ANALISIS SWOT DALAM
MENENTUKAN STRATEGI DI PELAYANAN
KESEHATAN
DR. AYU LAILI RAHMIYATI, SKM, MMRS
TEKNIK ANALISIS
Kemampuan seorang manajer dalam menghadapi masalah tergantung kapada 3 hal, yaitu:
1. Pengalaman berorganisasi
2. Pengetahuan mengenai organisasi, administrasi dan manajemen
3. Keberanian untuk memikul resiko
JENIS-JENIS ANALISIS
• Analisis sistem
• Analisis keputusan
• Analisis persoalan
• Analisis prosedur
• Analisis kebijakan
• Analisis kasus
• Dll.
ANALISIS KASUS
• Adalah suatu peristiwa yang terjadi yang biasanya memuat masalah-masalah yang harus dipecahkan atau alternatif kesempatan yang harus dipilih.
• Untuk masalah yang kompleks kasus harus dianalisis dalam
arti dipilah-pilah menjadi bagian-bagian yang kemudian
secara partial dikaji dengan metoda yang sesuai
PEMECAHAN MASALAH KOMPLEKS MENURUT KEPNER DAN TREGOE
Masalah kompleks Analisis situasi
Masalah-masalah tunggal
Analisis persoalan Analisis keputusan Analisis persoalan potensial
Memecahkan masalah Membuat keputusan Menyusun program
ANALISIS KHUSUS SWOT UTK PERENCANAAN STRATEGIS
• Analisis SWOT biasanya digunakan utk menganalisis suatu kasus yang kompleks atau menyusun rencana yang bersifat strategis
• Menurut Steiner perencanaan strategis merupakan
penentuan sasaran pokok yang luas bagi organisasi dan
berupa kebijakan serta strategi yang akan mengarah,
mengatur perolehan, penggunaan serta penghapusan
sumber-sumber guna mencapai sasaran tersebut
• Menurut Tedjo Tripomo analisis SWOT adalah penilaian atau assesment terhadap hasil
identifikasi situasi, untuk menentukan suatu kondisi yang bisa dikategorikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
• Kekuatan dan kelemahan adalah faktor-faktor yg terletak di perusahaan yg harus dievaluasi secara periodik
• Peluang dan ancaman adalah faktor-faktor yg
terletak di lingkungan perusahaan dan harus
cepat diatasi.
• Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor internal perusahaan
dan faktor eksternal yg mempengaruhi potensi bisnis dan daya saing
perusahaan secara sistematis dan menyesuaikan (match) diantara faktor
tersebut untuk merumuskan strategi perusahaan.
ANALISIS SWOT
• Strenght : situasi atau kondisi yg merupakan
kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
• Weakness ; situasi atau kondisi yg merupakan kelemahan dari organisasi atau program saat ini.
• Opportunity : situasi atau kondisi yg mrp peluang di luar organisasi dan memberikan peluang
berkembang bagi orgns di masa depan
• Threat : situasi yg merupakan ancaman bg
organisasi yg datang dari luar orgns dan dapat
mengancam eksistensi orgns di masa depan.
ADA DELAPAN LANGKAH YG
TERLIBAT DALAM MEMBUAT MATRIKS SWOT :
1. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan.
2. Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan
3. Tuliskan kekuatan internal kunci perusahaan
4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan
ADA DELAPAN LANGKAH YG
TERLIBAT DALAM MEMBUAT MATRIKS SWOT :
5. Cocokkan kekuatan internal dg peluang eksternal dan catat hasil strategi SO dlm sel yg ditentukan
6.Cocokkan kelemahan internal dg peluang eksternal dan catat hasil strategi W O
7.Cocokkan kekuatan internal dg ancaman eksternal dan catat hasil strategi ST dalam sel yg ditentukan.
8.Cocokkan kelemahan internal dg ancaman eksternal dan catat hasil strategi WT dalam sel yg
ditentukan.
Biarkan kosong KEKUATAN (Strength- S)
1 2 3 4
KELEMAHAN (Weaknesses-W ) 1
2 3 4 PELUANG
(Opportunity) 1
2 3 4
STRATEGI SO Atasi kelemahan dengan
memanfaatkan peluang
STRATEGI WO
Gunakan peluang utk mengatasi kelemahan
ANCAMAN (Threats) 1
2 3 4
STRATEGI ST
Gunakan kekuatan utk menghindari ancaman
STRATEGI WT
Minimalkan
kelemahan dan
hindari ancaman
PERMASALAHAN DAN
KETERBATASAN ANALISIS SWOT
1. Rentan terhadap penyalahgunaan dan analisa yg dangkal karena hanya menggunakan satu level analisis
2. Menghasilkan daftar yg panjang
3. Faktor yg sama dapat ditempatkan dlm dua kategori karena perbedaan cara pandang
4. Tidak ada kewajiban utk menguji opini dg data data dan
analisis
DASAR PEMIKIRANYG DIGUNAKAN DLM UPAYA MEMAKSIMALKAN HASIL ANALISIS SWOT DAN
MEMINIMLAKAN PERMASLAHAN DAN KETERBATASAN DI ATAS :
1. Mengembangkan analisa aspek eksternal dan internal secara mendalam dg melakukan analisa pendahuluan pada tahap pengumpulan data.Tujuan analisis pendahuluan adalah untuk mengetahui
tingkat kepentingan atau besarnya pengaruh yg
diberikan oleh setiap aspek thd strategi pemasaran.
2. Memberikan penilaian thd. Faktor- faktor SWOT
scr. Kuantitatif dg menggunakan bobot dan rating.
SWOT
Rencana strategis mempersiapkan arah rencana jangka panjang yang berkembang atas dasar 3 landasan, yaitu:
1. Kepentingan sosio-ekonomik organisasi 2.Nilai-nilai dan filosofi dari manajer puncak
3. Penilaian mengenai kekuatan maupun kelemahan dalam
lingkungan internal dan eksternal organisasi. Disinilah
letaknya analisis SWOT
HUBUNGAN ANTARA S,W, O DAN
T Pengaruh eksternal
Pengaruh internal Kekuatan
pendorong
Kekuatan penghambat
O T
S W
STRENGTHS (FAKTOR KEKUATAN)
Kekuatan internal organisasi menyangkut situasi dan kondisi, yaitu potensi yang dimiliki, seperti:
• Cita-cita, kebijakan
• Tugas pokok, fungsi dan sasaran
• Filosofi dan tata nilai
• Jumlah personel, keterampilan dan pengalaman
• Tingkat kesetiakawanan personel
• Teknologi yang dimiliki
• Dll
W E A K NE S SE S (FAKTOR KELEMAHAN)
Berbagai kondisi internal yang melemahkan atau kurang kondusifnya upaya mengejar
visi/misi organisasi, seperti:
• Buruknya birokrasi organisasi
• Lemahnya disiplin pegawai
• Adanya jabatan rangkap
• Rendahnya kesejahteraan pegawai
• Lemahnya etos kerja
• Lemahnya infrastruktur
• Dll
OPPORTUNITIES (FAKTOR PELUANG)
Merupakan faktor eksternal yaitu tersedia pada
lingkungan yang harus dimanfaatkan oleh organisasi, seperti
• Ketersediaan sumber tenaga kerja
• Kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum
• Kesadaran politik masyarakat
• Jaminan keamanan
• Dll
THREATS (FAKTOR ANCAMAN)
Berupa ancaman eksternal yang mungkin membahayakan kelancaran aktifitas organisasi, seperti:
• Kenaikan harga bahan baku
• Kelangkaan pemasok material dan peralatan
• Bencana alam
• Tingginya tingkat inflasi
• Kekuatan pesaing
• Tumpang tindihnya kewenangan antar instansi
• Dll
MATRIKS SWOT
IFAS EFAS
S (Strength)
Tentukan faktor2 kekuatan internal
W (Weakness) Tentukan faktor2 kelemahan internal
O (Opportunity) Tentukan faktor2 peluang eksternal
Strategi SO: Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Strategi WO: Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang T (Threat)
Tentukan faktor2 ancaman eksternal
Strategi ST: Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman
Strategi WT: Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelamahan dan
menghindari ancaman
ANALISA SWOT
(KUALITATIF)
SD Internal
PENINGKATAN KERJA
SD Eksternal
KEKUATAN (STRENGTHS)
1.
2.
KELEMAHAN (WEAKNESSES)
1.
2.
PELUANG
(OPPORTUNITIES)
1.
2.
STRATEGI SO:
MENGANDUNG BERBAGAI ALTERNATIF STRATEGI YG BERSIFAT MEMANFAATKAN PELUANG DGN MENDAYAGUNAKAN KELUARAN/ KELEBIHAN YG DIMINTA PERUSAHAAN
STRATEGI WO:
BERSIFAT MEMANFAATKAN PELUANG EKSTERNAL UNTUK MENGATASI KELEMAHAN PERUSAHAAN
TANTANGAN (THREATS)
1.
2.
STRATEGI ST:
KATAGORI ALTERNATIF STRATEGI YG MEMANFAATKAN ATAU
MENDAYAGUNAKAN KEKUATAN UNTUK MENGATASI ANCAMAN
STRATEGI WT:
KATAGORI ALTERNATIF STRATEGI SBG SOLUSI DARI ASSESSMENT ATAS KELEMAHAN PERUSAHAAN DAN ANCAMAN YG DIHADAPI ATAU USAHA MENGHINDARI ANCAMAN UTK MENGATASI KELEMAHAN PERUSAHAAN
SD : Sumber Daya
C O N T O H ANALI SI S S W O T H R U M A H SAKIT
CONTOH ANALISIS SWOTH RUMAH SAKIT
A. ANALISIS SWOT
Analisa SWOT merupakan salah satu metode analisa untuk mengidentifikasi faktor- faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman), secara sistematis dapat menentukan posisi rumah sakit saat ini. Hasil analisa SWOT tersebut selanjutnya digunakan sebagai acuan rumah sakit untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam upaya memaksimalkan kekuatan (strength) dan memanfaatkan peluang (opportunity) serta secara bersamaan berusaha untuk meminimalkan kelemahan (weakness) dan mengatasi ancaman (threat). Hal tersebut penting dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja rumah sakit yang berkesinambungan pada masa yang akan datang.
Gambar 3.1
Diagram Analisa
SWOT
1. Anatomi Kuadran
Hasil dari analisa SWOT akan digambarkan dalam bentuk kuadran seperti tercantum diatas, yakni :
* Kuadran I ( Pengembangan dan Pertumbuhan )
Dalam kuadran ini kekuatan yang dimiliki rumah sakit lebih dominan dari pada kelemahannya . Selain itu, peluang untuk tumbuh yang dimiliki rumah sakit sangat bagus, maka perlu memupuk dana yg lebih besar untuk investasi / pengembangan dalam mengejar pertumbuhan.
* Kuadran II ( Diversifikasi Kegiatan )
Dalam kuadran ini pasar sangat kecil dan tingkat pertumbuhan rendah sehingga perlu dilakukan diversifikasi usaha
* Kuadran III ( Stabilisasi dan konsolidasi Internal )
Peluang untuk tumbuh masih ada dengan terlebih dahulu harus mengadakan stabilisasi dan konsolidasi internal karena masih ada kelemahan faktor internal baik dibidang keuangan, organisasi dan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana.
Berbagai Peluang Lingkungan
Kelemahan Internal Kekuatan Internal
Kuadran III Mendukung
Strategi dengan orientasi Putar Balik
Kuadran I Mendukung
Strategi Yang Agresif
Kuadran II Mendukung
Strategi Diversifikasi Ancaman Utama dari
Lingkungan Kuadran IV
Mendukung Strategi Defensife
* Kuadaran IV ( Penciutan Kegiatan )
Perusahaan yang berada dalam kuadran ini menghadapi tantangan yang cukup berat karena tidak mempunyai peluang untuk tumbuh, pasarnya mulai menurun dan kondisi internal lemah, maka perlu penciutan kegiatan usaha.
2. Pembobotan
Pembobotan faktor internal dan eksternal untuk setiap bidang, didasarkan pada besarnya pengaruh bidang tersebut terhadap kinerja perusahaan yang diukur dari kontribusi yang dihasilkan dan besarnya usaha. Berdasarkan pengamatan dan evaluasi Tim atas kinerja Rumah Sakit selama ini, maka pembobotan tiap- tiap bidang adalah sebagai berikut :
Pelayanan - 35 %
Organisasi dan SDM - 20 %
Keuangan - 20 %
Sarana % Prasarana - 25 %
Bidang Pelayanan mempunyai bobot 35 %, karena merupakan kegiatan utama sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit pemerintah sebagaimana tertuang dalam SK Menkes No. 190/Menkes/SK/II/2004. Bidang Organisasi dan SDM mempunyai bobot 20 %, karena RS ...sebagai Rumah Sakit Khusus tidak memerlukan organisasi seperti Rumah Sakit Umum. Bidang keuangan mempunyai bobot 20 %, karena sebagai organisasi Rumah Sakit yang tidak mengutamakan keuntungan tetapi harus tetap didukung oleh keuangan yang cukup untuk menunjang semua kegiatan pelayanan Rumah Sakit. Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai bobot 25 %, karena sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran yang cukup pesat diagnostik penyakit paru memerlukan berbagai teknologi canggih dan peralatan-peralatan tersebut sebagian besar telah dimiliki oleh RSPR. Perhitungan pembobotan dan rating dilakukan dengan cara masing-masing faktor dan sub faktor diberi bobot (dalam %), diberi nilai (dalam
%) serta ditentukan peningkatnya (dengan skala 1-5) sesuai dengan besarnya peranan terhadap kinerja rumah sakit.
3. Skala (Rating)
Pengukuran nilai rating masing-masing faktor dalam bidang-bidang tersebut dilakukan dengan skala sebagai berikut :
• 5 – sangat kuat
• 4 – kuat
• 3 – Cukup
• 2 – lemah
• 1 – Sangat lemah
Untuk kekuatan dan peluang bernilai positif, sedangkan untuk kelemahan dan ancaman bernilai negatif.
4. Analisis Faktor Internal a. Kekuatan ( Strengths )
Adalah keunggulan-keunggulan internal dan kondisi internal lainnya yang dimiliki oleh RS X yang mendukung ke arah pengembangan rumah sakit.
Kekuatan yang dimiliki sebagai berikut : 1) Pelayanan
• Pelayanan spesialistik kesehatan paru
• Merupakan satu-satunya RSP di Kota Bandung
• Trend pelayanan meningkat
• Menjadi pusat rujukan penyakit TB. Paru 2) Sarana dan Prasarana
• Lahan masih cukup luas untuk dikembangkan
• Kuantitas dan kualitas sarana serta parasarana rumah sakit sudah cukup memadai
• Adanya Ipal
• Memiliki peralatan penunjang medis yang canggih 3) Organisasi dan SDM
• SDM cukup
• Peluang struktur organisasi yang baru
• Kualitas tenaga medis yang memadai
• Prosentase karyawan usia produktif cukup tinggi
• Tata laksana organisasi sudah lengkap dan sudah terakreditasi 4) Keuangan
• Tarif yang murah
• Masih mendapat subsidi dari pemerintah
• Cost Recovery meningkat
• Sudah dapat menghitung tarip berdasarkan Unit Cost b. Kelemahan ( Weaknesses )
Adalah kelemahan-kelemahan internal dan kondisi internal lainnya yang dimilki oleh RS X dan memungkinkan rumah sakit tersebut mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kelemahan yang dimiliki adalah sebagai berikut :
1) Pelayanan
• Pelayanan belum costumer orientid
• Gugus kendali mutu masih kurang
• Pelayanan belum terintegrasi
• Produk pelayanan belum seluruhnya dikenal secara luas 2) Sarana dan Prasarana
• Keterbatasan transportasi publik
• Lokasi Lokasi menjorok ke dalam
• Jalan akses menuju rumah sakit sempit
• Pemeliharaan peralatan masih rendah
• Utilisasi alat masih rendah 3) Organisasi dan SDM
• Sikap loyalitas dan motivasi karyawan belum maksimal
• Distribusi tenaga belum proporsional
• Sistem reward dan punishment belum optimal
• Masih banyak jabatan merangkap
• Kebersamaan antar pegawai kurang 4) Keuangan
• Sistem akuntansi belum berjalan dengan baik
• Pendapatan sesuai tarip berdasarkan unit cost belum menggambarkan nilai yang sebenarnya.
5. Analisis Faktor Eksternal a. Peluang ( opportunities )
Adalah faktor dan situasi eksternal yang secara nyata membantu usaha RS X dalam mencapai tujuannya. Peluang yang dapat diraih adalah sebagai berikut :
1) Pelayanan
• Prevalensi penyakit paru yang cenderung meningkat
• Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat semakin tinggi
• Pasien gakin meningkat
2) Sarana dan Prasarana
• Adanya rencana bantuan dari luar Negeri
• Perkembangan teknologi kedokteran dan peralatan yang lebih baik.
3) Organisasi dan SDM
• Telah mengusulkan pengembangan struktur organisasi yang lebih fleksibel
• Adanya kerjasama yang telah terjalin dengan Institusi pendidikan sehingga memacu peningkatan SDM dan pelayanan
4) Keuangan
• Peningkatan pendapatan rumah sakit
• Masih dimungkinkan kerjasama dengan pihak asuransi)
ketiga (misalnya
b. Ancaman ( Threats )
Adalah faktor eksternal yang memungkinkan rumah kegagalan dalam usahanya untuk mencapai tujuan
sakit mengalami yang ditetapkan.
Ancaman yang mempengaruhi RS X adalah sebagai berikut : 1) Pelayanan
• Citra RS Paru untuk yang berpenyakit tuberkulosa kurang baik
• Adanya program pengobatan untuk penyakit sejenis oleh puskesmas / sarana kesehatan lainnya
• Tuntutan akuntabilitas terhadap pelayanan 1) Sarana dan Prasarana
• Pencemaran limbah
• Kemacetan lalulintas 2) Organisasi dan SDM
• Sulit mendapatkan tenaga professional yang siap pakai
• Daya tarik Institusi lain relatif lebih baik sehingga banyak karyawan pindah
3) Keuangan
• Daya beli menurun akibat kenaikan BBM
• Menurunnya subsidi pemerintah 6. Perhitungan Faktor Internal dan Eksternal
Tabel 3.1
Analisa Faktor Internal dan Eksternal
U RAI AN Faktor
( A )
Sub Faktor
( B )
Rating
( C ) Nilai D=AxBxC KEKU AT AN
1) Pelayanan
• Pelayanan spesialistik kesehatan
paru 0,35 0,35 5
1,47 0,6125
U RAI AN Faktor ( A )
Sub Faktor
( B )
Rating ( C )
Nilai D=AxBxC
• Merupakan satu-satunya RSP di Kota Bandung
• Trend pelayanan meningkat
• Menjadi pusat rujukan penyakit TB. Paru
2) Sarana dan Prasarana
• Lahan masih cukup luas untuk dikembangkan
• Kuantitas dan kualitas sarana serta parasarana rumah sakit sudah cukup memadai
• Adanya Ipal
• Memiliki peralatan penunjang medis yang canggih
3) Organisasi dan SDM
• SDM cukup
• Struktur organisasi yang baru
• Kualitas tenaga medis yang memadai
• Prosentase karyawan usia produktif cukup tinggi
• Tata laksana organisasi sudah lengkap dan sudah terakreditasi 4) Keuangan
• Tarif yang murah
• Masih mendapat subsidi dari pemerintah
• Cost Recovery meningkat
• Sudah dapat menghitung tarip berdasarkan Unit Cost
0,35 0,35 0,35
0,25 0,25
0,25 0,25
0,20 0,20 0,20 0,20 0,20
0,20 0,20 0,20 0,20
0,25 0,20 0,20
0,35 0,30
0,10 0,25
0,10 0,15 0,25 0,25 0,25
0,25 0,35 0,20 0,20
5 3 3
5 4
4 4
4 4 4 4 4
4 4 3 4
0,4375 0,21 0,21
1,0875 0,4375 0,3
0,1 0,25
0,080,8 0,12 0,20 0,20 0,20
0,76 0,20 0,28 0,12 0,16
TOTAL NILAI KEKU AT AN 4,1175
KEL EM AHAN 1) Pelayanan
• Pelayanan belum costumer orientid
• Gugus kendali mutu masih kurang
• Pelayanan belum terintegrasi
• Produk pelayanan belum seluruhnya dikenal secara luas.
2) Sarana dan Prasarana
• Keterbatasan transportasi publik
• Lokasi menjorok ke dalam
• Jalan akses menuju rumah sakit sempit
• Pemeliharaan peralatan masih rendah
• Utilisasi alat masih rendah.
0,35 0,35 0,35 0,35
0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
0,25 0,25 0,25 0,25
0,30 0,30 0,20 0,10 0,10
4 4 3 3
4 4 4 3 3
1,225 0,35 0,35 0,2625 0,2625
0,95 0,3 0,3 0,2 0,075 0,075
U RAI AN Faktor ( A )
Sub Faktor
( B )
Rating ( C )
Nilai D=AxBxC 3) Organisasi dan SDM
• Sikap loyalitas dan motivasi karyawan belum maksimal
• Distribusi tenaga belum proporsional
• Sistem reward dan punishment belum optimal
• Masih banyak jabatan merangkap
• Kebersamaan antar pegawai kurang
4) Keuangan
• Sistem akuntansi belum berjalan dengan baik
• Pendapatan sesuai tarip berdasarkan unit cost belum menggambarkan nilai yang sebenarnya.
0,20 0,20 0,20 0,20 0,20
0,20 0,20
0,20 0,35 0,10 0,25 0,10
0,60 0,40
3 4 2 4 3
4 4
0,7 0,12 0,28 0,04 0,2 0,06
0,8 0,48 0,32
TOTAL NILAI KEL EM AHAN 3,675
PEL U ANG 1) Pelayanan
• Prevalensi penyakit paru yang cenderung meningkat
• Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat semakin tinggi
• Pasien gakin meningkat 2) Sarana dan Prasarana
• Adanya rencana bantuan dari luar Negeri
• Perkembangan teknologi kedokteran dan peralatan yang lebih baik.
3) Organisasi dan SDM
• Telah berkembangnya struktur organisasi yang lebih fleksibel
• Adanya kerjasama yang telah terjalin dengan Institusi pendidikan sehingga memacu peningkatan SDM dan pelayanan.
4) Keuangan
• Peningkatan pendapatan rumah sakit
• Masih dimungkinkan kerjasama dengan pihak ketiga (misalnya asuransi)
0,35 0,35 0,35
0,25 0,25
0,20 0,20
0,20 0,20
0,40 0,35 0,25
0,60 0,40
0,60 0,40
0,40 0,60
5 3 3
2 3
5 4
3 3
1,33 0,7 0.3675 0,2625
0,60,3
0,30
0,92 0,6 0,32
0,6 0,24 0,36
TOTAL NILAI PEL U ANG 3,45
ANCAM AN
U RAI AN Faktor ( A )
Sub Faktor
( B )
Rating ( C )
Nilai D=AxBxC 1) Pelayanan
• Citra RS Paru untuk yang berpenyakit tuberkulosa kurang baik
• Adanya program pengobatan untuk penyakit sejenis oleh puskesmas / sarana kesehatan lainnya
• Tuntutan akuntabilitas terhadap pelayanan.
2) Sarana dan Prasarana
• Pencemaran limbah
• Kemacetan lalulintas 3) Organisasi dan SDM
• Sulit mendapatkan tenaga professional yang siap pakai
• Daya tarik Institusi lain relatif lebih baik sehingga banyak karyawan pindah
4) Keuangan
• Daya beli menurun akibat kenaikan BBM
• Menurunnya subsidi pemerintah
0,35
0,35
0,35
0,25 0,25
0,20 0,20
0,20 0,20
0,35
0,40
0,25
0,25 0,75
0,60 0,40
0,60 0,40
3
4
3
3 4
4 3
3 2
1,19 0,3675
0,56
0,2625
0,9375 0,1875 0,75 0,72 0,48 0,24
0,52 0,36 0,16
TOTAL NILAI ANCAM AN 3,3675
Tabel 3.2
Rekapitulasi Perhitungan Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman dari berbagai faktor dan subfaktor.
No Faktor Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
1 Pelayanan 1.47 1.225 1.33 1.19
2 Sarana & Prasarana 1.0875 0.95 0.6 0.9375
3 SDM & Organisasi 0.8 0.7 0.92 0.72
4 Keuangan 0.76 0.8 0.6 0.52
JUMLAH 4.1175 3.675 3.45 3.3675
NILAI (SW) & (OT) 0.4425 0.0825
Gambar 3.2
Posisi Rumah Sakit berdasarkan Analisa SWOT
Ancaman
B. HASIL ANALISA SWOT
Pada tabel 3.2 [ rekapitulasi perhitungan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bberapa faktor dan subfaktor ] dapat dilihat dari score kekuatan kelemahan, peluang, ancaman untuk 4 faktor sebagao berikut :
a. Faktor Pelayanan :
Kekuatan lebih besar dari kelemahan
Peluang lebih besar dari ancaman b. Sarana & Prasarana :
Kekuatan lebih besar dari kelemahan, tetapi hampir seimbang
Peluang lebih kecil dari ancaman c. SDM & Organisasi :
Kekuatan lebih besar dari kelemahan, tetapi hampir seimbang
Peluang lebih besar dari ancaman d. Keuangan :
Kelemahan lebih besar dari kekuatan, tetapi hampir seimbang
Peluang lebih besar dari ancaman, tetapi hampir seimbang
III
II IV
I
Posisi RSPR (Stable Growth)
Peluang
Kekuatan Kelemahan
( 0,4 ; 0,08 )
Faktor internal menunjukan kekuatan lebih besar dari kelemahan [ 4,1175 : 3,675 ], begitu juga dengan faktor eksternal yang secara umum peluang lebih besar dari ancaman [ 3,45 : 3,3675 ].
Selanjutnya dapat dilihat pada grafik sumbu X bahwa posisi Rumah Sakit X berada pada kuadran I, daerah ” Stable Growth ”.