PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Survei pendahuluan bertujuan untuk mengetahui atribut produk wisata dan pemasaran media sosial dalam keputusan berkunjung ke Kampoeng Tulip Bandung. Dan berdasarkan pernyataan nomor 4, 80% responden menjawab tidak, karena wisatawan tidak akan menghubungi media sosial Instagram Kampoeng Tulip.
Rumusan Masalah
Pada pernyataan ke 5 sebanyak 80% menjawab tidak dapat dikatakan wisatawan enggan untuk kembali lagi ke Kampoeng Tulip di kemudian hari, karena dilihat dari lokasi dan keistimewaan produk wisata yang ditawarkan kurang memenuhi ekspektasi wisatawan. .
Maksud dan Tujuan Penelitian
- Maksud Penelitian
- Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
- Kegunaan Teoritis
- Kegunaan Praktis
Lokasi dan Waktu Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,
Tinjauan Pustaka
- Pemasaran Pariwisata
- Pengertian Pemasaran Pariwisata
- Fungsi Pemasaran Pariwisata
- Strategi Pemasaran Pariwisata (Tourism Marketing)
- Bauran Pemasaran
- Produk
- Atribut Produk Wisata
- Dimensi Atribut Produk Wisata
- Promosi
- Social Media Marketing
- Dimensi Social Media Marketing
- Perilaku Konsumen
- Model Perilaku Konsumen
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
- Minat Berkunjung
- Proses Keputusan Berkunjung
- Keputusan Berkunjung
- Dimensi Keputusan Berkunjung
Dalam hal ini teori proses keputusan kunjungan diambil dari teori proses keputusan pembelian suatu produk, sehingga proses keputusan kunjungan multi kategori dapat diterapkan dari model proses keputusan pembelian. Dalam hal ini teori keputusan kunjungan diambil dari teori keputusan pembelian suatu produk, maka keputusan kunjungan multi kategori dapat digunakan dari model keputusan pembelian karena mempunyai arti yang sama yaitu mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. .
Hubungan Korelasi antar Variabel
- Hubungan Atribut Produk Wisata terhadap
- Hubungan Social Media Marketing terhadap
Analisis Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Di Bandung Techno Park (Studi Pada Pelanggan Bandung Techno Park 2017). Berdasarkan berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara pemasaran media sosial dengan keputusan berkunjung mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan.
Penelitian terdahulu
Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Online Pada Mahasiswa S1 Ilmu Administrasi Bisnis Angkatan 2014/2015 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang Membeli Starbucks Menggunakan LINE) menunjukkan hasil penelitian bahwa social media marketing berpengaruh terhadap keputusan pembelian. berpengaruh secara parsial, simultan dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengaruh Atribut Produk Wisata dan Word of Mouth Terhadap Keputusan Berkunjung ke Objek Wisata Taman Margasatwa Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh atribut produk wisata dan word ofmouth terhadap keputusan mengunjungi Taman Margasatwa Semarang.
Dampak pemasaran media sosial terhadap keputusan pembelian (survei online pada.. Administrasi Universitas Brawijaya yang membeli Starbucks menggunakan LINE). Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pemasaran media sosial terhadap keputusan pembelian (survei online). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran media sosial berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap struktur keputusan pembelian.
Kerangka Pemikiran
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara kesadaran merek dan konten media sosial. 45 sedemikian rupa sehingga lebih menarik dan memberikan kenyamanan bagi wisatawan dalam memilih keputusan selama berkunjung. Pemasaran media sosial menurut Hauer dalam Arief dan Millianyani (2015) Pemasaran media sosial adalah jenis model pemasaran online untuk mencapai tujuan pemasaran dengan berpartisipasi dalam berbagai jaringan media sosial.
Menurut Pitana dan Gayatri dalam Kristiutami (2017), keputusan berkunjung merupakan salah satu faktor penentu wisatawan dalam memutuskan dan menentukan aktivitas liburannya. Hal ini menentukan bagaimana wisatawan memilih tujuan liburannya, sarana transportasi ke tempat wisata dan menggunakan paket perjalanan. Keputusan untuk berkunjung mungkin tidak terjadi dalam semalam, namun ada beberapa sub-keputusan yang membantu wisatawan memutuskan aktivitas kunjungannya.
Paradigma Penelitian
Hipotesis Penelitian
Hipotesis selalu berbentuk kalimat deklaratif dan secara umum atau khusus menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya.
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
- Gambaran Umum Kampoeng Tulip Bandung
- Sejarah Singkat Kampoeng Tulip Bandung
- Visi dan Misi Kampoeng Tulip
50 menjadikan lokasi kincir angin ini sebagai keistimewaan karena menurutnya bentuk lahan Kota Bandung hampir mirip dengan Belanda sehingga ia tertarik membangun kincir angin tersebut. Bunga tulip dan kincir angin andalan negara Belanda kala itu dibawa melintasi kawasan ini untuk menjadi spot foto yang menarik perhatian wisatawan. Kampoeng Tulip menawarkan pemandangan suasana alam dari berbagai wahana outdoor yang bisa dinikmati semua orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Fasilitas pendukung lainnya seperti mushola, toilet, kantin, tempat parkir dan spot foto dapat memenuhi kebutuhan wisatawan yang berkunjung ke Kampoeng Tulip.
Metode Penelitian
- Metode yang Digunakan
- Operasionalisasi Variabel Penelitian
- Definisi Variabel
- Operasional Variabel Penelitian
- Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
- Populasi
- Sampel
- Teknik Penentuan Sampel
- Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Rancangan Pengujian Hipotesis
- Instrumen Penelitian
- Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
- Analisis Deskriptif
- Analisis Regresi Linear Berganda
- Uji Asumsi Klasik
- Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi
- Pengujian Hipotesis
- Uji t (Parsial)
- Uji F (Uji Simultan)
Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian yang terdiri dari Atribut Produk Pariwisata dan Social Media Marketing terhadap keputusan berkunjung ke Kampoeng Tulip Bandung. Metode penelitian verifikatif digunakan untuk mengetahui dan menilai sejauh mana pengaruh atribut produk wisata dan pemasaran media sosial terhadap keputusan berkunjung Kampoeng Tulip Bandung. Atribut produk wisata dan pemasaran media sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan berkunjung wisatawan Kampoeng Tulip.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengujian Instrumen
- Uji Validitas
- Hasil Uji Reliabilitas
- Gambaran Umum Responden
- Analisis Deskriptif Mengenai Variabel Atribut Produk
- Tanggapan Responden terhadap Atraksi Wisata
- Tanggapan Responden terhadap Amenitas
- Tanggapan Responden terhadap Aksesbilitas
- Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai
- Analisis Deskriptif Mengenai Variabel social media
- Tanggapan Responden terhadap Context
- Tanggapan Responden terhadap Communication
- Tanggapan Responden terhadap Collaboration
- Tanggapan Responden terhadap Connection
- Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai
- Analisis Deskriptif Mengenai Variabel Keputusan
- Tanggapan Responden terhadap Kebutuhan
- Tanggapan Responden terhadap Pencarian dan
- Tanggapan Responden terhadap Keputusan
- Tanggapan Responden terhadap Persiapan
- Tanggapan Responden terhadap Evaluasi
- Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai
Berdasarkan tabel 4.9 yang telah diolah penulis, pernyataan dimensi daya tarik wisata dengan indikator keanekaragaman daya tarik wisata di Kampoeng Tulip Bandung mendapat tanggapan sangat setuju dan setuju dengan persentase sebesar 18%, kemudian responden yang menunjukkan tidak setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan hasil sebesar 82%. Berdasarkan Tabel 4.10 yang telah diolah penulis, inventarisasi dimensi daya tarik wisata dengan indikator daya tarik daya tarik wisata di Kampoeng Tulip Bandung mendapat tanggapan sangat setuju dan setuju dengan persentase sebesar 17%, kemudian responden yang ditunjukkan. kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan perolehan sebesar 83%. Berdasarkan tabel 4.11 yang telah diolah penulis, pernyataan dimensi daya tarik wisata dengan indikator daya tarik tata letak tempat wisata di Kampoeng Tulip Bandung mendapat tanggapan sangat setuju dan setuju dengan persentase sebesar 25%, maka responden yang menyatakan tidak setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan perolehan sebesar 75%.
Berdasarkan tabel 4.12 yang diolah penulis, pernyataan dimensi kenyamanan dengan indikator ketersediaan tempat parkir yang luas di Kampueng Tulip Bandung mendapat tanggapan setuju dan setuju dengan persentase sebesar 21%, kemudian responden yang menyatakan tidak setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan hasil tersebut, yaitu sebesar 79%. Berdasarkan tabel 4.13 yang diolah penulis, pernyataan dimensi fasilitas dengan indikator kebersihan toilet di Kampoeng Tulip Bandung mendapat tanggapan setuju dan setuju dengan persentase sebesar 17%, kemudian responden yang menyatakan tidak setuju, tidak setuju, dan tidak setuju dengan skor 83%. Berdasarkan tabel 4.17 yang diolah penulis pernyataan dimensi aksesibilitas dengan indikator kemudahan mencapai lokasi Kampoeng Tulip.
Berdasarkan Tabel 4.18 yang telah diolah penulis, pernyataan dimensi aksesibilitas dengan indikator kemudahan memperoleh informasi tentang Kampoeng Tulip Bandung mendapat tanggapan sangat setuju dan setuju. Berdasarkan tabel 4.27 yang diolah penulis, inventarisasi dimensi kebutuhan atau keinginan berwisata dengan indikator kebutuhan wisatawan memilih Kampoeng Tulip memperoleh jawaban sangat setuju dan setuju dengan persentase sebesar 29%, untuk responden yang menunjukkan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju setuju sebesar 71%.
Uji Asumsi Klasik
- Uji Normalitas
- Uji Multikolinieritas
- Uji Heteroskedastisitas
Karena nilai signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Uji multikolinearitas adalah keadaan dimana model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen. Dalam model regresi yang baik, tidak boleh terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen (korelasinya 1 atau mendekati 1).
Untuk mengetahui suatu model regresi bebas dari multikolinearitas, maka angka VIF (Variance Inflation Factor) harus kurang dari 10. Angka toleransinya harus lebih besar dari 0,1. Tujuan dari uji Heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah terdapat ketimpangan varians dari residual dalam model regresi, dari observasi yang satu ke observasi yang lain. Berdasarkan scatter plot Gambar 4.5 terlihat titik-titik tersebar secara acak dan merata baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa heteroskedastisitas tidak muncul dalam model regresi.
Analisis Regresi Linear Berganda
Nilai konstanta sebesar 1,657 artinya keputusan berkunjung sebesar 1,657 jika atribut produk wisata (X1) dan pemasaran media sosial (X2) sama dengan nol. Hal ini dapat dijelaskan bahwa keputusan berkunjung akan menurun jika tidak ada atribut produk wisata dan pemasaran di media sosial. Nilai variabel
Artinya jika pemasaran media sosial meningkat, sedangkan karakteristik produk wisata konstan maka keputusan berkunjung akan meningkat sebesar 0,610.
Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi
- Hasil Analisis Koefisien Korelasi
- Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada hakikatnya diartikan sebagai seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen dicari dengan menggunakan koefisien determinasi. Dalam hal ini untuk mengetahui besar kecilnya kontribusi pengaruh karakteristik produk wisata (X1) dan pemasaran media sosial (X2) terhadap keputusan berkunjung (Y). Hasil tersebut menunjukkan bahwa atribut produk wisata dan pemasaran media sosial mempunyai pengaruh sebesar 78,7% terhadap keputusan berkunjung.
Sedangkan sisanya sebesar 21,3% merupakan sumbangan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t)
Selanjutnya mengenai variabel social media marketing terlihat hasil uji thitung sebesar 4,930 dan ttabel sebesar 1,984 sehingga dapat disimpulkan thitung > ttabel yang berarti secara parsial social media marketing berpengaruh signifikan terhadap kunjungan. keputusan dan tingkat signifikansi (X2) sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh langsung dan signifikan social media marketing terhadap keputusan berkunjung.
Hasil Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji f)
0,05 maka dapat disimpulkan Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansi kurang dari 0,05 yang berarti terdapat pengaruh positif secara simultan antara atribut produk wisata dan pemasaran media sosial terhadap keputusan pengunjung.
Pengaruh Atribut Produk Wisata terhadap
- Analisis Korelasi Atribut Produk Wisata dengan
- Analisis Koefisien Determinasi Atribut Produk Wisata
Nilai korelasinya bertanda positif yang berarti hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen searah. Berdasarkan Tabel 4.47 interpretasi koefisien korelasi di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat sikap mempunyai pengaruh positif yang sangat kuat terhadap tingkat sikap. Hal ini dapat diartikan semakin baik atribut produk wisata (X1), maka semakin tinggi pula keputusan berkunjung (Y).
Koefisien determinasi merupakan suatu nilai yang menunjukkan besarnya pengaruh parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar 26,6% merupakan kontribusi pengaruh yang diberikan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pengaruh Social Media Marketing terhadap Keputusan
- Analisis Korelasi Social Media Marketing dengan
- Analisis Koefisien Determinasi Social Media Marketing
Berdasarkan tabel 4.50 interpretasi koefisien korelasi diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat hubungan termasuk dalam tingkat hubungan positif sangat kuat. Sedangkan sisanya sebesar 32% merupakan sumbangan pengaruh yang diberikan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pembahasan Penelitian
- Tanggapan Responden Mengenai Atribut Produk Wisata
- Tanggapan Responden Mengenai Social Media Marketing
- Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Berkunjung
- Pengaruh Atribut Produk Wisata terhadap Keputusan
- Pengaruh Social Media Marketing terhadap Keputusan
- Pengaruh Atribut Produk Wisata dan Social Media
- Analisis Regresi Linear Berganda
- Uji Hipotesis
Hasil analisis penelitian yang dilakukan mengenai atribut produk wisata dan pemasaran media sosial mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersamaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin meningkat pemasaran media sosial maka keputusan berkunjung akan semakin meningkat. F-tabel dan tingkat signifikansi kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara atribut produk wisata dan pemasaran media sosial terhadap keputusan berkunjung sekaligus.
Berdasarkan temuan penelitian, atribut produk wisata secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pengunjung dengan kontribusi pengaruh sebesar 73,4%. Berdasarkan temuan penelitian secara keseluruhan, variabel atribut produk wisata dan pemasaran media sosial secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan berkunjung dengan kontribusi pengaruh sebesar 78,7%. Meskipun keputusan berkunjungnya tinggi, namun jika atribut produk wisata dan pemasaran media sosial kurang bernilai di mata wisatawan, pasti akan mempengaruhi keputusan berkunjung ke Kampoeng Tulip.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran