PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
Manfaat Penelitian
- Akademis
- Praktis
Metode Penulisan
- Metode
- Teknik Pengumpulan Data
- Sumber Data
Sistematika Penulisan Metode
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Penyakit
- Definisi
- Etiologi
- Klasifikasi
- Patofisiologi
- Manifestasi Klinis
- Pemeriksaan Penujang
- Komplikasi
- Penatalaksanaan
- Proses Penyembuhan Tulang
- Dampak Masalah
Pada tinjauan pustaka kesadaran dengan skor GCS tidak ditemukan kejang, tidak terdapat kelainan saraf kranial, tidak terdapat nyeri kepala (Mutaqqin, 2009). Pada area saluran kemih terdapat gap antara tinjauan pustaka dan studi kasus, dimana warna urin tampak jelas karena klien tidak mempunyai masalah saluran kencing dan tidak mendapat pengobatan apapun yang dapat mempengaruhi warna urin. . Penelitian literatur menunjukkan tidak terjadi pembesaran kelenjar tiroid dan tidak terjadi pembesaran kelenjar parotis (Mutaqqin, 2009).
Dari pemeriksaan kasus didapatkan tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat pembesaran kelenjar parotis, tidak terdapat luka gangren. Pada diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan, fraktur pasca operasi, tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan literatur dan tinjauan kasus, hal ini dikarenakan yang disampaikan dalam tinjauan literatur, penulis juga merencanakan tindakan keperawatan pada kasus tersebut. review, seperti halnya dalam tinjauan literatur, terdapat perbedaan yang signifikan.
Konsep Askep
- Pengkajian
- Diagnosa Keperawatan
- Rencana Kepeawatan
- Implementasi Keperawatan
- Evaluasi Keperawatan
Kerangka Masalah
- Analisa Data
- Daftar Diagnosa
- Daftar Diagnosa Berdasarkan Prioritas
Bentuk alat kelamin normal, kemauan turun, kemampuan turun, alat kelamin bersih, klien menggunakan alat bantu kateter, tempat menggunakan kantong urine, jumlah 1300cc/24 jam, bau khas, warna kuning cerah Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan Tidak. Mulut bersih, mukosa labial lembab, bentuk bibir normal, gigi bersih, kebiasaan menggosok gigi 2x/hari, tidak nyeri perut, bising usus 15x/menit, kebiasaan klien tidak buang air besar selama di rumah sakit. Kemampuan menggerakkan sendi dan anggota badan dengan ROM terbatas, kekuatan otot tangan kanan 5, tangan kiri 5, tungkai kanan 5, tungkai kiri 1, tidak ada dislokasi, fraktur femur kiri pasca operasi, akral hangat, turgor elastik, CRT ≤ 2 detik, terdapat edema pada paha kiri, ADL dibantu oleh keluarga : Makan dan minum, memakai baju, mandi bersama keluarga.
Klien mensyukuri ciptaan Tuhan mengenai tubuhnya, klien mengatakan dia menyukai seluruh bagian tubuhnya, klien mengatakan tidak ada bagian tubuhnya yang tidak dia sukai, klien mengatakan dia akan sedih jika harus kehilangan satu bagian tubuhnya. dari bagian tubuhnya. Pada tinjauan pustaka ditemukan bentuk dada simetris antara kanan dan kiri, tidak terdapat pernafasan lubang hidung, fremitus vokal kanan dan kiri seimbang, bunyi paru beresonansi dan tidak ditemukan bunyi tambahan (Mutaqqin, 2009). ). . Dari peninjauan kasus didapatkan bentuk dada normal, tulang belakang normal, pola nafas teratur, tidak ada retraksi otot pernafasan, tidak ada alat pernafasan, tidak ada nyeri dada saat bernafas. , tidak ada batuk dan dahak, premitus vokal sama pada sisi kanan dan kiri, suara degup dada resonan, tidak ditemukan suara napas tambahan seperti ronki, ditemukan suara terengah-engah.
Tidak ada gangguan pernafasan pada klien pasca patah tulang pasca operasi, apabila klien tidak mengalami komplikasi pernafasan, karena paru-paru masih berfungsi normal dan menahan udara dengan baik. Pada pemeriksaan kasus didapatkan kesadaran komposmentis, GCS 4,5,6, orientasi baik, klien kooperatif, tidak kejang, tidak kaku leher, tidak brudzinky, tidak nyeri kepala, tidak vertigo, istirahat/tidur : sore ± 3-4 . jam/hari, malam ± 6-8 jam/hari, tidak ada kelainan saraf kranial, pupil isokortik, refleks cahaya: +/+ (normal). Pada peninjauan kasus didapatkan klien tidak kehilangan kesadaran karena efek anestesi sudah hilang dan kesadaran klien stabil dan membaik karena sudah 1 hari pasca operasi.
Pada tinjauan literatur didapatkan mulut bersih, selaput lendir lembab, lambung normal tanpa asites, tidak ada nyeri tekan atau massa pada lambung, bunyi perut gendang, penurunan gerak peristaltik akibat anestesi (Mutaqqin, 2009 ) . Pada tinjauan kasus didapatkan mulut bersih, mukosa bibir lembab, bentuk bibir normal, gigi bersih, kebiasaan menggosok gigi 2x/hari, tidak nyeri perut, bising usus 15x/menit , kebiasaan klien buang air besar belum BAB, selama di rumah sakit. Pada tinjauan kasus didapatkan kemampuan gerak sendi dan anggota gerak ROM terbatas, kekuatan otot tangan kanan 5, tangan kiri 5, tungkai kanan 5, tungkai kiri 1, tidak ada dislokasi, terdapat patah tulang pasca operasi. femur kiri, akral hangat, turgor elastis, CRT ≤ 2 detik, ada edema paha kiri, bantuan keluarga ADL: Makan dan minum, berpakaian, mandi bersama keluarga.
Pada pemeriksaan kasus didapatkan konjungtiva tidak anemia, sklera normal berwarna putih, alat bantu penglihatan tidak digunakan, hidung normal, mukosa hidung lembab, tidak ada sekret, ketajaman penciuman normal. . tidak ada kelainan, telinga simetris, tidak ada keluhan, ketajaman pendengaran normal, tanpa menggunakan alat bantu dengar, manis, pahit, asam, rasa asin, perabaan normal. Dalam pemeriksaan kasus ditemukan tidak adanya pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar parotis, tidak ada luka gangren, hal ini dikarenakan pasien tidak mempunyai riwayat penyakit penyerta seperti diabetes melitus atau hipertiroidisme, sehingga terdapat tidak ada masalah. dengan sistem endokrin.
Intervensi Keperawatan
Implementasi Keperawatan
Observasi karakteristik nyeri Respon : Klien melaporkan nyeri pada paha kiri, nyeri akibat luka pasca operasi, nyeri tusukan, nyeri pada paha kiri, nyeri skala 5, sering nyeri pada gerakan pada tungkai bawah. Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam (tarik napas dalam-dalam selama 5 detik, lalu ulangi hingga 3 kali, lalu hembuskan melalui mulut dengan gerakan bibir seperti meniup lilin) dan distraksi/transisi seperti (membaca koran, bermain gadget).
Evaluasi Keperawatan
- Catatan Perkembangan
- Evaluasi Akhir
Pada sistem pernapasan, tidak ditemukan kesenjangan antara tinjauan literatur dan studi kasus karena klien tidak memiliki riwayat kelainan pada sistem pernapasan. Semuanya normal pada saat pengkajian. Kondisi klien stabil dan kooperatif saat diteliti. Dalam tinjauan literatur ditemukan bahwa tekanan darah atau hipertensi normal (kadang-kadang terlihat sebagai reaksi terhadap rasa sakit), hipotensi (reaksi terhadap kehilangan darah), tidak ada peningkatan frekuensi dan ritme denyut nadi, tidak ada peningkatan JVP, CRT menurun > 3 detik pada anggota tubuh yang terluka kulit dan selaput lendir pucat, bunyi jantung tumpul, bunyi jantung pertama dan kedua samar, tidak ada bunyi tambahan seperti murmur atau gallop (Mutaqqin, 2009). Pada peninjauan kasus ditemukan tidak ada nyeri dada, irama jantung teratur dengan denyut kuat pada posisi klavikula tengah kiri ics v.
Berdasarkan tinjauan kasus, didapatkan mukosa lembab karena kebutuhan cairan klien terpenuhi, sehingga tidak menyebabkan mukosa menjadi pucat atau kering. Pada sistem pencernaan terdapat kesenjangan antara tinjauan literatur dan tinjauan kasus, dalam tinjauan kasus klien tidak mengalami penurunan. Pada tinjauan kasus didapatkan tidak adanya perubahan yang menonjol pada sistem integumen seperti warna kulit, perdarahan, pembengkakan, tekstur kulit kasar, suhu kulit hangat pada area sekitar luka, kekuatan otot pada area fraktur mengalami perubahan akibat terhadap kerusakan kerangka neuromuskular, kekuatan otot pada ekstremitas, tingkat atas dan bawah menurun akibat efek anestesi (Mutaqqin, 2009).
Dalam peninjauan kasus, klien tidak mengalami anemia karena klien tidak mengalami kehilangan banyak darah setelah operasi. Hanya dua diagnosa keperawatan yang diidentifikasi dalam tinjauan kasus, yaitu nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan, fraktur pasca operasi karena klien mengalami nyeri akibat sayatan bedah atau diskontinuitas jaringan kulit dan tulang. Pada pemeriksaan kasus tidak muncul diagnosa keperawatan perfusi jaringan perifer yang tidak efisien akibat berkurangnya suplai darah ke jaringan, karena suplai darah tidak adekuat maka diagnosis kerusakan integritas kulit akibat luka fraktur pasca operasi tidak muncul. belum terbentuk, karena lukanya masih dibalut kain kasa steril dan perbannya tidak boleh kurang terbuka.
Dalam diagnosa keperawatan hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan cedera neuromuskular skeleton, nyeri, terapi restriktif (imobilisasi), terdapat gap antara tinjauan literatur dan tinjauan kasus. Dalam tinjauan kasus, rencana tindakan ditambahkan untuk menjelaskan pentingnya mobilisasi, yang berguna agar klien memahami pentingnya mobilisasi bertahap setelah intervensi pasca operasi selesai. Pada tinjauan literatur, evaluasi tidak dapat dilakukan karena merupakan kasus semu, sedangkan evaluasi pada tinjauan kasus dapat dilakukan, karena kondisi pasien dan permasalahannya dapat diketahui secara langsung.
PEMBAHASAN
Pengkajian Keperawatan
Tinjauan kasus didapatkan bentuk alat kelamin normal, keinginan untuk turun, kemampuan untuk turun, alat kelamin bersih, klien menggunakan kateter, tempat penggunaan kantong urine, jumlahnya 1300cc/24 jam. , baunya khas, warnanya kuning cerah. Tinjauan literatur menunjukkan bahwa terdapat kondisi yang mempengaruhi mata seperti konjungtiva anemia (jika terjadi perdarahan), pergerakan mata normal, isokor pupil (Mutaqqin, 2009).
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Implementasi Keperawatan
Saat mendiagnosis nyeri akut yang berhubungan dengan trauma jaringan, fraktur pasca operasi, seluruh perencanaan asuhan keperawatan telah lengkap, seperti menjelaskan penyebab nyeri (akibat pembedahan dan kerusakan jaringan sekitar area luka), mengajarkan teknik relaksasi pernapasan dalam (mengambil a tarik napas dalam-dalam selama 5 detik lalu ulangi hingga 3 kali, lalu hembuskan melalui mulut dengan gerakan bibir seperti meniup lilin) dan distraksi/transisi seperti (membaca koran, bermain gadget), mengamati karakteristik nyeri (skala, frekuensi , durasi), observasi TTV (pengukuran tekanan darah, suhu, nadi, pernafasan), kerjasama pemberian analgesik (pemberian injeksi Dexketopain 1 ml, injeksi Antrain 750 mg). Dalam diagnosis hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan cedera neuromuskular rangka, nyeri, terapi restriktif (imobilisasi), semua perencanaan keperawatan telah dilakukan, seperti menjelaskan pentingnya mobilisasi bertahap (agar tidak terjadi penurunan massa otot). klien melakukan latihan aktif/pasif dari latihan ROM (untuk mencegah kekakuan otot dan sendi), anjurkan klien memenuhi kebutuhan ADL secara mandiri (sehingga klien mampu meningkatkan mobilitas), observasi kekuatan otot, observasi TTV (mengukur tekanan darah, suhu, nadi, pernapasan), kolaborasi dengan terapis.
Evaluasi Keperawatan
Setelah melakukan penelitian dan melakukan asuhan keperawatan langsung pada pasien dengan diagnosa medis patah tulang tertutup pasca operasi Femur Sinistra di bangsal Melati RSUD Bangil Pasuruan, penulis dapat menarik kesimpulan serta saran yang dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pelayanan. asuhan keperawatan pada klien fraktur tertutup pasca operasi Femur Sinistra. K merupakan keluhan nyeri utama dengan data sebagai berikut: nyeri luka pasca operasi, nyeri tusukan, nyeri paha kiri, skala nyeri 5, sering nyeri saat menggerakkan tungkai bawah. Dan sistem integumen klien Pasca Operasi Fraktur Tertutup Femur Sinistra mengalami perubahan fisik antara lain bekas luka operasi dan keterbatasan gerak.
K direkomendasikan untuk KRS dan memberikan pendidikan kesehatan, antara lain: menganjurkan pasien untuk melakukan pemeriksaan rutin, menganjurkan klien untuk menjalani diet tinggi kalori, tinggi protein, menganjurkan klien untuk mengemudi dengan hati-hati, menganjurkan klien untuk tetap berolahraga di rumah. Dari sudut pandang akademis, hasil studi kasus ini merupakan sumbangsih bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam hal asuhan keperawatan pada klien pasca operasi dengan fraktur tertutup femur kiri. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Bab I Pendahuluan www.eprints.ums.ac.id diakses pada 6 Juli 2019 pukul 20.00 WIB.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran