Ajari ibu untuk memberikan perawatan mandiri hingga masa nifas selesai dan merawat bayi dengan baik agar bayi mengalami tumbuh kembang yang optimal. Penyelenggaraan pelayanan pasien dalam hal pelayanan, pemantauan, pengobatan masalah, rujukan dan deteksi dini komplikasi pasca persalinan. Kebijakan Program Nasional pada masa nifas adalah memberikan pelayanan minimal 4 kali kunjungan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir serta mencegah, mendeteksi dan mengobati masalah yang terjadi.
Anjurkan ibu atau anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan postpartum akibat atonia uteri. Puting susu terkena sabun, krim, atau bahan iritan lainnya saat ibu membersihkannya.
Lokia ini berwarna merah kecoklatan dan berlendir dan berlangsung dari hari ke 4 hingga hari ke 7 masa nifas. Robekan perineum sembuh pada hari ke 7 setelah lahir, dan otot perineum pulih pada hari ke 5-6. sehari setelah melahirkan. Stabilisasi lengkap sendi pada minggu keenam hingga kedelapan periode postpartum. persendian lainnya kembali ke keadaan normal sebelum hamil, kaki wanita tidak mengalami perubahan apapun setelah melahirkan.
Pada masa nifas terjadi perubahan pada komponen darah, misalnya jumlah sel darah putih akan meningkat. Jumlah sel darah merah dan Hb akan berfluktuasi, namun dalam 1 minggu masa nifas, biasanya semuanya akan kembali seperti semula.
Curah jantung, atau jumlah darah yang dipompa oleh jantung, akan tetap tinggi pada awal masa nifas dan kembali normal dalam waktu 2 minggu. Gerakan tahap awal dapat dilakukan dengan terlebih dahulu bersandar ke kiri atau ke kanan, kemudian duduk, dan bila ibu sudah kuat untuk berdiri, ajak ibu untuk berjalan. Ibu sebaiknya buang air kecil secara spontan dalam waktu 6-8 jam setelah melahirkan.Motivasi ibu untuk buang air kecil dengan cara membasahi vagina atau melakukan kateterisasi, karena urin yang tertahan di kandung kemih akan menghambat kontraksi rahim yang baik dan menyebabkan pendarahan yang berlebihan.
Sebaiknya ibu dapat buang air besar pada hari kedua setelah melahirkan, bila pada hari ketiga ibu tidak dapat buang air besar maka ibu dapat menggunakan obat pencahar berupa suppositoria sebagai pelunak feses. Untuk mencegah terjadinya infeksi baik pada luka jahitan maupun pada kulit, anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh. Ajari ibu cara membersihkan area genital dengan terlebih dahulu menyapu dari depan kemudian dari belakang dengan sabun dan air.
Anjurkan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan alat kelamin. Apabila ibu mengalami luka episiotomi atau laserasi, anjurkan ibu untuk tidak menyentuh area luka tersebut. Secara fisik aman untuk melakukan hubungan intim setelah darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jari ke dalam vagina tanpa rasa sakit.
Banyak budaya dan agama yang melarang hubungan seksual hingga jangka waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah melahirkan. Meski beberapa metode KB memiliki risiko, namun penggunaan kontrasepsi tetap lebih aman, terutama jika ibu sedang menstruasi lagi. Untuk mencapai hasil pemulihan otot yang maksimal, sebaiknya dilakukan olahraga pasca melahirkan sesegera mungkin dengan syarat persalinan normal dan tidak ada komplikasi (masa nifas).
Adaptasi Psikologi Ibu Nifas
Hal yang perlu diperhatikan adalah komunikasi yang baik, dukungan dan pemberian nasihat/edukasi kesehatan tentang merawat diri sendiri dan bayi. Tugas bidan antara lain mengajarkan perawatan bayi, pemberian ASI yang benar, perawatan luka, senam nifas, pendidikan kesehatan tentang gizi, istirahat, dan kebersihan diri. Ibu merasa percaya diri dengan peran barunya, lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan anaknya.
Ketidaknyamanan Masa Nifas
Patofisiologi nyeri perineum yang dialami ibu pasca melahirkan disebabkan oleh proses persalinan. Selama persalinan, terjadi pelebaran serviks dan distensi corpus uteri, sehingga meregangkan segmen bawah rahim dan leher rahim. Kemudian nyerinya berlanjut ke dermaton, meluas ke dermaton. disuplai oleh segmen sumsum tulang belakang yang sama dengan segmen yang menerima masukan nosiseptif dari rahim dan leher rahim (Mander, 2003). Peregangan dan robeknya jaringan saat melahirkan terjadi pada perineum dan memberikan tekanan pada otot rangka perineum. Nyeri disebabkan oleh rangsangan struktur somatik superfisial dan digambarkan sebagai nyeri tajam dan terlokalisasi, terutama di area yang dipersarafi oleh saraf pudendus. Nyeri pada luka jahitan perineum yang dirasakan ibu saat ini disebabkan oleh efek obat bius lokal pada luka jahitan yang mulai luntur sehingga nyeri yang dirasakan semakin nyata.
Nyeri pada jahitan perineum merupakan kondisi normal yang dialami ibu setelah melahirkan, dan bukan merupakan kelainan patologis pada masa nifas (Doenges, 2011). Wanita khawatir jahitannya akan robek atau nyeri saat buang air besar akan menghambat fungsi usus sehingga menyebabkan sembelit. Ada budaya penggunaan stagen bagi ibu nifas, jika penggunaan stagen terlalu kuat dapat mengganggu aliran darah yang dapat menyebabkan kaki bengkak, karena pada masa nifas volume darah ibu masih tinggi dan tetap dalam waktu 3 jam 10% sampai hari ke 7 masa nifas (Asih, 2016).
Selain itu, posisi kaki yang tidak tepat saat menyusui, seperti menggantung kaki, menginjak jari kaki, atau tidak meletakkan kaki sepenuhnya di lantai, dapat menyebabkan kerja otot statis sehingga menyebabkan aliran darah menjadi kurang merata. Jika terjadi selama kehamilan, wasir menjadi traumatis dan menjadi lebih bengkak karena wanita tersebut mendorong bayi pada kala dua persalinan karena tekanan dan distensi bayi selama persalinan.
Komplikasi yang dapat Menyertai Masa Nifas a. Sub involusi Uteri
Jika muncul pada masa kehamilan, wasir menjadi traumatis dan menjadi lebih edema saat wanita melahirkan kala II akibat tekanan bayi dan distensi saat persalinan 2.1.11 Komplikasi yang dapat menyertai masa nifas a. Phlegmation alba dolens adalah salah satu bentuk infeksi nifas yang menyerang vena femoralis. Vena femoralis yang terinfeksi dan disertai terbentuknya trombosis dapat menimbulkan gejala klinis sebagai berikut: Pembengkakan pada kaki.
Bakteri yang sering menyebabkan infeksi payudara adalah staphylococcus aureus yang masuk melalui luka pada puting. Infeksi tersebut menyebabkan demam, nyeri lokal pada kelenjar susu, pemadatan kelenjar susu dan perubahan warna kulit payudara. Pengobatan bila payudara tegang/mengeras dan memerah, berikan cloxacillin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari. Jika menular, berikan analgetik dan antipiretik non-narkotika (ibu profen, paracetamol) untuk menurunkan demam dan nyeri.
Menurut Sulistyawati (2015), postpartum blues biasanya dimulai beberapa hari setelah kelahiran dan berakhir setelah 10-14 hari. Faktor penyebab postpartum blues antara lain faktor hormonal berupa perubahan kadar estrogen, progesteron, prolaktin, dan estriol yang terlalu rendah.
Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas
- Sifat Nyeri
- Teori- Teori Nyeri
- Klasifikasi Nyeri
- Pengukuran Intensitas Nyeri
- Manajemen Penatalaksanaan Nyeri a. Manajemen Non Farmakologi
Teori spesifisitas ini diperkenalkan oleh Descartes, teori ini menjelaskan bahwa nyeri menjalar dari reseptor nyeri spesifik melalui jalur neuroanatomi tertentu menuju pusat nyeri di otak (Andarmoyo, 2013). Endorfin berperan sebagai neurotransmiter dan neuromodulator yang menghambat transmisi pesan nyeri (Andarmoyo, 2013) Klasifikasi nyeri berdasarkan durasi 1) Nyeri akut. Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cedera akut, penyakit atau intervensi bedah dan mempunyai proses yang cepat dengan intensitas yang bervariasi (ringan sampai berat) dan berlangsung dalam waktu yang singkat (Andarmoyo, 2013).
Nyeri nosiseptif merupakan nyeri yang disebabkan oleh aktivitas atau sensitivitas nosiseptor perifer yang merupakan reseptor khusus yang menghantarkan rangsangan yang tidak menyenangkan (Andarmoyo, 2013). Nyeri visceral merupakan nyeri yang terjadi akibat adanya rangsangan pada organ dalam (Potter dan Perry, 2006 dalam Sulistyo, 2013). Misalnya saja rasa perih seperti angina pektoris dan rasa terbakar seperti sakit maag. 3) Nyeri yang dirujuk.
Misalnya nyeri yang terjadi pada infark miokard yang menyebabkan nyeri terarah pada rahang, lengan kiri, batu empedu, yang mengalihkan nyeri ke selangkangan. Radiasi adalah sensasi nyeri yang meluas dari tempat awal cedera ke bagian tubuh lainnya (Potter dan Perry, 2006 dalam Sulistyo, 2013). Contohnya adalah nyeri punggung bagian bawah akibat pecahnya diskus intervertebralis dengan nyeri menjalar ke kaki akibat iritasi saraf sciatic.
Pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan nyeri dengan intensitas yang sama dirasakan secara berbeda oleh dua orang yang berbeda (Andarmoyo, 2013). Skala deskriptor verbal (VDS) adalah alat yang lebih obyektif untuk mengukur tingkat keparahan nyeri. Perawat menunjukkan skala nyeri kepada klien dan meminta klien memilih intensitas nyeri yang terakhir dirasakannya.
Konsep Manajemen Kebidanan Ibu Nfas Fisiologis
Hal ini perlu dikaji untuk mengetahui apakah proses persalinan mengalami kelainan atau tidak, yang mungkin mempengaruhi masa nifas. i) Sejarah pengendalian kelahiran. Untuk mengetahui apakah ibu nifas pernah mengikuti KB jenis apa pun, berapa lama, apakah ada keluhan selama menggunakan KB, dan rencana KB setelah masa nifas. Pada saat pemeriksaan fisik, bidan harus melakukan pemeriksaan menyeluruh dari kepala hingga ujung kaki dan fokus terutama pada masa nifas.
Rubra : 1-3 hari pasca melahirkan Sanguinolenta : 3-7 hari pasca melahirkan Serosa : 7-14 hari pasca melahirkan Bela : >14 hari pasca melahirkan. Terlihat jahitan robekan jalan lahir, tanda infeksi/No. R/ Istirahat yang cukup merupakan suatu kebutuhan dasar yang erat kaitannya dengan kesehatan ibu pada masa nifas, karena dengan istirahat yang cukup maka proses masa nifas akan berjalan dengan normal. jumlah produksi susu (Medforth, 2012). 5) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan pola makan seimbang. Ibu menyusui disarankan minum 2-3 liter per hari dalam bentuk air putih, susu dan jus buah (Dewi, 2012). 6) Beritahu ibu untuk tidak menahan BAK atau tinja.
R/ : Perawatan payudara merupakan kebutuhan pokok pada masa nifas yang berkaitan dengan proses laktasi. R/: Pemantauan rutin dapat mendeteksi kelainan sejak dini pada masa nifas (Medforth Semua pemeriksaan, temuan dan terapi didokumentasikan dengan jelas dalam catatan ibu dan/atau resmi (Medforth, 2012). R/ ASI dapat membuat puting susu kenyal dan mengurangi kerusakan puting ( Dewi, 2012) 3) Mengingatkan ibu untuk tidak mengoleskan sabun atau krim pada areola dan puting susu saat mandi.
Kriteria Hasil : Klien dapat BAK secara spontan dalam waktu 2-3 jam PP (1) Yakinkan ibu untuk tidak takut BAK. Hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan berdasarkan kondisi pasien yang meliputi pengkajian berkelanjutan antara lain perhatian terhadap perdarahan postpartum akibat atonia uteri dengan mengamati kontraksi uterus pada 4 jam pertama masa nifas dengan palpasi uterus. Tindakan mandiri yang biasa dilakukan oleh bidan dalam memberikan pelayanan nifas dapat dilihat dari peran bidan dalam membantu ibu bersalin.
Tindakan tersebut antara lain pemantauan pada 4 jam pertama masa nifas (tanda-tanda vital, tanda-tanda perdarahan), asuhan ibu nifas, bimbingan menyusui dini, bimbingan pemantauan kontraksi uterus pada klien dan keluarga, pemberian dukungan psikologis pada klien dan laki-laki, pemberian ASI. penyuluhan kesehatan, pemberian vitamin A dan tablet zat besi, roborantia, bimbingan cara. Surveilans pada 2-6 jam pertama masa nifas meliputi pemantauan keadaan umum, pemantauan perdarahan, pemantauan tanda bahaya pada masa nifas, pemantauan depresi pada masa nifas.