• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis yuridis terhadap tindak pidana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "analisis yuridis terhadap tindak pidana"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tinjauan Hukum Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Studi Kasus Putusan Nomor: 18/Pid.Sus. Kajian ini membahas mengenai penegakan hukum pidana terhadap tindak pidana korupsi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 15/PID.SUS.TPk/ 2016/PN.DPS terkait tindak pidana korupsi dana bansos, terdakwa atas nama Prof.

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis landasan pemikiran hukum hakim (Ratio Decidendi) dalam perkara tindak pidana korupsi dalam pengelolaan dana. Kabupaten Jembrana Bansos di Pengadilan Negeri Denpasar, putusan no. 15/Pid.Sus.TPK/2016/PN.DPS. Untuk menganalisis apakah sanksi tindak pidana korupsi pengelolaan dana bantuan Kabupaten Jembrana dalam putusan Pengadilan Negeri Denpasar no. 15/Pid.Sus-TPK/2016/PT.DPS sesuai dengan prinsip keadilan.

Manfaat Penelitian

Bagi pengadilan, penelitian ini dapat menjadi sumber rujukan atau bahan pertimbangan sehubungan dengan pengambilan keputusan mengenai permasalahan atau perselisihan yang timbul di pengadilan, khususnya mengenai tindak pidana korupsi dalam pengelolaan dana bantuan sosial. Bagi pihak lain, menjadi sumber rujukan dan nasehat pemikiran bagi kalangan akademis dan praktis dalam mendukung penelitian tindak pidana korupsi dalam pengelolaan bantuan sosial. Demi kepentingan masyarakat, peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan pemahaman khusus dan memberikan wawasan mengenai tindak pidana korupsi bantuan sosial.

Definisi Istilah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tindak pidana adalah salah satu tahapan perbuatan yang terus-menerus melakukan suatu pelanggaran yang melanggar hukum 17 Jadi dapat dipahami bahwa tindak pidana adalah suatu istilah yang mengandung makna yaitu. Dari segi korupsi, korupsi adalah kebusukan, pesta pora, ketidakjujuran, penyuapan, amoralitas, sehingga dapat dipahami bahwa korupsi adalah suatu perbuatan yang bertentangan dengan aturan-aturan umum yang berlaku di masyarakat. Dana bantuan sosial (BANSOS) merupakan bantuan dalam bentuk pengiriman uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat untuk melindungi potensi risiko sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sistematika Pembahasan

Oleh karena itu, Bantuan Sosial (BANSOS) di Indonesia merupakan suatu tata cara penanganan segala bentuk bencana di masyarakat, sehingga bantuan dapat dilaksanakan secara komprehensif dan selektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (civil society). Format penulisan sistematis diskusi ini berbentuk penjelasan naratif, dan bukan seperti daftar isi.20 Membagi pembahasan menjadi beberapa bab sangat diperlukan untuk keperluan penulisan, sehingga memudahkan audiens dalam memahami dan menyikapi. . Selain itu, akan lebih mudah dan terorganisir dalam mengidentifikasi permasalahan yang akan diselidiki, membantu dalam langkah-langkah penelitian.

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Penelitian ini membahas mengenai uji materiil tindak pidana korupsi bansos di pemerintahan Sulawesi Selatan. Sedangkan persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah sama-sama penelitian yang membahas mengenai tindak pidana korupsi dana bantuan sosial. Sedangkan persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah sama-sama penelitian yang membahas tentang tindak pidana korupsi dana bantuan sosial.

Kerangka Konseptual

  • Tinjauan Tindak Pidana
  • Tinjauan Korupsi
  • Tinjauan Dana Bantuan Sosial
  • Sistem Pemidanaan Tindak Pidana Korupsi

Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang menunjukkan perbedaan dan persamaan. Perbedaannya dengan penelitian sebelumnya adalah lebih fokus pada pertanggungjawaban tindak pidana korupsi dan bantuan operasional sekolah (BOS), sedangkan penelitian saat ini lebih fokus pada pertimbangan hukum hakim. (rasio dcedendi) dan sanksi pidana atas tindak pidana korupsi, dana bantuan sosial sesuai dengan prinsip keadilan. Ketentuan terkait bantuan sosial (BANSOS) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diatur dalam peraturan. Dana bantuan sosial dapat berupa uang atau barang yang diterima langsung oleh penerima bantuan sosial.

Pemberian dana bantuan sosial (Bansos) mempunyai persyaratan yang harus dilaksanakan secara selektif, agar terdistribusi. Kriteria pemilihan sebagaimana diatur pada huruf a berarti dana bantuan sosial hanya akan dialokasikan kepada calon penerima yang dimaksudkan untuk melindungi risiko sosial. Dengan demikian, akan ada pengecualian karena adanya keadaan khusus atau tertentu dalam penyaluran dana bansos.

Berdasarkan laporan pengguna bansos, pemerintah daerah akan mencatatnya sebagai bahan laporan pertanggungjawaban penyaluran dana bansos. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa penerima dana bantuan sosial harus mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan dana bantuan sosial yang diterimanya. Fakta integritas penerima bansos yang menyatakan bahwa bansos yang diterima akan digunakan sesuai dengan usulan.

65 Pasal 35 Ayat 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang diperoleh dari anggaran pendapatan dan belanja daerah. Dengan demikian, dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa pertanggungjawaban tindak pidana korupsi dana bantuan sosial diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 32 Tahun Tahun 2011 tentang pedoman pemberian hibah dan bantuan sumber daya sosial yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Terkait pertanggungjawaban tindak pidana korupsi, dana bantuan sosial yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) diatur dalam pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mengatur bahwa setiap Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil bukan bendahara yang melanggar hukum atau justru merupakan kewajiban, baik langsung maupun tidak langsung, yang merugikan keuangan.

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
    • Pendekatan Perundang-Undangan (Statute Approach)
    • Pendekatan Konseptual (Conseptual Approach)
    • Pendekatan Kasus (Case Approach)
  • Sumber Bahan Hukum Penelitian
    • Bahan Hukum Primer
    • Bahan Hukum Skunder
  • Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
  • Analisis Bahan Hukum

Dasar Pertimbangan Hukum Hakim (Rasio Decidendi) Dalam Perkara Tipikor Pengelolaan Dana Bansos Kabupaten Jembrana dalam Putusan Pengadilan Negeri Denpasar Nomor 15/PID.SUS.TPK/2016/PN.Dps. Analisis Dasar Pertimbangan Hukum Hakim (Rasio Decidendi) Dalam Perkara Tipikor Penyelenggaraan Bantuan Sosial Putusan Pengadilan Negeri Denpasar Nomor: 15/PID.SUS.TPK/2016/PN.DPS. Berdasarkan ketentuan mengenai tindak pidana korupsi, aturan khusus diatur dalam Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sedangkan isi Pasal 3 UU Tipikor adalah: siapa saja yang diuntungkan. 88 Penjelasan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Dasar-Dasar Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia. Analisis sanksi tindak pidana korupsi pengelolaan dana bantuan sosial Kabupaten Jembrana dalam putusan nomor 15/Pid.Sus.TPK/2016/PN.Dps Pengadilan Negeri Denpasar, sesuai dengan asas keadilan.

15/Pid.Sus.TPK/2016/PN.Dps diatur dalam pasal 2 ayat 1 dan pasal 3 UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Analisis Hukum Tindak Pidana Korupsi Pengelolaan Dana Bantuan Sosial di Kabupaten Jembrana dalam Putusan Pengadilan Negeri Denpasar Nomor 15/Pid.sus.TPK/2016/PN.Dps. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Nomor 31 Tahun 1999 “Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi”.

Pertimbangan Hukum Hakim (Rasio Decidendi) Perlakuan Perkara Tipikor Dana Bansos Kabupaten Jembrana dalam Putusan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi dan Posisi kasus Tindak Pidana Korupsi PengelolaanDana

Kronologis peristiwa kasus tindak pidana korupsi dana bansos di Kabupaten Jembrana ini bermula dari terdakwa Prof. Memperhatikan ketentuan Pasal 3 Juncto, Pasal 18 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah sehubungan dengan perubahan Undang-Undang 31 Tahun 1999 Juncto, Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) Juncto, Pasal 64 ayat (1) Buku. Berdasarkan uraian di atas, dari pertimbangan hakim hingga putusan hakim, peneliti berpendapat bahwa majelis hakim memutus perkara berdasarkan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sanksi Tindak Pidana Korupsi Pengelolaan Dana Bantuan Sosial Kabupaten Jembrana dalam Putusan Pengadilan Negeri Denpasar, Putusan PN Jembrana Denpasar Nomor 15/Pid.Sus.TPK/2016/PN.Dps sesuai dengan Asas Keadilan. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan sanksi tindak pidana korupsi dana bantuan sosial berupa beasiswa prestasi pendidikan dalam Putusan Pengadilan Negeri No. ) bulan, dan pidana denda sebesar Rp. membayar ganti rugi sebesar Rp. Berbeda dengan apa yang dijelaskan dalam UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, pasal 2 ayat 1 dan pasal 3 memberikan ketentuan yang secara langsung mengancam pelaku tindak pidana korupsi dengan pidana penjara dan denda hingga pidana tambahan.

Bagi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sehubungan dengan terjadinya kasus pidana korupsi di Indonesia, sebagai perwakilan. Marpaung, Laden, Tindak Pidana Korupsi Terhadap Sistem Hukum dan Pemberantasannya (bagian kedua), Jakarta: Sinar Grafa, 1991. Yunus, Muh, Tinjauan Yuridis Tindak Pidana Korupsi Bantuan Sosial di Provinsi Sulawesi Selatan, Skripsi, UIN Alaudin Makassar, 2015.

Memaksimalkan penerapan hukum dalam menjatuhkan pidana terhadap tindak pidana korupsi dana bansos merupakan wujud asas keadilan dan memberikan efek jera bagi pelaku korupsi.

Penyajian Hasil Penelitian dan Pembahasan

  • Dasar Pertimbangan Hukum Hakim (Ratio Decidendi) Perkara Tindak
  • Sanksi Tindak Pidana Korupsi Pengelolaan Dana Bantuan Sosial

PENUTUP

Kesimpulan

Misalnya, mantan bendahara sekretariat daerah Provinsi Sulawesi Selatan melakukan tindak pidana korupsi dana bansos senilai 8,8 miliar rupiah. 22 Muh Yunus, Tinjauan Hukum Tindak Pidana Korupsi Bantuan Sosial di Provinsi Sulawesi Selatan, (Skripsi: UIN Alaudin Makassar, 2015). 23 Sugianto, Analisis Hukum Tindak Pidana Korupsi dengan Menggunakan Anggaran Dana Desa, (Skripsi: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2020).

Tindak pidana korupsi merupakan perbuatan yang dapat dipidana, namun masih belum diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). 24 Muh Yahya, Tinjauan Yuridis Tindak Pidana Korupsi Bantuan Sosial Kedelai Tahun Anggaran 2015 di Kabupaten Gowa, Perspektif Hukum Islam, (Skripsi: Universitas Alaudin Makassar, 2020). Penegakan hukum pidana terhadap tindak pidana korupsi dana bantuan operasional sekolah (BOS) (Studi Keputusan Nomor 20/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Plg).25.

25 Maradu Soleh Tua Pasaribu, Penegakan Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMA Negeri 1 Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan, (Skripsi: Universitas Sriwijaya, 2019). 41 Leden Marpaung, Tindak Pidana Korupsi Terhadap Sistem Hukum dan Pemberantasannya (Bagian Kedua), (Jakarta: Sinar Grafa. Dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi mencakup 2 kategori kerugian keuangan negara , termasuk: 46.

Sistem pidana tindak pidana korupsi di Indonesia terdapat pada Pasal 2 dan Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, sedangkan pidana. 66 Pasal 2 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2001 terkait perubahan undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

Saran

15/Pid.Sus.TPK/2016/PN.Dps tentang sanksi yang diberikan kepada pelaku tindak pidana korupsi tidak sesuai dengan asas keadilan, dilihat dari perbuatan pelaku merupakan tindak pidana yang melanggar hukum berupa melecehkan . otoritas, kebijakan dan alat di kantor. Bagi pejabat negara atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai penyelenggara negara yang harus membangun daerah atau negara agar tidak terjerat tindak pidana korupsi, maka dalam menjalankan kegiatan yang dilakukannya hendaknya selalu memperhatikan peraturan perundang-undangan yang ada dan peraturan, termasuk peraturan sebagai pegawai negeri atau pejabat. Arya Sumerthayasa, Putu Gede, Implementasi Penyaluran Dana Bantuan Sosial di Provinsi Bali, (Agustus 2020) https://adoc.pub/pelaksanan-denganaluran-dan-bangunan-social-kepublikan-di-.html.

Nurdjana, IGM, Sistem Hukum Pidana dan Masalah Bahaya Laten Korupsi dalam Sistem Peradilan Pidana dan Implikasinya Terhadap Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi, Yogyakarta: Total Media, 2009. Moh, Yamin dan Baharudin, Lopa, Pengesahan UU Pemberantasan Tipikor , Bandung: Alumni PT, 1960. Abdullah, Abdullah, Tugas dan Wewenang Lembaga Penanganan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia”, Jurnal Yudisial Vol.

Arya Sumerthayasa, Putu Gede, Implementasi Penyaluran Dana Bantuan Sosial di Provinsi Bali, (Agustus 2020) https://adoc.pub/pelaksanan-pengaluran-dana-bangunan-social-kecommunity-di-.html. Sugianto, Analisis Hukum Tindak Pidana Korupsi Menggunakan Anggaran Dana Desa, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2020. Tua, Pasaribu, Maradu, Soleh, “Penegakan Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Senior Operasional Sekolah di Sekolah Belit (BOS1) Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan, Skripsi, Universitas Sriwijaya, 2019.

Yahya, Muh, Tinjauan Yuridis Tindak Pidana Korupsi Bantuan Sosial Kedelai Tahun Anggaran 2015 di Kabupaten Gowa, Prefektur Hukum Islam, Skripsi, Universitas Alaudin Makassar, 2020.

Referensi

Dokumen terkait

174 tahun 1999 tentang remisi pemebrian remisi kepada tindak pidana korupsi diberikan pada saat pelaku tindak pidana korupsi adalah harus menjalani masa pidana 6 bulan,

PELAKSANAAN TERHADAP PENJATUHAN SANKSI PIDANA MATI UNTUK PELAKU TINDAK

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN BEBAS DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI BANTUAN DANA APBD.. KOTA SURABAYA UNTUK PARPOL PESERTA

Berdasarkan uraian di atas maka menurut penulis pidana yang dijatuhkan hakim terhadap pelaku tindak pidana Korupsi Pajak Kendaraan Bermotor dalam Putusan Nomor:

Dalam melakukan korupsi pelaku tidak hanya berdiri sendiri, hamper bias di pastikan tindak pidana korupsi dilakukan oleh lebih dari satu orang atau yang dalam hukum pidana

KPK sebagai lembaga yang ditugaskan oleh negara untuk memeberantas tindak pidana korupsi harus benar – benar bisa membuktikan dugaan bahkan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap wartawan pelaku tindak pidana pencemaran nama baikdalam Putusan Pengadilan Negeri

Esensi pengaturan pemberantasan tindak pidana korupsi dalam Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001