KONSEP ASESMEN
ASESMEN KOMPETENSI
Asesmen kompetensi perawat-perawat praktisi diidentifikasikan sebagai sesuatu yang sangat penting dalam mempertahankan standar-standar professional.
Asesmen kompetensi dalam keperawatan tidak semata-mata didasarkan pada memperlihatkan materi teoritis pengetahuan atau keterampilan teknikal tetapi harus juga meliputi sikap dan praktiknya secara utuh.
Workplace asesment adalah uji kompetensi yang dilaksanakan bagi perawat yang sudah bekerja atau yang ingin melakukan uji ulang sesuai bidang keahlian keperawatan yang dimiliki dan tingkat jenjang karirnya/ penentuan tingkat level PK (perawat klinik)
Asesmen berbasis kompetensi adalah proses pengumpulan bukti dan membuat putusan apakah seorang Asesi mencapai atau tidak kompetensinya berdasarkan kriteria dalam persyaratan atau standar asesmen, hal ini karena Asesi sedang diases berdasarkan kriteria tetap atau acuan (benchmark) yang ditetapkan, seperti unit kompetensi dan SPO ( Standar Prosedur Operasional ).
TUJUAN ASESMEN:
a. Melindungi Masyarakat
b. Mempertemukan kebutuhan rumah sakit, praktisi (perawat), dan masyarakat melaui identifikasi pengetahuan, keterampilan dan prilaku tertentu.
c. Memastikan pelanggan bahwa perawat telah bekerja sesuai dengan standar.
d. Menunjukan komitmen individu terhadap profesi dan lifelong learning.
e. Memberikan penghargaan dan pengakuan professional kepada perawat yang telah mencapai kompetensi yang dipersyaratkan dalam bentuk sertifikasi level jenjang karir.
ATURAN BUKTI :
a. Valid
b. Semua bukti yang terkumpul memenuhi keabsahan c. Otentik (Authentic)
▸ Baca selengkapnya: perawat modular adalah
(2)d. Bukti yang dikumpulkan adalah milik asesi e. Terkini (Current)
f. Bukti yang terkumpul terkini g. Cukup (Sufficient)
h. Semua bukti dinyatakan cukup memenuhi kriteria yang terdapat pada acuan pembanding (benchmark)
METODE ASESMEN:
a. Observasi b. Uji tulis
c. Wawancara/ uji lisan d. Portofolio