• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Wita

Academic year: 2024

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian

Identifikasi variabel yang digunakan oleh peneliti adalah “Hubungan Antara Kematangan Emosi dan Harga Diri dengan Perilaku Asertif pada Siswa Kelas X di SMA Kartini 1 Jakarta Pusat”.

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang digunakan, yaitu dua variabel bebas (independent variable) dan satu variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel terikat, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variable bebas.

Berikut variabel-variabel yang digunakan, yaitu:

1. Variabel Terikat : Perilaku Asertif 2. Variabel Bebas 1 : Kematangan Emosi 3. Variabel Bebas 2 : Harga Diri

B. Definisi Variabel Penelitian 1. Definisi Konseptual

a. Perilaku Asertif:

Perilaku asertif merupakan kemampuan seseorang dalam mengungkapkan pendapat secara jujur dan terbuka tanpa ada rasa cemas, akan tetapi dengan tetap menghargai pihak lain, serta dapat bersikap tegas dalam menolak permintaan yang merugikan bagi dirinya maupun bagi orang lain.

b. Kematangan Emosi:

Kematangan emosi adalah suatu kemampuan individu untuk mengendalikan emosinya secara tepat agar dapat diterima oleh diri sendiri dan orang lain di dalam situasi sosial dan berperilaku dewasa ketika berhadapan dengan orang lain.

c. Harga Diri:

Harga diri adalah evaluasi individu terhadap dirinya sendiri secara keseluruhan, mencakup aspek positif dan negatif yang berlaku di

(2)

berbagai situasi. Serta berkaitan dengan keberhasilan dan

kemampuan yang mencerminkan sikap penerimaan dan penolakan terhadap diri sendiri.

2. Definis Operasional a. Perilaku asertif

Perilaku asertif merupakan kemampuan seseorang dalam mengungkapkan pendapat secara jujur dan terbuka tanpa ada rasa cemas, akan tetapi dengan tetap menghargai pihak lain, serta dapat bersikap tegas dalam menolak permintaan yang merugikan bagi dirinya maupun bagi orang lain. Yang dioperasinalkan melalui aspek-aspek Bertindak sesuai dengan keinginannya sendiri, Mampu mempertahankan diri, Mampu menyatakan pendapat, Tidak mengabaikan hak-hak orang lain serta Mengekspresikan perasaan dengan jujur dan nyaman.

b. Kematangan emosi

Kematangan emosi adalah suatu kemampuan individu untuk mengendalikan emosinya secara tepat agar dapat diterima oleh diri sendiri dan orang lain di dalam situasi sosial dan berperilaku dewasa ketika berhadapan dengan orang lain. Yang dioperasinalkan melalui aspek-aspek pemberian dan penerimaan cinta, pengendalian emosi, toleransi terhadap frustrasi, dan kemampuan mengatasi ketegangan

c. Harga diri

Harga diri adalah evaluasi individu terhadap dirinya sendiri secara keseluruhan, mencakup aspek positif dan negatif yang berlaku di berbagai situasi. Serta berkaitan dengan keberhasilan dan kemampuan yang mencerminkan sikap penerimaan dan penolakan terhadap diri sendiri. Yang dioperasinalkan melalui aspek-aspek kekuasaasan (power), keberartian (significance), kebajikan (virtue), dan kemampuan (competence).

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

(3)

Populasi pada penelitian ini merupakan Siswa kelas X SMA Kartini 1 Jakarta Pusat. Jumlah keseluruhan populasi dalam penelitian ini sebanyak 152 siswa.

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini, sampel yang diambil penulis mengacu pada tabel Morgan yaitu sebanyak 108 siswa, sedangkan untuk sampel uji coba penelitian menggunakan 30 siswa.

Sementara teknik pengambilan sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Proportional Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2015:82).

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti adalah metode skala, yaitu skala perilaku asertif, skala kematangan emosi, dan skala harga diri. Setiap skala dalam penelitian ini disusun dengan menggunakan Skala Likert.

Dalam penggunaan skala Likert, responden akan diminta untuk menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap isi pertanyaan. Skala likert digunakan dengan memilih satu diantara lima pilihan jawaban yang paling sesuai dengan individu, yaitu Sangat Setuju (SS) diberi skor 5, Setuju (S) diberi skor 4, Netral (N) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, Sangat Tidak Setuju (STJ) diberi skor 1. Skala likert berisi pernyatan- pernyataan yang bersifat mendukung (favorable) dan tidak mendukung (unfavorable).

Tabel 3.1 Skala Skor Item

Kategori Penilaian Favorable Unfavorable

Sangat Sesuai (SS) 5 1

(4)

Sesuai (S) 4 2

Netral (N) 3 3

Tidak Sesuai (TS) 2 4

Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 5

Sebelum penyusunan item, blueprint harus terlebih dulu dibuat sebagai pedoman dalam penulisan item. Blueprint pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tiga macam skala, yaitu : blueprint perilaku asertif, blueprint kematangan emosi dan blueprint self-esteem (harga diri).

1. Skala Perilaku Asertif

Skala perilaku asertif dalam penelitian ini disusun berdasarkan 5 aspek yang dikemukakan menurut Alberti dan Emmon (dalam Miasari, 2012) yaitu : bertindak sesuai keinginan sendiri, mampu mengekspresikan perasaan jujur dan nyaman, mampu mempertahankan diri, mampu menyatakan pendapat, tidak mengabaikan hak-hak orang lain.

Dari aspek yang ada, maka dikembangkan ke dalam blueprint yang terdiri dari 40 Item.

Tabel 3.2

Blueprint Skala Perilaku Asertif

No Aspek Indikator Fav UnFav Jumlah

1 Bertindak sesuai keinginan sendiri

Membuat

perencanaan dan melaksanakannya

1, 11 2, 12 4

Percaya terhadap apa yang dilakukan dan disampaikan kepadaorang lain

21, 31 22, 32 4

2 Mampu

mengekspresikan perasaan jujur

Mampu

mengungkapkan rasa setuju dan tidak

3, 13 4, 14 4

(5)

dan nyaman setuju

Bersikap jujur dan spontan

23, 32 24, 34 4

3 Mampu

mempertahankan diri

Tegas terhadap hak pribadi

5, 15 6, 16 4

Mampu menanggapi kritik

25, 35 26, 36 4

4 Mampu menyatakan pendapat

Berani memberikan pendapat tanpa harus takut merasa

bersalah

7, 17 8, 18 4

Paham terhadap yang disampaikan

27, 37 28, 38 4

5 Tidak

mengabaikan hak orang lain

Menghormati hak orang lain

9, 19 10, 20 4

Memberikan kritikan secara adil tanpa mengancam dan mengintimidasi

29, 39 30, 40 4

Total 40

2. Skala Kematangan Emosi

Skala Kematangan Emosi dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Murray 1997 (dalam Nashukah &

Darmawanti, 2013), yaitu: pemberian dan penerimaan cinta, pengendalian emosi, toleransi terhadap frustrasi, dan kemampuan mengatasi ketegangan.

Dari aspek yang ada, maka dikembangkan ke dalam blueprint yang terdiri dari 20 Item.

Tabel 3.3

Blueprint Skala Kematangan Emosi

(6)

No Aspek Indikator Fav UnFav Jumlah 1 Pemberian

dan

Penerimaan Cinta

a. Mampu mengekspresikan cinta

15, 10 20, 5 4

4 b. Mampu menerima cinta

dari orang lain

4, 19 9, 14

2 Pengendalian emosi

Mampu mengalihkan emosi negatif manjadi positf

13, 8 3, 18 4

3 Toleransi terhadap frustrasi

Mampu menghadapi

kenyataan

17, 2 12, 7 4

4 Kemampuan mengatasi ketegangan

Yakin akan kemampuan diri sehingga mampu mengatasi ketegangan

11, 6 1, 16 4

Total 10 10 20

3. Skala Harga Diri

Skala Self-Esteem (Harga Diri) dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Coopersmith (1967:38-41), yaitu: power (kekuasaasan), significance (keberartian), virtue (kebajikan), dan competence (kemampuan).

Dari aspek yang ada, maka dikembangkan ke dalam blueprint yang terdiri dari 16 Item.

Tabel 3.4

Blueprint Skala Harga Diri

No Aspek Indikator Fav NonFav Total

1 Kekuasaasan (Power)

Mampu mengontrol orang lain

9, 5 13, 1 4

(7)

2 Keberartian (Significance)

Adanya afeksi dari orang lain.

2, 14 6, 10 4

3 Kebajikan (Virtue )

Mampu bertingkah laku sesuai moral atau etika.

11, 7 3, 15 4

4 Kemampuan (Competence)

Sukses memenuhi tuntutan prestasi yang ditandai oleh keberhasilan.

4, 16 12, 8 4

Total 8 8 16

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati. Instrumen pada penelitian ini terdiri dari:

1. Skala Perilaku Asertif 2. Skala Kematangan Emosi

Skala Kematangan Emosi dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Murray 1997 (dalam Nashukah & Darmawanti, 2013), yaitu: pemberian dan penerimaan cinta, pengendalian emosi, toleransi 8terhadap frustrasi, dan kemampuan mengatasi ketegangan.

Dari aspek yang ada, maka dikembangkan ke dalam blueprint yang terdiri dari 20 Item.

3. Skala Harga Diri

Skala Harga Diri dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Coopersmith (1967:38-41), yaitu: power (kekuasaasan), significance (keberartian), virtue (kebajikan), dan competence (kemampuan).

(8)

Dari aspek yang ada, maka dikembangkan ke dalam blueprint yang terdiri dari 16 Item.

F. Metode Analisis Instrumen Penelitian 1. Validitas

Untuk menghitung validitas dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik korelasi Karl Pearson dengan membandingkan korelasi item total (corrected item-total correlations) yang memenuhi syarat dengan nilai

>0,3. Sedangkan nilat rit yang <0,3 dinyatakan gugur. Peneliti, menggunakan bantuan program SPSS 29.0 version untuk menganalisa validitas item.

2. Reabilitas

Pengujian reliabilitas alat ukur menggunakan Teknik Cronbach Alpha, yang hasilnya didapatkan dengan bantuan program SPSS 29.0 version.

Setelah diperoleh hasil perhitungan reliabilitas, selanjutnya hasil tersebut disesuaikan dengan reliabilitas alat ukur yang digunakan.

Dibawah ini merupakan kaidah Guilford untuk menjadi acuan reliabilitas instumen:

Kriteria Koefisien Reliabilitas

Sangat Reliabel >0,9

Reliabel 0,7 – 0,9

Cukup Reliabel 0,4 – 0,7

Kurang Reliabel <0,4

Tabel 3.5

Kaidah Reliabilitas Guilford

Referensi

Dokumen terkait

Alasan peneliti menggunakan aspek yang dikemukakan oleh Connor dan Davidson karena aspek tersebut pernah dipakai sebagai dasar dalam penyusunan skala untuk

Dalam penelitian ini, perilaku konsumtif diukur menggunakan skala yang disusun berdasarkan tiga aspek tersebut yang terdiri dari 30 butir dengan 4 pilihan

Skala perilaku karier proaktif pada mahasiswa diadaptasi dari alat ukur yang telah disusun oleh Strauss dkk (2012).. Alat ukur ini mengungkap perilaku karier proaktif

Alienasi dalam penelitian ini diukur menggunakan skala alienasi yang disusun berdasarkan lima aspek alienasi yang dikemukakan oleh Seeman (dalam Katz, 1978), yaitu:

Dalam penelitian ini, perilaku konsumtif dapat diketahui dengan menggunakan skala perilaku konsumtif yang telah diadaptasi oleh peneliti berdasarkan aspek yang telah dikemukakan

Untuk mengukur kebiasaan belajar digunakan skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan tiga aspek menurut pendapat Gie (1995) yaitu: (1) keteraturan yang meliputi dari

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pembuatan Skala Intensitas Penggunaan Gadgets dan Skala Perilaku Prososial yang telah disusun sesuai dengan aspek dan indikator

Skala Resiliensi Alat ukur yang digunakan untuk mengungkap resiliensi dalam penelitian ini adalah skala resiliensi yang disusun peneliti berdasarkan aspek-aspek resiliensi yang