• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.S G

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.S G"

Copied!
200
0
0

Teks penuh

Dosen dan tenaga kependidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim, Jurusan Kebidanan, Program Studi D-III Kebidanan Balikpapan. Staf perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim, Jurusan Kebidanan Balikpapan, Program Studi D-III Kebidanan Balikpapan yang memberikan buku-buku sebagai sumber informasi sastra.

PENDAHULUAN

PENGKAJIAN AWAL

Konjungtiva: tidak anemia (c) Sklera: tidak ikterus (d) Lainnya: tidak ada (3) Wajah. b) Mukosa mulut: tidak ada stomatitis/lesi (c) Karies gigi: tidak ada. Punctum maksimum : punggung kanan ibu, dekat titik tengah ibu. a) Refleks patela: kanan: tidak dilakukan kiri: tidak dilakukan (b) Lainnya: tidak ada.

Managemen Asuhan Kunjungan Ulang Antenatal Care Langkah I : Pengkajian

Interpretasi Data Dasar

Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial Identifikasi diagnosa atau masalah potensial ditegakkan berdasarkan

Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Kebutuhan terhadap tindakan segera dilakukan berdasarkan hasil

Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh

Managemen Asuhan Bersalin Langkah I : Pengkajian

Fokus data yang akan dipelajari selama persalinan berupa studi data subjektif dan objektif. S G4P3003 ditambah dengan usia ibu saat melahirkan, kondisi janin dan penampakannya, kasus apa yang dialami ibu saat ini menurut diagnosa dalam nomenklatur kebidanan, sudah berapa kepala bayi turun, leher rahim terbuka dan tahap persalinan.

Mengidentifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Kebutuhan terhadap tindakan segera pada saat masa akan bersalin

Managemen Asuhan Bayi Baru Lahir Langkah I : Pengkajian

Fokus data yang akan diteliti pada saat kelahiran anak adalah berupa penilaian data yang obyektif. Data yang obyektif untuk diteliti adalah pada saat lahir, periksa tonus otot dan warna kulit bayi, apakah bayi mampu bernapas dengan normal atau tidak.

Interpretasi data dasar

Identifikasi diagnosis atau potensi masalah ditegakkan berdasarkan permasalahan dan diagnosis yang ditemukan pada langkah II dan apakah perlu dilakukan tindakan antisipatif pada saat bayi lahir jika terjadi potensi masalah.

Menetapkan Kebutuhan terhadap Tindakan Segera Kebutuhan terhadap tindakan segera pada saat bayi baru lahir

Managemen Asuhan Nifas Langkah I : Pengkajian

Data subjektif dinilai berupa keluhan yang dirasakan ibu, apakah terdapat nyeri pada bekas tusukan (apabila terdapat jahitan di sekitar perineum), apakah terdapat kendala dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti pola makan, eliminasi, istirahat dan mobilisasi. Identifikasi diagnosis atau potensi masalah ditegakkan berdasarkan permasalahan dan diagnosis yang ditemukan pada langkah II dan apakah perlu dilakukan tindakan antisipatif jika terjadi potensi masalah.

Menetapkan Kebutuhan terhadap Tindakan Segera Kebutuhan terhadap tindakan segera pada saat masa nifas dilakukan

Managemen Asuhan Neonatus Langkah I : Pengkajian

Data obyektif yang dinilai adalah tanda-tanda vital anak (denyut nadi, pernafasan, suhu bayi), cara minum anak, kondisi tali pusat anak, pertambahan berat badan anak, cara ibu memberikan ASI, imunisasi anak, bila ada. ada tanda-tanda infeksi pada anak. Identifikasi potensi diagnosa atau permasalahan dilakukan berdasarkan permasalahan dan diagnosa yang ditemukan pada Langkah II dan perlu tidaknya mengambil tindakan preemptif pada saat pemeriksaan anak apabila timbul potensi permasalahan.

Menetapkan Kebutuhan terhadap Tindakan Segera Kebutuhan terhadap tindakan segera pada bayi dilakukan berdasarkan

Managemen Asuhan KB Langkah I : Pengkajian

Pelayanan kebidanan komprehensif merupakan pelayanan kebidanan yang diberikan secara komprehensif mulai dari pelayanan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, bayi baru lahir hingga pelayanan kontrasepsi. Tujuan dari asuhan kebidanan ini adalah untuk dapat mengetahui apa yang terjadi pada seorang wanita pada saat hamil, melahirkan, setelah melahirkan, bayi baru lahir, bayi baru lahir dan pelayanan kontrasepsi serta pelatihan dalam melakukan pengkajian, membuat diagnosis yang akurat, memprediksi masalah yang mungkin terjadi. menentukan tindakan segera, merencanakan dan mengambil tindakan sesuai kebutuhan ibu serta kemampuan mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan (Varney, 2008).. Kehamilan dengan Preeklampsia Ringan 1) Arti. Perdarahan postpartum sering terjadi pada ibu hamil dengan preeklamsia/eklampsia dengan sindrom hipertensi gestasional.

Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan atau fasilitas yang fasilitasnya lebih lengkap diharapkan mampu menyelamatkan nyawa ibu dan bayi baru lahir. Setiap penolong persalinan harus mengetahui lokasi fasilitas rujukan yang mampu menangani keadaan darurat obstetri dan bayi baru lahir seperti. Indikasi dan komplikasi persalinan pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan menurut Benson, Ralph (2008) adalah sebagai berikut.

Jika bayi tidak bernapas, terengah-engah, atau lemah, segera lakukan resusitasi bayi baru lahir (JNPK-KR, 2008). Pada saat pemeriksaan fisik bayi baru lahir, sebaiknya pemeriksa memperhatikan hal-hal penting berikut ini. Menurut Pinem (2009), sinyal bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut.

Kebijakan Program Pelayanan Pasca Persalinan Pemerintah adalah dengan melakukan kunjungan pasca melahirkan minimal 4 kali untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, untuk mencegah, mendeteksi dan mengobati permasalahan yang terjadi.

Tabel 2.2  Apgar Skor
Tabel 2.2 Apgar Skor

SUBJEK DAN KERANGKA PELAKSANAAN STUDI KASUS

Jenis pelayanan yang digunakan adalah komprehensif yaitu memberikan pelayanan menyeluruh melalui teknik wawancara dan observasi kepada pasien, dimana pelaksanaannya dimulai. Setelah melakukan skrining terhadap pasien, selanjutnya menuju ke rumah pasien untuk melakukan pencarian data dengan menanyakan identitas pasien, keluhan terkini dan melakukan pemeriksaan fisik. Pelaksanaan pelayanan kebidanan berlangsung pada tanggal 25 April sampai dengan 4 Juni 2016 dimana pelayanan tersebut diberikan.

Setelah seluruh pelaksanaan asuhan kebidanan secara komprehensif selesai, sampai pasien menggunakan alat kontrasepsi atau telah menentukan pilihan penggunaan alat kontrasepsi, maka hasil evaluasi dari setiap pelayanan tersebut dicatat. Dalam penelitian studi kasus ini, subjek yang diteliti adalah ibu hamil trimester III dengan atau tanpa faktor risiko, ibu bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas, bayi baru lahir, dan calon akseptor kontrasepsi. Subjek penelitian yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir ini adalah ibu hamil G4P3003 dengan usia kehamilan 34 minggu yang mendapat pelayanan mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatal hingga pelayanan calon penerima kontrasepsi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam proposal ini sesuai dengan metode yang digunakan dalam penelitian deskriptif menurut (Arikunto, 208), yaitu mengumpulkan informasi tentang status gejala, melakukan penelitian langsung pada objek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dengan cara melakukan penelitian lapangan (penelitian lapangan). Penelitian melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi klien yang ditangani atau mengamati perilaku dan kebiasaan klien sehubungan dengan perawatan yang akan diberikan.

TINJAUAN KASUS

Melakukan pemeriksaan internal; tidak terlihat edema dan varises, tidak terlihat keluarnya lendir bercampur darah, tidak ada jaringan parut pada vagina, bagian tidak teraba, bukaan longgar 1 cm, cairan ketuban masih utuh, tidak ada bagian kecil di sekitar bagian bawah janin, presentasi kepala, UUK Penyebut, station/hodge I. Tidak terlihat edema dan varises, terlihat keluarnya lendir bercampur darah, tidak ada jaringan parut pada vagina, tidak ada bagian yang teraba, penipisan 100. Kulit : Kulit kemerahan, tidak terlihat kemerahan, tidak terlihat bercak, tidak terlihat tanda lahir, tidak tampak lebam, tidak bengkak, sehat.

Payudara: Payudara terlihat bersih, ASI terlihat, muncul hiperpigmentasi di areola, puting cekung dan tidak ada retraksi. Alat Kelamin : Vulva tidak edema, tidak ada varises, terlihat sekret lochea rubra, tidak ada lesi, tidak tampak apa-apa. Alat Kelamin : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, terlihat sekret lochea rubra, tidak terdapat lesi, tidak terlihat adanya fistula, luka perineum dan bekas jahitan masih tampak basah.

Ibu buang air besar 4 kali/hari, konsistensi cair, warna kuning cerah, tidak ada keluhan, ibu buang air besar 1 kali/hari dengan konsistensi kecoklatan. Alat Kelamin : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, terlihat sekret lochea alba, tidak terdapat lesi, tidak terdapat fistula, luka perineum dan jahitan tampak baik. Ibu buang air besar 4-5 kali sehari, konsistensi cair, warna kuning cerah, tidak ada keluhan, ibu buang air besar 2 kali sehari dengan konsistensi kecoklatan.

2 Beritahukan kepada ibu bahwa ia harus menjemur anaknya pada pagi hari 07.00, karena sinar matahari sangat baik untuk kesehatan bayi dan menghindari penyakit kuning berlanjut pada bayi, dan menyarankan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin tanpa terjadwal, ASI dapat membantu mengurangi kuning bayi ibu.; Ibu bersedia melaksanakan rekomendasi yang diberikan.

PEMBAHASAN

Pembahasan Proses Asuhan Kebidanan 1. Asuhan Kehamilan

Kondisi bayi Ny. S setelah dilahirkan dengan selaput Mekonium namun tidak segera dilakukan pengisapan lendir atau resusitasi karena APGAR SCORE bayi baik 7/9 dan bayi langsung menangis. Jadi penulis berpendapat tidak ada gap antara teori dan praktek, karena nilai AS bayi Ny. S berada dalam rentang normal yaitu 7/8. Teori yang dikemukakan oleh Suherni, dkk (2009) menyatakan bahwa pada ibu dapat disertai dengan peningkatan suhu dan keadaan tersebut tidak terjadi pada Ny. S, ibu hanya merasakan nyeri tanpa adanya peningkatan suhu.

Asuhan yang diberikan pada Ny S menurut Suherni, dkk (2009) adalah memerah ASI dengan tangan/ASI tetap diberikan kepadanya. Keluhan Ny S nyeri saat buang air kecil ini disebabkan karena adanya bakteri pada perineum atau area genital ibu. Penyakit kuning yang dialami Ny. terjadi pada bayi S, umumnya terjadi pada sebagian besar bayi lainnya.

Ibu Penulis setuju dengan teori tersebut karena pada awal kelahiran bayi Ny. S menderita penyakit kuning dan termasuk dalam penyakit kuning fisiologis.

Keterbatasan Pelaksanaan Asuhan

PENUTUP

Kesimpulan

Kami memberikan konseling kepada klien mengenai efek samping penggunaan IUD, mitos-mitos yang muncul terkait penggunaan IUD, dan mendorong para ibu untuk memantau IUD. Dinas Kesehatan Kota Balikpapan berupaya memberikan kontribusi nyata dalam pemberian asuhan kebidanan secara komprehensif, sehingga tidak menyulitkan penulis untuk memperoleh data sekunder sebagai acuan dalam penyusunan laporan asuhan komprehensif ini. Karena dengan laporan akhir ini, dalam bentuk kepedulian yang komprehensif, kita turut membantu terlaksananya program MPR.

Diusahakan pemberian bimbingan dan pelayanan yang lebih sesuai dengan standar pelayanan kebidanan yang diberikan sehingga menghasilkan pelayanan kebidanan yang tepat, bermutu dan memuaskan bagi klien. Bidan berupaya untuk dapat menjalin komunikasi yang baik dengan pasien agar tercipta suasana terbuka dan harmonis, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kebidanan khususnya dalam memberikan pelayanan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, setelah melahirkan dan bayi baru lahir, serta keluarga berencana. . Untuk Instansi Poltekkes Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur, Program Studi D-III Kebidanan Balikpapan. Bagi program studi D-III Kebidanan Balikpapan, diharapkan laporan tugas akhir ini dapat meningkatkan mutu pendidikan kebidanan khususnya dengan memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, bayi baru lahir hingga pelayanan kontrasepsi dan melakukan evaluasi terhadap peserta didik. kompetensi dalam memberikan asuhan kebidanan, sehingga dihasilkan bidan yang terampil, profesional, dan mandiri.

Kami berupaya untuk menambah wawasan dan pengetahuan para ibu tentang masa kehamilan khususnya tentang jarak antara kehamilan risiko tinggi, persalinan aman, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana, sehingga dapat bertahan hidup tanpa komplikasi. Bagi penulis, kami mengupayakan pengembangan pola pikir keilmuan dan pelaksanaan asuhan kebidanan secara komprehensif melalui pendidikan dan manajemen, serta memperoleh pengalaman nyata di bidang tersebut, guna menjamin pelayanan kebidanan yang lebih efisien dan lebih meningkatkan mutu pelayanan kebidanan. pemberian layanan kebidanan.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Tabel 2.2  Apgar Skor
Tabel 2.3 Perubahan Normal Pada Uterus Selama Postpartum

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan yang telah dilakukan untuk memecahkan isu tersebut antara lain melakukan penyempurnaan roadmap penelitian dan pengabdian masyarakat litmas prodi D-III TBD Poltekkes Kemenkes