikasi yang dinilai paling efektif dalam penyampaian pesan, sebuah pemikiran dan perasaan serta berguna sebagai penghubung kerja sama antar manusia (Mailana, 2022). Bahasa yang digunakan dengan baik dan benar akan berdampak baik dan menghasilkan pengaruh yang baik juga dalam berkomunikasi. Penulisan pesan menjadi salah satu contoh penggunaan bahasa yang sering mengalami kesalahan penyusunan kalimat. Hal ini dikarenakan dalam menulis pesan terkadang kurang memperhatikan penggunaan kata.

Indonesia merupakan negara dengan banyaknya keberagamaan, salah satunya adalah bahasa. Oleh karena itu penggunaan bahasa yang benar sangat diperlukan dalam bahasa Indonesia, sebab jika lawan berbicara kita berasal dari daerah dan suku yang berbeda maka berbeda pula bahasa yang digunakan, hal ini dapat menimbulkan kegagalan dan kesalahapahaman bahasa saat berbicara (Maghfiroh, 2022).

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang digunakan Republik Indonesia, terdapat dalam pasal 36 UUD 1945. Bahasa Indonesia juga dijadikan sebagai bahasa persatuan yang tertulis dalam Sumpah Pemuda 1928. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang harus dijujung tinggi namun bukan sebagai satu-satunya bahasa, karena Indonesia terdiri dari banyak daerah dengan bahasa daerah masing-masing, hal itu menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam berkomunikasi (Martaulina, 2018:10). Lalu Repelita (2018: 46) berpendapat bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam berkomunikasi memiliki beberapa fungsi yang menggambarkan persatuan, contohnya sebagai kebanggaan nasional dan identitas nasional, fungsi lainnya juga sebagai alat pemersatu bangsa yang

dilatarbelakangi sosial budaya dan bahasa yang berbeda.

Bahasa Belanda adalah bahasa resmi yang digunakan oleh masyarakat Belanda dalam kehidupannya. Bahasa Belanda pernah mengalami peninjauan kembali pada tahun 1955 dalam kesepakatan ejaan yang akan digunakan dalam bahasa Belanda. Kesepakatan tersebut menghasilkan banyak perubahan salah satunya adalah peraturan penulisan dalam bahasa Belanda. Bahasa Indonesia dan bahasa Belanda memiliki kesamaan dalam ejaan huruf. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya pelafalan bahasa Indonesia, namun pada bahasa Belanda tidak ditemukan karena perbedaan cara pengucapan. Salah satu contoh adalah huruf /g/, dalam bahasa Belanda huruf /g/

diucapkan tidak seperti pada bahasa Indonesia. Huruf /g/ dalam bahasa Belanda diucapkan agak lebih berat daripada dalam bahasa Indonesia, oleh karena itu huruf /g/

dalam bahasa Belanda terdengar seperti (axIr) diakhir kata pengucapan, contohnya ucapan goed menjadi [Xut]. (Suratminto, 2008: 3)

Sejarah bangsa Indonesia diwarnai dengan kehadiran Belanda yang menjajah selama 350 tahun. Waktu tersebut bukanlah waktu yang sebentar, oleh karena itu pada zaman dahulu masyarakat Indonesia mengenal kebudayaan Belanda (Zahra, Meifi, 2019). Penjajahan Belanda di Indonesia bermula dari jalur perdagangan, sejarah mengatakan hal itu terjadi pada tanggal 2 April 1595 pada hari itu terdapat sejumlah kapal dagang yang dipimpin oleh orang Belanda bernama Cornelis de Houtman. Kedatangan Belanda ke Indonesia bertujuan untuk mencari rempah- rempah dan dijual ke Eropa. Di Eropa rempah-rempah yang berasal dari Indonesia laku dan terjual dengan jumlah yang banyak, oleh karena itu Belanda memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkaya bangsa mereka dan menjajah bangsa Indonesia (Hasudungan, 2021).

(3)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 2 September 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perubahan Fonem pada Kata Serapan Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia 235

Dari jalur perdagangan itulah bangsa Indonesia di jajah dan masyarakat Indonesia pada masa itu mengenal kebudayaan Belanda, salah satunya adalah bahasa. Oleh sebab itu banyak kosakata dalam bahasa Indonesia yang ejaanya sama dengan bahasa Belanda.

Tataran fonologi adalah ilmu yang berfokus pada kajian bunyi suatu bahasa. Cabang ilmu fonologi juga dibedakan menjadi dua, yakni fonetik dan fonemik. Fonetik berfokus mempelajari sebuah bunyi bahasa namun tidak memperhatikan bunyi bahasa itu berfungsi sebagai pembeda atau tidak.

Sedangkan fonemik berfokus mempelajari bahasa dengan fungsi sebagai pembeda (Abidin, 2019:10).

Satuan terkecil dalam sistem bunyi bahasa disebut dengan fonem. Fungsi dari fonem mampu membedakan makna antara satu kata dengan kata yang lain.

Pada kajian lingustik, fonem digunakan untuk menganalisis dan membedakan bunyi pada sebuah bahasa. Dalam bahasa memiliki fonem yang berbeda. Fonem juga dibedakan menjadi dua macam, pertama fonem vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/, /o/ dan yang kedua ada fonem konsonan yakni bukan huruf-huruf fonem vokal. Dalam kajian linguistik terdapat cabang ilmu yang mengkaji bahasa yakni kajian fonetik. Fungsi fonetik mampu membedakan makna atau tidaknya sebuah bunyi (Chaer, 2009:10).

Menurut Masnur (2017) perubahan fonem dapat dijelaskan sebagai penggantian satu fonem dengan fonem lain dalam suatu kata. Lalu menurut Kusmayadi, dkk. (2008 :47) morfofonemik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari perubahan- perubahan fonem yang terjadi sebagai akibat dari pertemuan antara satu morfem dengan morfem lain dalam suatu bahasa. Dalam morfofonemik, perhatian utama diberikan pada perubahan bunyi

yang terjadi pada tingkat morfem. Sari, dkk.

(2022) berpendapat bahwa terjadinya perubahan pada fonem bisa terjadi ketika terdapat perubahan pada karakteristik atau ciri-ciri fonem tersebut. Jika tidak ada perubahan yang terjadi pada ciri-ciri fonem, fenomena ini dikenal sebagai asimilasi fonemis. Asimilasi fonemis adalah fenomena di mana satu atau lebih fonem mengalami perubahan atau penyesuaian dalam pengucapannya ketika berdekatan dengan fonem lain dalam konteks linguistik tertentu.

Menurut Ariyanto (2017), perubahan fonem yang terjadi adalah ketika terjadi penambahan konsonan pada suatu kata tertentu. Lian (2017) mengemukakan bahwa penambahan fonem terjadi ketika terdapat penambahan huruf pada sebuah kata. Dari beberapa sudut pandang yang telah disajikan, dapat disimpulkan bahwa penambahan fonem merupakan proses di mana terjadi peningkatan bunyi atau suara dalam sebuah kata akibat adanya penambahan huruf. Dalam konteks ini, perubahan fonem terjadi saat sebuah huruf baru dimasukkan ke dalam kata, yang berdampak pada perubahan pengucapan dan struktur kata tersebut. Pada variabel linguistik pengaruh perubahan fonem dapat terjadi, karena adanya perkembangan bahasa. Kata serapan memiliki kemiripan bentuk fonemnya tetapi ada sedikit perubahan contoh pada kata “Coin” dan

“Koin”, hanya terjadi perubahan fonem diawal kata.

Kata serapan merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan kata- kata yang diambil dari bahasa lain Kridalaksana (2008:112). Penelitian ini mengkaji penyerapan bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia, oleh karena itu penelitian ini akan berfokus pada bahasa Belanda. Dalam bahasa Indonesia ditemukan kata-kata yang diambil dari bahasa Belanda, hal ini dikarenakan pada zaman dahulu bangsa Indonesia pernah dijajah oleh Belanda. Banyak peninggalan

(4)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 2 September 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perubahan Fonem pada Kata Serapan Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia 236

Belanda di Indonesia khususnya bahasa, karena itulah beberapa kata dalam bahasa Indonesia memiliki kemiripan dari penulisan dan pengucapan nya dengan bahasa Belanda (Nurdjan, 2018:11).

Penyerapan kosakata bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia terjadi juga karena kontak bahasa.

Adanya interaksi antara dua penutur bahasa yang berbeda dalam kurun waktu yang cukup lama merupakan proses dari kontak bahasa. Di Indonesia kontak bahasa terjadi sejak zaman kolonial karena dipengaruhi oleh sejarah.

Interaksi antarpenutur menyebabkan masyarakat Indonesia pada saat itu mampu berbahasa Belanda. Oleh sebab itu, banyak sekali ditemukan kosakata yang diserap dari bahasa Belanda dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini memilih kata serapan dari bahasa Belanda karena masih jarang penelitian yang meneliti hal tersebut. Ruskhan (2007:14)

Beberapa penelitian terdahulu mengenai kata serapan dalam bahasa Indonesia telah dilakukan oleh beberapa pihak, yaitu pertama Putradi (2016) mengkaji pola-pola perubahan fonem vokal dan konsonan dalam penyerapan kata-kata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut, yakni terdapat lima pola-pola fonetik dalam penyerapan kata-kata bahasa asing ke bahasa Indonesia. Kedua, Putri, dkk (2021) mengkaji pola perubahan fonem vokal dan konsonan kata serapan dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga bentuk pola perubahan fonem vokal dan konsonan pada kata serapan yang berasal dari jepang ke bahasa Indonesia. Ketiga, Putri, Ayu (2015) mengkaji faktor penyebab perubahan fonem kosakata serapan bahasa Sanskerta dalam bahasa Bali. Hasil penelitan menyatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan

terjadinya perubahan fonem pada kosakata serapan bahasa Sanskerta dalam bahasa Bali terdapat dua faktor, yaitu: faktor intralingual dan ekstralingual.

METODE PENELITIAN

Dalam penulisan penelitian ini kami selaku penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan linguistik komparatif. Soeparno (2016:4) berpendapat bahwa pendekatan komparatif adalah suatu metode yang menelaah bahasa dengan cara membandingkan satu bahasa dengan bahasa lain. Bidang fonologi, morfologi, sintaksis dan vokbuler merupakan unsur-unsur yang digunakan untuk membandingkan bahasa.

Linguistik komparatif merupakan suatu kajian linguistik yang membandingkan satu bahasa dengan bahasa lain, dengan tujuan untuk mengetahui persamaan bahasa-bahasa tersebut. Kemudian persamaan-persamaan yang sudah ditemukan ini selanjutnya digunakan untuk menentukan hubungan kekerabatan bahasa yang dibandingkan tersebut.

Penelitian ini menggunakan kamus bahasa Belanda dan kamus besar bahasa Indonesia sebagai sumber data penelitian, karena pada kamus terdapat banyak sumber kata yang paling banyak digunakan serta terjamin akurat daripada sumber rujukan lainnya. Setiawan (2015:19) berpendapat bahwa kosakata yang ada dalam kamus dapat dijamin kebakuannya. Pada dasarnya kamus digunakan untuk mendapatkan informasi pada suatu kata, baik makna, ejaan, pelafalan, maupun penggunaan kata dalam suatu kalimat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bahasa Indonesia terus berkembang dan dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengalami pengaruh, terutama dalam bidang kosakata. Pengaruh bahasa itu disebut dengan unsur serapan, pengaruh ini muncul sebagai imbuhan dan kosakata.

(5)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 2 September 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perubahan Fonem pada Kata Serapan Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia 237

Melalui kosakata inilah asal mula kata serapan. Kata serapan adalah kata-kata yang diambil dari bahasa lain. Kata serapan yang berasal dari bahasa lain itu kaidahnya disesuaikan dengan bahasa Indonesia. Kata serapan terbentuk melalui beberapa proses penyerapan, yakni (1) adopsi, (2) penghibridan (3) serapan terjemahan, dan (4) adaptasi

Salah satu fakta yang terdapat dalam bahasa Indonesia adalah adanya kata-kata serapan dari bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia.

Kata-kata asing tersebut ada yang diserap secara utuh, ada juga yang mengalami proses modifikasi, terutama dalam perubahan penulisan fonem vokal dan konsonan. Perubahan ini tidak lepas dari usaha menyesuaikan pelafalan atau pengucapan. Penelitian ini secara rinci menjelaskan proses penyerapan kata-kata asing melalui kajian fonologi yakni dengan perubahan fonem vokal dan fonem konsonan. Hal ini penting karena perubahan fonem vokal dan konsonan dapat menyesuaikan pelafalan bahasa asing tersebut.

Proses penyerapan bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia dijabarkan berikut ini.

1. Proses Adopsi Adalah Proses dengan Penyerapan Utuh, Tanpa Mengalami Perubahan atau Penyesuaian

Bentuk Asli Kata Kata Serapan Keterangan

kantor kantor Tidak terjadi perubahan

alias alias Tidak terjadi perubahan

album album Tidak terjadi perubahan

aroma aroma Tidak terjadi perubahan

balkon balkon Tidak terjadi perubahan

asbak asbak Tidak terjadi perubahan

flanel flanel Tidak terjadi perubahan

gratis gratis Tidak terjadi perubahan

organ organ Tidak terjadi perubahan

pistol pistol Tidak terjadi perubahan

ransel ransel Tidak terjadi perubahan

saldo saldo Tidak terjadi perubahan

2. Proses Penghibridaan Adalah Proses Kata Serapan yang Kompleks Karena Pembentukan Kata Serapanya Berasal dari Bahasa yang Berbeda

Bentuk Asli Kata Kata Serapan Keterangan alih = Indonesia

code = Belanda

alihcode

Terdapat penggabungan bahasa Indonesia di awal kata dan bahasa Belanda di

akhir kata 3. Proses Serapan Terjemahan, Proses Penyerapan Bahasa Asing yang Diambil Langsung dari Bahasa Asli Lalu Diterjemahkan Tanpa Mengubah Makna Konsepnya

Bentuk Asli Kata Kata Serapan Keterangan

(6)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 2 September 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perubahan Fonem pada Kata Serapan Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia 238

snelheid kecepatan Terjemahan

mislukking kegagalan Terjemahan

uitgehongerd kelaparan Terjemahan

schoonheid kecantikan Terjemahan

4. Proses Adaptasi Adalah Proses Penyerapan yang Sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia

Bentuk Asli Kata

Kata Serapan

Keterangan

benzine bensin Terjadi perubahan fonem, yaitu dengan berubahnya fonem /z/ menjadi fonem /s/ ditengah kata dan terjadi penambahan fonem /e/ diakhir kata koelkast kulkas Terjadi perubahan fonem, yaitu dengan berubahnya fonem /o/,/e/

menjadi fonem /u/ ditengah kata dan terjadi penghilangan fonem /t/

diakhir kata

gage gaji Terjadi perubahan fonem, yaitu dengan berubahnya fonem /g/ menjadi fonem /j/ ditengah kata dan terjadi juga perubahan fonem /e/ menjadi fonem /i/ diakhir kata

actueel aktual Terjadi perubahan fonem yaitu dengan berubahnya fonem /c/ menjadi /k/ ditengah kata dan terjadi juga perubahan fonem /e/ menjadi fonem /a/ diakhir kata dan terjadi penghilangan satu fonem /e/ diakhir kata asfalt aspal Terjadi perubahan fonem, yaitu dengan berubahnya fonem /f/ menjadi

/p/ ditengah kata dan penghilangan fonem /t/ pada akhir kata.

bacterie bakteri Terjadi perubahan fonem, yaitu dengan berubahnya fonem /c/ menjadi fonem /k/ ditengah kata dan terjadi penghilangan fonem /e/ diakhir kata decaan dekan Terjadi perubahan fonem, yaitu dengan berubahnya fonem /c/ diakhir

kata dan penghilangan fonem /a/ diakhir kata

farmacie farmasi Terjadinya perubahan fonem, yaitu dengan berubahnya fonem /c/

menjadi fonem /s/ ditengah kata dan terjadi penghilangan fonem /e.

diakhir kata

journaal jurnal Terjadinya perubahan fonem, yaitu dengan penghilangan fonem /o/dan /a/ ditengah kata

kamer kamar Terjadinya perubahan fonem, yaitu dengan berubahnya fonem /e/

menjadi fonem /a/ diakhir kata

majoor mayor Terjadinya perubahan fonem, yaitu dengan berubahnya fonem /j/

menjadi fonem /y/ dan terjadi penghilangan fonem /o/ ditengah kata outomatisch otomatis Terjadinya perubahan fonem, yaitu dengan penghilangan fonem /u/,/c/

ditengah kata dan fonem /h/ diakhir kata

verband perban Terjadinya perubahan fonem, yaitu dengan berubahnya fonem /v/

menjadi fonem /p/ diawal kata dan terjadi penghilangan fonem /d/

diakhir kata

vulpen pulpen Terjadinya perubahan fonem, yaitu dengan berubahnya fonem /v/

menjadi /p/ diawal kata

sjabloon sablon Terjadinya perubahan fonem, yaitu penghilangan fonem /j/ dan fonem /o/ ditengah kata

(7)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 2 September 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perubahan Fonem pada Kata Serapan Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia 239

thermoos termos Terjadinya perubahan fonem, yaitu penghilangan fonem /h/ dan /o/

ditengah kata

kwast kuas Terjadinya perubahan fonem, yaitu dengan berubahnya fonem /w/

menjadi fonem /u/ ditengah kata dan terjadi penghilangan fonem /t/

diakhir kata

terras teras Terjadinya perubahan fonem, yaitu penghilangan fonem /r/ ditengah kata

Kami selaku penulis, akan menjabarkan lebih rinci lagi mengenai proses adaptasi. Karena proses adaptasi sendiri memiliki kaitan dengan fonologi.

Oleh karena itu penelitian ini akan membahas proses adaptasi lebih rinci daripada proses penyerapan kata yang lain. Dalam meneliti proses adaptasi kami menggunakan kajian fonetik yang terdapat dalam fonologi. Bahasa Indonesia tidak sedikit menyerap kata- kata dari bahasa Belanda, hal ini terjadi karena faktor penjajahan kolonial Belanda, sudah tentu rakyat Indonesia lebih sering mendengar ungkapan atau kata-kata dari bahasa Belanda. Karena Belanda menjajah Indonesia sangat lama.

Banyak terjadi penyerapan adaptasi kosakata dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia. Banyak kosakata yang terdengar sama tetapi bentuk fonemnya berbeda karena terjadi perubahan fonem vokal atau fonem konsonan pada kosakata penyerapan adaptasi, Perubahan ini juga tidak lepas dari adanya pengaruh perkembangan teknologi, perdagangan, dan komunikasi lisan antara penuturnya.

Berikut ini dijabarkan proses terjadinya penyerapan fonem dalam kajian fonetik.

1. Penyerapan Fonem Vokal

Fonem vokal ialah proses berhasilnya udara yang keluar tanpa adanya rintangan. Dibawah ini dijelaskan beberapa contoh perubahan fonem yang terbentuk dalam proses adaptasi sesuai dengan penyerapan fonem vokal.

a. Pola Penyerapan dalam Satu Vokal 1) Fonem /e/ menjadi fonem /a/

Contoh:

Data 1: [kamer] – [kamar]

Data 2: [ antenne] – [antenna]

Pada data 1 dan 2 di atas, tampak bahwa penyerapan kosakata bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia melalui proses perubahan fonem vokal /e/ menjadi /a/.

Fonem /e/ dalam bahasa Belanda berubah menjadi /a/ dalam bahasa Indonesia terjadi pada posisi tengah silabel kedua dan akhir silabel.

2) Fonem /aa/ menjadi fonem /a/

Contoh:

Data 1: [decaan] – [dekan]

Data 2: [ journaal] – [jurnal]

Data 3: [ diagonaal] – [ diagonal]

Data 4: [ koloniaal] – [ kolonial]

Pada data 1 hingga data 4 diatas, tampak bahwa penyerapan kosakata bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia melalui proses perubahan fonem vokal /aa/ menjadi /a/. Fonem /aa/

dalam bahasa Belanda berubah menjadi /a/ dalam bahasa Indonesia terjadi pada posisi tengah silabel.

3) Fonem /ee/ Menjadi Fonem /i/

Contoh:

Data 1: [ emotioneel] – [emosional]

Data 2: [ perceel] – [persil]

(8)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 2 September 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perubahan Fonem pada Kata Serapan Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia 240

Pada data 1 dan 2 diatas, tampak bahwa penyerapan kosakata bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia melalui proses perubahan fonem vokal /ee/ menjadi /i/. Fonem /ee/ dalam bahasa Belanda berubah menjadi /i/ dalam bahasa Indonesia terjadi pada posisi akhir silabel.

4) Fonem /oo/ Menjadi Fonem /u/

Contoh:

Data 1: [boontjes] – [buncis]

Data 2: [ spoor] – [sepur]

Pada data 1 dan 2 di atas, tampak bahwa penyerapan kosakata bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia melalui proses perubahan fonem vokal /oo/ menjadi /u/.

Fonem /oo/ dalam bahasa Belanda berubah menjadi /u/ dalam bahasa Indonesia terjadi pada posisi tengah silabel kedua dan akhir silabel.

5) Fonem /oo/ Menjadi Fonem /o/

Contoh:

Data 1: [ pistool] – [ pistol]

Data 2: [boor] – [ bor]

Pada data 1 dan 2 di atas, tampak bahwa penyerapan kosakata bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia melalui proses perubahan fonem vokal /oo/ menjadi /o/. Fonem /oo/ dalam bahasa Belanda berubah menjadi /o/ dalam bahasa Indonesia terjadi pada posisi tengah silabel dan akhir silabel.

6) Fonem /oe/ Menjadi /u/

Contoh:

Data 1: [ katoen] – [katun]

Data 2: [ pensioen] – [ pensiun]

Data 3: [ spandoek] – [ spanduk]

Pada data 1 hingga data 3 di atas, tampak bahwa penyerapan kosakata bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia melalui proses perubahan fonem vokal /oe/ menjadi /u/. Fonem /oe/

dalam bahasa Belanda berubah menjadi

/u/ dalam bahasa Indonesia terjadi pada posisi akhir silabel.

7) Fonem /ie/ menjadi fonem /i/

Contoh:

Data 1: [ ambitie] – [ambisi]

Data 2: [ bandiet] – [bandit]

Data 3: [ kritiek] – [ kritik]

Pada data 1 hingga data 3 di atas, tampak bahwa penyerapan kosakata bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia melalui proses perubahan fonem vokal /ie/ menjadi /i/. Fonem /ie/

dalam bahasa Belanda berubah menjadi /i/

dalam bahasa Indonesia terjadi pada posisi akhir silabel.

b. Pola Penyerapan Dalam Dua Vokal

a. Fonem /o/ dan /e/ Menjadi /u/

Contoh 1: [koelkast] – [kulkas]

b. Fonem /e/ Menjadi /a/

Contoh 2: [team – [tim]

Pada 2 contoh pola penyerapan dalam dua vokal diatas, tampak bahwa terjadi penyerapan kosakata bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia melalui proses perubahan fonem vokal. Pada contoh 1 fonem vokal /o/ dan /e/ menjadi /u/ dan fonem vokal pada contoh 2 /e/ menjadi /a/.

Contoh 1 fonem /o/ dan /e/ dalam bahasa Belanda berubah menjadi /u/ dalam bahasa Indonesia sedangkan pada contoh 2 fonem /e/ dalam bahasa Belanda menjadi /a/ dalam bahasa Indonesia.

Kedua contoh ini terjadi pada posisi tengah silabel.

2. Penyerapan Fonem Konsonan

Fonem konsonan ialah proses penghasilan bunyi yang disertai hambatan. Alasan terdapat adanya hambatan pada fonem konsonan karena (1) adanya titik artikulasi, (2) terdapat cara penghambatan, (3) tergantung kepada ikut

(9)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 2 September 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perubahan Fonem pada Kata Serapan Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia 241

bergetar atau tidaknya pita suara.

Dibawah ini dijelaskan beberapa contoh perubahan fonem yang terbentuk dalam proses adaptasi sesuai dengan penyerapan fonem konsonan.

c. Pola Penyerapan dalam Satu Konsonan

a. Fonem /z/ Menjadi /s/

Contoh: [benzine] – [bensin]

Konsonan /z/ berubah menjadi konsonan /s/ ditengah kata, kedua konsonan ini termasuk ke dalam titik artikulasi lamino alveolar. Dan fonem /e/ diakhir kata hilang.

b. Fonem /f/ menjadi /p/

Contoh: [asfalt] – [aspal]

Konsonan /f/ berubah menjadi konsonan /p// ditengah kata. Konsonan /f/ termasuk ke dalam titik artikulasi labiodental, sedangkan konsonan /p/ titik artikulasi bilabial. Dan fonem /t/ diakhir kata hilang.

c. Fonem /c/ Menjadi /k/

Contoh: [bacterie] – [bakteri]

[decaan] – [dekan]

Konsonan /c/ berubah menjadi konsonan /k/ ditengah kata. Konsonan /c/ termasuk ke dalam titik artikulasi medio palatal, sedangkan konsonan /k/ titik artikulasi dorso velar. Terjadi penghilangan fonem /e/ pada kata bakteri dan penghilangan satu fonem /a/ diakhir kata.

d. Fonem /v/ Menjadi /p/

Contoh: [vulpen] – [pulpen]

[verband] – [perban]

Konsonan /v/ berubah menjadi konsonan /p/ di awal kata. Konsonan /v/ termasuk ke dalam titik artikulasi labiodental, sedangkan konsonan /p/ titik artikulasi

bilabial. Dan pada contoh kata perban terjadi pengilangan fonem /d/ diakhir kata.

e. Fonem/w/ Menjadi /u/

Contoh: [kwast] – [kuas]

Konsonan /w/ berubah menjadi konsonan /u/ ditengah kata. Konsonan /w/ termasuk ke dalam titik artikulasi bilabial, sedangkan fonem /u/ termasuk ke dalam fonem vokal bukan konsonan.

d. Pola Penyerapan dalam Dua Konsonan

a. Fonem /g/ menjadi /j/ dan fonem /e/

menjadi /i/

Contoh: [gage] – [gaji]

Konsonan /g/ berubah menjadi konsonan /j/ ditengah kata, dan konsonan /e/

berubah menjadi konsonan /i/ diakhir kata. Konsonan /g/ termasuk ke dalam titik artikulasi dorso velar dan konsonan /j/ termasuk ke dalam titik artikulasi medio palatal, sedangkan fonem /e/ dan /i/

yang terletak diakhir kata termasuk ke dalam fonem vokal bukan konsonan b. Fonem /c/ menjadi /k/ dan fonem /e/

menjadi /a/

contoh: [actueel] – [aktual] terjadi penghilangan satu fonem /e/

Konsonan /c/ berubah menjadi konsonan /k/ ditengah kata, dan konsonan /e/

berubah menjadi konsonan /a/ diakhir kata. Konsonan /c/ termasuk ke dalam titik artikulasi medio palatal, dan konsonan /k/

termasuk ke dalam titik artikulasi dorso velar, sedangkan fonem /e/ dan /a/ yang terletak diakhir kata termasuk ke dalam fonem vokal bukan konsonan.

SIMPULAN

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata dalam bahasa Indonesia banyak yang diserap dari bahasa Belanda hal ini dapat terjadi

(10)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 2 September 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perubahan Fonem pada Kata Serapan Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia 242

karena pada zaman dahulu bangsa Indonesia pernah dijajah oleh Belanda dengan waktu yang lama dan oleh karena itu masyarakat Indonesia mengenal kebudayaan Belanda saat masih dijajah.

Banyak peninggalan Belanda salah satunya adalah bahasa. Masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Belanda sering mendengar dan berbicara bahasa Belanda karena adanya pengaruh kontak bahasa, oleh sebab itu kebanyakan kosakata dalam bahasa Indonesia berasal dari serapan bahasa Belanda.

Dari hasil analisis penelitian ini ditemukan juga pola-pola kajian fonetik tataran fonologi dari penyerapan bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia.

Terjadi pula proses perubahan fonem vokal dan konsonan yang ditandai dengan berubahnya penulisan huruf dan pelafalan berbicara dalam berbahasa. Hal ini dapat terjadi karena adanya penyerapan bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia.

Peneliti berharap agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran kajian fonetik pada tataran fonologi.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. (2019). Konsep Dasar Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Ariyanto, A. (2017). Penambahan bunyi bahasa. Jurnal Pendidikan Bahasa,

11. (1),2-10.

https://ejurnal.pendidikannindone siaac.id/

Chaer, Abdul. (2009). Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasudungan, Anju Nofarof. (2021).

Pelurusan Sejarah Mengenai Indonesia Dijajah Belanda 350 Tahun Sebagai Materi Sejarah Kritis Kepada Peserta Didik Kelas XI SMAN 1 Rupat. Jurnal Widya Winayata: Jurnal Pendidikan

Sejarah 9(3).

https://doi.org/10.23887/jjps.v9i3.

39395

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Kamus versi online/daring (Dalam Jaringan). di akses pada 20 Mei.

2023. https://kbbi.web.id/didi Kridalaksana, H. (2008). Kamus

Linguistik Edisi Keempat. Jakarta:

Gramedia Pustaka.

Kusmayadi, Ismail. Adi Abdul Somad.

Dan Farika. (2008). Think Smart Bahasa Indonesia. Bandung:

Grafindo.

Lian, A. (2017). Penambahan bunyi.

Jurnal Pendidikan Nasional, 11

(1), 2-10.

https://ejurnal.pendidikannindone siaac.id/

Maghfiroh, Nazilatul. (2022). Bahasa Indonesia Sebagai Alat Komunikasi Masyarakat Dalam Kehidupan Sehari-Hari.

Komunikologi: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi. 19(2), 104.

https://komunikologi.esaunggul.a c.id/index.php/KM/article/view/5 16

Mailana, Okarisma. Bahasa Sebagai Komunikasi Masyarakat Dalam Kehidupan Sehari-Hari.

KAMPRET journal. 1(2).

https://doi.org/10.35335/kampret.

v1i1.8

Martaulina, Sinta Diana. (2018). Bahasa Indonesia Terapan. Yogyakarta:

Deepulish.

Masnur, M. (2017). Perubahan bunyi bahasa. Jurnal Pendidikan inovasi, 1 (1). 2-10.

https://ejurnal.pendidikannindone siaac.id/index.php/kontras/article/

download/309/2501

Nurjdan, Sukiman. (2018). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Makassar: Aksara Timur.

Putradi, Asisda Wahyu Asri. (2016) Pola- Pola Perubahan Fonem Vokal dan Konsonan Dalam Penyerapan Kata-Kata Bahasa Asing ke Dalam Bahasa Indonesia: Kajian

(11)

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 2 September 2023 http://Aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN:2597-6095

Analisis Perubahan Fonem pada Kata Serapan Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia 243

Fonologi. Jurnal Arbitrer, 3(2).

https://doi.org/10.25077/ar.3.2.95 -112.2016

Putri, A. A Ayu Mita Prihantika. (2015).

Faktor Penyebab Perubahan Fonem Kosakata Serapan Bahasa Sanskerta Dalam Bahasa Bali.

kemdikbud.go.id.

Putri, Mellati Riandi. Tb. Ace Fachrullah, dan Susi Machdalena. (2021). Pola Perubahan Fonem Vokal Dan Konsonan Kata Serapan Dari Bahasa Jepang Ke Dalam Bahasa Indonesia. Prosodi: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Program Studi Sastra Inggris Universitas

Trunajaya. 15(2).

https://doi.org/10.21107/prosodi.v 15i2.12183

Repelita, Tridays. (2018). Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia (Ditinjau dari Perspektif Sejarah Bangsa Indonesia). Jurnal

Artefak, 1(5), 46.

http://dx.doi.org/10.25157/ja.v5i1 .1927

Ruskhan, A. G. (2007). Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia: Kajian

tentang Pemungutan Kata. Jakarta:

Grasindo.

Sari, Putri Lidiana Permata. (2022).

Linguistik Umum. Padang: PT Global Eksekutif Teknologi.

Setiawan, Teguh. (2015). Leksikografi.

Yogyakarta: Ombak.

Simanjuntak, Herpinus. (2011). Kamus Seri Tiga Bahasa: Inggris Belanda Indonesia. Jakarta: Kesaint Blanc.

Soeparno. (2016). Linguistik Historis Komparatif. Yogyakarta: K- Media.

Suratminto, Lilie. (2008). Tata Bahasa Belanda. Jakarta: Grasindo.

Thrion, Sofia dan Steven Patty. (2021).

Kamus Saku: Belanda Indonesia – Indonesia Belanda. Jakarta:

Gramedia Pusat.

Zahra, Meifi dan Siti Maslakhah. (2019) Analisis Kata Serapan Dari Bahasa Belanda Ke dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Student: Bahasa dan Sastra Indonesia 8(1).

https://journal.student.uny.ac.id/oj s/index.php/bsi/article/view/1668 7/16137

Referensi

Dokumen terkait

terpengaruh [m], sehingga menjadi bunyi hambat bersuara yaitu fonem [g].. Universitas Kristen Maranatha contoh no 2) kata ama + to = amado , adanya perubahan bunyi [t] menjadi

Pada penelitian ini peneliti tidak membahas semua perubahan bentuk kata serapan yang berasal dari berbagai bahasa yang telah disebut di atas, tetapi yang berasal dari

Pelemahan bunyi yang terjadi pada kata ridho diproses saat berubahnya bunyi fonem /i/ menjadi bunyi /e/ dan bunyi /dh/ menjadi /l/ sehingga berbunyi rela, fonem vokal

Objek penelitian ini adalah fonem vokal dan fonem konsonan yang mengalami perubahan pada proses morfologi yaitu af iksasi, reduplikasi dan komposisi bahasa

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan vokal pada proses reduplikasi tidak memiliki persamaan, akan tetapi perubahan konsonan memiliki persamaan, yaitu perubahan

Penelitian dengan judul “Perubahan Makna Kata Serapan Bahasa Inggris dalam Bahasa Indonesia pada Surat Kabar Harian Kompas rubrik Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Mei- Juni

Penggantian fonem PAN */i/ dengan fonem /e/ pada kata di atas dapat disimpulkan bahwa fonem /i/ berada pada satu tempat artikulasi yang sama, yaitu vokal depan tinggi /i/

Kata bahasa Indonesia baku Kata temuan pada teks 1 jumpa zumpa Berdasarkan data dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa perubahan fonem /j/ menjadi fonem /z/ terjadi pada silabel