ANTIHISTAMIN
KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK
9. Muhammad Khadafi 10. Nabila Puti Tsabita 11. Nadila Putri Habifasya 12. Selpian Pernando 13. Sylvia Zahra
14. Taharah Tiur Rolis 15. Yongki Tripernando 1. Aprillia Kusumawati
2. Dara Amanda Dinanti
3. Denis Aprilliona Romantisa 4. Diva Putri Anastasya
5. Fatimah Indirani 6. Hafis Shidiq Maulana 7. Laila Putri Rasadi 8. Melya Putri Cahyani
Histamin adalah suatu senyawa amina nitrogen organik yang disebut juga bioamina. Histamin ditemukan oleh dr. Paul Ehrlich pada tahun 1878.
Histamin terlibat di dalam sistem kekebalan tubuh, mengatur fungsi sistem pencernaan dan berfungsi sepagai neurotransmiter dalam otak, sumsum tulang belakang dan rahim. Histamin adalah zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel darah putih di dalam tubuh ketika Anda mengalami reaksi alergi atau infeksi. Namun, jika zat ini diproduksi secara berlebihan, dampaknya bisa menyebabkan masalah kesehatan dan mengganggu beberapa fungsi tubuh.
Apa Itu Antihistamin?
Antihistamin adalah golongan obat farmasi yang bertindak untuk mengobati kondisi yang dimediasi histamin. Ada dua kelas utama reseptor histamin: reseptor H-1 dan reseptor H-2. Obat antihistamin yang berikatan dengan reseptor H-1 umumnya digunakan untuk mengatasi alergi dan rinitis alergi. Obat yang berikatan dengan reseptor H-2 mengobati kondisi gastrointestinal bagian atas yang disebabkan oleh asam lambung yang berlebihan seperti Refluks asam, radang perut, dan Sindrom Zollinger Ellison.
Apa Fungsi Antihistamin?
Reseptor Histamin
Reseptor histamin adalah anggota reseptor yang terhubung-protein G dengan ligan
alaminya yaitu histamin . Klasifikasi
• Reseptor H1
• Reseptor H2
• Reseptor H3
• Reseptor H4
Efek Farmakologi Histamin
Selain membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi, histamin juga berperan dalam mendukung beberapa fungsi tubuh, yaitu sebagai komponen asam lambung untuk membantu proses pencernaan serta
menjadi zat kimia yang berfungsi untuk menjalankan fungsi otak (neurotransmitter).
Meski fungsinya penting, produksi histamin tidak boleh berlebihan.
Ketika tubuh memproduksi histamin terlalu banyak, Anda bisa mengalami reaksi alergi yang dapat menimbulkan berbagai gejala, misalnya:Kulit kemerahan, ruam, dan Mata merah, Mual dan muntah,
Hidung mampet, Diare, Sakit kepala atau migrain.
Dalam kasus yang sudah parah, gejala yang timbul bisa berupa kram perut, tekanan darah tinggi, pusing, kecemasan, detak jantung tidak
beraturan (aritmia), atau bahkan reaksi anafilaksis.
OBAT ANTIHISTAMIN
Antihistam in H1
Antihistamin H1 (generasi 2
dan 3)
Antihistam in H2
PENGGOLONGAN OBAT
Antihistamin H1 ( sedatif )
Contoh obatnya : 1. Alkilamin 2. Etanolamin 3. etilendiamin 4. Fenotiazin 5. Piperidin 6. Piperazin
Antihistamin H1 (generasi 2 dan 3)
Contoh obat Antihistamin H1 (generasi 3) 1. Levocetirizine
2. Desloratadin 3. Feksofenadin Contoh obat Antihistamin H1 (generasi 2)
1. akrivastin 2. Astemisol 3. Cetirizine 4. Loratadin 5. Mizolastin 6. Terfenadin 7. Ebastin
Antihistamin H2
Contoh obatnya : 1. Cimetidine 2. Ranitidine- 3. Famotidine- 4. Nizatidine
MEKANISME TERJADINYA ALERGI
MEKANISME ANTIHISTAMIN
MEKANISME OBAT ANTIHISTAMIN
1. HISTAMIN H1
H1-antihistamin digunakan untuk mengobati gejala alergi. Dalam kelompok ini ada dua generasi pertama dan generasi kedua.
Mekanisme: Antihistamin H1 secara kompetitif memblokir histamin agar tidak menempel pada reseptor histamin yang terletak di saraf, otot polos, endotelium, sel kelenjar, dan sel mast. Karena histamin menyebabkan vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas
pembuluh darah yang menyebabkan cairan bocor dari kapiler ke jaringan sekitarnya,
antihistamin H1 ini akan menghalangi tindakan ini yang akan menghentikan peradangan dan gejala alergi lainnya. Antihistamin H1 generasi kedua tidak melewati sawar darah otak
sehingga tidak menyebabkan kantuk seperti generasi pertama.
MEKANISME OBAT ANTIHISTAMIN
2. HISTAMIN H2
Mekanisme : Antihistamin H2 memblokir reseptor histamin H2 yang ditemukan di sel parietal lambung yang memproduksi asam lambung. Oleh karena itu, antihistamin ini akan
mengurangi jumlah asam lambung yang dikeluarkan di lambung.
2. HISTAMIN H3
Mekanisme : Antihistamin H3 menghambat pelepasan histamin, mengatur pelepasan neurotransmiter dengan mempengaruhi jumlah kalsium intraseluler. Ketika diaktifkan, itu memblokir masuknya kalsium yang mengarah pada penghambatan pelepasan
neurotransmitter.
MEKANISME OBAT ANTIHISTAMIN
2. HISTAMIN H4
Mekanisme : Antihistamin H4 mengurangi upregulasi molekul adhesi yang diinduksi histamin.
EFEK ANGENT ANTIHISTAMIN
OBAT ANTI ALERGI MUSKARINIK SEDASI ANTI MABUK PERJALANAN
Difenhidramin + +++ +++ +++
Prometazin + +++ +++ ++
Klorfeniramin ++ ++ ++ ++
Meclizine + ++ ++ +++
Cetirizine +++ +/Tidak ada + Tidak ada
Loratadine +++ +/Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Fexofenadine +++ +/Tidak ada Tidak ada Tidak ada
NOTE : + (Rendah) ++ (Sedang) +++ (Tinggi)
EFEK SAMPING OBAT ANTIHISTAMIN
GOLONGAN GENERASI EFEK SAMPING
Antagonis Reseptor Histamin H1 Generasi Pertama • Penglihatan kabur atau ganda
• Sembelit
• Mata kering
• Mulut kering
• Mengantuk atau sedasi
• Sakit kepala
• Tekanan darah rendah
• Penebalan lendir di saluran udara
• Detak jantung yang cepat
• Sakit perut
• Masalah kencing
Generasi Kedua • Batuk
• Kantuk
• Kelelahan
• Sakit kepala
• Mual
• Sakit tenggorokan
• Sakit perut
GOLONGAN EFEK SAMPING Antagonis Reseptor Histamin H2 • Diare
• Sembelit
• Kelelahan
• Pusing
• Kebingungan
• Ginekomastia pada pria
• (Kondisi ketika kelenjar payudara laki-laki membesar).
• Galaktorea
• (Cairan seperti susu yang keluar dari puting payudara tetapi tidak berkaitan dengan produksi ASI).
• Karsinogen
• (Hal-hal yang dapat menyebabkan kanker).
Efek samping obat antihistamin dalam terapi pengobatan Efek samping:
Antihistamin H1 generasi pertama seperti diphenhydramine (Benadryl) dan hydroxyzine (Vistaril/Atarax) menyebabkan lebih banyak efek samping
seperti kantuk. Obat ini harus diminum sebelum tidur dan tidak boleh diminum sebelum mengemudi atau mengoperasikan alat berat.
Antihistamin H1 generasi kedua seperti fexofenadine (Allegra), loratidine (Claritin), cetirizine (Zyrtec) memiliki efek sedasi yang lebih sedikit.
EFEK SAMPING OBAT ANTIHISTAMIN DALAM
TERAPI PENGOBATAN
Antihistamin H1 digunakan untuk mengobati gejala alergi seperti gatal- gatal, kulit gatal, mata gatal, pilek, dan bersin. Golongan ini biasanya digunakan dalam dermatologi untuk meredakan kulit gatal. Mereka dapat bermanfaat bagi pasien dengan urtikaria, dermatitis atopik, dermatitis kontak, kudis, dan banyak kondisi dermatologi lainnya.
Selain itu, antihistamin H1 generasi pertama terkadang digunakan untuk mengobati insomnia karena profil efek sampingnya yang menyebabkan kantuk. Beberapa antihistamin H1 memiliki sifat antikolinergik seperti diphenhydramine dan dapat digunakan untuk mengobati mabuk
perjalanan.
PENGGUNAAN ANTIHISTAMIN DALAM TERAPI PENGOBATAN
LITERATUR
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Reseptor_histamin https://www.slideshare.net/ariefitri_14/antihistamin-14757578 https://www.aocd.org/page/Antihistamines
https://www.alodokter.com/pereda-alami-reaksi-histamin