• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III

N/A
N/A
Fatmawati

Academic year: 2024

Membagikan "BAB III"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III PEMBAHASAN

A. Analisa Hubungan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada sebuah organisasi perusahaan lingkungan kerja sangatlah berpengaruh baik itu terhadap kinerja karyawan, motivasi karyawan serta kepuasan kerja karyawan. Lingkungan kerja berpengaruh secara positif dan siginifikan terhadap kepuasan kerja. Menurut Nitisemito (1982) ada 2 jenis faktor-faktor yang digolongkan kedalam lingkungan kerja yaitu faktor fisik dan faktor psikis. Hal yang menyangkut faktor fisik yang berpengaruh sekali terhadap kepuasan kerja adalah kebersihan dan keamanan. Lingkungan kerja yang bersih, sehat, dan aman dapat menimbulkan rasa senang sehingga bisa mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja para karyawan serta membuat karyawan akan merasa tenang. Lingkungan kerja yang bersih dan nyaman seperti ruangan yang tertata rapi, kebersihan kursi dan meja kerja dan kantor dalam keadaan sehat.

Dengan tempat yang bersih karyawan akan senang dan betah untuk bekerja.

Dengan kondisi ruang kerja yang demikian maka karyawan akan merasa puas dan senang karena pemimpin menghargai kerja mereka dengan menyediakan fasilitas yang memadai untuk bekerja. Kemudian rasa aman yang diberikan perusahaan berupa memberikan jaminan terhadap keamanan karyawan baik secara fisik (dari bahaya kecelakaan dan penyakit) maupun non fisik (jaminan

13

(2)

14

sosial hari tua/ pensiun) akan membuat para karyawan dapat bekerja dengan tenang.

Sedangkan faktor psikis menurut Nitisemito (1982) dari lingkungan kerja yang berhubungan erat dengan kepuasan kerja karyawan ialah bagaimana hubungan kerjasama yang terjalin baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja. Hubungan ini sangat penting untuk berlangsungnya kerja organisasi. Tanpa adanya hubungan ini maka kegiatan karyawan tidak dapat berjalan dengan apa yang menjadi tujuan dari organisasi perusahaan. Adapun hubungan yang baik itu seperti saling menghormati, dan menghargai satu sama lain tidak membedakan jabatan, kedudukan, serta status kerja dalam suatu perusahaan juga atasan atau pemimpin yang mengerti akan kebutuhan karyawan dan berusaha untuk memenuhinya. Apabila kebutuhan karyawan terpenuhi akan timbul rasa senang dan bergairah dalam menghadapi pekerjaan. Hal ini akan membuat karyawan lebih merasa nyaman dalam bekerja sehingga kinerja yang dihasilkan bagus tentunya hal tersebut akan membuat karyawan akan puas dengan apa yang sudah dikerjakan, hal ini merupakan dampak positif dari adanya interaksi baik atasan dan rekan kerja.

Referensi

Dokumen terkait

pelaksanaan tes anak harus merasa tenang, aman, senang, dan sehat (tidak lapar, tidak mengantuk, tidak haus, dan tidak rewel). Harus terbina kerja sama yang baik

Metode kerja dan fasilitas kerja yang digunakan dalam bekerja seharusnya dapat membuat pekerja merasa aman, nyaman dan tidak menimbulkan rasa lelah ( fatique ) yang

Rasa aman bagi karyawan sangat berpengaruh terhadap semangat kerja dan kinerja karyawan. Di sini yang dimaksud dengan keamanan yaitu keamanan yang dapat dimasukkan

suatu pekerjaan yang bersifat rutin dapat menimbulkan rasa bosan, sehingga dalam keadaan tersebut kemungkinan semangat dan kegairahan kerjanya menurun.hal ini dapat terjadi

Rasa aman bagi karyawan sangat berpengaruh terhadap semangat kerja dan kinerja karyawan. Di sini yang dimaksud dengan keamanan yaitu keamanan yang dapat dimasukkan

• Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih. • Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya. • Adanya

pelaksanaan tes anak harus merasa tenang, aman, senang, dan sehat (tidak lapar, tidak mengantuk, tidak haus, dan tidak rewel). Harus terbina kerja sama yang baik

Pengaruh lingkungan kerja fisik dan pengembangann karir terhadap retensi karyawan Lingkungan kerja fisik adalah suatu tempat dan kondisi dimana karyawan merasa aman, nyaman dan bersih