• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis yuridis terhadap ratio decidendi hakim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis yuridis terhadap ratio decidendi hakim"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Konteks Penelitian

Fokus Penelitian

Bagaimana rasio memutuskan (alasan) hakim dalam mengkonstruksi undang-undang tentang penetapan dispensasi nikah Nomor 0419/Pdt.P/2020/Pa.Bwi.

Tujuan Penelitian

Dispensasi nikah merupakan salah satu jalan alternatif bagi seseorang yang ingin menikah di bawah usia yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Contoh penetapan dispensasi nikah adalah Penetapan Dispensasi Nikah Pengadilan Agama Banyuwangi Nomor 0419/Pdt.P/2020/Pa.Bwi. Pemeriksaan Hakim Dispensasi Nikah di Pengadilan Agama Sidenreng Rappang (Analisis Sosial Hukum).‖ IAIN Parepare, 2021.

Manfaat Peneletian

Definisi Istilah

Sistematika Pembahasan

Terdapat kesamaan dari kedua penelitian ini, yakni sama-sama membahas kasus dispensasi nikah di pengadilan agama. Melda Safitri yang berjudul “Pertimbangan Hakim Terhadap Dispensasi Perkawinan pada Pengadilan Agama Sidenreng Rappang (analisis sosio-legal). 12. Analisis Hukum Dispensasi Perkawinan oleh Pengadilan Agama Berdasarkan Putusan No.18/Pdt.P/2017/PA. Ny. .‖.

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Muhammad Isbatul Iman yang berjudul “Pertimbangan Hakim Mengenai Dispensasi Perkawinan (Analisis Yuridis Terhadap Putusan Hakim Pengadilan Agama Jember Nomor 1767/Pdt.P/2019/Pa.Jr.)”.10. Ungkap Ahmad Najwan dengan judul “Analisis Peradilan Dispensasi Nikah Oleh Pengadilan Agama Berdasarkan Putusan No. Skripsi ini membahas tentang pandangan hakim dalam mengabulkan perkawinan di Pengadilan Agama Sidenreng Rappang (analisis hukum sosial).

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Kajian Teori

Selain itu, faktor lainnya adalah adanya ketentuan pengecualian perkawinan yang diatur dalam ayat 2 Pasal 7 UU No. Pemerintah dalam menentukan tata cara perceraian diatur melalui Keputusan Mahkamah Agung (PERMA) no. 05 Tahun 2019 tentang Pedoman Memutus Permohonan Cerai. Keputusan Mahkamah Agung no. 5 Tahun 2019 tidak hanya menjadi pedoman bagi seseorang yang ingin mengajukan permohonan cerai perkawinan, namun peraturan ini juga mengatur aturan bagi hakim sebagai pengambil keputusan dalam perkara permohonan perceraian, agar dapat bertindak sesuai dengan asas. dan tata cara yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan.

5 Tahun 2019 menjadikan dispensasi nikah mempunyai batasan yang jelas sehingga tidak bertentangan dengan asas atau norma yang diatur dalam ketentuan hukum lainnya. Seperti Penetapan Permohonan Perkawinan yang ditetapkan oleh Pengadilan Agama Jember Nomor 52/Pdt.P/2020/PA.Jr, yang pada umumnya pertimbangan hakim didasarkan pada asas-asas yang telah ditetapkan sesuai dengan Pedoman Pengajuan Perkara Perkawinan yaitu PERMA No. . Hal ini menunjukkan perbedaan bahwa penetapan dispensasi nikah yang ditetapkan PA Banyuwangi tidak hanya mendasarkan pertimbangannya mengacu pada teks yang terdapat dalam PERMA No.

Keputusan penetapan dispensasi nikah nomor 0419/Pdt.P/2020/Pa.Bwi telah mendasarkan keputusannya pada aturan perundang-undangan yaitu PERMA No. Hukum positif dalam permasalahan ini kemudian memberikan alternatif, yaitu berupa penetapan dispensasi nikah yang diajukan oleh orang tua/wali kepada seseorang yang hendak menikah pada usia di bawah ketentuan undang-undang. Oleh karena itu, dalam mempertimbangkan perkara dispensasi nikah, hakim wajib memberikan nasihat berupa penjelasan mengenai akibat dari pernikahan dini yang akan dilangsungkan.

Selain itu, hakim juga memasukkan Surat An-Nur ayat 32 sebagai dasar hukum Islam untuk mendukung alasan hakim dalam memutus perkara dispensasi nikah. Bagi hakim, mengenai hubungan yang menentukan dalam menentukan dispensasi perkawinan, harus benar-benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 2019 tentang Pedoman Pemrosesan Permohonan Dispensasi Pernikahan (2019). https://www.mkri.id/public/content/persidangan/bangunan/2_PUU-XV_2017.pdf.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Pendekatan Penelitian

Sumber Bahan Hukum

Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Analisis Bahan Hukum

Tahapan Penelitian

PEMBAHASAN

Ratio Decidendi (Alasan) Hakim Dalam Mengkontruksi Hukum

10 Muhammad Isbatul Iman, ―Pertimbangan Hakim Terkait Perkawinan (Analisis Hukum Putusan Hakim Pengadilan Agama Jember Nomor 1767/Pdt.P/2019/Pa.Jr.)‖ (Kiai Haji Achmad Siddiq Universitas Negeri Jember, 2020), http: / / digilib.iain-jember.ac.id/1078/. 12 Melda Safitri, ―Pertimbangan Hakim Terhadap Dispensasi Perkawinan di Pengadilan Agama Sidenreng Rappang (analisis sosio-legal)‖ (IAIN Parepare, 2021), http://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/2258. Kedua penelitian ini mempunyai persamaan yaitu sama-sama membahas mengenai pembagian perkawinan dan perbedaan keduanya adalah tesis penulis lebih menitik beratkan pada rasio judgendi (alasan) hakim dalam susunan undang-undang dalam penetapan perkara perpecahan perkawinan.

Kedua, pendekatan konseptual, hal ini dilakukan dengan mempelajari teori, konsep dan doktrin menurut para ahli hukum dalam pembahasan ilmu hukum yang telah berkembang.35 Pendekatan ini digunakan untuk mempelajari konsep dan teori rasio legis hakim dalam memutus tentang persyaratan untuk kesimpulan dari koneksi hukum. remisi.. Pendekatan ini didasarkan pada kajian konsep dan teori yang dikembangkan dalam bidang ilmu hukum praktis.36 Pendekatan kasus yang disebutkan dalam penelitian ini bukan pada bidang studi kasus, yang fokus pada kasus-kasus individual dari sudut pandang hukum yang berbeda. .37 Penelitian ini menggunakan pendekatan Kasus dimaksudkan sebagai metode untuk menguji rasio memutuskan atau pertimbangan yang ditetapkan oleh hakim dalam memutus perceraian yang sah secara hukum. Pengecualian perkawinan dimaknai sebagai suatu alternatif cara melangsungkan perkawinan bagi seseorang yang karena alasan mendesak belum mencapai batas umur yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan.48 Sebagai ketentuan yang diatur dalam isi peraturan perundang-undangan, maka adanya Pembatalan perkawinan mempunyai kepentingan yang patut dipertanyakan, karena dengan adanya pembatalan perkawinan menjamin lemahnya pengaturan batas usia perkawinan, yang seharusnya berdampak pada penurunan jumlah pernikahan dini yang terjadi di Indonesia. 49 Namun pengaturan pembatalan perkawinan ini bukan dimaksudkan sebagai suatu norma yang dapat melemahkan ketentuan pasal batas umur untuk melangsungkan perkawinan, melainkan diatur agar masyarakat dapat memperoleh akses terhadap hak-haknya sebagai manusia, untuk dapat memperoleh hak-haknya sebagai manusia. dapat melangsungkan perkawinan secara sah dan diakui oleh negara, karena bila pengecualian untuk melangsungkan perkawinan itu dianggap tidak diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan, maka tidak sedikit orang yang mempraktekkannya.

Adanya dispensasi nikah yang kontroversial membawa konsekuensi bahwa dispensasi tersebut harus diterapkan berdasarkan format dan konsep pemberian dispensasi nikah secara selektif dan terstruktur dalam suatu bangunan norma yang sistematis agar pemberian dispensasi tersebut tidak digunakan secara sembarangan. suatu cara yang acak. Jadi, dengan adanya norma yang mengatur secara sistematis tentang dispensasi nikah, maka alasan pengaturan dispensasi nikah sebagai salah satu alternatif melegalkan perkawinan anak dapat disikapi dengan ketentuan yang mengatur dispensasi nikah. 5 Tahun 2019 menyebutkan bahwa keberadaan PERMA merupakan upaya pemerintah dalam melaksanakan standarisasi proses permohonan pengecualian perkawinan.

Contohnya adalah undang-undang materiil yang mengesahkan dispensasi nikah sebagai alternatif bagi seseorang yang belum cukup umur dan ingin menikah, memerlukan rumusan pendukung agar dispensasi nikah sebagai aturan yang menawarkan alternatif dapat berdampak positif dan bersifat positif. tidak disalahgunakan, oleh karena itu diaturlah hukum formil yang dituangkan dalam hukum acara penanganan perkara permohonan cerai perkawinan dalam bentuk PERMA No. Meskipun format perkara perkawinan mempunyai hukum formil tersendiri yang menjadi acuan hakim dalam menentukan putusannya, namun sangat jarang putusan putus perkawinan memaparkan pertimbangannya dalam bentuk penafsiran hukum terhadap suatu pasal. Dalam penetapan dispensasi nikah yang dilakukan Hakim PA Banyuwangi, hakim beralasan karena pernikahan didasari oleh kesiapan jasmani dan rohani, bukan sekedar usia, maka hakim menjadikan asas tersebut sebagai alasan mengeluarkan putusan berupa mengabulkan. dispensasi pernikahan. meminta.

Kaidah Fiqih Munakahat Terhadap Penetapan Dispensasi Kawin

Alternatifnya, dispensasi nikah tidak serta merta bisa digunakan oleh semua orang dalam segala kondisi. Diperkuat dengan isi ketentuan pembagian perkawinan, bahwa pembagian perkawinan diminta apabila disertai dengan alasan-alasan yang mendesak. Dispensasi perkawinan yang termasuk rukhsoh, misalnya tayamum yang merupakan alternatif selain wudhu, juga mempunyai ketentuan tertentu yang membatasi penggunaannya.

Untuk mengatur ketentuan tersebut, dispensasi nikah diubah menjadi undang-undang formal tersendiri dengan tujuan untuk membakukan dan mensistematisasikan pelaksanaan dispensasi nikah. Berdasarkan peraturan ini, konsekuensinya adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penetapan dispensasi perkawinan harus didasarkan pada kualifikasi formil peraturan ini baik bagi pemohon maupun hakim yang mengadili perkara dispensasi perkawinan. Selain itu, dispensasi nikah juga harus dibentuk dengan adanya saluran keadilan terhadap anak yang meminta dispensasi nikah sebagai bentuk perlindungan.

Jika perkara dispensasi nikah tidak dikabulkan maka akan berdampak positif dalam hal menurunkan angka pernikahan dini, namun jika pemohon tidak mau menikahkan anaknya dan cenderung mengikuti nasehat hakim untuk menunda pernikahan. . Aturan ini menjadi dasar pertimbangan hakim dalam mengabulkan perkara dispensasi perkawinan, karena penolakan tersebut dinilai akan memberikan keuntungan dalam hal memungkinkan anak memperoleh hak konstitusionalnya seperti pendidikan dan persiapan alat kelamin, namun terdapat kerugian jika pemohon masih ngotot mengawinkan anak tersebut lewat nikah siri. Alasan hakim mengabulkan permohonan dispensasi nikah nomor 0419/Pdt.P/2020/Pa.Bwi yang ditetapkan Pengadilan Agama Banyuwangi berdasarkan PERMA nomor 05 tahun 2019 tentang pedoman peradilan perkara dispensasi nikah secara konsisten karena telah memenuhi semua elemen aturan formal. .

Hakim perkara penyelesaian perkawinan yakni perkara nomor 0419/Pdt.P/2020/Pa.Bwi yang ditetapkan Pengadilan Agama Banyuwangi mendasarkan putusannya pada dua kaidah fiqih, yaitu; Yang pertama adalah Dar’ul Mafasid Muqoddamun. Hakim dalam memeriksa permohonan cerai suami istri diharapkan dapat mematuhi isi PERMA No. 5 Tahun 2019 tentang Pedoman Penilaian Perkara Penyelesaian Perkawinan dan dapat diawali dengan pemeriksaan terhadap kondisi psikologis, mental, kesehatan, ekonomi, perilaku atau moral anak, hal ini dapat menjadi upaya untuk mencegah perkawinan paksa pada anak di bawah umur. Pertimbangan Hakim tentang Dispensasi Perkawinan (Analisis Hukum Terhadap Putusan Hakim Pengadilan Agama Jember Nomor 1767/Pdt.P/2019/Pa.Jr.).‖ Kiai Haji Achmad Siddiq Universitas Negeri Jember, 2020.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Memberikan dispensasi kepada anak Pemohon yang bernama XXX untuk menikah dengan laki-laki bernama XXX. Bukti bahwa surat itu bermaterai cukup dan sesuai dengan aslinya yang dianggap patut, maka hakim diberi tanda P.2;. Bukti bahwa surat itu bermaterai cukup dan sesuai dengan aslinya yang dianggap patut, maka hakim diberi tanda P.4;.

Bukti bahwa surat itu bermaterai cukup dan sesuai dengan aslinya yang dianggap patut, maka hakim diberi tanda P.5;. Bukti bahwa surat itu bermaterai cukup dan sesuai dengan aslinya yang dianggap patut, maka hakim diberi tanda P.6;. Bukti bahwa surat itu bermaterai cukup dan sesuai dengan aslinya yang dianggap patut, maka hakim diberi tanda P.7;.

Bukti bahwa surat itu telah diberi stempel yang cukup dan sesuai dengan aslinya, yang dianggap patut, akan diberi tanda oleh hakim dengan P.8;. Bukti bahwa surat itu bermaterai cukup dan sesuai dengan aslinya yang dianggap sesuai, maka hakim akan menandai P.10;. Bukti bahwa surat itu bermaterai cukup dan sesuai dengan aslinya yang dianggap sesuai, maka hakim akan menandai P.11;.

Menetapkan dan memberikan dispensasi kepada anak pemohon yang bernama XXX untuk menikah dengan laki-laki bernama XXX;

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

a m hkamah Agung Repu hkamah Agung Republik Indonesia Agung Republik Indonesi Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Menimbang,