• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sensitivitas Model Pemrograman Linear

N/A
N/A
Alvi Syahrein Nasution

Academic year: 2025

Membagikan "Analisis Sensitivitas Model Pemrograman Linear"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SENSITIVITA

S

KELOMPOK 6

(2)

Shalsha Nazillah

01

Anggota Kelompok 6

Reynaldy Hutabara

t

02

Selsa Gres Purba

03

Yohana Yulia

04

(3)

Topik yang Akan dibahas

1. Perubahan Koefisien Fungsi Tujuan untuk Variabel NonBasis

2. Perubahan Koefisien Fungsi Objektif Variabel Basis

3. Perubahan pada ruas kanan (RHS) suatu fungsi kendala (constraint)

4. Perubahan kolom untuk suatu variabel non basis

5. Penambahan aktivitas baru (penambahan

variabel)

(4)

Akan dipelajari enam tipe perubahan dalam parameter model Pemrograman Linier yang dapat mengubah solusi optimal:

Perubahan koefisien fungsi tujuan untuk variabel nonbasis

Perubahan koefisien fungsi tujuan untuk variabel basis

Perubahan pada ruas kanan (RHS) suatu fungsi kendala (constraint)

Perubahan kolom untuk suatu variabel nonbasis

Penambahan aktivitas baru (penambahan variabel)

Penambahan suatu fungsi kendala baru (constarint).

Analisis Sensitivitas dengan

Tablo Simpleks

(5)

01

Perubahan Koefisien Fungsi Tujuan untuk

Variabel NonBasis

(6)

Contoh Kasus

��� � =  60�

1

+ 30�

2

+ 20�

3

+ 0�

1

+ 0�

2

+ 0�

3 s.t 8�1

+ 6�

2

+ �

3

+ �

1

= 48

4�

1

+ 2�

2

+ 1,5�

3

+ �

2

= 20 2�

1

+ 1,5�

2

+ 0,5�

3

+ �

3

= 8

1

, �

2

, �

3

, �

1

, �

2

, �

3

  ≥ 0

Basic 2 2 3 1 3 1 Rhs

1 -2 8 -8 1 0 0 24

3 -2 2 -4 0 1 0 8

1 1,25 -0,5 1,5 0 0 1 2

z 5 10 10 0 0 0 280

Diketahui tablo optimal :

Andaikan perusahaan tersebut mampu

meningkatkan keuntungan per unit produk 2 dari

$30 ke $34, apa yang dapat kita sarankan pada

manajer?

(7)

Penyelesaian:

Rumus Penting Tablo Optimum

���

��

RHS

��

−1

I �

−1

z �

��

−1

− �

0 �

��

−1

Berdasarkan fungsi tujuan ��� � =  ���

+ ���

+ ���

+ ��

+

��

+ ��

koefisien �

(�

) = 30

Koefisien tersebut akan diubah menjadi �

�′

= ��

(8)

Solusi optimal yang lama akan tetap optimal jika

yang baru (

) bernilai positif (non negatif)

��

= 0 20 60 , �

−1

=   −2 2 −8

−2 2 −4

1,25 −0,5 1,5

2

= �

��

−1

− �

=   0 20 60 −2

1,25 −2 − (30 + ∆) ≥ 0

= 35 − (30 + ∆) ≥ 0

= 5 − ∆  ≥ 0 → ∆  ≤ 5

  ∆  = �

����

− �

����

≤ 5

����

− 30 ≤ 5

����

≤ 35

  Oleh karena 34   ≤ 35 , maka produksi  �

2

 tidak disarankan.

(9)

Andaikata perusahaan tersebut mampu meningkatkan keuntungan per unit produk 2  menjadi $37, tentukan solusi optimal yang baru.

2

= �

��

−1

− �

=   0 20 60 −2

1,25 −2 − (37) =− 2

Basic

2

2

3

1

3

1 Rhs

1 -2 8 -8 1 0 0 24

3 -2 2 -4 0 1 0 8

1 1,25 -0,5 1,5 0 0 1 2

z -2 10 10 0 0 0 280

Kita lanjutkan tablo simpleks ini sampai baris z semuanya non negatif.

Tablo yang di atas belum optimal. Langkah selanjutnya yaitu menentukan kolom kunci, 

baris kunci, dan unsur kunci.

(10)

Basic �223131 Rhs Ratio

1 -2 8 -8 1 0 0 24 24/-2 = none

3 -2 2 -4 0 1 0 8 8/-2 = none

1 1,25 -0,5 1,5 0 0 1 2 2/1,25 = 1,6

z -2 10 10 0 0 0 280 280/-2 = none

Basic �223131 Rhs

1 0 14/5 28/5 1 0 8/5 136/5

3 0 14/5 -8/5 0 1 8/5 56/5

2 1 -2/5 6/5 0 0 4/5 8/5

z 0 10 45 1225 0 1 8/5 28315

Selanjutnya, akan dilakukan OBE:

•b1'=b1+2b'3

•b2'=b2+2b'3

•b3'=45b3

•b0'=b0+2b'3

Berdasarkan OBE diatas, maka diperoleh Tablo 2, yaitu:

Tablo diatas sudah optimal, karena semua unsur di baris z (b0 ) sudah

bernilai positif. Sehingga diperoleh,

(11)

Solusi Optimal:

1

= �

2

= �

3

= 0

1

= 136

5 = 27,2

3

= 56

5 = 11,2

2

= 8

5 = 1,6 Z = 283,2

Z =  60�

1

+ 37�

2

+ 20�

3

= 60(0) + 37(1,6) + 20(11,2)

= 283,2

(12)

Perubahan Koefisien Fungsi Objektif Variabel

Basis

02

(13)

Contoh Kasus

��� �

=  60�1 + 30�2+ 20�3 + 0�1 + 0�2 + 0�3 s.t 8�1 + 6�2 +

3 +

1 = 48

4�1 + 2�2 + 1,5�3 +

2 = 20 2�1 + 1,5�2 + 0,5�3 +

3 = 8

1,

2,

3,

1,

2,

3  ≥ 0

Basic 2 2 3 1 3 1 Rhs

1 -2 8 -8 1 0 0 24

3 -2 2 -4 0 1 0 8

1 1,25 -0,5 1,5 0 0 1 2

z 5 10 10 0 0 0 280

Diketahui tablo optimal :

Andaikan profit yang dihasilkan produk 1 menurun, dari

$60 ke $50, apa yang dapat disarankan kepada manajer?

(14)

Penyelesaian:

���� RHS

��−1 I �−1

z ���−1

− �

0 ���−1

Rumus Penting Tablo Optimum

Berdasarkan fungsi tujuan max z= 60x1+30x2+20x3 koefisien x1 (c1) = 60.

Koefisien tersebut akan diubah menjadi c'1=50.

Solusi optimal yang lama akan tetap optimal jika

cBVaj-cj yang baru bernilai positif atau nol

(15)

�� = 0 20 60 + ∆ ,�−1 =   −2 2 8

−2 2 −4

1,25 0,5 1,5

��−1 − � =   0 20 60 + ∆   −2 2 8

−2 2 −4

1,25 0,5 1,5 − 30 0 0   

=   35 + 1,25∆ 10 − 0,5∆ 10 + 1,5∆ − 30 0 0

=   5 + 1,25∆ 10 − 0,5∆ 10 + 1,5∆

Dari hasil di atas diperoleh :

5 + 1,25∆  ≥ 0  → ∆ ≥− 4

10 − 0,5∆  ≥ 0  →  ∆  ≤ 20

10 + 1,5∆  ≥ 0  →  ∆  ≥   −203

(16)

10 %

Maka, syarat solusi lama akan tetap optimal 

  −4 ≤ ∆  ≤ 20

−4 ≤ �

����

− �

����

  ≤ 20

����

  − 4 ≤ �

����

≤ 20 + �

����

 

60  − 4 ≤ �

����

≤ 20 + 60 56 ≤ �

����

≤ 80

Jadi selama  �

����

 terletak antara 56 sampai 80, maka solusi lama akan tetap optimal. Namun pada 

soal  �

����

 adalah 50. Oleh karena itu solusi lama tidak lagi optimal sehingga tablo simpleks harus 

dilanjutkan. Akan tetapi, sebelum melanjutkan, entri pada baris z harus diubah karena perubahan 

koefisien.

(17)

Basic �223131 Rhs

1 -2 8 -8 1 0 0 24

3 -2 2 -4 0 1 0 8

1 1,25 -0,5 1,5 0 0 1 2

z 5 10 10 0 0 0 280

∆ = �

����

− �

����

∆ = 50 − 60 =− 10

Maka :

5 + 1,25∆ 10 − 0,5∆ 10 + 1,5∆

5 + 1,25(−10) 10 − 0,5(−10) 10 + 1,5(−10) −15

2 15 −5

(18)

10 %

Basic 2 2 3 1 3 1 Rhs

1 -2 8 -8 1 0 0 24

3 -2 2 -4 0 1 0 8

1 1,25 -0,5 1,5 0 0 1 2

z 15

2 15 −5 0 0 0 260

Sehingga diperoleh tablo simpleks yang baru :

260 pada rhs baris z dapat diperoleh dengan memasukkan solusi optimal pada fungsi objektif yang baru, yaitu :

50�1+ 30�2+ 20�3 =

50(2) + 30(0) + 20(8) = 260 

Tablo yang baru di atas tidak optimal. Langkah selanjutnya menentukn kolom kunci dan baris kunci, dan unsur kunci

Basic 2 2 3 1 3 1 Rhs

1 -2 8 -8 1 0 0 24

3 -2 2 -4 0 1 0 8

1 1,25 -0,5 1,5 0 0 1 2

z 15

2 15 −5 0 0 0 260

(19)

Selanjutnya, melakukan OBE. Rumus dapat dilihat di bawah ini :

• �1 = �1+ 2�′3

• �2 = �2+ 2�′3

• �3 = 453

• �0 = �0+152 �′3

Basic 2 2 3 1 3 1 Rhs

1 0 14

5

28

5 1 0 8

5

136 5

3 0 14

5 8

5 0 1 8

5

56 5

2 1 2

5

6

5 0 0 4

5

8

z 0 12 4 0 0 0 2725

Sehingga diperoleh tablo 2 :

Tablo 2 sudah optimal, sehingga diperoleh:

(20)

1

= �

2

= �

3

= 0

1

= 136

5 = 27,2

3

= 56

5 = 11,2

2

= 8

5 = 1,6 

Z = 272

Kesimpulan : berdasarkan tablo, karna profit dari x1 menurun, maka x1 tidak lagi diproduksi. Sebagai gantinya kita produksi x2.

Solusi Optimal:

(21)

03

Perubahan pada ruas kanan (RHS)

suatu fungsi kendala

(constraint)

(22)

Contoh Kasus

max � = 60�1+ 30�1+ 20�1+  0�1 + 0�2+ 0�3

s. t.        8�1+ 6�2+ �3+ �1       = 48        4�1+ 2�2+ 1,5�3+ �2       = 20

       2�1+ 1,5�2+ 0,5�3+ �3        = 8

Perubahan dapat terjadi karena sumber daya bisa

bertambah atau berkurang

��� �� ���

�� −1 −1

��−1− � 0 ��−1

2 2 3 1 3 1 ���

1 −2 2 −8 1 0 0 24

3 −2 2 −4 0 1 0 8

1 1,25 −0,5 1,5 0 0 1 2

5 10 10 0 0 0 280

Tablo Optimal

(23)

Andaikata ruas sisi kanan kendala 2 meningkat dari 20 ke 22, apa yang dapat kita sarankan pada

manajer?

��� �� ���

�� −1 −1

��−1− � 0 ��−1

2 2 3 1 3 1 ���

1 −2 2 −8 1 0 0 24

3 −2 2 −4 0 1 0 8

1 1,25 −0,5 1,5 0 0 1 2

5 10 10 0 0 0 280

(24)

max � = 60�1+ 30�1+ 20�1+  0�1+ 0�2+ 0�3 s. t.       8�1+ 6�2 + �3+ �1       = 48

       4�1+ 2�2+ 1,5�3+ �2       = 20      �2 = 22        2�1 + 1,5�2+ 0,5�3+ �3        = 8

Solusi optimal yang lama akan tetap optimal

jika −1� yang baru bernilai positif atau nol

−1� =  1 2 −8

0 2 −4

0 −0,5 1,5 48

208 + ∆         =   24 + 2∆

8 + 2∆

2 − 0,5∆

Solusi optimal yang lama akan tetap optimal jika �−1� yang baru bernilai positif

−1� =   24 + 2∆

8 + 2∆

2 − 0,5∆

24 + 2∆  ≥ 0  →  ∆  ≥   − 12 8 + 2∆  ≥ 0  →  ∆  ≥   − 4

2 − 0,5∆  ≥ 0  →  ∆  ≥  4

(25)

Syarat solusi lama akan tetap optimal

−� ≤ ∆  ≤  �

−4 ≤ �

2 ����

− �

2 ����

≤ 4

2 ����

− 4 ≤ �

2 ����

≤ 4 + �

2 ����

20 − 4  ≤ �

2 ����

≤ 4 + 20 16  ≤ �

2 ����

≤ 24

Sepanjang  16 ≤ �

2 ����

≤ 24  , solusi basis saat ini akan tetap optimal, akan tetapi 

harga z tentu bisa berubah.

(26)

Contoh 1

= 22

−1� =  1 2 −8

0 2 −4

0 −0,5 1,5 48

208         =   28 121

2 2 3 1 3 1 ���

1 −2 2 −8 1 0 0 28

3 −2 2 −4 0 1 0 12

1 1,25 −0,5 1,5 0 0 1 1

5 10 10 0 0 0 300

Harga z yang baru adalah

� = ���−1� = 0  20  60   28

121 = 300

� = 60�1+ 30�2+ 20�3

� = 60(1) + 30(0) + 20(12) = 300

(27)

= 30

−1� =  1 2 −8

0 2 −4

0 −0,5 1,5 48

308         =   44

−328

Contoh 2

2 2 3 1 3 1 ���

1 −2 2 −8 1 0 0 44

3 −2 2 −4 0 1 0 28

1 5

4 1

2

3

2 0 0 1 −3

5 10 10 0 0 0 380

2 2 3 1 3 1 ���

1 3 0 −14 1 0 4 32

3 3 0 −10 0 1 4 16

1 10

4 1 −3 0 0 −2 6

30 0 40 0 0 20 320

Harga z yang baru adalah

� = 60�1+ 30�2+ 20�3

� = 60(0) + 30(0) + 20(16) = 320

(28)

Perubahan kolom untuk suatu variabel non basis

04

(29)

Akan dipelajari enam tipe perubahan dalam parameter model Pemrograman Linier yang dapat mengubah solusi optimal:

Perubahan koefisien fungsi tujuan untuk variabel nonbasis

Perubahan koefisien fungsi tujuan untuk variabel basis

Perubahan pada ruas kanan (RHS) suatu fungsi kendala (constraint)

Perubahan kolom untuk suatu variabel nonbasis

Penambahan aktivitas baru (penambahan variabel)

Penambahan suatu fungsi kendala baru (constarint).

Analisis Sensitivitas dengan

Tablo Simpleks

(30)

Contoh Kasus

Max z = 60x1 + 30x2 + 20x3 + 0s1 + 0s2 + 0s3

s.t.     8x +   6x +    x3  + s1 = 48     4x +   2x + 1,5x       +  s2 = 20     2x + 1,5x+ 0,5x3          + s3       = 8

x1,x2,x3,s1,s2,s3≥0

XNBV XBV RHS XBV B-1aj 1 B-1b Z cBVB-1aj-cj 0 cBVB-1b

Tablo Optimal

x2 s2 s3 s1 x3 x1 RHS

s1 -2 2 -8 1 0 0 24

x3 -2 2 -4 0 1 0 8

x1 1,25 -0,5 1,5 0 0 1 2

z 5 10 10 0 0 0 280

(31)

Contoh 1

a2 =  6

1,52  ,  c2 = 30, a2 baru =  5

22 ,  c2 baru = 43.

Andai kata saat ini untuk koefisien teknis 2 = [(6),(2),(1,5)]

Sementara itu untuk satu unit provit 2 = 30

Dan misalkan ada perubahan dalam memproduksi produk 2

baru sehingga terdapat koefisien teknis = [(5),(2),(2)] dan

provit nya menjadi naik = 43. Dengan menggunakan rumus

dibawah ini :

(32)

Penyelesaian:

Solusi optimal yang lama akan tetap optimal jika c

BV

B

-

1

a

2

-c

2

yang baru bernilai positif atau nol

(33)

Subsitusikan ke tabel tablo optimal dengan

menggunakan metode simpleks

(34)

Contoh 2

a2 = 6

1,52 , c2 = 30, a2 baru = 5

23 , c2 baru = 40.

Tablo Optimal

XNBV XBV RHS XBV B-1aj 1 B-1b

Z cBVB-1aj-cj 0 cBVB-1b

Andai kata saat ini untuk koefisien teknis 2 = [(6),(2),(1,5)]

Sementara itu untuk satu unit provit 2 = 30

Dan misalkan ada perubahan dalam memproduksi produk 2 baru sehingga terdapat  koefisien teknis = [(5),(2),(3)]  dan provit nya menjadi naik = 40.  Dengan  menggunakan rumus dibawah ini :

x2 s2 s3 s1 x3 x1 RHS

s1 -2 2 -8 1 0 0 24

x3 -2 2 -4 0 1 0 8

x1 1,25 -0,5 1,5 0 0 1 2

z 5 10 10 0 0 0 280

(35)

Penyelesaian:

Untuk contoh ini, solusi optimal yang lama masih akan tetap optimal karena nilai c

BV

B

-1

a

2

-c

2

bernilai positif.

(36)

05

Penambahan aktivitas baru

(penambahan variabel).

(37)

Contoh Kasus

Misalkan akan dibuat produk baru

sehingga formula program linear menjadi:

(38)

Contoh 1

a4 =  1

11   c4 = 15

Penyelesaian:

solusi optimal yang lama akan tetap optimal jika

komponen c

BV

B

-1

a

4

-c

4

yang baru bernilai positif atau

nol.

(39)

THANK YOU

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis sensitivitas yang diperoleh dengan pendekatan partisi optimal juga lebih akurat dari pada menggunakan pendekatan basis optimal (metode simpleks) terutama

Tujuan penelitian adalah evaluasi sensitivitas keluaran model terhadap perubahan nilai parameter-parameter masukan model prediksi erosi.. Pengambilan contoh tanah pada

Pemrograman linear fuzzy digunakan untuk mencari solusi yang optimal seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya berdasarkan kendala dan kriteria yang dinyatakan

masukan) dari model dapat berubah dalam batas tertentu yang menyebabkan solusi optimal berubah juga analisis sensitivitas3. Parameter biasanya tidak

Misalnya, untuk perkiraan keuntungan unit produk, jika analisis sensitivitas menyatakan bahwa toleransi optimal sama dengan ± 10% perubahan dalam keuntungan unit, kita

Bila terdapat suatu solusi optimal pada salah satu primal atau simetrik dual dari pemrograman linier, maka yang lain adalah pemrograman linier juga, mempunyai

Hasil dari analisis sensitivitas pada perubahan nilai ruas kanan diperoleh nilai optimal dan nilai ruas kanan yang baru, analisis sensitivitas pada penghapusan variabel

Analisis sensitivitas digunakan untuk menilai pengaruh perubahan biaya atau manfaat pada hasil analisis kelayakan investasi atau