• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V KESIMPULAN"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

57

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Sebanyak 62% ibu hamil anemia berumur 20-29 tahun dan 34% ibu hamil anemia berumur 30-39 tahun. Ibu hamil memilki tingkat pendidikan SMA sebesar 62,5%, sebesar 50% ibu hamil tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga dan tingkat pendapatan keluarga per bulan ibu hamil anemia sebesar 100% tergolong tinggi.

2. Konseling gizi seimbang memberikan pengaruh yang signifikan (p=0,002) terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil sebesar 24,3%. Skor sebelum diberikan intervensi konseling gizi seimbang 65 + 16,4 dan meningkat menjadi 89,3 + 6,2 sesudah diberikan intervesi konseling gizi seimbang.

3. Konseling gizi seimbang memberikan pengaruh yang signifikan (p=0,003) terhadap pola makan ibu hamil sebesar 37,1%. Skor sebelum diberikan intervensi konseling gizi seimbang 56,5 + 41,8 dan meningkat menjadi 93,6 + 94,3 sesudah diberikan intervesi konseling gizi seimbang.

4. Konseling gizi seimbang memberikan pengaruh yang signifikan (p=0,014), (p=0,000), (p=0,012) terhadap tingkat konsumsi protein, zat besi, dan asam folat pada ibu hamil masing-masing sebesar 40,1%, 33,6%, 51,1%.

Skor sebelum diberikan intervensi konseling gizi seimbang pada masing- masing tingkat konsumsi protein 80,0 + 20,1, zat besi 50,4 + 18,7 , asam folat 41,5 + 27,7 dan meningkat menjadi protein 120,1 + 33,1, zat besi 84,0 + 7,2, asam folat 92,6 + 27 sesudah diberikan intervesi konseling gizi seimbang. Akan tetapi tingkat konsumsi vitamin B12 menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan (p=0,262) terhadap tingkat konsumsi vitamin B12 ibu hamil sebesar 18,8%. Skor sebelum diberikan intervensi konseling gizi seimbang 132,6 + 88,2 dan meningkat menjadi 151,4 + 53,8 sesudah diberikan intervesi konseling gizi seimbang.

5. Konseling gizi seimbang memberikan pengaruh yang signifikan (p=0,018) terhadap kadar hemoglobin ibu hamil sebesar 0,8%. Skor sebelum diberikan intervensi konseling gizi seimbang 9,9 + 0,6 dan meningkat menjadi 10,7 + 0,4 sesudah diberikan intervesi konseling gizi seimbang.

(2)

58 B. Saran

Hasil penelitian intervensi konseling gizi seimbang selama 4 minggu dengan 6 kali pertemuan mampu meningkatkan tingkat pengetahuan, tingkat konsumsi zat gizi, kadar hemoglobin dan selanjutnya dapat merubah pola makan ibu hamil anemia sebesar 25% pola makan ibu hamil berubah menjadi kategori cukup dan 75% pola makan ibu hamil berubah menjadi kategori kurang. Selain itu, tingkat konsumsi zat gizi protein, zat besi, asam folat dapat meningkat dengan signifikan. Hal ini diikuti dengan peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil anemia sebesar 50% dalam kategori normal.

Petugas atau kader dapat memanfaatkan media booklet gizi khususnya pemilihan bahan makanan dan teknik pengolahan makanan yang baik dalam konseling gizi dan perencanaan program anemia pada ibu hamil, agar pola makan ibu hamil anemia dapat berubah menjadi baik dan angka anemia pada ibu hamil dapat berkurang.

Referensi

Dokumen terkait

Terlaksananya penanggulangan masalah kesehatan akibat kekurangan zat gizi : Survey Anemia Ibu Hamil 1 kali, Orientasi TGP (Tenaga Gizi Puskesmas) 3 kali, Pertemuan Pokja GAKI

Rumusan Masalah Bagaimana tingkat pengetahuan, tingkat konsumsi energi, zat gizi, serat, cairan sebelum dan sesudah penyuluhan gizi seimbang pada siswa Tazkia International Islamic

Dengan kebiasaan makan lansia yang suka mengonsumsi makanan berlemak dan juga kurangnya konsumsi zat gizi pada lansia, kader dan tenaga kesehatan dapat mengedukasi lansia pada saat

Kurangnya ketersediaan energi dan zat gizi pada menu makanan yang disajikan diakibatkan oleh pola menu yang kurang seimbang dan porsi makanan yang tidak sesuai dengan standar porsi yang

Tingkat konsumsi zink baduta setelah diberi konseling gizi meningkat kategori normal sebesar 57,14% dan diatas AKG sebesar 14,28% sedangkan tingkat konsumsi zink baduta setelah

Pada kelompok perlakuan tingkat konsumsi energi mengalami peningkatan nilai rata-rata sebelum mendapat intervensi sebesar 73,1 menjadi 86,1 setelah mendapatkan intervensi.. Tingkat

Ibu balita memiliki perbedaan tingkat pengetahuan yang lebih baik tentang gizi seimbang pada balita setelah diberikan konseling gizi menggunakan media leaflet dibandingkan sebelum

Pola Makan Sumber Protein Balita nomer 6 memiliki skor pola makan sumber protein sebelum konseling gizi sebesar 79,4% tidak seimbang yang mengalami penurunan sesudah konseling gizi