• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP A. Simpulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB V PENUTUP A. Simpulan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

203

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan deskripsi pada beberapa bab sebelumnya dan pengamatan yang penulis lakukan di SMA Ya BAKII Cilacap, dapat dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Manajemen Organisasi Ekstrakurikuler Kerohanian Islam di SMA Ya BAKII meliputi: latihan dasar kepemimpinan, pesantren kilat pada waktu bulan ramadhan, pengajian rutin yang dilakukan dalam bentuk mingguan, bulanan dan seminar, baca tulis al-Qur’an (BTA), kreasi remaja Muslim, peringatan hari besar Islam (PHBI).

2. Upaya pembina Organisasi Ekstrakurikuler Kerohanian Islam dalam meningkatkan mutu keberagamaan siswa yaitu dengan melalui pendekatan secara individual, pelatihan dan pembiasaan, contoh (keteladanan), serta kegiatan sosial yang dinamakan Sie Kerohanian Islam. Kegiatan ini memberikan wadah atau sarana bagi siswa untuk menambah wawasan tentang ajaran agama Islam dan pengamalannya baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat.

Pembina kegiatan Organisasi Ekstrakurikuler Kerohanian Islam memiliki peranan yang amat penting yaitu sebagai motivator, creator dan inovator,

(2)

204

integrator, serta sublimator. Kegiatan Organisasi Ekstrakurikuler Kerohanian Islam dapat menjadi media pendukung Pelajaran Agama Islam dan memberikan suatu pemahaman-pemahaman tentang keIslaman yang baik sehingga menjadikan siswa dapat memahami makna Islam tidak hanya dari segi teoretis juga dari aspek praktiknya.

Pengaruh peranan pembina kegiatan Organisasi Ekstrakurikuler Kerohanian Islam terhadap peningkatan mutu keberagamaan siswa dapat dilihat dalam lima dimensi dari rumusan Glock dan Stark yaitu dimensi keyakinan yang disejajarkan dengan aqidah, praktik agama (syariah), pengamalan (akhlak), pengetahuan (ilmu) dan pengalaman (ihsan atau penghayatan).

Sesudah ada kegiatan Organisasi Ekstrakurikuler Kerohanian Islam, kondisi mutu keberagamaan siswa mengalami perkembangan dalam pengamalan agama Islam. Oleh karena itu, peran pembina kegiatan Rohis ini sangat penting dalam hubungannya dengan peningkatan mutu keberagamaan siswa yaitu hubungan sebagai mitra sehingga pembina Rohis tidak canggung dalam melaksanakan kegiatan rohis di sekolah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di SMA Ya BAKII Cilacap, maka penulis dapat memberikan saran yang mungkin dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelaksanaan kegiatan Rohis tersebut.

1. Hendaknya setiap sekolah memperhatikan dan memberi dukungan untuk terselengarakannya kegiatan Organisasi Ekstrakurikuler Kerohanian Islam di

(3)

205

sekolah. Karena kegiatan tersebut mempunyai peranan yang berpengaruh dalam pembinaan siswa dalam meningkatkan sikap keberagamaan.

2. Upaya maksimal yang telah dilakukan pembina Organisasi Ekstrakurikuler Kerohanian Islam juga perlu inovasi dengan semakin menggali potensi- potensi sumber daya pendidikan yang tersedia guna pembinaan yang berkelanjutan. Kaderisasi kepengurusan Rohis perlu diperhatikan mengingat kondisi remaja Muslim yang rentan dengan pengaruh lingkungan.

3. Hendaknya kegiatan-kegiatan Organisasi Ekstrakurikuler Kerohanian Islam diprogramkan secara menarik dan bervariasi, sehingga dapat memotivasi siswa dan tidak merasa jenuh untuk mengikuti keg

iatan

yang diselenggarakan oleh sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

Perjalanan kebijakan pendidikan di Indonesia mulai dari awal masa kemerdekaan hingga sekarang cenderung belum menempatkan siswa sebagai subjek dan memberikan hak

Pengembangan kurikulum diversifikasi muatan lokal agama di SD Nurul Islam Purwoyoso Semarang dilaksanakan melalui dua tahapan yaitu: (a) Tahap pelaksanaan

Penelitian ini dapat diimplementasikan pada pembelajaran sastra di tingkat SMK dengan harapan peserta didik mampu meneladani hal yang menarik yang terkandung dalam novel Ken Arok

semua penderes adalah petani namun semua petani belum tentu penderes‟. Kajian etnolinguistik di lokasi penelitian memperlihatkan karakteristik temuan berupa sejumlah kearifan

Untuk fungsi perencanaan planning dilihat dari penentuan program buku tabungan, untuk fungsi pengorganisasian organizing dilihat dari cara Bank Sampah membuat struktur organisasi yang

Mengacu kepada hasil penelitian yang dilakukan, hasil yang didapat belum dapat dikatakan maksimal, hal ini dapat dibuktikan dari nilai masing – masing pengujian terutama pada sifat

Berdasarkan validasi yang dilakukan diperoleh hasil persentase kevalidan untuk ahli materi sebesar 81% dengan kategori sangat valid, selanjutnya untuk hasil persentase ahli bahasa

Hasill kepedulian diukur kembali dengan angket dan nilai observasi yang di gunakan oleh peneliti dimana hasill kepedulian santri masih dalam llingkup individual dan mengedepankan