• Tidak ada hasil yang ditemukan

BCA House View Report

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BCA House View Report"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Wealth Management Division

Published on: 10 May 2023

BCA House View Report

(2)

Tactical Asset Allocation

Money Market – Neutral

Meskipun suku bunga sudah tidak akan dinaikkan, kemungkinan BI untuk menurunkan suku bunga juga terbatas melihat The Fed belum pivot, ada potensi inflasi kembali naik menjelang tahun politik 2024, dan likuiditas domestik masih tinggi. Imbal hasil pasar uang terutama deposito dapat bertahan di level yang cukup tinggi.

Fixed Income USD – Slightly Overweight

Suku bunga The Fed yang diperkirakan telah mencapai puncaknya di 5,25%

dan dieskpektasi dapat diturunkan di akhir tahun 2023 menjadi katalis positif bagi performa INDON. Yield INDON tenor pendek hingga panjang berpotensi turun lebih lanjut ketika The Fed mulai menurunkan suku bunga.

Fixed Income IDR – Slightly Overweight

Turunnya target penerbitan obligasi di 2023 serta inflow asing yang signifikan di pasar obligasi Indonesia menjadi katalis positif yang mendorong turunnya yieldFR. Penurunan yielddapat berlanjut apabila The Fed mulai menurunkan suku bunga, inflasi terus turun, dan IDR stabil.

Equity USD – Slightly Overweight

Sektor teknologi AS diuntungkan denganearnings resultkuartal-I 2023 yang jauh melebihi ekspektasi serta potensi suku bunga dapat diturunkan di akhir 2023. Tensi AS-Tiongkok yang kian memanas membuat saham teknologi Asia Pasifik terkoreksi namun justru membuat valuasi semakin menarik.

Equity IDR – Slightly Overweight

Pergerakan IHSG ditopang oleh earnings result beberapa perusahaan big cap terutama big banks yang sangat baik di kuartal-I 2023. Inflow asing yang signifikan ditengah krisis perbankan serta meningkatnya tensi AS- Tiongkok juga turut menguntungkan pergerakan IHSG.

Topics of the Month

Topic 1: De-Dollarization

• BRICS (Brazil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) berencana menciptakan mata uang baru untuk mengurangi ketergantungan terhadap USD.

• Nilai perdagangan BRICS masih cukup kecil dibandingkan nilai perdagangan dunia sehingga rencana pembuatan mata uang baru tidak akan langsung membuat nilai USD turun signifikan.

• USD masih sangat mendominasi cadangan devisa dari negara-negara di dunia.

View bulan sebelumnya Underweight Slightly

Underweight

Slightly

Overweight Overweight Neutral

TAA (Tactical Asset Allocation)

Topic 3: Mighty IDR Despite Normalizing Trade Balance

• IDR menjadi mata uang dengan penguatan paling signifikan di Asia terhadap USD di sepanjang tahun 2023.

• USD yang melemah, trade balance Indonesia yang surplus, serta foreign inflow yang signifikan ke pasar saham dan obligasi menjadi alasannya.

Trade balance Indonesia kembali mencatatkan surplus selama 35 bulan berturut-turut sehingga turut mendukung penguatan IDR.

Topic 2: The Sleeping Giant Is Waking Up, Slowly

• Pemulihan ekonomi Tiongkok semakin terlihat setelah PDB kuartal-I 2023 dirilis di 4,50% YoY, meningkat dari kuartal-IV 2022 di 2,90% YoY.Retail salesbulan Maret 2023 mendekati level tertinggi dalam 2 tahun terakhir di 10,60% YoY.

• Tantangan ekonomi datang dari lingkungan global yang kompleks, meningkatnya tensi politik AS dan Tiongkok, serta permintaan domestik yang belum pulih sepenuhnya.

(3)

96.53

24.71

World GDP BRICS GDP GDP

Kelima negara yang termasuk dalam BRICS (Brazil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) berencana membuat mata uang baru yang akan dijamin dengan emas maupun komoditas lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan dunia terhadap mata uang USD.

PDB negara-negara BRICS mencapai 25,60% dari PDB dunia sehingga dominasi ekonomi negara-negara tersebut sebenarnya cukup besar. Namun, volume perdagangan diantara kelima negara BRICS masih cukup kecil bila dibandingkan volume perdagangan BRICS dengan dunia, yakni hanya sekitar 7,15% per akhir tahun 2022 (Exhibit 1). Transaksi perdagangan BRICS dan dunia juga tidak dapat sepenuhnya dilakukan dalam mata uang baru tersebut sehingga tidak akan cukup signifikan untuk melemahkan USD.

Exhibit 1: BRICS Trade Value & GDP (USD Trillion)

Sumber: Trading Economics (2021) Sumber: Bloomberg (December 2022)

Walaupun mengalami penurunan dari segi bobot, mata uang USD masih sangat mendominasi cadangan devisa dari negara-negara di dunia. Dalam waktu lebih dari 20 tahun, bobot mata uang USD hanya mengalami penurunan dari sekitar 70% ke 58%(Exhibit 2).

Upaya dedolarisasi telah berlangsung selama beberapa waktu dan dapat terus berlanjut kedepannya. Namun, penggantian mata uang USD sebagai cadangan devisa maupun sebagai media pertukaran dalam perdagangan multilateral akan berlangsung secara bertahap dalam jangka waktu yang lebih panjang. Pergeseran bobot dalam penggunaan mata uang dalam waktu singkat hanya dapat terjadi apabila terdapat peristiwa yang sangat mengejutkan. Misalnya, secara historis, bobot USD dalam cadangan devisa naik signifikan dari 0% ke lebih dari 50%

dalam periode 1913– 1926 akibat adanya perang dunia I.

Exhibit 2: World Official Foreign Exchange Reserve (%)

Sumber: IMF (December 2022) 58.36

20.47

5.51 4.95 2.69

8.02

USD EUR JPY GBP CNY Others

Cash IDR USD melemah

sehingga IDR menguat

Fixed Income USD Tidak terdapat dampak langsung

Equity IDR Penguatan IDR

memicuinflow investor asing ke

IHSG

Fixed Income IDR IDR menguat sehinggayield FR turun (harga naik)

Equity USD Pelemahan USD memicu sentimen negatif sehingga terjadi aksisell-off Aksi dedolarisasi: BRICS

berencana membuat mata uang baru untuk mengurangi ketergantungan terhadap USD

Dominasi ekonomi negara- negara BRICS masih relatif terbatasbaik dari segi volume

perdagangan maupun PDB

Penggeseran USD sebagai mata uang utamaakan berlangsung secara gradual

dalam jangka panjang

9.09

0.65

BRICS vs World BRICS Only Trade Value

De-Dollarization

Topic 1

(4)

Perekonomian Tiongkok naik 4,50% YoY di kuartal-I 2023, meningkat dari 2,90% YoY di kuartal-IV 2022 dan melampaui perkiraan pasar sebesar 4,00% YoY(Exhibit 3).Ini merupakan pertumbuhan terkuat sejak kuartal-I 2022 dan dikontribusikan oleh peningkatan aktivitas di sektor jasa yang diuntungkan dengan sentimenreopening.Retail sales mendekati level tertinggi dalam 2 tahun terakhir di level 10,60% YoY pada bulan Maret 2023.

Namun, badan statistik menyebutkan bahwa lingkungan global yang kompleks dan permintaan domestik yang belum pulih sepenuhnya membuat pertumbuhan ekonomi belum maksimal. Hal ini dibuktikan dengan inflasi yang masih relatif rendah dan tingkat tabungan yang tinggi.

Pemerintah Tiongkok menetapkan target pertumbuhan PDB yang moderat di sekitar 5,00% untuk tahun 2023.

Tahun lalu, ekonomi hanya tumbuh 3,00%, meleset dari target pemerintah di sekitar 5,50%.

Exhibit 3: China’s GDP YoY (%)

Sumber: Trading Economics (April 2023)

Angka pengangguran yang tinggi ditengah pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung menjadi tantangan besar bagi pemerintah Tiongkok. Meskipun tingkat pengangguran nasional telah turun ke level terendah dalam 7 bulan terakhir di 5,30%, tingkat pengangguran orang muda dalam rentang usia 16 – 24 tahun justru meningkat hingga mencapai 19,60%(Exhibit 4). Angka ini merupakan rekor tertinggi kedua sepanjang sejarah.

Peningkatan pengangguran orang muda di Tiongkok sebagian besar merupakan dampak dari diberlakukannya zero-COVID policyserta pengetatan kebijakan di berbagai sektor yang mengakibatkan penurunan aktivitas bisnis.

Tingkat pengangguran yang tinggi ditengah perlambatan ekonomi global dan meningkatnya tensi geopolitik Tiongkok-AS dapat menjadi risiko yang memperlambat pemulihan ekonomi Tiongkok kedepannya.

Exhibit 4: China Unemployment Rate (%)

Sumber: Bloomberg (April 2023)

Cash IDR Tidak terdapat dampak langsung

Fixed Income USD Tidak terdapat dampak langsung

Equity IDR Diuntungkan karena IHSG relatif

lebih menarik dibanding pasar saham Tiongkok

Fixed Income IDR Tidak terdapat dampak langsung

Equity USD Data Tiongkok yang mixed dapat menahan kenaikan

pasar saham Tiongkok 5.9 5.8

-6.8

3.1 4.8 6.4 18.7

8.3

5.2 4.3 4.8 0.4

3.9 2.9 4.5

19.60

5.30

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00

Jan-18 May-18 Sep-18 Jan-19 May-19 Sep-19 Jan-20 May-20 Sep-20 Jan-21 May-21 Sep-21 Jan-22 May-22 Sep-22 Jan-23

16-24 Nationwide

Pemulihan ekonomi Tiongkok terus berlanjut dengan PDB danretail sales

mengalami peningkatan

Pertumbuhan belum maksimal karena lingkungan global yang kompleks dan permintaan domestik

belum pulih sepenuhnya

Tingginya pengangguran orang mudaberisiko semakin memperlambat

pemulihan ekonomi

Topic 2

The Sleeping Giant Is Waking Up, Slowly

(5)

-4.3 -2.7-2.2

-0.9 -0.9 -0.7 -0.6-0.2

1.0 1.1 1.7

2.9 3.8 4.6 6.1

Mighty IDR Despite Normalizing Trade Balance

Cash IDR IDR best performer

currency di Asia dengan penguatan

6% YTD

Fixed Income USD Tidak terdapat dampak langsung

Equity IDR Penguatan IDR

memicuinflow investor asing ke

IHSG

Fixed Income IDR IDR menguat sehinggayield FR turun (harga naik)

Equity USD Tidak terdapat dampak langsung Mata uang IDR menguat tajam dan bahkan menjadi mata

uang dengan penguatan paling signifikan di Asia terhadap USD di sepanjang tahun 2023. Per 5 Mei 2023, IDR menguat sebesar 6,10% terhadap USD sementara mata uang lainnya hanya menguat sekitar 1% - 4%(Exhibit 5).

Pelemahan USD ditengah maraknya krisis perbankan AS dan isu dedolarisasi serta inflow asing yang signifikan ke pasar saham maupun obligasi Indonesia menjadi alasan utama penguatan IDR. Kuatnya kondisi makroekonomi Indonesia, inflasi yang turun, serta suku bunga BI yang kemungkinan besar sudah tidak akan dinaikkan lagi menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di Asia yang paling banyak diminati investor.

Ketika The Fed mulai menurunkan suku bunga, IDR berpotensi melanjutkan tren penguatan ditengah pelemahan USD danrisk on sentimentglobal.

Exhibit 5: Major & Asian Currencies (% YTD 2023)

Sumber: Bloomberg (5 May 2023)

Selain faktor pelemahan USD daninflowasing, penguatan IDR juga turut ditopang oleh necara dagang Indonesia yang kembali membukukan surplus selama 35 bulan berturut-turut. Surplus neraca dagang di bulan Maret 2023 dirilis di USD 2,91 miliar, lebih rendah dibandingkan ekspektasi di USD 3,99 miliar dan turun dibandingkan bulan sebelumnya di USD 5,48 miliar karena impor naik lebih signifikan dibandingkan ekspor.

Berakhirnya musim dingin di Eropa membuat harga komoditas seperti batu bara dan gas alam turun signifikan sehingga turut berdampak pada penurunan surplus neraca dagang Indonesia. Lebih lanjut, hal ini dapat turut berdampak pada penurunan cadangan devisa sehingga memperlemahsupport bagi pergerakan IDR.

Exhibit 6: Indonesia Trade Balance (USD Billion)

Sumber: Bloomberg (April 2023)

Surplus neraca dagang dapat turun akibat normalisasi harga komoditas,membuat

IDR berpotensi melemah

vs. USD

2.91

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00

-2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00

Jan-19 Apr-19 Jul-19 Oct-19 Jan-20 Apr-20 Jul-20 Oct-20 Jan-21 Apr-21 Jul-21 Oct-21 Jan-22 Apr-22 Jul-22 Oct-22 Jan-23

Trade Balance (L) Export (R) Import (R) IDR menjadi best performer

currency di Asia dengan penguatan sekitar 6%

terhadap USD

Penguatan IDR ditopang oleh pelemahan USD, inflow asing,

serta surplus neraca dagang yang masih cukup tinggi

Topic 3

(6)

-12.35 -52.25

-58.02 -70.00

-60.00 -50.00 -40.00 -30.00 -20.00 -10.00 0.00 10.00

30-Dec-22 30-Jan-23 28-Feb-23 31-Mar-23 30-Apr-23

Brent Natural Gas Coal

Currency Outlook

DXY (99,00-104,00)

EUR/USD (1,0750-1,1250)

GBP/USD (1,2200-1,2800)

USD/IDR (14.550-15.050) AUD/USD (0,6500-0,7000)

USD/JPY (127,00-137,00)

USD/CNH (6,7000-7,0000)

Commodity Snapshot

Pergerakan DXY dipengaruhi oleh:

• Data bulan Maret 2023 menunjukkan ekonomi AS yang melambat dimana PMI manufaktur turun ke 46,30 (exp 47,50), PMI jasa turun ke 51,20 (exp54,40), dan penjualan ritel turun -1,00% MoM (exp-0,50% MoM).

• USD dapat ditopang oleh aliran dana ke safe havenditengah ketidakpastian ekonomi global dan krisis perbankan yang belum sepenuhnya berakhir.

• Pelemahan ekonomi dan turunnya inflasi membuka ruang bagi The Fed untuk menghentikan kenaikan suku bunga.

Namun, tingkat pengangguran yang rendah serta kenaikan upah yang stabil berisiko membuat inflasi tetap tinggi.

Pergerakan USD/IDR dipengaruhi oleh:

• Kondisi ekonomi Indonesia cukup stabil dengan PMI manufaktur naik ke 51,90 (prev 51,20), indeks kepercayaan konsumen naik ke 123,30 (prev 122,40), dan surplus neraca dagang bertahan di USD 2,91 miliar (prev.USD 5,48 miliar) di bulan Maret 2023.

• Ekspektasi The Fed menghentikan siklus kenaikan suku bunga bahkan menurunkannya memicu penguatan IDR.

• BI mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% pada RDG April 2023 seiring dengan inflasi yang terkendali, cadangan devisa yang cukup tinggi, daninflowyang signifikan ke pasar saham (IDR 18,18 triliun) dan obligasi (IDR 58,19 triliun) Indonesia YTD 5 Mei 2023.

Emas

• Harga emas menyentuh level tertinggi sepanjang masa di USD 2.040,22/t.oz pada pertengahan April 2023(Exhibit 7).

• Ketidakpastian global ditengah meningkatnya tensi AS – Tiongkok serta pelemahan USD akibat isu perbankan AS membuat pelaku pasar kembali mengakumulasi emas yang merupakansafe-haven asset.

Sumber: Bloomberg (5 May 2023)

Exhibit 7: Gold Price Movement (USD/t.oz)

Sumber: Bloomberg (5 May 2023)

Exhibit 8: Oil, Coal, Natural Gas YTD Performance (%)

Batu Bara, Gas Alam, dan Minyak Brent

• Setelah turun signifikan di kuartal-I 2023, pergerakan harga batu bara dan gas alam cenderungflatselama bulan April 2023(Exhibit 8).Hal ini menandakan bahwa harga komoditas telah mencapai kestabilan baru di level yang cukup tinggi meskipun telah ternormalisasi.

• Sementara itu, harga minyak bergerak cukup volatil dipengaruhi oleh keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi sebesar 1,16 juta barel/hari mulai Mei 2023.

• Harga minyak yang semula dikhawatirkan akan kembali naik dan membuat inflasi persisten tinggi justru turun akibat penurunan permintaan ditengah perlambatan ekonomi global. Pemulihan ekonomi Tiongkok yang berlangsung secara gradual tidak dapat mengimbangi turunnya permintaan.

1,826 1,976

2,017

300 500 700 900 1,100 1,300 1,500 1,700 1,900 2,100

2003 2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017 2019 2021 De-Dollarization COVID-19 European

Debt Crisis

(7)

Money Market

NEUTRAL– no change

Imbal hasil instrumen pasar uang (deposito & obligasi tenor pendek) sudah berada di puncaknya dan akan mulai turun ketika BI mulai menurunkan suku bunga.

Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di 5,75% pada pertemuan April 2023.

Namun, berbeda dengan BI, The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps ke 5,25% di FOMC Mei 2023. Hal ini membuat selisih suku bunga BI dan The Fed semakin menyempit ke 0,50% (Exhibit 9). Walaupun demikian, pasar yang berekspektasi The Fed akan berhenti menaikkan suku bunga bahkan menurunkannya di akhir tahun 2023 membuka ruang bagi BI untuk tetap menahan suku bunganya.

Selisih suku bunga BI dan The Fed semakin menyempit.

Namun, ekspektasi The Fed yang lebih dovish kedepannya membuka ruang BI untuk terus menahan suku bunga di 5,75%.

Kemungkinan BI menurunkan suku bunga terbatas melihat The Fed belum mulai pivot, ada potensi kenaikan inflasi menjelang tahun politik 2024, dan likuiditas domestik masih berlimpah.

Faktor risiko: Ekonomi Indonesia mulai melemah dan likuiditas turun drastis sehingga BI perlu menurunkan suku bunga.

Walaupun BI kemungkinan besar sudah tidak akan menaikkan suku bunga, kemungkinan BI untuk menurunkan suku bunga juga masih terbatas. Alasannya, The Fed belum mulai menurunkan suku bunga (pivot), inflasi berpotensi kembali naik menjelang tahun politik 2024, dan likuiditas di sistem perbankan masih cukup berlimpah. Likuiditas yang direpresentasikan oleh BI OMOinstrumentmasih berada di kisaran IDR 475,93 triliun per 3 Mei 2023, lebih tinggi dibandingkan pre-COVID level di kisaran IDR 300 triliun(Exhibit 10).

Exhibit 10: BI OMO Instruments (IDR Tn) Exhibit 9: BI & The Fed Interest Rate Differential (%)

Source: Bloomberg (May 2023) Source: Bloomberg (3 May 2023)

Last 3 months:

SOW

Feb 23

SOW

Mar 23

N

Apr 23 0.50 5.75

5.25

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00

May-18 Sep-18 Jan-19 May-19 Sep-19 Jan-20 May-20 Sep-20 Jan-21 May-21 Sep-21 Jan-22 May-22 Sep-22 Jan-23 May-23

Spread BI7DRR FFR

475.93

100.00 300.00 500.00 700.00 900.00 1,100.00

2018 2019 2020 2021 2022

(8)

Fixed Income (USD)

SLIGHTLY OVERWEIGHT– no change

YieldINDON di seluruh tenor masih dapat turun lebih lanjut (harga naik) kedepannya bila The Fed berhenti menaikkan bahkan mulai menurunkan suku bunganya. Ditambah lagi,supplyINDON juga cukup terbatas.

Di FOMC Mei 2023, The Fed menaikkan suku bunga ke 5,25% sesuai ekspektasi pasar. The Fed mengindikasikan suku bunga telah berada di puncaknya, namun belum berencana untuk diturunkan kedepannya. Walaupun demikian, pasar tetap memperhitungkan kemungkinan The Fed dapat mulai pivot di September 2023 dan suku bunga dapat turun hingga 4,50% di akhir tahun 2023 (Exhibit 11).Suku bunga yang berpotensi berhenti dinaikkan bahkan mulai diturunkan menjadi katalis positif untuk pergerakan obligasi dunia termasuk Indonesia.

Exhibit 12: FFR and INDON 10YR Yield Movement (%) Exhibit 11: Fed Fund Futures (%)

Source: Bloomberg (5 May 2023) Source: Bloomberg (5 May 2023)

Pasar memperhitungkan kemungkinan suku bunga mulai diturunkan di H2-2023 ke 4,50% di akhir tahun meskipun The Fed belum menyatakan akan

menurunkan suku bunga.

Secara historis, yield INDON 10 tahun sudah mulai turun signifikan ketika The Fed berhenti menaikkan suku bunga. Tren yang sama dapat terjadi di tahun 2023.

Faktor risiko: The Fed harus menaikkan suku bunga lebih besar dari ekspektasi pasar karena inflasi AS yang persisten tinggi dan pasar tenaga kerja AS yang tidak kunjung melemah.

Berdasarkan siklus suku bunga The Fed tahun 2015-2019 silam, ketika The Fed berhenti menaikkan suku bunga di Januari 2019, yieldINDON 10 tahun mulai turun dengan signifikan bahkan sebelum suku bunga mulai turun(Exhibit 12).Pasar selalu bergerak forward looking dan tren yang sama mulai terlihat di pergerakan yield INDON saat ini. Setelah sempat menyentuh 5,97% di akhir Oktober 2022, yield INDON 10 tahun perlahan turun hingga berada di 4,54% per 5 Mei 2023.

Last 3 months:

SOW

Feb 23

SOW

Mar 23

SOW

Apr 23 5.07%

4.97%

4.80%

4.55%

4.31%

Jun-23 Jul-23 Sep-23 Nov-23 Dec-23

Fed stop rate hike

5.25

4.54

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 FFR INDON 10YR Yield

(9)

Fixed Income (IDR)

SLIGHTLY OVERWEIGHT– no change

Keterbatasan supply obligasi pemerintah ditengah tingginya demandinvestor domestik & inflowinvestor asing dapat terus menopang pergerakanyieldFR kedepannya.

Kenaikan pendapatan pemerintah membuat surplus APBN bertahan di 0,60%

terhadap PDB hingga Februari 2023. Kondisi ini juga turut meningkatkan cash balancepemerintah hingga mencapaiall time highdi level IDR 777,18 triliun(Exhibit 13). Cash balance yang sangat tinggi memungkinkan pemerintah untuk mengurangi sumber pembiayaan APBN salah satunya dari penerbitan obligasi.

Di Q2-2023, target penerbitan obligasi diturunkan dari IDR 245 triliun menjadi IDR 130 triliun (-46,94%). Supply yang turun disertai dengan demanddari investor domestik dan asing yang relatif tinggi menjadi katalis positif untuk pasar obligasi Indonesia sehingga dapat mendorong turunnyayieldFR (harga naik).

777.18

0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 800.00

Jan-14 Aug-14 Mar-15 Oct-15 May-16 Dec-16 Jul-17 Feb-18 Sep-18 Apr-19 Nov-19 Jun-20 Jan-21 Aug-21 Mar-22 Oct-22

Exhibit 14: IDR Hedging Cost 3-Months Annualized Exhibit 13: Government Cash Balance (IDR Tn)

Source: Ministry of Finance, Bank Indonesia (February 2023) Source: Bloomberg (5 May 2023)

Cash balance pemerintah yang mencapai all time high membuat target penerbitan obligasi turun. Supply yang berkurang disertai dengan demand yang relatif tinggi menjadi katalis positif untuk obligasi Indonesia (FR).

Hedging cost IDR yang ada di kisaran terendah dalam 10 tahun terakhir menjadi salah satu pemicu investor asing kembali membukukan inflow ke pasar obligasi Indonesia.

Faktor risiko: 1) The Fed harus menaikkan suku bunga lebih besar dari ekspektasi pasar; 2) Ada negative surprises yang dapat menyebabkan pelemahan IDR; 3) Dukungan investor domestik dan asing yang mulai turun; 4) Inflasi kembali naik menjelang tahun politik 2024.

Setelah membukukan outflow yang signifikan dalam 3 tahun terakhir (2020-2022), investor asing mulai kembali ke pasar obligasi Indonesia denganinflowmencapai IDR 58,19 triliun YTD 28 April 2023. Beberapa faktor yang mendoronginflowdiantaranya ekspektasi dovish Fed, pengelolaan fiskal pemerintah yang prudent, dan real yield (imbal hasil setelah dikurangi inflasi) Indonesia yang lebih menarik dibandingkan negara lain dengan peringkat kredit yang sama.

Hedging cost IDR yang berada di kisaran terendah dalam 10 tahun terakhir juga menjadi salah satu pemicuinflow (Exhibit 14).Ketika membeli obligasi, investor asing harus mengkonversikan uangnya ke IDR. Untuk meminimalisir fluktuasi yang terlalu tinggi, investor dapat melakukan lindung nilai (hedge). Semakin murah biaya lindung nilai, semakin menguntungkan untuk investor sehingga mendorong inflow dalam jumlah yang lebih besar.

Last 3 months:

SOW

Feb 23

N

Mar 23

SOW

Apr 23

0.91%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

(10)

Equity (USD)

SLIGHTLY OVERWEIGHT– no change

Sektor teknologi di AS dan Asia Pasifik dapat melanjutkan kenaikan kedepannya. Di AS, katalis positif datang dari rotasi investor dari sektor perbankan ke sektor teknologi, revisi naikearningsbeberapa perusahaan teknologi, dan ekspektasi The Fed yang lebihdovish.Di Asia Pasifik, valuasi yang kembali atraktif dapat kembali mendoronginflow.

Fokus pasar kembali tertuju pada sektor teknologi AS karena krisis kepercayaan di sistem perbankan diperparah oleh kebangkrutan First Republic Bank. Disisi lain, megacap tech berhasil melaporkan earnings kuartal-I 2023 yang lebih baik dari konsensus. Beberapa analis bahkan mulai merevisi naik estimasiearningsbeberapa perusahaan teknologi. Hal tersebut membuat saham teknologi naik signifikan bahkan mencapai kinerja terbaiknya di tahun 2023(Exhibit 15).

Sektor teknologi berpotensi melanjutkan kenaikan kedepannya. Ekspektasi mengenai The Fed yang lebih dovishakan berdampak positif terhadap pasar saham terutama sektor teknologi yang merupakan long duration asset. Pergerakan suku bunga dan sektor teknologi memiliki korelasi yang negatif dimana ketika suku bunga turun, kinerja saham sektor teknologi malah dapat mengalami kenaikan.

Exhibit 16: MSCI APACxJ Forward P/E Discount to MSCI World IT

Source: Bloomberg (5 May 2023) Source: Bloomberg (5 May 2023)

Sektor teknologi AS diuntungkan oleh krisis kepercayaan di sektor

perbankan AS, earnings result kuartal-I 2023 yang lebih baik dari estimasi, dan ekspektasi The Fed yang lebih dovish kedepannya.

Sektor teknologi Asia Pasifik terkoreksi di bulan April hingga awal Mei 2023 karena sentimen negatif dari tensi politik AS dan Tiongkok yang memanas. Koreksi membuat valuasi kembali atraktif.

Faktor risiko:1) The Fed menaikkan suku bunga lebih besar dari ekspektasi pasar;

2) Earnings emiten mulai melemah kedepannya; 3) Tensi politik AS dan Tiongkok terus memanas.

Sektor teknologi di Asia Pasifik kembali terkoreksi ditengah memanasnya tensi politik antara AS dan Tiongkok. Tensi kembali memanas setelah pertemuan presiden Taiwan dan ketua DPR AS serta larangan ekspor chip semiconductor ke Tiongkok oleh AS dan aliansinya (Eropa, Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang). Koreksi yang terjadi membuat valuasi sektor teknologi Asia Pasifik yang direpresentasikan oleh MSCI APACxJ kembali atraktif. Per 5 Mei 2023, valuasi menggunakan forward price to earnings (p/e) ratiosektor teknologi Asia Pasifik terdiskon 46,91% terhadap sektor teknologi AS yang direpresentasikan oleh MSCI World IT Index(Exhibit 16).

Amazon META Microsoft Alphabet Apple

USD 0,31 (USD 0,21 cons)

USD 2,20 (USD 2,20 cons)

USD 2,45 (USD 2,24 cons)

USD 1,17 (USD 1,08 cons)

USD 1,52 (USD 1,43 cons) Earnings Per Share (EPS) Kuartal-I 2023

Last 3 months:

SOW

Feb 23

N

Mar 23

SOW

Apr 23 102.1%

23.4% 29.5% 34.4% 33.6%

3.7% -2.3% -7.3% -1.0% -3.8%

93.4%

19.7% 29.5% 25.8% 33.6%

META Alphabet Microsoft Amazon Apple

max min now

46.91%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

50.00%

55.00%

60.00%

May-18 Aug-18 Nov-18 Feb-19 May-19 Aug-19 Nov-19 Feb-20 May-20 Aug-20 Nov-20 Feb-21 May-21 Aug-21 Nov-21 Feb-22 May-22 Aug-22 Nov-22 Feb-23

Asia More Expensive Asia Cheaper

▬Max ▬Min

Now

Exhibit 15: Megacap Tech Stocks Performance 2023

(11)

Equity (IDR)

SLIGHTLY OVERWEIGHT– no change

Emiten di IHSG memiliki fundamental yang solid dan prospek pertumbuhan yang baik di tahun 2023. Namun, aksiprofit takingrentan dilakukan dalam jangka pendek melihat indeks telah naik cukup signifikan.

Beberapa saham berkapitalisasi besar yang direpresentasikan oleh big 5 index berhasil membukukan performa saham yang superior di bulan April hingga awal Mei 2023 (Exhibit 17). Performa saham big 5 jauh mengungguli IHSG dan saham berkapitalisasi kecil menengah (indeks IDX SMC). Alasannya, emiten big 5 mencatatkan pertumbuhan laba yang sangat memuaskan di kuartal-I 2023 seiring dengan aktivitas ekonomi Indonesia yang terus meningkat.

Kedepannya, emiten di IHSG diperkirakan dapat mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi di kisaran 14% FY2023 dengan sektor finansial (+18%), consumer staples(+15%), danconsumer discretionary(+14%) sebagai kontributor utamanya.

Exhibit 18: Foreign Flow to JCI (IDR Tn) Exhibit 17: Big 5, JCI, and IDX SMC Index YTD

Return

Source: Bloomberg (5 May 2023) Source: Bloomberg (5 May 2023)

Earnings result kuartal-I 2023 yang memuaskan dari

beberapa perusahaan big cap membuat performa sahamnya naik signifikan di bulan April hingga awal Mei 2023. Kondisi ini diperkirakan dapat terus berlanjut hingga akhir tahun.

Investor asing kembali membukukan inflow yang signifikan di bulan April 2023.

Inflow dapat berlanjut bila ketidakpastian di pasar global berkepanjangan. Namun, aksi profit taking rentan terjadi dalam jangka pendek.

Faktor risiko: 1) Investor asing kembali mencatatkan outflow; 2) Earnings emiten untuk tahun 2023 di revisi turun; 3) Investor domestik terus melakukanprofit taking;4) Inflasi dan tensi politik Indonesia kembali naik menjelang tahun politik 2024.

Kekhawatiran pasar akan isu perbankan AS yang kembali muncul pasca keruntuhan First Republic Bank serta tensi politik AS dan Tiongkok yang kian memanas menguntungkan pasar saham Indonesia. Pasalnya, investor asing membukukan inflowsebesar IDR 18,18 triliun YTD 5 Mei 2023(Exhibit 18). Investor asing banyak mengakumulasi nama-namabig capyang ada dibig 5 index.

Apabila ketidakpastian di pasar global berkepanjangan, tidak menutup kemungkinan investor asing akan kembali membukukan inflow sehingga indeks melanjutkan kenaikan. Namun, volatilitas juga rentan terjadi dalam jangka pendek karena aksi profit taking melihat beberapa saham big cap yang telah naik signifikan. Hal ini terbukti dengan asing yang mencatatkanoutflow-IDR 0,70 triliun di awal Mei 2023.

BBCA BBRI BBNI BMRI ASII

IDR 11,50 Tn (+43% YoY)

IDR 15,50 Tn (+27% YoY)

IDR 5,20 Tn (+32% YoY)

IDR 12,60 Tn (+25% YoY)

IDR 8,72 Tn (+27% YoY) Laba Kuartal-I 2023 Big 5 Index

Last 3 months:

SOW

Feb 23

N

Mar 23

SOW

Apr 23

-3.5 -7.5

-2.2 7.5

3.2 11.4

0.7

-20.8 -3.1

5.8 4.1 12.1

-0.7 Fed first 50

& 75 bps rate hike

China reopening

euforia

5.14%

-0.92%

-7.48%

-12.00%

-8.00%

-4.00%

0.00%

4.00%

8.00%

Dec-22 Jan-23 Feb-23 Mar-23 Apr-23

Big 5 Index JCI Index IDX SMC Index

Big 5 Index: BBCA, BMRI, BBRI, BBNI, ASII

(12)

Economic Calendar & Product Highlights

Economic Calendar Product Highlights

Name Type Launch/Mature Period

ST010 Bond Launch May-23

FR0063 Bond Mature May-23

BGSEU MF Launch Jun-23

ORI023 Bond Launch Jun-23

SBR010 Bond Mature Jul-23

ORI017 Bond Mature Jul-23

Countries Events Dates

Manufacturing PMI April 2023 1-May-23 Services PMI April 2023 3-May-23 Composite PMI April 2023 3-May-23 Fed Interest Rate Decision 3-May-23 Trade Balance March 2023 4-May-23 Non Farm Payroll April 2023 5-May-23 Unemployment Rate April 2023 5-May-23

CPI April 2023 10-May-23

Core CPI April 2023 10-May-23

PPI April 2023 11-May-23

Core PPI April 2023 11-May-23 Retail Sales April 2023 16-May-23 Industrial Production April 2023 16-May-23 Manufacturing PMI April 2023 2-May-23

Services PMI April 2023 4-May-23 Composite PMI April 2023 4-May-23 Industrial Production March 2023 12-May-23

GDP Q1-2023 12-May-23

Manufacturing Production March 2023 12-May-23 Unemployment Rate March 2023 16-May-23

CPI April 2023 24-May-23

Retail Sales April 2023 26-May-23 Manufacturing PMI April 2023 2-May-23 Unemployment Rate March 2023 3-May-23 ECB Interest Rate Decision 4-May-23 Composite PMI April 2023 4-May-23 Services PMI April 2023 4-May-23 Retail Sales March 2023 5-May-23 Industrial Production March 2023 15-May-23

Trade Balance March 2023 16-May-23

CPI April 2023 17-May-23

Monetary Policy Meeting Minutes 7-May-23 Services PMI April 2023 7-May-23 Household Spending March 2023 8-May-23 Current Account March 2023 10-May-23

PPI April 2023 14-May-23

Industrial Production March 2023 17-May-23 Trade Balance April 2023 17-May-23

CPI April 2023 18-May-23

Manufacturing PMI April 2023 3-May-23 Services PMI April 2023 4-May-23 Foreign Reserves April 2023 7-May-23 Trade Balance April 2023 8-May-23

CPI April 2023 10-May-23

PPI April 2023 10-May-23

Industrial Production April 2023 15-May-23 Retail Sales April 2023 15-May-23 Unemployment Rate April 2023 15-May-23

CPI April 2023 2-May-23

Core CPI April 2023 2-May-23

GDP Q1-2023 4-May-23

Foreign Reserves April 2023 7-May-23 Consumer Confidence Index April 2023 8-May-23 Trade Balance April 2023 15-May-23 United States

United Kingdom

Japan

China

Indonesia Euro Zone

(13)

Glossary

De-dollarization:aksi untuk mengurangi penggunaan USD sebagai mata uang utama dunia.

Dovish:istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kebijakan moneter longgar. Biasanya ditandai dengan suku bunga yang rendah.

Earnings:laba.

Fed pivot: suatu kondisi dimana The Fed selaku bank sentral Amerika Serikat mengubah arah kebijakan moneter dari yang sebelumnya kontraktif (ketat) menjadi ekspansif (longgar), atau sebaliknya.

Foreign inflow: aliran dana masuk dari investor asing ke kelas aset tertentu.

Foreign outflow: aliran dana keluar dari investor asing dari kelas aset tertentu.

Forward price to earning ratio:rasio yang digunakan untuk mengukur nilai atau valuasi sebuah perusahaan, dihitung dengan cara membagi harga saham dengan potensiearningsdalam 12 bulan kedepan. Biasa disingkat menjadiforward p/e.

Hedging:strategi yang dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian dari fluktuasi nilai tukar.

Indeks Kepercayaan Konsumen: indeks yang mencerminkan keyakinan konsumen Indonesia mengenai kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen dalam periode yang akan datang. Biasa disingkat menjadi IKK. Dalam Bahasa Inggris adalahConsumer Confidence Index (CCI).

Long duration asset:istilah yang digunakan untuk menggambarkan aset dengan realisasi arus kas jangka panjang.

Neraca perdagangan:catatan seluruh transaksi ekspor dan impor suatu negara dengan negara lainnya di periode tertentu. Dalam Bahasa Inggris adalah Trade Balance.

Operasi Pasar Terbuka:kegiatan transaksi di pasar uang dalam yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mengontrol jumlah uang beredar. Biasa disingkat menjadiOPT. Dalam Bahasa Inggris adalahOpen Market Operation (OMO).

PMI Jasa: service purchasingmanager’s index, merupakan indicator ekonomi yang mengukur aktivitas servis/jasa.

PMI Manufaktur: manufacturing purchasingmanagers’ index, merupakan indikator ekonomi yang mengukur aktivitas manufaktur di suatu negara.

Produk Domestik Bruto:indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh sebuah negara dalam periode tertentu. Biasa disingkat menjadiPDB.Dalam Bahasa Inggris adalahGross Domestic Product (GDP).

Profit taking:aksi merealisasikan keuntungan.

Real yield:selisih antara nominalyielddan tingkat inflasi.

Retail sales:indikator yang mengukur level pengeluaran konsumen untuk berbelanja barang eceran.

Risk on:istilah yang menggambarkan bahwa pasar optimis dengan prospek perekonomian dan cenderung menambah risiko investasinya.

Safe haven:aset rendah risiko.

Year-to-date:periode yang dimulai pada awal tahun kalender hingga tanggal tertentu. Biasa disingkat menjadiYTD.

Yield:imbal hasil.

Zero-COVID policy:aturan restriksi COVID ketat yang membuat mobilitas masyarakat turun signifikan.

(14)

Wealth Panel Contributors

BCA Wealth Panel

BCA Wealth Panel Members

SEVP Treasury & International Banking Branko Windoe

Head of Wealth Management Ugahary Yovvy Chandra

BCA Sekuritas Head of Equity Aldo Benas

Wealth Management Division

Lilyana Sutianto Baling – Head of Investment Business & Research Management Richie Norbert Tandias– Head of Research & Portfolio Management

Anastasia Gracia– Research Analyst Grace Natalia – Research Analyst

Treasury Team

Junita Gunawan– Head of Treasury

Yeni Marliana Laurence – Head of Position Management Dionysius Kelvin – Currency Analyst

Yuliastono Candra – Fixed Income Analyst

Economist Team Barra Kukuh Mamia– Economist

BCA Sekuritas Team Andre Benas– Head of Research

Chief Economist David Sumual

(15)

Disclaimer

Laporan BCA House View (“Laporan”) ini hanya bersifat sebagai informasi dan bukan merupakan rekomendasi, saran, ajakan, atau arahan, serta tidak dimaksudkan sebagai penawaran atau permintaan untuk melakukan transaksi tertentu.

Tidak ada satu pun baik PT Bank Central Asia Tbk(“BCA”), perusahaan terafiliasinya, dan/atau karyawan maupun agen dari BCA dan seluruh perusahaan terafiliasinya yang memberikan pernyataan atau jaminan (baik tersurat atau tersirat) atau bertanggung jawab sehubungan dengan akurasi atau kelengkapan dari informasi, penilaian, proyeksi, perkiraan, analisis, dan pendapat lainnya yang tercantum dalam Laporan ini(“Informasi”). Dalam hal Informasi berasal dari sumber di luar BCA, Informasi tersebut diperoleh dari sumber yang menurut BCA dapat diandalkan. Namun demikian, BCA tidak menjamin bahwa Informasi tersebut akurat, lengkap, maupun terkini (up-to-date).

BCA, perusahaan terafiliasinya, dan/atau karyawan maupun agen dari BCA dan seluruh perusahaan terafiliasinya tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dituntut atas kerugian apa pun baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung atau atas kerugian lainnya dalam bentuk apa pun yang mungkin timbul dari setiap penggunaan Informasi yang tercantum dalam Laporan ini (termasuk setiap kesalahan atau kekeliruan yang mungkin ditemukan dalam Laporan ini). Segala akibat dan kerugian yang timbul dari penggunaan Informasi untuk keperluan apa pun menjadi tanggung jawab pengguna Informasi sepenuhnya dan pengguna Informasi membebaskan BCA, perusahaan terafiliasinya, dan/atau karyawan maupun agen dari BCA dan seluruh perusahaan terafiliasinya dari segala tuntutan, gugatan, dan/atau tindakan hukum lainnya dalam bentuk apa pun.

Setiap Informasi terkandung dalam Laporan ini mungkin didasarkan pada sejumlah asumsi dan perkiraan yang mungkin dapat berbeda dengan kondisi yang sesungguhnya atau kondisi yang terjadi di kemudian hari. Asumsi dan perkiraan yang berbeda dapat mengakibatkan hasil yang berbeda pula. BCA perusahaan terafiliasinya, dan/atau karyawan maupun agen dari BCA dan seluruh perusahaan terafiliasinya tidak mewakili atau menjamin bahwa Informasi apa pun akan terpenuhi.

Kinerja masa lalu yang dimuat dalam Laporan ini bukan merupakan indikator maupun jaminan kinerja di masa mendatang.

Informasi yang disampaikan dalam Laporan ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dulu. Informasi yang tercantum pada Laporan ini dapat berasal dari pihak lainnya. BCA tidak bertanggung jawab atas kebenaran, keakuratan, atau kelengkapan Informasi, termasuk kesalahan Informasi yang tercantum pada Laporan ini.

Laporan ini dibuat secara umum tanpa mempertimbangkan tujuan investasi, situasi keuangan, dan kebutuhan pihak tertentu, serta tidak ditujukan untuk satu/sekelompok pihak tertentu. Sebelum Anda melakukan transaksi investasi apa pun, Anda harus melakukan pengkajian dan analisis secara independen dan meminta saran atau masukan dari segi finansial dan hukum dari tenaga profesional (jika diperlukan).

Informasi yang dimuat dalam Laporan ini tidak mencerminkan posisi BCA, perusahaan terafiliasinya, dan/atau karyawan maupun agen dari BCA dan seluruh perusahaan terafiliasinya dalam melakukan transaksi efek dan/atau instrumen keuangan lainnya baik dalam kapasitasnya sebagai pelaku transaksi maupun sebagai prinsipal atau agen sehingga transaksi efek dan/atau instrumen keuangan lainnya yang dilakukan BCA, perusahaan terafiliasinya, dan/atau karyawan maupun agen dari BCA dan seluruh perusahaan terafiliasinya dapat tidak konsisten dengan Informasi yang dimuat dalam Laporan ini.

Produk investasi yang disebutkan dalam Laporan ini (selain produk simpanan atau deposito BCA)BUKANmerupakan produk maupun tanggung jawab BCA dan bukan juga merupakan bagian dari simpanan pihak ketiga pada BCA, sertaTIDAK TERMASUKdalam cakupan obyek program penjaminan Pemerintah atau penjaminan simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Laporan ini tidak diperbolehkan untuk diproduksi ulang, disalin/difotokopi, diduplikasi, dikutip, atau disediakan dalam bentuk apa pun, dengan sarana apa pun, atau didistribusikan kembali kepada pihak lain manapun tanpa izin tertulis terlebih dahulu dari BCA.

(16)
(17)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dikarenakan berdasarkan penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa kurs USD/IDR, tingkat inflasi inflasi, dan tingkat suku bunga mempengaruhi harga saham, bagi Investor sebelum

Namun, rebound harus kembali terhenti di bulan Februari 2023 setelahyieldUST 10YR naik ke 3,92% per 28 Februari 2023Exhibit 25.Pasalnya, rilis data AS menunjukkan ekonomi yang masih