19
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah pembuatan cooling tower, terlebih dahulu dilakukan tahap uji coba untuk mengetahui masalah pada cooling tower. Tahap uji coba dilakulan dengan mengisi air pada bak penampung/ wadah sementara kira—kira ¾, kemudian cooling tower dioperasikan untuk memeriksa bagian- bagian cooling tower (flowmeter, fan, fill, kran-kran, display, dan lain-lain) apakah dalam keadaan baik
Gambar 7 Cooling Tower
20
(tidak ada kebocoran atau kerusakan). Perbaikan ulang dilakukan jika terdapat masalah pada cooling tower sebelum melakukan pengambilan data.
Pengukuran suhu pada cooling tower telah diganti menjadi digital yaitu thermostat hygrostat digital (THD). Display tersebut digunakan untuk memudahkan pembacaan data dengan satuan °C dan data yang dihasilkan menjadi lebih akurat. Terdapat 3 thermostat hygrostat digital pada cooling tower masing- masing berfungsi untuk mengukur suhu air masuk, mengukur suhu air pada wadah sementara dan mengukur suhu air keluar.
Setelah setiap komponen cooling tower terpasang dan berfungsi dengan baik, dilakukan pengambilan data dengan variasi laju alir yaitu 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900, dan 1000 (L/jam). Data yang diambil yaitu suhu air masuk cooling tower dan suhu air keluaran cooling tower. Selanjutnya data tersebut digunakan untuk menentukan nilai range, approch, dan efektivitas penurunan suhu cooling tower. Setelah dilakukan analisa dan perhitungan sesuai dengan Lampiran 1 diperoleh hasil sebagai berikut:
21
4.1 Pengujian efektivitas penurunan suhu cooling tower pada suhu air masuk 40oC
Tabel 1 Data pengamatan untuk suhu 40°C Laju Alir
(L/jam)
Tin (°C) Tout (°C) Range (°C) Approach (°C)
Efektivitas (%)
100 33,5 29,2 4,3 0,2
95,6
200 33,7 29,6 4,1 0,6
87,2
300 33,8 30,2 3,6 1,2
75,0
400 33,8 31,3 2,5 2,3
52,1
500 34,1 32,1 2,0 3,1
39,2
600 34,4 32,6 1,8 3,6
33,3
700 34,6 32,8 1,8 3,8
32,1
800 34,7 33,1 1,6 4,1
28,1
900 34,8 33,3 1,5 4,3
25,9
1000 34,9 33,5 1,4 4,5
23,7
y = -0.0834x + 95.102 R² = 0.8762
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0
0 200 400 600 800 1000 1200
Efektivitas (%)
Laju alir (L/jam) efektivitas
Gambar 8 Kurva hubungan range terhadap laju alir pada suhu 40°C
22
Gambar 8 menunjukkan hubungan efektivitas dengan laju alir, bentuk kurva yang dihasilkan melengkung yang berarti bahwa efektivitas menurun seiring bertambahnya laju alir. Efektivitas terbesar diperoleh pada laju alir 100 L/jam yaitu 95,6 % yang berarti cooling tower tersebut memiliki hubungan dengan efektivitas.
4.2 Pengujian efektivitas penurunan suhu cooling tower pada suhu air masuk 45oC
Selanjutnya dilakukan pengujian kembali dengan memvariasikan suhu waterbath menjadi 45°C untuk menentukan efektifitas pompa. Adapun data dan hasil yang diperoleh sebagai berikut:
y = -0.0034x + 4.3467 R² = 0.8634
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0
0 200 400 600 800 1000 1200
Range (oC)
Laju alir (L/jam) range
Gambar 9 Kurva hubungan efektivitas penurunan suhu terhadap laju alir pada suhu 40°C
23 Tabel 2 Data pengamatan untuk suhu 45°C
Laju Alir
(L/jam) Tin (°C) Tout (°C) Range (°C) Approach
(°C) Efektivitas (%)
100 38,0 32,6 5,4 3,6 60,0
200 37,8 32,8 5,0 3,8 56,8
300 37,6 33,0 4,6 4,0 53,5
400 37,6 33,0 4,6 4,0 53,5
500 37,4 33,3 4,1 4,3 48,8
600 37,0 33,7 3,3 4,7 41,3
700 36,9 34,0 2,9 5,0 36,7
800 36,8 34,2 2,6 5,2 33,3
900 36,7 34,3 2,4 5,3 31,2
1000 36,6 34,4 2,2 5,4 28,9
y = -0.0038x + 5.8067 R² = 0.974
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0
0 200 400 600 800 1000 1200
Range (oC)
Laju alir (L/jam) range
Gambar 10 Kurva hubungan range terhadap laju alir pada suhu 45°C
24
Gambar 10 menunjukkan efektivitas tertinggi cooling tower untuk suhu 45°C yaitu sebesar 60% pada kecepatan laju alir 100 L/jam.
y = -0.0374x + 64.991 R² = 0.9735
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0
0 200 400 600 800 1000 1200
Efektivitas (%)
Laju alir (L/jam) efektivitas
Gambar 11 Kurva hubungan efektivitas penurunan suhu terhadap laju alir pada suhu 45°C