6
LANDASAN TEORI
Landasan teori merupakan tinjauan pustaka yang menguraikan teori-teori serta metode yang mendukung judul yang mendasari perubahan secara rinci.
Landasan teori dapat berupa definisi-definisi atau model dan metode yang berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti. Pada bagian ini juga ditulis mengenai tools atau software komponen yang digunakan untuk aplikasi atau keperluan penelitian.
2.1. Tinjauan Jurnal
Berisikan analisa dari penulis mengenai aplikasi yang akan dibahas atau dikembangkan, kemudian diperbandingkan dengan penelitian serupa yang terdahulu yang diambil dari jurnal-jurnal yang mendukung.
Pengembangan Sistem Estimasi Biaya Proyek Konstruksi Berbasis Komputer (Suardika, el al., 2019). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem estimasi biaya proyek konstruksi berbasis komputer. Sistem didesain untuk dapat membantu membuat estimasi biaya proyek sepanjang siklus hidup proyek baik estimasi konseptual maupun detail. Arsitektur sistem yang diusulkan adalah menggunakan model Client/Server Architecture, dengan Microsoft SQL Server sebagai server database. Untuk mendukung informasi yang dibutuhkan, konsep yang diusulkan adalah dengan mengintegrasikan PBS (Product Breakdown Structure) dengan WBS (Work Breakdown Structure) dan RBS (Resource Breakdown Structure) sehingga dapat menghasilkan informasi estimasi biaya
7 detail berdasarkan komponen bangunan, item pekerjaan maupun sumber daya proyek. Hasil estimasi biaya detail dari proyek-proyek yang sudah berjalan, selanjutnya dapat berfungsi sebagai basis data dalam proses perhitungan estimasi biaya pada proyek-proyek berikutnya di masa mendatang.
Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Proyek Konstruksi Berbasis Web pada UD Surya Agung (Gariel & Dewi, 2014). Penelitian ini membahas UD. Surya Agung yang bergerak di bidang kontraktor melayani berbagai macam pembangunan, seperti membangun rumah, pabrik, reklame, pembuatan jalan, jembatan, dan sebagainya. Saat ini sistem pengerjaan proyek mulai dari perhitungan rencana anggaran biaya, penjadwal kerja, dan pencatatan setiap informasi pembayaran pada UD. Surya Agung masih menggunakan cara manual berupa pencatatan pada Ms.Word. Selain itu untuk memperoleh informasi pengerjaan proyek di luar kota maupun di luar pulau hanya bisa melalui telepon atau langsung meninjau ke lokasi langsung. Berdasarkan latar belakang permasalahan pada UD. Surya Agung, dibuatlah sebuah sistem informasi manajemen proyek berbasis web yang dapat mencatat setiap informasi dalam sebuah proyek untuk mengatasi permasalahan tersebut. Proses pembuatan aplikasi website menggunakan PHP, PostgreSQL, dan Yii Framework. Hasil yang diperoleh dari pembuatan aplikasi website antara lain, sistem manual yang ada pada perusahaan dapat dicatat semua ke dalam database. Pengendalian dan pengontrolan biaya dan waktu menjadi lebih akurat. Perhitungan laba/rugi untuk pendapatan dan pengeluaran menjadi lebih tepat dan akurat.
Rancang Bangun Sistem Informasi Pengendalian Pengadaan Material Proyek Berbasis Web pada TJ Construction & Engineering (Fitriyah & Haryanto,
2015). Penelitian ini membahas TJ Construction & Engineering yang beroperasi dalam konstruksi dan renovasi bangunan. Divisi pengadaan mengalami kesulitan mengendalikan perencanaan pengadaan bahan sesuai dengan kondisi yang ada di proyek. Diperlukan suatu sistem informasi pengendalian pengadaan barang proyek berbasis web. Hasil dari pembanguan sistem informasi pengendalian pengadaan proyek material berbasis web yaitu dapat membantu manajemen untuk mengontrol pengadaan material proyek pada TJ Construction & Engineering dilengkapi sistem peringatan dan kurva S yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk mengatasi masalah kontrol pengadaan proyek material.
Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Perkembangan Proyek Berbasis Web (Studi Kasus: PT. Inti Pratama Semesta) (Aprisa & Monalisa, 2015). Penelitian ini membahas PT. Inti Pratama Semesta yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa kontruksi. Dalam melakukan pemantauan perkembangan proyek harus dapat dilaksanakan dengan baik agar tercapai tujuan perusahaan.
Permasalahan yang di hadapi perusahaan yaitu pengerjaan proyek tidak dapat diketahui dengan cepat mengakibatkan penyelesaian proyek menjadi lambat, serta tidak sesuainya antara waktu rencana kerja dengan waktu pelaksanaan. Sering terjadi kesalahan pencatatan data perkembangan proyek mengakibatkan kekeliruan dalam menentukan data perkembangan proyek. Tidak adanya gambar pengerjaan proyek akibatnya sering terjadi kesalahan pengerjaan proyek saat dilakukan pengecekan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi monitoring perkembangan proyek berbasis web untuk mempermudah manager dalam melakukan pemantauan perkembangan proyek. Hasil penelitian ini adalah sebuah sitem informasi monitoring perkembangan proyek berbasis web.
9 Perancangan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Website dalam Proyek Konstruksi (Studi Kasus: Pembangunan Kantor Makodam 13 Merdeka Di Manado) (Widagdo, et al., 2015). Penelitian ini membahas muncul gagasan untuk pemanfaatan teknologi iinternet dalam membantu manajer proyek untuk melakukan pekerjaan monitoring dan evaluasi proyek. Agar sistem informasi dapat disimpan dan mudah diakses, maka diperlukan sebuah database server yang dapat menampung data dan informasi yang telah dimasukkan ke dalam website.
Pembuatan aplikasi berbasis website menggunakan pemrograman HTML dan PHP dengan database MySQL. Sistem yang dihasilkan memberikan informasi kemajuan pekerjaan yang terbaharui tiap minggu melalui halaman Dashboard yang diinput oleh penyedia jasa, sistem pengarsipan dokumen-dokumen proyek yang terintegrasi dan online dapat diakses sewaktu-waktu oleh pihak-pihak yang terlibat. Data dan informasi serta dokumen yang tersimpan dalam server memudahkan dan mempercepat penyimpanan selain itu juga berfungsi sebagai dokumen cadangan/backup dari dokumen fisik/hardcopy dalam bentuk digital.
Selain pemahaman tentang pelaksanaan proyek, tanggapan dan masukan dari calon pengguna sangat membantu dalam pengembangan website. Perlu perbaikan fitur-fitur yang telah ada dan penambahan fiturfitur baru yang sesuai dengan kebutuhan pemilik proyek agar sistem informasi manajemen proyek berbasis website ini dapat berfungsi maksimal.
Perbandingan penelitian yang terkait dengan tujuan dari pembahasan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel II.1.
10 Tabel II.1.
Penelitian Terkait
No. Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan
1 Pengembangan Sistem Estimasi Biaya Proyek Konstruksi Berbasis Komputer (Suardika, Putera, & Yana, 2019).
Menghasilkan informasi estimasi biaya detail berdasarkan komponen bangunan, item pekerjaan maupun sumber daya proyek. Hasil estimasi biaya detail dari proyek-proyek yang sudah berjalan berfungsi sebagai basis data dalam proses perhitungan estimasi biaya pada proyek- proyek berikutnya di masa mendatang.
Objek penelitian pada proyek konstruksi.
a. Mengintegrasikan PBS (Product Breakdown
Structure) dengan WBS (Work Breakdown Structure) dan RBS (Resource Breakdown Structure)
b. Ms.SQL Server sebagai server database.
2 Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Proyek Konstruksi Berbasis Web pada UD Surya Agung (Gariel &
Dewi, 2014).
Hasil yang diperoleh dari aplikasi website antara lain, sistem manual yang ada pada perusahaan dapat dicatat semua ke dalam database.
Pengendalian dan pengontrolan biaya dan waktu lebih akurat.
Perhitungan laba/rugi untuk pendapatan dan pengeluaran menjadi lebih tepat dan akurat.
a. Objek penelitian pada proyek konstruksi.
b. Menggunakan
pemograman berbasis web.
a. Menggunakan Yii Framework.
b. Menggunakan database PostgreSQL.
11 3 Rancang Bangun Sistem
Informasi Pengendalian Pengadaan Material Proyek Berbasis Web pada TJ Construction & Engineering (Fitriyah & Haryanto, 2015).
Pembangunan sistem informasi pengendalian pengadaan proyek material berbasis web membantu manajemen untuk mengontrol pengadaan material proyek pada perusahaan yang dilengkapi sistem peringatan dan kurva S untuk mengatasi masalah kontrol pengadaan proyek material.
Pemrograman berbasis web pada perusahaan konstruksi.
a. Objek penelitian pada
pengadaan material proyek di TJ Construction &
Engineering.
b. Teknik pemrograman
menggunakan native language.
4 Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Perkembangan Proyek Berbasis Web (Studi Kasus: Pt. Inti Pratama Semesta) (Aprisa &
Monalisa, 2015).
Sistem informasi monitoring perkembangan proyek membantu admin dalam proses pengolahan data perkembangan proyek.
Memudahkan manager memantau
perkembangan proyek,
memudahkan pimpinan dalam mengambil keputusan terhadap proses pengelolaan data proyek.
a. Objek pe nelitian pada proyek konstruksi.
b. Pemrograman berbasis web.
a. Pembangunan sistem informasi monitoring.
b. Teknik pemrograman
menggunakan native language.
5 Perancangan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Website dalam Proyek Konstruksi (Studi Kasus: Pembangunan Kantor Makodam 13 Merdeka Di Manado) (Widagdo, Dundu,
& Sibi, 2015).
Sistem yang dibangun memberikan informasi kemajuan pekerjaan yang terbaharui tiap minggu. Data dan informasi serta dokumen yang tersimpan dalam server memudahkan dan mempercepat penyimpanan.
a. Objek penelitian pada proyek konstruksi.
b. Menggunakan
pemograman berbasis web.
Teknik pemrograman
menggunakan native language.
2.2. Jasa Konstruksi
Industri konstruksi secara umum adalah segala kegiatan atau usaha yang berkaitan dengan penyiapan lahan dan proses konstruksi, perubahan, perbaikan terhadap bangunan, struktur, dan fasilitas yang terkait lainnya (Hansen, 2017).
Yang termasuk dalam sektor industri konstruksi menurut Hansen (2017), antara lain:
1. Segala kegiatan pembangunan struktur konstrusi baik yang dilakukan secara konvensional (langsung di tempat) ataupun yang sebagian atau seluruhnya dilakukan secara pabrikasi.
2. Segala kegiatan persiapan lahan pekerjaan konstruksi (termasuk pemancangan) untuk mendirikan struktur konstrusi.
3. Segala kegiatan perubahan, pemeliharaan, perbaikan, atau pembongkaran bangunan maupun struktur apa pun.
4. Segala pemasangan pipa-pipa dan material pabrikasi lainnya di dalam tanah dan pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan tanah.
5. Segala kegiatan pembangunan, pemancangan, pemasangan, perluasan, perubahan, atau pembongkaran dari sebuah saluran transmisi atau distribusi, atau pabrik, fasilitas dan peralatan pabrik yang menggunakan pasokan listrik;
atau sebuah sistem air-conditioning, ventilasi, dan pendinginan (refrigeration).
6. Segala kegiatan pembangunan, pemancangan, pemasangan, perluasan, perubahan, pelayanan, pergantian dari bagian/pembongkaran lift atau mesin.
7. Segala kegiatan pelistrikan atau kerja logam yang berkaitan dengan proyek- proyek keteknikan lainnya.
13 2.3. Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah serangkaian aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian untuk memastikan agar sasaran waktu, anggaran, dan spesifikasi tertentu dalam sebuah pekerjaan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien (Harsanto, 2017).
Sumber: Harsanto (2017)
Gambar II.1. Segitiga Proyek
Pada Gambar II.1 menunjukkan bahwa di dalam perencanaan proyek selain tujuan proyek yang perlu ditetapkan pertama kali yaitu mendefinisikan dengan detail dari tiga aspek proyek yang dikenal dengan segitiga proyek yaitu waktu, biaya, dan kualitas. Perlu ditekankan bahwa pendefinisian ini mesti sejelas-jelasnya. Mengingat kejelasan bagi sebuah proyek adalah kekuatan, dan ketidakjelasan adalah kelemahan yang akan menjadi masalah besar di kemudian hari (Harsanto, 2017).
2.4. Konsep Dasar Program
Berisikan mengenai definisi pengertian bahasa program yang akan digunakan dalam pembangunan atau pengembangan aplikasi yang akan dibahas dan tidak menggambarkan tools dalam bahasa program tersebut. Selain dari itu, dalam konsep dasar program juga dibahas tentang pemodelan pada program aplikasi yang digunakan yaitu membahas tentang pemrograman OOP.
2.4.1. Definisi Program Komputer
Pemrograman komputer adalah cara untuk memberikan instruksi algoritmik pada komputer. Jadi dalam hal ini komputer hanyalah sebagai pemroses saja yang dapat diperintah sesuai dengan algoritma yang diberikan. Cara memberikan instruksi atau algoritma ini adalah melalui pemrograman komputer dengan media bahasa pemrograman (Syaifudin et al., 2018).
Sumber: Khadir (2017)
Gambar II.2. Daur Pengembangan Program
15 Pada Gambar II.2 merupakan daur pengembangan program yang dapat dijelaskan menurut Kadir (2017) sebagai berikut:
1. Analisis masalah, masalah yang akan diselesaikan dengan program perlu dianalisis terlebih dahulu..
2. Perancangan program, sketsa penyelesaian masalah mulai dibuat secara rinci pada tahapan perancangan program.
3. Penulisan program, setelah perancangan program selesai dibuat, program mulai disusun.
4. Pengujian program, tahapan akhir pembuatan program adalah memastikan bahwa program yang dibuat benar-benar sesuai dengan spesifikai yang dikehendaki.
2.4.2. Pemrograman OOP
Pemrograman Berorientasi Objek (PBO) atau Object Oriented Programming (OOP) merupakan teknik pemrograman menggunakan konsep objek. Tujuan dari OOP adalah untuk memudahkan programmer dalam pembuatan program menggunakan konsep objek yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Jadi setiap permasalahan adalah objek itu sendiri yang merupakan gabungan dari beberapa objek yang lebih kecil (Abdulloh, 2017).
Pemrograman berorientasi objek merupakan suatu pendekatan pemrograman yang menggunakan object dan class. Saat ini konsep OOP sudah semakin berkembang. OOP bukanlah sekedar cara penulisan sintaks program yang berbeda, namun merupakan cara pandang dalam menganalisa sistem dan permasalahan pemrograman. Dalam OOP, setiap bagian dari program adalah object (Solichin, 2016).
Konsep-konsep dasar pemrograman berbasis objek menurut Blazing (2019) antara lain:
1. Class, secara umum class merupakan rancangan/sketsa atau wadah dari sebuah objek. Class memiliki dua macam anggota yaitu field dan method.
2. Objeck merupakan konsep software yang dibundel bersama-sama yang terdiri dari data dan fungsi. Sebuah objek memiliki sebuah aksi dan tindakan.
3. Encapsulation merupakan sebuah metode untuk menyembunyikan elemen tertentu dari sebuah class sehingga tidak dapat diakses penuh oleh kelas lain, hal ini memungkinkan pengguna lain hanya sebatas dapat membacanya saja.
4. .Polimerphisme merupakan kemampuan suatu objek untuk mengungkapkan banyak hal melalui satu cara yang sama. Polimerphisme mengizinkan kelas induk untuk mendefinisikan sebuah method general (bersifat umum) untuk semua kelas turunannya, dan selanjutnya kelas-kelas turunan dapat memperbaharui implementasi dari method tersebut secara lebih spesifik.
5. Abstraction adalah sebuah fitur yang tersedia dalam pemrograman berorientasi pada objek yang mana mengijinkan superclass untuk mendeklarasikan sebuah method tanpa implementasi.
2.4.3. Pemrograman Android
Android adalah sebuah sistem operasi untuk smartphone dan tablet.
Pengguna dapat berinteraksi dengan perangkatnya dan menjalankan aplikasi- aplikasi yang tersedia pada device atau perangkat tersebut. Android adalah sistem operasi yang bersifat open source (sumber terbuka). Source code (kode sumber) dari sistem operasi Android dapat dilihat, diunduh, dan dimodifikasi secara bebas.
Paradigma open source ini memudahkan pengembangan teknologi Android,
17 karena semua pihak yang tertarik dapat memberikan kontribusi, baik pada pengembangan sistem operasi maupun aplikasi (Satyaputra, 2014).
Sumber: Wadi (2018)
Gambar II.3. Arsitektur Android
Pada Gambar II.3 merupakan struktur pemrograman Android yang secara garis besa terdiri atas menurut Supradi (2015) sebagai berikut:
1. Applications dan widgets merupakan lapisan yang menghubungkan pengguna dengan aplikasi saja.
2. Applications frameworks merupakan open development platform yang ditawarkan Android untuk dapat dikembangkan dalam membangun aplikasi.
3. Libraries merupakan layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan yang di dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux.
4. Linux kernel merupakan layer inti dari sistem operasi Android berada..
A. Struktur Pemrograman Android
Java merupakan basis dari pemrograman Android. Pada Android disediakan library-library yang dibangun dengan pemrograman Java. Kemudian terdapat sebuah berkas XML yang berisikan kode-kode XML untuk membangun antar muka pada pemrograman Android (Wahana Komputer, 2012).
Sebuah aplikasi Android pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama menurut Supardi (2015) yaitu:
1. Activities merupakan komponen untuk menyajikan tampilan pemakai (interface user) kepada pengguna.
2. Service merupakan komponen yang tidak memiliki tampilan pemakai, tetapi berjalan secara backgrounds.
3. Broadcast receiver merupakan komponen yang berfungsi menerima dan bereaksi untuk menyampaikan notifikasi.
4. Content provider merupakan komponen yang membuat kumpulan aplikasi dta secara spesifik sehingga dapat digunakan oleh aplikasi lain.
B. Android Studio
Android Studio merupakan perangkat lunak untuk para developer Android dalam membuat dan mengembangkan aplikasi Android. Android Studio menawarkan banyak fitur yang memungkinkan alur kerja pengembangan menjadi lebih mudah dan menyenangkan dalam satu set (Azis et al., 2018).
Menurut Suryana (2018) Android Studio adalah Lingkungan Pengembangan Terpadu - Integrated Development Environment (IDE) untuk pengembangan aplikasi Android berdasarkan IntelliJ IDEA. Selain merupakan editor kode IntelliJ dan alat pengembang yang berdaya guna, Android Studio
19 menawarkan fitur lebih banyak untuk meningkatkan produktivitas saat membuat aplikasi Android, misalnya:
1. Sistem versi berbasis Gradle yang fleksibel.
2. Emulator yang cepat dan kaya fitur.
3. Lingkungan yang menyatu untuk pengembangan bagi semua perangkat Android.
4. Instant Run untuk mendorong perubahan ke aplikasi yang berjalan tanpa membuat APK baru.
5. Template kode dan integrasi Github untuk membuat fitur aplikasi yang sama dan mengimpor kode contoh.
6. Alat pengujian dan kerangka kerja yang ekstensif.
7. Alat Lint untuk meningkatkan kinerja, kegunaan, dan kompatibilitas versi.
8. Dukungan C++ dan NDK.
9. Dukungan bawaan untuk Google Cloud Platform, mempermudah pengintegrasian Google Cloud Messaging dan APP Engine.
2.5. Pengujian Aplikasi
Menjelaskan secara umum mengenai langkah-langkah penulisan dalam melakukan pengujian terhadap algoritma yang digunakan dalam pembuatan aplikasi. Menurut Maturidi (2014: 65) menyatakan bahwa pengujian merupakan satu elemen dari verifikasi untuk memastikan bahwa perangkat lunak secara tepat mengimplementasikan suatu fungsi tertentu. Kemudian terdapat validasi untuk memastikan perangkat lunak dapat ditelusuri hingga ke persyaratan yang diminta
oleh pelanggan. Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas software dan merepresentasikan spesifikasi, desain, dan pengkodean.
Black box testing merupakan pengujian terhadap fungsi operasional software. Pengujian ini biasanya dilakukan oleh penguji yang tidak ikut serta dalam pengkodean software. Kategori error yang akan diketahui melalui Black box testing antara lain:
1. Fungsi yang hilang atau tidak benar.
2. Error dari antar muka.
3. Error dari struktur data atau akses eksternal basis data.
4. Error dari kinerja atau behavior.
2.6. Peralatan Pendukung
Dijelaskan peralatan pendukung yang akan digunakan dalam merancang aplikasi menggunakan program berbasis OOP. Secara rinci dijelaskan mengenai teori UML (Unified Modeling Language) dan diagram-diagram yang digunakan.
UML (Unified Modeling Language) memiliki banyak diagram yang digunakan untuk melakukan pemodelan data maupun sistem yang dapat dijelaskan menurut Mulyani (2016) sebagai berikut:
A. Use Case Diagram
Use case diagram yaitu diagram yang menggambarkan actor, use cases, dan dependencies suatu proyek dengan tujuan untuk menjelaskan konsep hubungan antara sistem dengan dunia luar yang dibatasi dengan boundary. Contoh dari use case diagram dapat dilihat pada Gambar II.4.
21
Sumber: Rismayadi (2016)
Gambar II.4. Contoh Use Case Diagram
Gambar II.3 merupakan contoh dari use case diagram dalam menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sistem. Beberapa fungsionalitas tersebut dapat diakses oleh pengguna yang berhak dalam menggunakan sistem tersebut.
B. Activity Diagram
Activity diagram adalah diagram UML yang digunakan untuk menggambarkan alur aktivitas dari satu proses. Activity diagram memungkinkan siapapun yang melakukan proses untuk memilih urutan dalam melakukannya, dengan kata lain diagram hanya menyebutkan aturan-aturan rangkaian dasar yang harus diikuti. Contoh dari suatu activity diagram dapat ditunjukkan pada Gambar II.5.
Sumber: Rismayadi (2016)
Gambar II.5. Contoh Activity Diagram
Pada Gambar II.5 menunjukkan activity diagram pada proses mengakses menu tentang penggunaan suatu sistem. Pengguna memulih suatu menu pada sistem, kemudian sistem memunculkan informasi dari sistem tersebut.
C. Class Diagram
Class diagram adalah diagram yang digunakan untuk merepresentasikan kelas, komponen-komponen kelas, dan hubungan antara masing-masing kelas.
Selain itu, class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantaranya. Class diagram juga menunjukkan property dan operasi sebuah kelas serta batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut. UML menggunakan istilah fitur sebagai istilah umum yang meliputi property dan operasi sebuah kelas.
23
Sumber: Mirawati, Hikmah, dan Wiguna (2018)
Gambar II.6. Contoh Class Diagram
Pada Gambar II.6 merupakan contoh class pengguna yang berisi beberapa property berupa class name, attribute, dan method. Pada class name pengguna berisi attribute/atribut id_pengguna, nik, nama_lengkap, email, username, dan password. Sedangkan method berisi operasi create, read, update, dan delete.
D. Sequence Diagram
Sequence diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek. Sequence diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal. Contoh sequence diagram ditunjukkan pada Gambar II.7.
Sumber: Mulyani (2017)
Gambar II.7. Contoh Sequence Diagram
Pada Gambar II.7 merupakan contoh sequence diagram dalam melakukan proses pemesanan produk. Urutan proses dimulai dengan pemesanan, kemudian pengecekan produk/barang. Apabila barang tersedia di inventori, maka akan muncul penagihan pembayaran terhadap pelanggan.