Ali Mahfudz, “adalah berdakwah untuk mengajak dan mendorong manusia melakukan kebaikan dan melarang dari melakukan kemungkaran, agar mereka beroleh kebahagiaan di dunia dan akhirat”.19. Maka da'I mempunyai tanggungjawab moral dan mempertahankan dirinya serta ummah (Khoirul Ummah). Selain itu, menurut Rafi’udin da’I, beliau juga harus memiliki nilai-nilai kepemimpinan dan keterampilan kepemimpinan (leadership and leadership skill) di antaranya.
Dengan syarat-syarat tersebut, da’I sekurang-kurangnya lebih berkualiti daripada mad’u (yang diseru), dan mampu meneruskan dakwah sebagai Warotsatul Anbiyaa. 27. Da'I bertindak aktif menyediakan bahan dakwah yang diberikan, untuk menarik pendengar, tetapi sebagai komunikator atau pendengar bertindak pasif dan hanya mendengar. Kaedah dakwah secara langsung ialah dakwah yang dilakukan secara bersemuka antara pendakwah dan madunya.
Media Dakwah
Kategori yang terakhir adalah metode yang dilihat dari segi penyampaian isi dakwah, metode tersebut terbagi menjadi dua, yaitu metode simultan (praktis, cepat dan singkat) dan metode bertahap (dakwah yang mempunyai kaitan luas dengan bidang lain). misalnya kehidupan).37. disiarkan ke berbagai penjuru bahkan jarak jauh dan hampir setiap keluarga memiliki radio. B). Tape recorder merupakan media dakwah dimana informasi yang disampaikan oleh khatib dapat direkam secara lengkap dan autentik pada sebuah kaset dan kemudian di lain waktu rekaman tersebut dapat diputar kembali. Telepon dan telegram merupakan media yang efektif dan sangat lekat dimana komunikasi vokal dapat tercipta secara langsung tanpa harus bertatap muka (telepon saja).
Televisi sangat efektif untuk tujuan dakwah karena kemampuannya menjangkau wilayah yang cukup luas melalui transmisi gambar maupun transmisi (suara). Video dapat diatur sesuai selera da'I dan dapat disiarkan atau dialirkan sesuai kebutuhan tanpa harus bergantung pada stasiun pusat yang diatur oleh pemerintah. Media cetak merupakan media yang sudah dikenal sejak lama dan mudah ditemukan dimana-mana.
Hasil cetakan biasanya berupa font dan beberapa gambar untuk melengkapi informasi tertulis, antara lain: . A). Buku merupakan media dimana seorang khatib dapat menyusun dan menerbitkan buku-buku yang memuat misi dakwah dan kemungkinan peredarannya dalam jangka panjang. B).
Teknik Pendekatan Dakwah
Menurut Asmuni Syukir, istilah tabligh adalah “Istilah da’wah yang lain seperti istilah tabligh sudah dikenal masyarakat, bahkan kata/istilah (tabligh) lebih populer dibandingkan dengan istilah dakwah.” Berbeda dengan ceramah, tabligh biasanya dihadiri oleh orang-orang yang bersifat umum atau abstrak, pendekatannya kebalikan dari ceramah, yaitu lebih mengandalkan emosi dibandingkan akal. Bentuk-bentuk dakwah yang dapat digunakan untuk tujuan dakwah adalah: gambar, lukisan, brosur, poster, booklet, surat-surat dan artikel-artikel yang ditulis oleh para da'i untuk orang-orang tertentu, untuk mengajak mereka masuk Islam.
Amar ma'ruf sebagai Abd Rosyad Shaleh dalam "Manajemen Dakwah Islam". Merujuk pada pendapat As-Syahid Abdul Kadir, bahwa amar ma'ruf “menggerakkan manusia agar berminat melakukan segala sesuatu yang pantas diucapkan atau dilakukan yang sesuai dengan nash syariat Islam”. Sedangkan Nahi munkar sebagai Abd Rosyad Shaleh dalam "Manajemen Dakwah Islam)" mengacu pada pendapat Abul A'la Maududy yang dalam kata tersebut adalah munkar. Adapun Amar ma'ruf nahi munkar, segala amal shaleh berdasarkan syariat Islam dan menjauhi segala sesuatu yang dilarang syariat Islam.
Namun jika dilihat dari keefektifannya, bentuk dakwah ini kini harus dilengkapi/didukung dengan bentuk dakwah yang lain karena banyak tujuan dakwah yang memerlukan bentuk dakwah lain yang dirasa lebih efektif dibandingkan dengan dakwah lisan. metode. Teknik pendekatan dakwah bi oral merupakan teknik pendekatan dakwah yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Teknik pendekatan dakwah seperti ini merupakan salah satu yang masih jarang dilaksanakan, hal ini disebabkan masih banyaknya kendala yang dihadapi para dakwah dalam mewujudkan dakwah semacam ini.
Jika dikaji lebih mendalam, kerangka teori di atas pada hakikatnya tidak terlepas dari tujuan teknik pendekatan dakwah sebagaimana yang difirmankan Allah SWT. Merupakan teknik pendekatan dakwah yang digunakan dalam hukum Islam dan tidak dapat dipisahkan dari media dakwah.
Kemampuan Para Da’I
Dari situ berarti bahwa seorang da'i yang ingin memiliki kredibilitas tinggi harus melakukan upaya serius untuk membentuk dirinya.41. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa di antara aspek-aspek yang mampu membangun kredibilitas, aspek-aspek yang berkaitan dengan kepribadian merupakan ciri esensial seorang da'I.42. Kepribadian yang harus dimiliki seorang pengkhotbah terbagi menjadi dua, yaitu kepribadian rohani dan jasmani.
Dan segala ibadahnya diarahkan dan diperuntukkan hanya untuk Allah saja, dan bukan untuk kepentingan manusia (riya). 4) Amanah (dapat dipercaya) dan Shidiq (jujur) merupakan sifat-sifat utama yang harus dimiliki seorang da’I sebelum sifat-sifat lainnya, karena sifat-sifat inilah yang dimiliki oleh semua nabi dan rasul. Amanah dan Shidiq merupakan pembeda antara nabi dan orang shaleh, dan keduanya juga harus menjadi pembeda dalam pribadi khatib, karena jika khatib mempunyai sifat-sifat yang patut diamanatkan dan jujur, maka mad'u akan cepat beriman dan menerima ajakan dakwahnya. Da'I yang baik adalah da'I yang mampu menghormati Allah dan menghargai kebaikan orang lain.
Sifat ini memang patut dihindari oleh seorang khatib. Orang yang mempunyai ego hanya akan mementingkan diri sendiri saja, lalu bagaimana bisa seorang pendakwah mampu berinteraksi dan mempengaruhi orang lain jika dirinya sendiri tidak peduli terhadap orang lain. Karena bagimu itu agamamu dan bagiku itu agamaku”. (Al-Kafirun; 6). 13) Sifat terbuka (demokratis), seorang da'i merupakan manusia biasa yang juga tidak lepas dari kesalahan dan kelupaan. Agar pesan dakwah sampai ke mad'u secara tepat sasaran, seorang da'i juga harus mempunyai pengetahuan yang memadai tentang segala hal yang berkaitan dengan mad'u, meliputi bahasa, tradisi, psikologi, budaya, dan perangai (emosional) gila. . kamu.
Di bidang psikologi dakwah, Achmad Mubarok menambahkan, seorang khatib juga harus memiliki beragam keterampilan dalam menyampaikan. Kapasitas kepemimpinan seorang mubaligh setidaknya mungkin hanya dalam bidang keagamaan, namun tidak menutup kemungkinan untuk menjalankan fungsi kepemimpinan dalam bidang sosial, ilmu pengetahuan, budaya, ekonomi, bahkan mungkin militer.
Kendala-Kendala Penggunaaan Metode Dakwah
Komunikasi dapat berhasil jika orang gila memahami pesan dakwah dan pesan dakwah dapat dipahami jika disampaikan sesuai dengan pemikiran dan perasaan. Terbatasnya pengetahuan dan keahlian para da’i menjadi kendala yang dirasakan dalam praktik dakwah. Selain itu, pengelolaan potensi sumber daya yang sangat besar untuk memajukan pengembangan metode dakwah yang belum efektif dan efisien menjadi penghambat metode dakwah, sehingga tidak jarang banyak program dakwah yang terbengkalai atau tidak. dilaksanakan karena kurangnya dana.
Meski potensi umat Islam cukup besar, namun sumber dananya juga banyak, antara lain dana sosial syariah. Proses dakwah Islam mencakup seluruh aspek atau bidang kehidupan dan permasalahan yang dihadapinya sangat kompleks. Tidak akan berjalan baik dari segi efisiensi dan efektifitas jika pelaksanaannya tidak diselenggarakan dengan prinsip-prinsip manajemen dan metode dakwah, maka hasilnya tidak akan memuaskan, dan jika dakwah masih bersifat sporadis, serampangan sehingga tidak ada strategi dan strategi. tidak ada arah. Misalnya pada awalnya pertumbuhan dan perkembangan dunia perusahaan (bisnis) dan industri yaitu efektivitas dan efisiensi manajemen dan organisasi.
Keterbatasan pendidikan dan ekonomi dari sasaran dakwah yang berada di bawah garis kemiskinan juga diyakini akan menjadi kendala dalam penerapan metode dakwah.
Kegiatan Pengajian 1. Pengertian Pengajian
Jenis-Jenis Kegiatan Pengajian
Adapun penularan hal-hal yang berkaitan dengan Islam khususnya melalui pengajian dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai model kegiatan pengajian yang ada. Merupakan perkuliahan yang dilaksanakan seminggu sekali, dapat dilaksanakan setiap hari senin, setiap hari jumat dan seterusnya. Ada yang perkuliahan dilaksanakan sebulan sekali, bisa minggu pertama, minggu kedua dan seterusnya, atau 2 bulan sekali, dan ada pula yang tiga bulan sekali.
Pengajian ibu-ibu merupakan salah satu bentuk pengajian yang dilakukan atau diikuti oleh orang tua dan ibu-ibu muda. Yakni, pengajian yang melibatkan berbagai kalangan, baik tua maupun muda, laki-laki dan perempuan, biasanya diadakan pada acara-acara tertentu. Merupakan bacaan yang materi utamanya adalah Yasin Sifa' disertai doa, yang biasanya setelah membaca Yasin Sifa' disajikan materi umum sebagai pelengkap.
Ini merupakan pengajian yang biasanya materinya bersifat umum, artinya berisi pemaparan ajaran Islam secara menyeluruh, biasanya disertai ceramah oleh seorang khatib. Pengajian yang diadakan oleh otoritas publik, biasanya pada hari-hari besar atau acara-acara penting di suatu negara. Ini adalah resital yang diadakan oleh pihak swasta yaitu di perusahaan swasta untuk karyawan dan manajer.
Iaitu kajian terhadap pertubuhan agama sedia ada seperti Muhammadiyah, NU, IPNU, Fatayat, Majlis Ta'lim, SDI (Syarikat Perdagangan Islam), yang kini menjadi syarikat Islam, Gerakan Pendidikan Islam (PERTI), Persatuan Islam (PERSIS), Al-Irsyad, Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI), Aljami'atul Washliyah, Dewan Dakwah Islamiyah, Dewan Dakwah Islamiyah dan lain-lain. Iaitu kajian yang dilakukan oleh masyarakat sendiri baik antara RT RW mahupun peringkat yang lebih luas iaitu peringkat kampung.
Tujuan Pengajian
Metode Pelaksanaan Pengajian
Dari segi motivasi bertanya, tidak menutup kemungkinan sering digunakan untuk maksud negatif, misalnya pertanyaan untuk memperbaiki kesalahan orang lain di muka umum. Metode ceramah adalah cara menyampaikan informasi kepada orang lain secara lisan agar mereka mengerti apa yang disampaikan.57. Cara ini dapat digunakan secara langsung maupun tidak langsung, seperti melalui media audiovisual dan non visual seperti televisi dan radio.
Dari segi materi, materi yang disampaikan kurang terkontrol dan seringkali sama saja sehingga menimbulkan rasa bosan. Ada unsur pemaksaan, yaitu sang da’i aktif berceramah dan terkesan menuntut mad’unya mendengarkan, meski terkadang ada hal yang tidak sesuai hatinya. Metode Mujjadi atau diskusi pada umumnya adalah menyelesaikan masalah secara bersama-sama dalam kelompok kecil atau besar.60 Dan jika penulis ingin mengkaji lebih jauh metode ini akan mempunyai banyak kelebihan dibandingkan metode lainnya.
Karena mencapai mufakat berarti lebih besar kemungkinannya tidak terjadi perselisihan antara khalayak khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Dakwah dengan metode ini bertujuan untuk memerangi isolasi pendapat individu yang mudah menimbulkan prasangka dan penilaian yang bias terhadap makna materi dakwah yang disampaikan. Dalam metode ini khatib mendatangi rumah-rumah atau dalam hal ini menelpon khalayak dan jika khatib ingin mengkaji lebih lanjut, sebenarnya metode ini mempunyai banyak kelebihan, namun seperti metode lainnya, metode ini juga mempunyai kelemahan.