ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN MUHATDASAH BERBASIS LINGKUNGAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BAHASA
ARAB PADA SISWA KELAS 3 SD IT IQRA 1 BENGKULU
Disusun Oleh : Herliani Br Galung
2011220015
PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SOEKARNO
2023
BAB I Pendahuluan
A.Latar Belakang Penelitian
Kata strategi berasal dari bahasa Latin, yaitu ‘strategia’ yang berarti seni penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. (Al Muchtar, dkk., 2007: 1.2) Secara umum strategi adalah alat, rencana, atau metode yang digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas (Beckman, 2004: 1).
Strategi merupakan istilah lain dari pendekatan, metode atau cara. Di dalam kepustakaan pendidikan istilah-istilah tersebut di atas sering digunakan secara bergantian. Menurut Udin S.
Winataputra & Tita Rosita istilah strategi secara harfiah adalah akal atau siasat. Sedangkan strategi pembelajaran diartikan sebagai urutan langkah atau prosedur yang digunakan guru untuk membawa siswa dalam suasana tertentu untuk mencapai tujuan belajarnya.1
Secara bahasa, Strategi bisa diartikan sebagai siasat, Kiat, Trik atau cara. Sedangkan Strategi secara umum adalah suatu rencana tentang pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengajaran2.Secara harfiah, kata
“Strategi” dapat diartikan sebagai seni (art) melaksanakan stratagem yakni siasat atau rencana.
Dalam prespektif Psikologi, kata strategi yang berasal dari Yunani itu, berarti rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat langkah untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan. Seorang pakar Psikologi pendidikan Australia, Michael J. Lawson mengartikan strategi sebagai prosedur mental yang berbentuk tatanan langkah yang menggunakan upaya ranah cipta untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam konteks pembelajaran, strategi berkaitan dengan pendekatan dalam penyampaian materi pada lingkungan pembelajaran. Strategi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru secara kontekstual, sesuai dengan karakteristik peserta didik, kondisi sekolah, lingkungan sekitar dan tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan. Strategi pembelajaran terdiri dari metode, teknik, dan prosedur yang akan menjamin bahwa peserta didik akan betul-betul mencapai tujuan pembelajaran. Kata metode dan teknik sering digunakan secara bergantian (Al Muchtar, dkk., 2007: 1.3). Untuk itu, strategi
pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditentukan agar diperoleh langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien (Gerlach dan Ely,
1 Udin S. Winataputra, Tita Rosita. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta. Depdikud Dirjend.
Dikdasmen. 1997). h. 124
2 H. Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 131
1971: 207)pembelajaran sebagai seperangkat kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mencapai tujuan tertentu.3
Strategi pembelajaran tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi atau paket pembelajaran. Strategi pembelajaran terdiri atas semua komponen materi pelajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu.4
Pentingnya strategi pembelajaran yang demikian itu juga sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah untuk menyampaikan materi dengan melihat situasi,kondisi,dan sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau “intruere” yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti
pembelajaran adalah menyampaikan pikiran, ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran (Warsita, 2008: 265). Definisi ini lebih berorientasi kepada pendidik (guru) sebagai pelaku perubahan. Bruce Weil dalam Hamruni (2012: 45) mengemukakan tiga prinsip penting dalam proses pembelajaran. Pertama, proses pembelajaran adalah usaha kreasi
lingkungan yang dapat membentuk atau mengubah struktur kognitif peserta didik. Tujuan pengaturan lingkungan dimaksudkan untuk menyediakan pengalaman belajar yang memberi latihan-latihan penggunaan fakta-fakta. Struktur kognitif akan tumbuh manakala peserta didik memiliki pengalaman belajar.
Dalam pengertian lain, pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik (Sadiman, dkk., 1986:
7). Menurut Miarso (2004: 528), pembelajaran adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif dalam kondisi tertentu. Jadi inti dari pembelajaran itu adalah segala usaha yang dilakukan oleh guru/ pendidik sehingga mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.5
Strategi dalam kegiatan pembelajaran dapat diartikan dalam pengertian secara sempit dan pengertian secara luas. Dalam pengertian sempit bahwa istilah strategi iru sama dengan pengertian metode yaitu sama-sama merupakan cara dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam pengertian luas scbagaimana dikemukakan Newman dan Logan (Abin Syarnsuddin Makmun, 2003:57) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yai tu : a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai.
dcngan mempcrtimbangkan aspirasi dan selcra masyarakat yang mernerlukannya. b.
Mempertirnbangkan dan rnemilih jalan pcndckatan utama (basic ll'O_l') yang paling cfeknf untuk mcncapai sasaran.c. Mempcrtimbangkan dan mcnetapkan Jangkah-Jangkah (steps) yang
3 Dr. Wahyudin Nur Nasution, M. Ag.Strategi Pembelajaran
4 Prof. Dr. Sri Anitah W, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia
5 Dr. Wahyudin Nur Nasution, M. Ag.Strategi Pembelajaran,hal 18
akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran. d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur {criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mcngukur dan menilai taraf
keberhasilan {achievement) usaha.
Serneruara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008:55) mengernukakan bahwa strategi pernbelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.6
Dari batasan-batasan itu, dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran merupakan pendekatan menyeluruh pembelajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara efektif dan efisien.
Proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik hendaknya dilakuakn dengan menarik untuk menigkatkan motivasi siswa saat ini banyak strategi pembelajarann bahasa arab yang
mengutaakan hafalan strategi ini adalah strategi lama yang membuat pembelajaran kurang menarik dalam belajar.
Keterampilan berbicara bahasa arab siswa peserta didik tergantung bagaimana pemahaman nya terhadap konsep pembelajaran dan daya ingat peserta didik akan kosa kata bahasa arab itu sendiri sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk membuat pembelajaran masuk kedalam memori peserta didik dengan pembelajaran yang menarik berbasis lingkungan.
Maka dari itu pembelajaran menekankan padda pentingnya pengalaman dalam belajar membuat proses mengikat materi muhatdasah agar mudah diingat perserta didik membantu perkembangan kemampuan bahasa arab terutama dalam peningkatan kualitas akademik.
Sekolah SD IT IQRA 1 BENGKULU merupakan lembaga pendidikan berbasis agama dan sekolah ini termasuk sekolah yang mengutamakan kemampuan berbahasa,salah satunya bahasa arab.Mempelajari bahasa arab yang bernotabene sebagai bahasa asing,menyebabkan adanya kekurangan kekurangan selama proses belajar mengajar.Salah satunya disebabkan dengan adanya perbedaan kemampuan dari masing masing siswa.Oleh karna itu,penulis melakuakan penelitian ini dengan harapan dapat menemukan strategi pembelajaran yang tepat,salah satunya strategi pembelajaran muhatdasah berbasis lingkungan.
Berdasarkan masalah yang diuraikan maka penelitian ini penting untuk dilakukan.Maka peneliti melakukan penelitian dengan judul:
“Analisis Strategi Pembelajaran Muhatdasah Berbasis Lingkungan”
B.Fokus Penelitian
6 Dr.Nursalam,M,Si.,Suardi,S,Pd,M.Pd,Strategi Pembelajaran sebuah ide pembelajaran inovatif di sekolah
Fokus penelitian bermanfaat bagi keterbatasan kemampuan peneliti jika dibandingkan dengan luasnya ruang lingkup permasalahan yang ada dalam penelitian ini,maka berdasarkan latar belakang masalah diatas selanjutnya permasalahan dalam penelitian ini difokuskan pada:
1.implementasi strategi muhatdasah dalam meningkatkan kemampuan mengingat mufrodat bahasa arab siswa SD IT IQRA 1 Bengkulu
2.Efektifitas strategi pembelajaran muhatdasah berbasis lingkungan dalam kemampuan memahamidan mengingat mufrodat siswa SD IT IQRA 1 Bengkulu
C.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1)bagaimana penggunaan strategi pembelajaran muhatdasah berbasis lingkungan mampu mempengaruhi kemampuan mengingat mufrodat bahasa arab di SD IT IQRA 1 Bengkulu?
2)Apakah strategi pembelajaran muhatdasah berbasis lingkungan efektif terhadap peningkatan minat peserta didik dalam belajar bahasa arab di SD IT IQRA 1 Bengkulu?
D.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1)Untuk mengetahui penggunaan strategi pembelajaran berbasis lingkungan mempengaruhi kemampuan mengingat mufrodat bahasa arab peserta didik
2)Untuk mengetahui efektifitas strategi pembelajaran berbasis lingkungan terhadap minat peserta didik dalam belajar bahasa arab
E.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1.Teoritis
-Untuk memenuhi syarat kelulusan pada jurusan Pendidikan Bahasa Arab di UIN Fatmawati Soekarno
-Untuk menambah ilmu penulis dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik dalam memngingat mufrodat bahasa arab.
2.Praktis
-Bagi peneliti,dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang cara meningkatkan kemampuan bagi peneliti
-Bagi sekola,Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan terhadap guru untuk meningkatkan kualitas akademik
-Sebagai bahan referensi guru dalam mengajar bahasa arab untuk meningkatkan minat dan daya ingat peserta didik
Bab II
TINJAUAN PUSTAKA A.Kajian Teori
1.Minat Belajar a.Pengertian
Pengertian belajar menurut beberapa ahli adalah (a) Whittaker, belajar adalah proses tingkah laku yang ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman, (b) Kimble, belajar adalah perubahan relatif permanen dalam potensi bertindak, yang berlangsung sebagai akibat adanya latihan yang diperkuat, (c) Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahanperubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap, (d) Sdaffer, belajar merupakan
perubahan tingkah laku yang relatif menetap, sebagai hasil pengalamanpengalaman atau praktik.
(sumber: heritl.blogspot.com/2007/12/belajar-danmotivasinya).
Berdasarkan definisi itu dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru sebagai pengalaman individu itu sendiri. Belajar adalah suatu proses dan bukan suatu hasil. Oleh karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan (Soemanto, 1990:99). Individu dikatakan belajar atau tidak sangat tergantung kepada kebutuhan dan motivasinya. Kebutuhan dan motivasi individu/seseorang menjadi tujuan individu/seseorang dalam belajar. Sedangkan motivasi akan timbul jika individu memiliki minat yang besar.
Belajar adalah suatu proses interaktif dari hasil kegiatan pendidik dan pebelajar dalam
lingkungan belajar tertentu.Dalam pembelajaran guru memegang peranan yang sangat penting di dalam merancang,melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran.agar setiap rancangan
pembelajaran dapat direalisasikan dengan baik , maka setiap pendidik perlu memiliki
kemampuan merancang pembelajaran dengan baik dan membangkitkan minat belajar peserta didik .
Menurut Usman (2003:27) kondisi belajarmengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin
melakukan sesuatu.7
7 Keke T. Aritonang,Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Keberhasilan siswa mencapai nilai prestasi belajar yang baik merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar. Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari adanya minat belajar siswa, minat belajar yang tinggi berpengaruh terhadap baik atau tidaknya nilai prestasi siswa disekolah. Minat merupakan salah satu alat yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa dalam waktu tertentu. Minat belajar secara terminologi terdiri dari dua istilah yang masing - masing memiliki pengertian sendiri-sendiri yaitu istilah minat dan istilah belajar. Untuk menjelaskan keduanya, terlebih dahulu perlu diketahui definisi dari istilah minat dan belajar itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu atau gairah atau keinginan. Sedangkan menurut istilah bahwa Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu atau gairah atau keinginan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995).8
Minat belajar menurut Guilford (Lestari dan Mokhammad, 2017:93) adalah dorongan-dorongan dari dalam diri siswa secara psikis dalam mempelajari sesuatu dengan penuh kesadaran,
ketenangan, dan kedisiplinan sehingga menyebabkan individu secara aktif dan senang untuk melakukannya. Menurut Hidayat dan Djamilah (2018:66) minat belajar siswa dapat diartikan sebagai suatu keadaan siswa yang dapat menumbuhkan rasa suka dan dapat membangkitkan semangat diri dalam melakukan suatu kegiatan yang dapat diukur melalui rasa suka, tertarik, memiliki perhatian dan keterlibatan dalam mengikuti proses pembelajaran. Kemudian Sari dan Esti (2015:62) menyatakan minat belajar siswa merupakan rasa ketertarikan siswa terhadap belajar di mana siswa tersebut ingin mendalami, maupun melakukan sehingga terjadi perubahan pada diri siswa tersebut.
Minat belajar tidak tumbuh dengan sendirinya apalagi ada sejak lahir. Menurut Djaali (2014:122) minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat tidak timbul sendirian, ada unsur kebutuhan. Sedangkan menurut Slameto (2010:180) bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya,
kemungkinan besar ia akan berminat untuk mempelajarinya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa agar siswa mempunyai minat belajar maka berilah kesadaran kepada siswa bahwa dengan belajar membawa kemajuan untuk dirinya. Kemudian menurut Singers (dalam Darmadi, 2017:317) faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat belajar adalah 1) pelajaran akan menarik siswa jika terlihat adanya hubungan antara pelajaran dan kehidupan nyata, 2) bantuan yang diberikan guru terhadap anak didiknya dalam mencapai tujuan tertentu, 3) adanya kesempatan yang diberikan guru terhadap siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar, 4) sikap yang diperlihatkan guru dalam usaha meningkatkan minat siswa, sikap seorang guru yang tidak disukai oleh anak didik tertentu akan mengurangi minat dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yang bersangkutan.9
8 Ika Wanda Ratnasari, Hubungan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika
9 Rizki Nurhana Friantini1) , Rahmat Winata2), ANALISIS MINAT BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Berhasil tidaknya suatu pembelajaran tergantung pada interaksi yang dilakukan olehguru dan siswa yang terlibat didalamnya, seluruh pelajaran memerlukan interaksi antara guru dan siswanya, salah satunya pelajaran Bahasa Arab sebagai bahasa Asing. Sejak dicanangkannya Kurikulum Nasional (KURNAS) banyak Sekolah Umum diantaranya Sekolah Menengah Pertama yang berbasis Islamyang memasukkan pelajaran bahasa Arab ke dalamkurikulum sekolah sebagai kurikulum muatan lokal khususnya di Provinsi Jawa Barat. Ini berarti kebutuhan masyarakat terhadap guru Bahasa Arab semakin besar dengan bertambahnya komunitas masyarakat yang membutuhkan tenaga pengajar Bahasa Arab.Urgensi bahasa Arab adalah sebagai bekal untuk mempelajari dan memahami berbagai bidang keahlian dan keilmuan yang selalu berkembang dan dinamis diera persaingan global.Pengajaran bahasa Arab memang telah hampir merata diajarkan di sebagian besar sekolah yang ada di Indonesia. Namun pada pelaksanaannya pembelajaran mengalami berbagai
kendala,diantaranya motivasi dan minat terhadap bahasa Arab masih tergolong belum maksimal.
Tujuan pembelajaran bahasa Arab secara umum adalah agar siswa mampu menguasai empat keterampilan (skill) bahasa, yaitu keterampilan menyimak, ketrampilan
membaca, keterampilan percakapan, dan keterampilan menulis.Pembelajaran keterampilan percakapan perlu mendapat perhatian karena keterampilan percakapan tidak bisa diperoleh secara otomatis, melainkan harus belajar berlatih.Untuk melatih keterampilanpercakapan, siswa perlu adanya Strategi yang sesuai.
Motivasi dan Minat belajar adalah dua faktor psikologis yang telah banyak dibuktikan secara empiris memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa disekolah.
(Ricardo, 2017)Siswa yang memiliki motivasi dan minat belajar yang tinggi biasanya ditandai dengan nilai akademik yang baik, memiliki kebiasaan belajar yang terstruktur, memiliki pemahaman yang baik terhadap setiap bacaan.Adapun sebaliknya siswa yang memiliki motivasi dan minat belajar yang rendah biasanya memiliki kecenderunganuntuk menarik diri, tidak masuk sekolah, putus sekolah, memiliki rasa cemas yang relatif tinggi, serta memiliki hasil belajar yang rendah.10
Hasil belajar bahasaArab adalah hasil yang dicapai siswa dalam penguasaan pengetahuan tentang Tarkib (susunan kalimat), Muufradat(kosa kata), Hiwar Yaumiyyah(percakapan sehari-hari), dan Tadrib(latihan-latihan). Yang mana tujuan itu semua diantaranya untuk memahami al-Qur’an dan al-Hadits sebagai sumber hukum Islam.
Untuk mengetahui keberhasilan peserta didik dalam mencapai hasil belajar bahasa Arab
diperlukan suatu pengukuran yang disebut dengan tes hasil belajar. Tujuan tes pengukuran ini memberikan bukti peningkatan atau pencapaian hasil belajar bahasa Arab yang
diperoleh, serta untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran tersebut.Pada umumnya bahwa suatu nilaiyang baik merupakan tanda keberhasilan
10Hanifal Fauzy AH, Zainal Abidin Arief,Muhyani, STRATEGI MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB
belajar yang tinggi sedangkan nilai tes yang rendah merupakan kegagalan dalam belajar.
Karena nilai tes dianggap satu-satunya yang mempunyai arti penting, maka nilai tes itulah biasanya menjadi target usaha mereka dalam belajar.Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dalam proses belajar mengajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal.
Dari pembahasan ini indikator dalam hasil belajar bahasa Arab yang dipaparkan oleh Bloom, bahawasanya hasil belajar atau prestasi belajar mencakup 3 kemampuan yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.Dari Uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Bahasa Arab adalah nilai bahasa Arab siswa pada tiga ranah yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor.
Dalam pelaksanna strategi pembelajaran muhatdasah berbasis lingkungan mengutamakan pengalaman peserta didik dalam mengeksplore lingkungan jadi pada strategi pembelajaran ini berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran expriental learning dan pada pembelajaran muhatdasah berbasis lingkungan peserta didik melihat dan merasakan langsung pengalaman belajar.
Dalam menerapkan model pembelajaran experiental learning guru harus memperbaiki prosedur agar pembelajarannya berjalan dengan baik. Menurut Hamalik (dalam Fathurrohman 2015: 136-137), mengungkapkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam model
pembelajaran experiental learning adalah sebagai berikut :
1. Guru merumuskan secara saksama suatu rencana pengalaman belajar yang bersifat terbuka (open minded) mengenai hasil yang potensial atau memiliki seperangkap hasil- hasil tertentu.
2. Guru harus bisa memberikan rangsangan dan motivasi pengenalan terhadap pengalaman.
3. Siswa dapat bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok- kelompok kecil atau keseluruhan kelompok di dalam belajar berdasarkan pengalaman.
4. Para siswa ditempatkan didalam situasi-situasi nyata pemecahan masalah.
5. Siswa aktif berpartisipasi didalam pengalaman yang tersedia, membuat keputusan sendiri, menerima konsekuensi berdasarkan keputusan tersebut.
6. Keseluruhan kelas menyajikan pengalaman yang telah dipelajari sehubung dengan mata ajaran tersebut untuk memperluas belajar dan pemahaman guru melaksanakan pertemuan yang membahas bermacam- macam pengalaman tersebut.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran experiential learning disusun dan dilaksanakan dengan berangkat dari hal-hal yang dimiliki oleh peserta didik. Prinsip ini pun berkaitan dengan pengalaman di dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta dalam cara-cara belajar yang biasa dilakukan oleh peserta didik.
Bahasa yang pertama adalah bahasa lisan. Oleh karena itu muhadatsah merupakan pelajaran bahasa Arab yang pertama-tama diberikan, sebab tujuan utama pembelajaran bahasa Arab adalah agar mahasiswa mampu berbicara dalam kehidupan sehari-hari dengan berbahasa Arab. (Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar,191)
Menurut aliran strukturalis, bahasa itu pertama-tama adalah lisan, kemampuan berbahasa diperoleh melalui kebiasaan, di setiap bahasa mempunyai sistem tersendiri, suatu bahasa memiliki sistem yang utuh dan cukup untuk mengekspresikan maksud dari penuturnya, semua bahasa yang hidup berkembang mengikuti perubahan zaman terutama karena terjadinya kontak dengan bahasa lain, sumber utama dan utama kebakuan bahasa adalah penutur bahasa tersebut.
(Ahmad Fuad Efendi, 2003: 12-14)11
Pembelajaran Muhadatsah adalah salah satu rumpun pelajaran Bahasa Arab yang diajarkan di pondok pesantren atau madrasah
. Pelajaran ini dimaksudkan untuk meperlancar keterampilan komunikasi, baik itu maharah kalam maupun maharah lughah antara santri yang satu dengan yang lainnya
. Muhadatsah dapat dikatakan sebagai salah satu teknik yang efektif dalam pembelajaran maharah kalam
. Pelajaran muhadatsah juga merupakan pembelajaran yang sudah termaktub dalam kurikulum Pelajaran Keislaman di madrasah oleh kementrian agama
. Tujuan utama pembelajaran Bahasa Arab adalah pengembangan kemampuan peserta didik dalam menggunakan bahasa itu, baik lisan maupun tulisan
. Kemampuan ini disebut keterampilan berbahasa (maharah al- Lughah), yaitu termasuk didalamnya kemahiran bahasa.
kita juga berusaha menambah kosa kata barunya setiap hari, baik dari guru, kamus, maupun dari hasil membaca buku. Bygate berpendapat sebagaimana dikutip oleh Furqonul Azies dan Chaedar al Wasilah (2000:92) bahwa interaksi lisan dapat ditandai dengan rutinitas, yang merupakan cara konvensional dalam menyajikan informasi yang bisa berfokus pada informasi dan interaksi. Ini menunjukkan bahwa untuk belajar berbicara bahasa asing akan lebih mudah jika pembelajar secara aktif terlibat dalam upaya untuk berkomunikasi.
Penelitian terdahulu pertama yang dilakukan oleh Risma Misna Rizki pada tahun 2019 dengan mengambil judul “Pembelajaran Muhadatsah di Alam Bebas, Benda-Benda yang Ada Sekitar Lingkungan”.
Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pembelajaran muhatdasah di alam bebas,benda benda yang ada sekitar lingkungan,secara signifikan, baik keseluruhan ataupun parsial terhadap pembelajaran muhatdasah di pesantren Al-zahrah ,Aceh 2022-2023
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah santri di pesantren Al-Zahrah di Aceh.
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode penelitian eksprimen dengan model (One Grub Pre-Test Post-Test). Dalam pengumpulan data peneliti melakukan observasi
11 Akhmad Sangid, Mohammad Muhib Tarling Vol. 2 No. 1 1 STRATEGI PEMBELAJARAN MUHADATSAH
langsung dan uji tes. Adapun hasil penilitian pembelajaran muhadastah di luar kelas dengan menggunakan benda-benda disekitar lingkungan
Dari hasil penelitian Risma Misna Rizki (2019)adalah baik sekali dan mampu meningkatkan kamampuan siswa dalam bermuhadasah. ini terbukti dari hasil pengamatan langsung (observasi) terhadap kegiatan guru sebesar 92% dan kegiatan siswa sebesar 86%. Dan menunjukkan bahwa hasil uji-T lebih besar dari hasil T tabel 2,04 < 7,25 > 2,76.
1) Persamaan penelitian dengan penelitian terdahulu
Penelitian pertama dengan penelitian ini yaitu sama-sama membahas peran Strategi muhadasah berbasis lingkungan
Penelitian kedua dengan penelitian ini yaitu sama sama berbasis lingkungan dalam peningkatan kualitas akademik sswa di sekolah sekolah.
2). Perbedaan penelitian dengan penelitian terdahulu
Perbedaan penelitian pertama dengan penelitian ini adalah perbedaan dari pokok pembahasan.
Penelitian pertama berfokus pada peningkatan kemampuan siswa dalam bermuhatdasah
sedangkan pada penelitian ini saya berfokus pada peningkatan minat siswa dalam belajar bahasa arab dan dalam peningkatan daya ingat siswa.
Sementara untuk format penulisan persamaan atau perbedaan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian pembanding dapat berupa tabel atau berbentuk uraian.
3.Asumsi dan Hipotesis 1.Asumsi
Strategi pembelajaran merupakan slah satu komponen terpenting dalam proses
pembelajaran.Sebaliknya apapun materi pembelajaran disampaikan kepada peserta didik,jika tanpa strategi yang tepat maka tidak dapat berhasil secara maksimal bahkan bisa mengalami kegagalan bagi siswa dalam menguasai pembelajaran tersebut.dengan menerapkan metode pembelajaran muhatdasah berbasis lingkungan diharapkan mampu meningkatkan minat siswa dan membangkitkan motivasi siswa dalam belajar bahasa arab.
Guru yang kreatif dapat mengembangkan metode dan strategi pembelajaran sehingga pembelajaran dpat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar bahasa arab 2.Hipotesis
Berdasarkan latar belakang rencana pemecahan masalah dan kajian teori sebgaimana diuraian diatas,maka hipotesis tindakan secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut”Analisis pembelajaran muhatdasah berbasis lingkungan”
Bab III
METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan penelitian dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi.Pendekatan Etnografi merupakan suatu metode penelitian ilmu sosial. Penelitian ini sangat percaya pada ketertutupan, pengalaman pribadi,dan partisipasi yang mungkin, tidak hanya pengamatan, oleh para peneliti yang terlatih dalam seni etnografi. Para etnografer ini sering bekerja dalam tim yang multidisipliner. Di mana titik fokus penelitiannya dapat meliputi studi intensif budaya dan bahasa, bidang atau domain tunggal, ataupun gabungan metode historis, observasi, dan wawancara.
Pendekatan etnografi adalah salah satu metode penelitian kualitatif dalam ilmu sosial yang sangat percaya pada ketertutupan, pengalaman pribadi, dan partisipasi yang mungkin, tidak hanya pengamatan, oleh para peneliti yang terlatih dalam seni etnografi. Para etnografer ini sering bekerja dalam tim yang multidisipliner. Di mana titik fokus penelitiannya dapat meliputi studi intensif budaya dan bahasa, bidang atau domain tunggal, ataupun gabungan metode historis, observasi, dan wawancara. Penelitian etnografi berfokus pada makna sosiologi dengan menggambarkan, menganalisa, dan memberi penafsiran dari sebuah pola budaya tertentu.
Penelitian etnografi dilakukan di lingkungan alamiah (natural setting) tempat di mana ‘yang diteliti’ (baca: masyarakat, lembaga atau kelompok manusia) hidup – bukan penelitian yang dilakukan di laboratorium atau lingkungan buatan lainnya. Dalam penelitian etnografi peneliti datang ke tempat di mana masyarakat atau kelompok tinggal untuk ‘mengalami bersama’ apa yang mereka lakukan sehari-hari. Penelitian etnografi cocok diterapkan dalam ranah antropologi dan sosiologi, namun di era sekarang ini, studi penelitian etnografi bisa dilakukan dalam bidang apapun, mulai dari studi etnografi dari sisi kesehatan masyarakat, pedesaan dan perkotaan, budaya konsumsi suatu barang, hingga ranah manusia sebagai objek penelitian.
Metode penelitian yang sering digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Pemilihan metode penelitian yang relevan harus disesuaikan dengan fenomena yang akan diteliti (Creswell, 2015). Penelitian kualitatif ialah untuk memahami atau memperoleh pemahaman mengenai fenomena atau gejala yang diangkat untuk diteliti secara mendalam, sedangkan metode penelitian kuantitatif dimaksudkan untuk menjelaskan atau memperoleh penjelasan mengenai fenomena atau gejala yang diteliti secara umum atau yang lazim disebut sebagai generalisasi (Rahardjo, 2010)
Pendapat yang dikutip dari Anslem Strauss, penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya12Sedangkan Djam‟an berpendapat bahwa, penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu barang/jasa13Jadi penelitian kualitatif atau disebut juga penelitian natural atau penelitian alamiah adalah jenis penelitian dengan mengutamakan penekanan pada proses dan makna yang tidak diuji, atau diukur dengan setepattepatnya dengan data yang berupa data deskriptif.
Pada penelitian ini mendeskripsikan kejadian yang di dengar, dirasakan dan dibuat dalam pernyataan naratif atau deskriptif. Jenis penelitian ini berkarakteristik alamiah atau bersetting apa adanya dari fenomena yang terjadi di lapangan yang menitik beratkan pada kualitasnya.Metode penelitian kualitatif adalah metode yang paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini, karena dalam penelitian ini peneliti ingin mengungkap suatu keadaan atau kondisi yang sedang
12 Anslem Strauss dan Juliet Corbin diterjemahkan oleh Muhammad Shodiq dan Imam Muttaqien, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif Tatalangkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hal. 4
13 Djam‟an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 22
terjadi dan memaparkan untuk mengetahui bagaimana kontribusi strategi pembelajaran muahtdasah berbasis lingkungan dapat meningkatkan minat siswa kelas 3 SD IT IQRA 1 Bengkulu
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di SD IT IQRA 1 BENGKULU yang berada di jalan SAWAH LEBAR Kecamatan KEC. RATU AGUNG
3.3 Data dan Jenis Data
Data adalah kumpulan fakta dan statistik mentah yang dikumpulkan untuk kemudian dilakukan analisis atau dijadikan referensi.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data seekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber atau dapat disebut sebagai data utama. Sedangkan data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti dari sumber yang telah tersedia sehingga peneliti dapat disebut sebagai tangan kedua (Mulyadi, 2016: 144). Di dalam peneletian ini data primer di peroleh dari wawancara. Sedangkan data sekunder akan diambil dari dokumen, observasi, foto, data serta penelitian terdahulu yang relevan
3.4 Metode Pengumpulan Data
Berdasarkan jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan analisis dokumen,dan observasi.tehnik dan cara ini diperlukan untuk mengumpulkandan mengelolah data yang didapat dari lapangan sehingga diharapkan penelitian ini berjalan lancar dan sistematis.
1.Observasi
Adler & Adler (1987: 389) menyebutkan bahwa observasi merupakan salah satu dasar fundamental dari semua metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, khususnya menyangkut ilmu-ilmu sosial dan perilaku manusia. Observasi juga dipahami sebagai “andalan perusahaan etnografi” (Werner & Schoepfle, 1987: 257). Maksudnya adalah observasi
merupakan proses pengamatan sistematis dari aktivitas manusia dan pengaturan fisik dimana kegiatan tersebut berlangsung secara terus menerus dari lokus aktivitas bersifat alami untuk menghasilkan fakta. Oleh karena itu observasi merupakan bagian integral dari cakupan penelitian lapangan etnografi. Hadi (1986: 32) mengartikan observasi sebagai proses komplek, tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis melibatkan pengamatan, persepsi, dan ingatan.
Morris (1973: 906) mendefinisikan observasi sebagai aktivitas mencatat suatu gejala dengan bantuan instrumen-instrumen dan merekamnya dengan tujuan ilmiah atau tujuan lain. Lebih lanjut dikatakan bahwa observasi merupakan kumpulan kesan tentang dunia sekitar berdasarkan semua kemampuan daya tangkap pancaindera manusia. Senada dengan Morris (1973), Weick (1976: 253); Selltiz, Wrightsman, dan Cook (1976: 253); Kriyantono, (2006: 110-111); dan Bungin, (2011: 121) mendefinisikan observasi sebagai suatu proses melakukan pemilihan,
pengubahan, pencatatan, dan pengkodeaan serangkaian perilaku dan suasana berkenaan dengan organisme in situ, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.14
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa observasi adalah metode pengumpulan data penelitian yang dilakukan dengan mengamati, menyaksikan, dan memperhatikan suatu objek atau kejadian. Observasi dapat dilakukan dengan berbagai teknik, tergantung pada tujuan penelitian dan jenis objek yang diamati.
2.Dokumentasi
Tehnik pengumpilan data yang dilakukan dengan cara dokumentasi data tentang pelaksanaan analisis pembelajaran berbasis lingkungan .Dokumentasi untuk mempelajari berbagai sumber dokumentasiPendekatan dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari data yang telah didokumentasikan. Teknik ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan dan
menganalisis sejumlah dokumen yang terkait dengan masalah penelitian. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan transkrip, buku, surat, dokumentasi, dan sebagainya. Tujuan dari teknik dokumentasi adalah untuk melengkapi data dan informasi yang diperoleh dari teknik terdahulu
3.5 Metode Anallisi Data
Analisi data interaktif adalah salah satu teknik analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian social.Teknik ini sering disebut juga sebagai metode analisis data interaktif. Teknik ini melibatkan interaksi antara peneliti dan data yang dikumpulkan, sehingga peneliti dapat
memahami data secara lebih mendalam model analisis interaktif Miles and Huberman adalah salah satu model yang digunakan dalam teknik analisis data interaktif ,model ini terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Model ini digunakan untuk memudahkan peneliti dalam memahami data yang telah dikumpulkan
.
14 Hasyim Hasanah,TEKNIK-TEKNIK OBSERVASI,(Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial)