• Tidak ada hasil yang ditemukan

tinjauan yuridis sosiologis tindak pidana begal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "tinjauan yuridis sosiologis tindak pidana begal"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Akibat perkembangan tersebut, Makassar cukup banyak menghadapi permasalahan sosial dan salah satu permasalahan utama yang dihadapi adalah penyimpangan (perampokan) di kalangan remaja (Gani dan Unde: 2016). Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan perampokan merupakan permasalahan sosial yang menarik untuk diteliti, karena perampokan merupakan kejahatan remaja yang sering terjadi di kota-kota besar khususnya di kota Makassar, dan di sisi lain hal ini juga menarik minat peneliti untuk meneliti permasalahan tersebut. . , karena peneliti juga pernah menjadi korban perampokan pada saat masih duduk di bangku semester 3 (tiga), dengan meneliti permasalahan perampokan ini peneliti berharap penelitian ini bermanfaat dan dapat membantu semua orang yang membaca penelitian ini.

Rumusan Masalah

Dimas (2018), berjudul “tinjauan sosiologis hukum terhadap pengungsi yang kembali dari pelaku pencurian dengan kekerasan (pengungsi) di kota Makassar”. Penekanan penelitian pada kajian hukum sosiologis terhadap penelitian. Tindak pidana perampokan di Kota Makassar mempunyai dua aspek:

Tujuan Masalah

Manfaat Penelitian

Temuan penelitian ini menjelaskan bahwa sosiologi hukum meyakini bahwa residivis tindak pidana perampokan di Kota Makassar sangat dipengaruhi oleh dialektika antara doktrin hukum dan masyarakat itu sendiri. Analisis Hukum Penindakan Biasa Polisi Terhadap Pelaku Kejahatan Pencurian Dengan Kekerasan (Penyidikan Polda Lampung).

Defenisi Operasional

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Konsep

  • Pengertian Kejahatan Begal
  • Tinjauan Umum Tindak Pidana
  • Pengertian dan Ruang Lingkup Sosiologoi Hukum
  • Kajian Teori
  • Penelitian Yang Relevan
  • KERANGKA PIKIR

Teguh Prasetyo merumuskan bahwa “tindak pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan dan diancam dengan pidana. Tindak pidana pasif ada 2 (dua), yaitu tindak pidana pasif murni dan tindak pidana pasif tidak murni. Terutama dalam merumuskan tindak pidana dalam bentuk pokok atau baku dengan memasukkan unsur obyektif dan subyektif.

Cara pembentukannya dapat dibedakan antara pembentukan tindak pidana dalam bentuk dasar dan dalam bentuk yang lebih berat dan/atau ringan.

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir Tindak Pidana Begal  Wilayah kerja Polsek Rappocini Kota Makassar
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir Tindak Pidana Begal Wilayah kerja Polsek Rappocini Kota Makassar

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Informan Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
    • Teknik Pengabsahan Data

Setiap kelurahan di Kota Makassar kemudian dimekarkan menjadi beberapa kelurahan sehingga berjumlah 143 kelurahan. Berikut hasil wawancara berbagai sumber/informan mengenai faktor terjadinya perampokan di Kota Makassar. “Faktor terjadinya perampokan di Kota Makassar juga karena kurangnya pengetahuan pelaku perampokan karena pelaku perampokan ada yang berpendidikan hingga SMP, bahkan ada yang tidak mengenyam pendidikan tidak. . ." (Wawancara.

Pendidikan menjadi salah satu hal yang dapat meminimalisir terjadinya perampokan di Kota Makassar karena dengan pendidikan dapat meningkatkan pemikiran masyarakat agar tidak mudah melakukan perampokan. Kasus perampokan dalam kehidupan bermasyarakat memang tidak bisa dihilangkan, namun kejadian perampokan di Kota Makassar dapat diminimalisir dengan memberikan bimbingan khusus kepada remaja yang rentan terhadapnya. Faktor yang terjadi di kota Makassar khususnya kecamatan Rappocini adalah faktor ekonomi, faktor pendidikan dan lingkungan.

Berdasarkan refleksi dari hasil penelitian tersebut, diharapkan pihak Kepolisian Rappocini lebih teliti dan sistematis dalam menangani kasus perampokan di kota Makassar khususnya di wilayah kerja Kepolisian Rappocini yaitu di wilayah Kecamatan Rappocini. Bagaimana pendapat Anda sebagai anggota Reskrim Polsek Rappocini terhadap pelaku perampokan di kawasan Polsek Rappocini Kota Makassar? Bagaimana Anda sebagai polisi menemukan pelaku perampokan di kawasan Polsek Rappocini Kota Makassar?

GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

Gambaran Umum Daerah Penelitian

  • Sejarah Singkat Kota Makassar
  • Keadaan Geoografis
  • Keadaan Demografis

Namun raja Gowa ke-9, Tumaparisi Kallonna, diyakini sebagai sosok pertama yang benar-benar mengembangkan kota Makassar. Perkembangan Kota Makassar tidak lepas dari letak geografisnya yang strategis di hamparan Selat Makassar. Luas wilayah Kota Makassar kurang lebih 175,77 KM2 daratan meliputi 14 kecamatan dan 11 pulau di Selat Makassar dengan luas perairan sekitar 100 KM2.

Jumlah penduduk ini tersebar di 15 kecamatan yang terdiri dari 153 kecamatan dengan luas wilayah 175,77 km2, sehingga kepadatan penduduk Kota Makassar pada tahun 2020 adalah sekitar 8.693 jiwa per kapita. km2. Makassar merupakan kota multietnis, masyarakat Makassar sebagian besar berasal dari Suku Makassar dan Bugis, selebihnya berasal dari suku Toraja, Buton, Tionghoa, Jawa, dll. Jumlah penduduk Kota Makassar pada tahun 2020 tercatat sebanyak 1.545.373 jiwa yang tersebar di 15 wilayah. kecamatan. Ada empat kecamatan yang luas wilayahnya cukup luas, masing-masing lebih dari 10 persen luas wilayah Kota Makassar.

Sementara itu, penduduk Kota Makassar yang berpendidikan SD/sederajat sebanyak 13,75 persen, ijazah SMP/sederajat sebanyak 20,32 persen, dan tidak memiliki ijazah sebanyak 7,17 persen. Selain sektor jasa, sektor lapangan kerja yang banyak menyerap tenaga kerja penduduk Kota Makassar adalah sektor industri pengolahan yaitu sebanyak 111.642 pekerja. Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa sebagian besar tenaga kerja Kota Makassar ditempati oleh pekerja produksi, operator alat angkut dan pekerja manual yaitu sebanyak 180.928 orang.

Tabel 4.1 Penduduk Kota Makassar tahun 2019 dan 2020
Tabel 4.1 Penduduk Kota Makassar tahun 2019 dan 2020

Gambaran Khusus Lokasi Penelitian

  • Tinjauan Historis Polsek Rappocini
  • Visi dan Misi Polsek Rappocini
  • Struktur Organisasi Polsek Rappocini

Unit resmob merupakan unit yang dibentuk Polsek Rappocini untuk menerima segala laporan dan pengaduan masyarakat. Dari data di atas dapat dikatakan bahwa data tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan pihak kepolisian Rappocini. Pelaku perampokan (AF) adalah orang yang sangat peduli dengan keadaan ekonomi keluarganya, sehingga AF bertekad melakukan perampokan tersebut untuk mendapatkan uang.”

Pandangan Aparat Penegak Hukum (Polisi) terhadap tindak pidana perampokan merupakan tindak pidana pencurian dengan kekerasan, hal ini sangat meresahkan masyarakat di wilayah kota Makassar, khususnya di wilayah Polsek Rappocini. Kepolisian Rappocini dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya tentunya sangat memperhatikan kasus perampokan, oleh karena itu berbagi cara yang dilakukan oleh Satuan Polisi Rappocini tentunya untuk menekan angka kasus perampokan yang terjadi di kota tersebut. Makassar berkurang, khususnya di distrik Rappocini. Bagaimana Anda sebagai polisi menemukan pelaku perampokan di Polsek Rappocini Kota Makasar?

Gambar 4.1 Skema Struktur Organisasi Polsek Rappocini
Gambar 4.1 Skema Struktur Organisasi Polsek Rappocini

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Pandangan Aparat Penegak (Kepolisian) Terhadap Pembegalan
  • Pandangan Sosiolog Terhadap Pembegalan Di Kota Makassar
  • Faktor Terjadinya Pembegalan Di Kota Makassar

Berdasarkan wawancara dengan IU (41 tahun) selaku Kepala Satuan Reserse Kriminal Tindak Pidana Pencurian, ia mengatakan demikian. Setelah diwawancarai Pak AK selaku anggota Reskrim membenarkan bahwa telah terjadi pembentukan satuan di Polsek Rappocini, yakni satuan resmop yang bertugas menyelidiki pengaduan dan laporan masyarakat yang diterima. Melalui unit REMOB, polisi juga menemui kendala dalam menindak pelaku kejahatan, misalnya pelaku mencuri ponsel atau tas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak AR (umur 42 tahun) yang merupakan dosen hukum pidana dan kriminologi Universitas Muhammadiyah Makassar, beliau mengatakan demikian. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak JA (umur 40 tahun) yang merupakan Associate Professor Sosiologi Universitas Muhammadiyah Makassar, beliau mengatakan demikian. Salah satu faktor penyebab terjadinya perampokan adalah faktor finansial, pelaku perampokan juga tidak mempunyai penghasilan tetap bahkan ada yang tidak mempunyai pekerjaan.

Para perampok ini adalah orang-orang yang status ekonominya sangat rendah dan tidak mempunyai penghasilan tetap, sehingga mereka memutuskan untuk mencuri atau merampok.” Setelah diwawancarai oleh AF (23 tahun), siapa pelaku perampokan tersebut, Pak IU ( 41 tahun) juga memberikan jawaban serupa..Setelah peneliti mewawancarai AF (23 tahun) beliau juga mengatakan hal yang sama, dimana beliau mengatakan bahwa beliau hanya mengenyam pendidikan dasar, beliau duduk di bangku SMP, namun beliau tidak lulus sebagai seorang alumni.

Tabel 4.1. Kasus Tindak Pidana Begal di Polsek Rappocini Kota Makassar  No  Tahun  Kasus (Begal)
Tabel 4.1. Kasus Tindak Pidana Begal di Polsek Rappocini Kota Makassar No Tahun Kasus (Begal)

Pembahasan

Kasus perampokan ini sudah sangat meresahkan masyarakat, kejahatan khususnya perampokan dengan kekerasan atau dalam istilah sekarang ini yaitu perampokan menjadi salah satu tindak pidana yang paling menonjol di kota makassar, hal ini dikarenakan semakin beraninya orang-orang yang melakukan perampokan. banyaknya pelaku pencurian dengan kekerasan dalam melakukan aksinya tanpa memandang apakah korbannya laki-laki atau perempuan. Pandangan para kriminolog mengenai perampokan di kota Makassar yang dikaitkan dengan teori asosiasi adalah: (1) Perilaku kriminal sama seperti perilaku lainnya, dimana seseorang berbuat jahat karena belajar dari kejahatan. Pelaku perampokan juga disebabkan oleh hubungan sosialnya dan keinginan untuk mendapatkan uang dengan cepat sehingga berakibat pada terjadinya tindakan perampokan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kenakalan dan kriminalitas remaja di kota Sorong adalah faktor sosial ekonomi dan budaya. Sejauh ini penegak hukum baru menerapkan pasal 365 Peraturan Hukum yang Berlaku Umum (KUHP) terhadap pelaku tindak pidana perampokan yang berbunyi: “Mampu diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.” Kejahatan khususnya perampokan dengan kekerasan atau dalam istilah sekarang perampokan menjadi salah satu kejahatan yang paling menonjol di Kota Makassar, hal ini dikarenakan para pelaku pencurian dengan kekerasan semakin berani dalam melakukan perbuatannya, baik korban maupun korbannya. adalah laki-laki. atau perempuan.

Pandangan sosiolog mengenai tindak pidana perampokan merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat, kasus perampokan dalam kehidupan bermasyarakat tidak dapat dihilangkan, namun terjadinya perampokan dapat diminimalisir di kota makassar dengan memberikan bimbingan khusus kepada remaja yang rentan menghadapinya. pergaulan bebas yang akhirnya terjerumus ke dalam perampokan. Dalam penanggulangan perampokan di kota Makassar khususnya di wilayah Rappocini sangat dibutuhkan masyarakat karena untuk menjalankan tugas kepolisian diperlukan bantuan masyarakat agar proses penangkapan pelaku perampokan dapat berjalan sesuai rencana. Penelitian ini lebih menitikberatkan pada pandangan hukum sosiologis terhadap perampok, sehingga bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini agar dapat dijadikan wacana untuk menangani perampokan di kota Makassar khususnya di kecamatan Rappocini. .

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam jurusan Hukum Pidana dan Tata Negara pada Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassa, 6-7. Disampaikan Sebagai Proposal Penelitian Pada Seminar Proposal Penelitian Penyusunan Disertasi Ilmu Hukum Bagian Peradilan Pidana, 28. Anak keenam dari delapan bersaudara dari pasangan Syamsudin Wotu dan Suriati Laka. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Inpres Dekopira dan lulus pada tahun 2010.

Pada tahun tersebut penulis melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri Bakalang dan lulus pada tahun 2013, kemudian melanjutkan SMA di SMA Negeri 1 Alor Barat Daya tahun 2013 dan lulus pada tahun 2016. Pada tahun 2016, peneliti juga melanjutkan pendidikan di Universitas , khususnya di Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi. Penulis aktif di Organisasi Kesatuan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sosiologi dan ditugaskan sebagai sekretaris jurusan pada tahun 2017-2018.

Selain itu, penulis juga aktif di organisasi IMM (Himpunan Mahasiswa Muhammadiyah) dan diangkat menjadi Ketua Umum Pikom IMM FKIP Unismuh Makassar periode 2019-2020. Penulis juga aktif di Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Alor (PERSMA ALOR-NTT MAKASSAR) dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum periode 2020-2021.

Gambar

Tabel 4.1 Penduduk Kota Makassar Tahun 2019 dan  2020 ...............................
Gambar 2.1  Kerangka Pikir ........................................................................
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir Tindak Pidana Begal  Wilayah kerja Polsek Rappocini Kota Makassar
Tabel 4.1 Penduduk Kota Makassar tahun 2019 dan 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

bagamana pelaksanaan putusan pidana pembayaran uang pengganti dalam tindak pidana korupsi di kejaksaan Negeri Bandar Lampung, Untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang menjadi

Di Indonesia pencucian uang berkembang pesat banyak tindak pidana pencucian uang di ikuti oleh tindak pidana korupsi atau dari uang haram lainnya. Penggunaan Undang-Undang

20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah keadaan yang dapat dijadikan alasan pemberatan pidana bagi pelaku tindak pidana korupsi yaitu apabila tindak

Kejahatan hak merek di Indonesia bukan suatu kasus baru dalam tindak pidana yang terjadi.Sudah banyak yang menjadi contoh dari kejahatan tindak pidana ini.Salah

Dalam melakukan korupsi pelaku tidak hanya berdiri sendiri, hamper bias di pastikan tindak pidana korupsi dilakukan oleh lebih dari satu orang atau yang dalam hukum pidana

419 Berdasarkan tabel di atas pertimbangan Majelis Hakim dalam memvonis pelaku tindak pidana ujaran kebencian di media sosial secara khusus diatur dalam ketentuan Pasal 28 ayat

TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS TERHADAP PENYITAAN SIM (SURAT IJIN MENGEMUDI) AKIBAT PELANGGARAN DAN TINDAK PIDANA BERLALU LINTAS (Studi Di Wilayah Hukum Polres

Bapak Kampol Abdul Jalil Sirajuddin selaku Kapolsek Gantarang : menurut informasi dari Bapak Kampol Abdul Jalil Sirajuddin kendala yang dihadapi dalam menanggulangi tindak pidana