• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator pembangunan kesehatan dalam RPJMN 2015-2019 dan SDGs. Menurut data SKDI, Angka Kematian Ibu sudah mengalami penurunan pada periode tahun 1994-2012, yaitu pada tahun 1994 sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 1997 sebesar 334 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2002 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, namun pada tahun 2012 Angka Kematian Ibu meningkat kembali menjadi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup (Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Keluarga, 2016).

Berdasarkan Pusat Data dan Informasi 2014 menunjukkan bahwa penyebab kematian terbesar ibu selama tahun 2010-2013 masih tetap sama, yaitu perdarahan dan hipertensi. Prevalensi kematian ibu karena perdarahan pada tahun 2010 yaitu sebesar 35,1%, tahun 2011 sebesar 31,9%, tahun 2012 sebesar 30,1%, dan tahun 2013 sebesar 30,3%. Sedangkan prevalensi kematian ibu karena hipertensi pada tahun 2010 sebesar 21,5%, tahun 2011 sebesar 24,7 %, tahun 2012 sebesar 26,9%, dan tahun 2013 sebesar 27,1%.

Dapat dilihat dari data tersebut bahwa Angka Kematian Ibu karena hipertensi mempunyai kecenderungan untuk terus naik, sehingga perlu adanya perhatian khusus terhadap kejadian hipertensi pada ibu hamil, agar Angka Kematian Ibu karena hipertensi bisa mengalami penurunan.

Angka Kematian Ibu di Jawa Timur cenderung mengalami penurunan dari tahun 2010 hingga 2015, akan tetapi mengalami kenaikan lagi pada tahun 2016. Penyebab tertinggi kematian ibu adalah Preklamsi/Eklamsi yaitu sebesar 30,9%. Walaupun capaian AKI di Jawa Timur sudah memenuhi target Renstra dan Supas, AKI harus tetap diupayakan menurun. Oleh sebab itu, upaya menurunkan kematian ibu karena perdarahan dan Preeklamsiterus dilakukan dan waspada pada penyebab lain-lain. (Profil Kesehatan Jawa Timur, 2016).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Angka Kematian Ibu mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Jumlah kematian maternal di Kabupaten

(2)

Tuban pada tahun 2017 sebanyak 10 kasus. Jika dibandingkan dengan tahun 2016 jumlahnya hanya menurun 1 kasus dari 11 kasus menjadi 10 kasus kematian ibu pada tahun 2017. Faktor terbanyak yang menyebabkan kematian ibu di Kabupaten Tuban masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu preeklamsia sebanyak kasus.

Menurut Palupi (2014) penyebab utama terjadinya preeklamsia/eklamsia sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun angka kejadian preeklamsia/eklamsia ini dapat diturunkan melalui berbagai cara, diantaranya yaitu upaya pencegahan, pengamatan dini dan terapi.

Pencegahan dapat dilakukan apabila mengetahui faktor-faktor resiko preeklamsia. Terdapat beberapa faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya preklamsia, diantaranya yaitu usia, gravida, jarak kelahiran, riwayat hipertensi, pola konsumsi, tingkat konsumsi, dan status gizi ibu hamil.

Deteksi dini besarnya faktor risiko yang mempengaruhi kejadian preeklamsia/eklamsia akan memudahkan merancang strategi intervensi yang tepat dalam penanganan preklamsia.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Preklamsia Pada Ibu Hamil.

B. Rumusan Masalah

Faktor risiko apa saja yang mempengaruhi kejadian preeklamsia pada ibu hamil?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor resiko apa saja yang mempengaruhi kejadian preeklamsia pada ibu hamil.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik responden (usia, paritas, jarak kelahiran, riwayat hipertensi)

b. Mengetahui pola konsumsi responden

c. Mengetahui tingkat konsumsi responden (Energi, protein, lemak, karbohidrat, natrium)

d. Mengetahui status gizi responden

(3)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Keilmuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan tentang faktor risiko yang mempengaruhi kejadian preklamsi pada ibu hamil.

2. Manfaaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai faktor risiko yang mempengaruhi kejadian preklamsi/eklamsi pada ibu hamil.

(4)

E. Kerangka Konsep

Keterangan:

: variabel yang diteliti

: Variable yang tidak diteliti

Preklamsia

Obesitas Usia

Riwayat Hipertensi

Gravida

Jarak kelahiran

Tingkat Konsumsi Pola Konsumsi

Pengetahuan

Kehamilan Ganda

(5)

Referensi

Dokumen terkait

disertai dengan protein dalam urine, pada wanita yang tidak memiliki riwayat hipertensi.. sebelumnya dan tidak semua kasus pre-eklampsi ditemukan bersamaan

konsumsi gula pada anak usia sekolah di Sekolah Dasar Negeri Paberasan. Kecamatan Sampang

Wasilatur Rosyidah (2007) dalam penelitianya yang berjudul “Pola Konsumsi Air Untuk Kebutuhan Domestik di Sukoharjo Bagian Utara” bertujuan: mengetahui pola konsumsi air

Penggunaan video pembelajaran pada saat pembelajaran jarak jauh ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu diantaranya siswa dapat menonton video pembelajaran yang diberikan oleh guru

Peneliti terdahulu menunjukan hasil bahwa umur, gravida, paritas, usia gestasi, keturuan memiliki hubungan yang signifikan terhadap terjadinya preeklampsia pada ibu

Permasalahan kesehatan reproduksi remaja, antara lain: (1) Angka kelahiran pada wanita remaja usia 15-19 tahun masih tinggi, yaitu 48 per 1000 wanita usia 15-19

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak SMPN 1 Cimahi mengenai gambaran konsumsi junk food, status gizi dan usia menarche pada

Berdasarkan dari latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian “Apakah ada hubungan riwayat menonton audio visual dengan usia menarche pada siswi di