• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahkamah Agu Mahkamah Agung ... - JDIH Kemendag

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Mahkamah Agu Mahkamah Agung ... - JDIH Kemendag"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

Tata Usaha Negara berwenang menerima, menyelidiki, memutus, dan menyelesaikan perkara perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Instansi dan/atau Pejabat Pemerintah (perbuatan melawan hukum pemerintah); Perkara perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh lembaga dan/atau pejabat negara (perbuatan melawan hukum pemerintahan) menjadi kewenangan peradilan tata usaha negara.”;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

ALASAN DAN DASAR GUGATAN (BEROEPSGRONDEN)

Perbuatan TERGUGAT I tidak menjamin terpenuhinya pasokan dan stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok dan barang penting dalam hal minyak goreng sehingga mengakibatkan terjadinya kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng di seluruh Indonesia pada tanggal 16 Maret – 30 April 2022; Akibatnya menyebabkan kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng di Indonesia pada tanggal 16 Maret – 30 April 2022;

Tabel 2 : Harga minyak goreng yang dikeluarkan oleh   Kementerian Perdagangan Periode Januari-Mei 2022  Lokasi  Rata-Rata
Tabel 2 : Harga minyak goreng yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan Periode Januari-Mei 2022 Lokasi Rata-Rata

PETITUM

DALAM EKSEPSI

OBJEK GUGATAN I TIDAK TERMASUK SEBAGAI OBJEK SENGKETA TATA USAHA NEGARA

Konkret, artinya obyek yang ditetapkan oleh peraturan tata usaha negara itu tidak bersifat abstrak, melainkan berwujud, pasti, atau dapat ditentukan...". 6) Keputusan dan/atau tindakan tata usaha negara yang dapat menimbulkan akibat hukum (contoh: LHP Badan Jasa Keuangan Badan dan Pengendalian Pembangunan (BPKP) dll).

OBJEK GUGATAN I TIDAK MEMENUHI SYARAT FORMIL PENGAJUAN GUGATAN TATA USAHA NEGARA

Bahwa dengan tidak jelasnya putusan/perbuatan tergugat I sebagai subjek gugatan I dan tidak adanya tanggal diumumkannya putusan/perbuatan oleh tergugat I, maka subjek gugatan I tidak memenuhi syarat formal batas waktu pengajuan perkara tata usaha negara. . Bahwa Tergugat I menolak keras dalil Penggugat, yang terkesan Penggugat telah menyerahkan tindakan administratif kepada Tergugat I, sehingga tidak memenuhi syarat formil untuk mengajukan perkara tata usaha negara. Fakta bahwa penggugat tidak pernah mengajukan tindakan administratif kepada tergugat I sebagaimana telah dijelaskan oleh tergugat di atas, tidak mempunyai dasar untuk mengajukan perkara tata usaha negara seperti yang dikemukakan penggugat.

Pokok gugatan I dengan demikian tidak memenuhi syarat formil perkara tata usaha negara, dimana perkara tata usaha negara harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari sejak diterbitkannya keputusan/tindakan tata usaha negara.

PENGGUGAT TIDAK MEMILIKI KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) UNTUK MENGAJUKAN GUGATAN

Persetujuan Asosiasi Pemantau Kelapa Sawit yang saat ini sedang diproses oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tidak bisa menjadi dasar hukum bagi Pak. Nurhanudin Achmad tidak tercantum sebagai Koordinator Pengurus Asosiasi Pengawas Sawit dalam akta perubahan AD/ART Asosiasi Pengawas Sawit, sehingga Sdr. Tergugat I dengan tegas membantah Nurhanudin Achmad selaku Penggugat mempunyai Legal Standing untuk mewakili Asosiasi Pengawas Kelapa Sawit sebagai penggugat dalam gugatan a quo.

Nurhanudin Achmad tidak mempunyai kewenangan mewakili Asosiasi Pemantau Sawit karena tidak terdaftar sebagai pengurus dalam AD/ADT Asosiasi Pemantau Sawit.

GUGATAN A QUO KURANG PIHAK (PLURIUM LITIS CONSORTIUM) 1. Bahwa gugatan a quo kurang pihak (Plurium Litis Consortium)

GUGATAN PENGGUGAT KABUR DAN TIDAK JELAS (OBSCUUR LIBEL)

  • DALAM POKOK PERKARA

Dalam objek gugatan I dan dalil-dalilnya, penggugat tidak menyebutkan perbuatan tergugat I yang manakah yang memenuhi unsur perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh instansi dan/atau pejabat pemerintah (Onrechtmatige Overheidsdaad), tidak menjelaskan pada tanggal berapa Putusan/Tindakan Tergugat I telah lepas dan belum menjelaskan sifat kerugian yang dialami penggugat. Dalam Permohonan, Penggugat juga tidak menyebutkan perbuatan Tergugat mana yang ingin dinyatakan batal dan/atau batal demi hukum atau tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Berdasarkan uraian dalil-dalil Tergugat I di atas, maka secara meyakinkan dapat dipastikan bahwa gugatan Penggugat adalah pencemaran nama baik yang samar-samar/ambigu, oleh karena itu sudah selayaknya Majelis Hakim memutuskan bahwa gugatan tersebut tidak dapat diterima.

TERGUGAT I TELAH MELAKSANAKAN UPAYA-UPAYA DALAM RANGKA MEMENUHI PASOKAN DAN STABILISASI HARGA MINYAK

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 11 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Curah (selanjutnya disebut Permendag 11/2022) mengatur HO minyak goreng curah sebesar Rp14.000/liter atau Rp15.500/ kg. Dalam rangka optimalisasi pendistribusian minyak goreng curah, pemerintah membentuk Program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) melalui ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Minyak Goreng Curah Rakyat. Program Minyak (selanjutnya disebut Peraturan Menteri Perdagangan 33/2022) yang disahkan pada tanggal 23 Mei 2022. Dibandingkan sebelum dipublikasikan, harga minyak goreng curah mengalami penurunan sebesar 10,1% (sepuluh koma satu persen).

Dengan demikian, terbukti terdakwa I berupaya menjamin pasokan dan menstabilkan harga minyak nabati sesuai dengan ketentuan undang-undang.

TERGUGAT I TELAH MELAKSANAKAN UPAYA-UPAYA DALAM RANGKA MEMENUHI PASOKAN DAN STABILISASI HARGA MINYAK

Bahwa Tergugat I menolak dalil-dalil Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat I melanggar asas kepastian dengan berat sekali. Terdakwa Saya melakukan upaya penyediaan pasokan dan stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok dan barang penting dalam hal minyak goreng melalui kebijakan dan peraturan Menteri. Bahwa Tergugat I menolak keras dalil-dalil Penggugat yang menyatakan Tergugat I melanggar prinsip profesionalisme.

Dengan demikian, dalam menyusun kebijakan dan upaya tersebut, Terdakwa I telah memperhatikan prinsip pelayanan yang baik.

KOMPETENSI ABSOLUT ARGUMEN PENGGUGAT

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2022 tentang Penyediaan Minyak Goreng Kemasan Sederhana Untuk Kebutuhan Masyarakat Dalam Rangka Pembiayaan Oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit tanggal 11 Januari 2022. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2022 tentang Penyediaan Minyak Goreng Dalam Kemasan untuk Kebutuhan Masyarakat Dalam Rangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit pada tanggal 18 Januari 2022. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit tanggal 26 Januari 2022 yang mulai berlaku pada tanggal 1 Februari 2022.

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Curah tanggal 16 Maret 2022.

GUGATAN KABUR (OBSCUUR LIBEL)

Sebaliknya, penggugat dalam petitum tetap menuntut tergugat I menetapkan harga minyak nabati sebesar Rp14.400/kg untuk minyak nabati curah dan Rp15.050/kg untuk minyak nabati kemasan polos. Menurut penggugat, dalam perkara minyak goreng, tergugat I tidak menjamin pasokan dan stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok dan barang penting sehingga menyebabkan kelangkaan dan tingginya harga minyak, sebaliknya ia mengakui adanya Peraturan Menteri Perdagangan. 11 Tahun 2022 yang menetapkan harga minyak nabati sebesar Rp 14.500, yang menurut penggugat merupakan harga ideal dan akan membantu masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Apabila penggugat konsisten dengan tuntutannya dan konsisten dengan kedudukan dan petitumnya, maka penggugat meminta dalam petitumnya penetapan HET minyak nabati sebesar Rp 14.400/kg.

Namun kenyataannya, kebijakan mengenai HEO minyak goreng diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 11 Tahun 2022 dan adanya peraturan ini juga diketahui Penggugat.

ERROR IN PERSONA

013/KONGRES/XII/2021, sebagaimana dijelaskan dalam surat pernyataan Notaris Dwi Sundjajik, SH, M.Kn 13 Nomor 22/Not-DS/VI/2022 tanggal 20 Juni 2022 yang menjelaskan bahwa Akta dan Perjanjian Asosiasi Pemantau Kelapa Sawit sedang dalam proses persidangan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Dalam hal ini Statuta diwakili oleh : Nurhanudin Achmad dengan tugas : Koordinator Badan Pengurus Asosiasi Pemantau Kelapa Sawit...". 013/KONGRES/ di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tidak dapat menjadi dasar hukum bagi Bpk.

Berdasarkan dalil-dalil yang dikemukakan Tergugat II di atas, maka Tergugat II dengan tegas menolak Nurhanudin Achmad selaku penggugat mempunyai kedudukan hukum untuk mewakili Persatuan Pengawasan Kelapa Sawit sebagai penggugat dalam gugatan a quo karena telah terbukti penggugat tidak mempunyai hak hukum. berdiri memiliki.

DALIL PARA PENGGUGAT DI DALAM SURAT GUGATAN

Terdakwa II terlebih dahulu menyatakan bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Eksepsi tetap ditegakkan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pokok perkara. Pemerintah menetapkan jenis Kebutuhan Pokok dan/atau Barang Penting sebagaimana dimaksud pada alinea pertama sebagai berikut: .. Kebutuhan Pokok Industri: a) gula; b) minyak goreng;

TANGGAPAN

Lampiran TI – 9: Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 06 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit; (Sesuai fotokopi);. Lampiran T.2 – 1 : Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2022 tentang Penanganan Minyak Goreng Dalam Kemasan Umum; (Sesuai fotokopi);. Lampiran T.2 – 2 : Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Curah; (Sesuai fotokopi);.

Bukti T.2 – 3 : Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Program Minyak Goreng Curah Umum; (Menurut fotostat);.

ASMANIA;

Sedangkan Saksi sudah tinggal di Kepulauan Seribu sejak tahun 2005 dan berprofesi sebagai pedagang dan nelayan, maka mulai bulan Maret 2022 Saksi akan menjelaskan tentang kelangkaan minyak goreng di pasar; Bahwa Saksi mengetahui pada awal Januari 2022 harga minyak goreng mengalami kenaikan, pada bulan Maret langka hingga lebaran, sebelum harga naik harga satu liter minyak goreng masih Rp. 5000 per 3 gorengan dengan keuntungan lumayan, ketika harga minyak goreng naik saksi menaikkan harga jual gorengan menjadi Rp.

Saksi menyatakan pada bulan puasa tidak ada penjualan sama sekali karena harga minyak goreng mahal dan minyak langka.

VONNY IRIANI;

Pada bulan Februari sampai Maret minyak goreng sudah langka, di warung-warung kecil sudah tidak ada lagi. Dan kewajiban penyediaan minyak goreng sebagai salah satu kebutuhan pokok masyarakat tergolong Tindakan Faktual, karena termasuk dalam fungsi pemberian pelayanan publik. Misalnya, jika minyak goreng langka, kebijakan ini mengharuskan minyak goreng tersedia dengan pasokan yang stabil.

Mungkin ada beberapa keberhasilan luar biasa yang dicapai pemerintah, termasuk dalam mengatasi Covid-19. Mengapa isu minyak goreng gagal?

FAISAL BASRI;

Indonesia merupakan salah satu produsen CPO dan sebagian besar minyak goreng di dunia berasal dari CPO Indonesia. CPO kita sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan pasar ekspor juga menurun, tapi kenapa harga minyak goreng naik? Kebijakan pemerintah inilah yang menimbulkan ulah, menurut saya biang kerok minyak goreng adalah pemerintah.

Produsen dan pemasok minyak sawit mentah akan lebih banyak menjual ke pengusaha biodiesel karena harga jualnya lebih tinggi dibandingkan ke produsen minyak goreng.

BHIMA YUDHISTIRA ADHINEGARA;

Benda yang disengketakan harus berupa keputusan dan/atau tindakan tata usaha negara, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka (9) Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 juncto perubahan kedua atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (selanjutnya disebut UU Peratun), Pasal 1 Angka 8 Jo, Pasal 87 Huruf (a) UU No. 30 Tahun 2014 tentang Tata Usaha Negara (selanjutnya disebut UUAP dalam keputusan ini) dan Pasal 1 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2019. Keputusan badan dan/atau pejabat tata usaha negara pada lingkungan eksekutif, legislatif, yudikatif, dan tata usaha negara lainnya; bahwa pokok sengketa II adalah perbuatan tergugat dalam melakukan tindakan nyata dalam peranan pejabat tata usaha negara di lingkungan eksekutif dalam rangka fungsi pemerintahan;

dengan memperhatikan pengecualian bahwa pokok gugatan tidak termasuk sebagai pokok sengketa tata usaha negara yang diajukan oleh tergugat I mengenai pokok sengketa I, dan pengecualian mengenai yurisdiksi absolut tergugat II mengenai pokok sengketa. perselisihan II;

Gambar

Tabel  1  :  Harga  minyak  goreng  curah  dan  kemasan  sederhana  yang  dikeluarkan oleh  Kementerian Perdagangan Periode Tahun 2021  CURAH
Tabel 2 : Harga minyak goreng yang dikeluarkan oleh   Kementerian Perdagangan Periode Januari-Mei 2022  Lokasi  Rata-Rata
Tabel 3: Perbandingan luas lahan dan produksi CPO  No  Negara  Luas Lahan*  Produksi CPO**

Referensi

Dokumen terkait

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia 396 Data

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia transaksi

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Menimbang,

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 6

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia dan telah

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Menimbang,