• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Konseling gizi seimbang 4 kali pertemuan dalam waktu 4 minggu frekuensi 1 minggu sekali dengan waktu 60 menit memberikan pengaruh signifikan pada tingkat kepercayaan 95% terhadap pengetahuan gizi ibu dengan peningkatan sebesar 15,0%.

2. Konseling gizi seimbang 4 kali pertemuan dalam waktu 4 minggu frekuensi 1 minggu sekali dengan waktu 60 menit memberikan pengaruh tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 95% terhadap sikap ibu namun dapat meningkatkan sikap ibu sebesar 0,83%.

3. Konseling gizi seimbang 4 kali pertemuan dalam waktu 4 minggu frekuensi 1 minggu sekali dengan waktu 60 menit memberikan pengaruh tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 95% terhadap keterampilan ibu namun dapat meningkatkan keterampilan ibu sebesar 4,68%.

4. Konseling gizi seimbang 4 kali pertemuan dalam waktu 4 minggu frekuensi 1 minggu sekali dengan waktu 60 menit memberikan pengaruh signifikan pada tingkat kepercayaan 95% terhadap pola makan balita pada kelompok pangan gula, sayur dan buah, namun memberikan pengaruh tidak signifikan terhadap pola makan balita pada kelompok pangan padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak dan lemak, buah/biji berminyak dan kacangan-kacangan.

5. Konseling gizi seimbang 4 kali pertemuan dalam waktu 4 minggu frekuensi 1 minggu sekali dengan waktu 60 menit memberikan pengaruh tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 95% terhadap tingkat konsumsi energi balita namun dapat meningkatkan tingkat konsumsi energi sebesar 15,80%.

6. Konseling gizi seimbang 4 kali pertemuan dalam waktu 4 minggu frekuensi 1 minggu sekali dengan waktu 60 menit memberikan pengaruh signifikan pada tingkat kepercayaan 95% terhadap tingkat konsumsi protein balita dengan peningkatan sebesar 31,29%.

(2)

54 7. Konseling gizi seimbang 4 kali pertemuan dalam waktu 4 minggu frekuensi 1 minggu sekali dengan waktu 60 menit memberikan pengaruh tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 95% terhadap pertumbuhan berat badan balita namun dapat meningkatkan pertumbuhan berat badan sebesar 0,33%.

B. Saran

Hasil penelitian intervensi konseling gizi seimbang 4 kali pertemuan dalam waktu 4 minggu frekuensi 1 minggu sekali dengan waktu 60 menit belum dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sikap, keterampilan, pola makan dan pertumbuhan berat badan balita. Sehingga perlu dilakukan pendampingan selama 3 bulan frekuensi 1 minggu sekali dengan waktu setiap pertemuan 60 menit dengan memberikan edukasi disertai praktek pemberian makan yang baik pada balita sehingga sikap dan keterampilan ibu dapat meningkat.

Referensi

Dokumen terkait

Kurangnya ketersediaan energi dan zat gizi pada menu makanan yang disajikan diakibatkan oleh pola menu yang kurang seimbang dan porsi makanan yang tidak sesuai dengan standar porsi yang

Dari hasil penelitian ini diperlukan penyuluhan lebih lanjut, yaitu penyuluhan gizi seimbang anak sekolah tidak hanya diberikan kepada pengelola penyelenggaraan makanan saja tetapi juga

Ada pengaruh komik terhadap pengetahuan siswa terkait kebiasaan menyikat gigi yaitu sebelum diberikan komik diketahui bahwa rata-rata pengetahuan siswa tentang Pesan Gizi Seimbang PGS

Tingkat konsumsi energi siswi sebelum dan sesudah satu minggu dilakukan konseling gizi sebaya menggunakan modul dan mindmap yang dilakukan hanya 1 kali pertemuan selama 40 menit

KESIMPULAN Berdasarkan Hasil Penelitian, analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penyuluhan gizi seimbang dengan media poster terhadap

- Mengeksplor tentang materi yang belum dipahami 30 menit Minggu 3 Kunjungan rumah ke-4 Kunjungan rumah ke-5 - Konseling gizi dengan media booklet gizi seimbang mengenai

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan ada perubahan pola makan yang sudah sesuai dengan standart diet Rendah Kalori Gizi Seimbang RKGS yang diberikan yaitu perubahan dari aspek

Tingkat konsumsi energi sesudah konseling gizi menunjukkan bahwa sebanyak 33,3% ibu hamil memiliki tingkat konsumsi energi pada kategori defisit tingkat berat, 33,3% defisit sedang dan