• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belajar tentang Pengantar Bisnis

N/A
N/A
Ifha

Academic year: 2024

Membagikan "Belajar tentang Pengantar Bisnis"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas 2 Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

Nama : Musdalifah Mulyadi (200901500007) Kelas : Akuntansi S1 (Kelas B 2020)

Dosen : Muh. Ichwan Musa, SE., MM

A. Membuat penjelasan materi :

Perencanaan :

Membantu manajer melihat masa mendatang (diluar saat ini). Koordinasi  yang semakin baikPenekanan pada tujuan organisasi.Sisi negatif 

perencanaan: 

- Jika perencanaan tidak dilaksanakan dengan baik, waktu dan tenaga  manajer yang cukup berharga akan terbuang percumab. 

- Penekanan yang terlalu berlebihan pada fungsi perencanaan juga tidak  menguntungkan karena fungsi manajerial yang lain akan teraibaikan. 

Untuk membuat perencanaan kita harus mengetahui si-a-bi-di-ba :  -  

Si ( siapa yg akan membuatnya )  A ( apa yg hrs direncanakan )  Bi ( bila/kapan dilaksanakan )  Di ( dimana tempat pelaksanaan )  Ba ( bagai mana hasilnya ) 

 

Jenis perencanaan misi tujuan kebijakan prosedur programan   anggaran  

- Strategi  - Taktikal  - Operasional  - Alokasi   - Sumber daya  - Prioritas 

- Langkah-Langkah yang diperlukan  - Fokus lebih sempit 

- Fokus lebih Konkrit  - Proyek rencana tunggal   - Standing Plan 

- Aturan   

a. Misi atau Maksud (Mission atau Purpose) 

(2)
(3)

 

a. Misi atau Maksud (Mission atau Purpose)Maksud suatu entitas bisnis  adalah memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa. 

 

b. TujuanAdalah hasil akhir dimana aktivitas organisasi diarahkan/ditujukan. 

Tujuan merupakan titi akhir dari fungsi perencanaan, pengorganisasian,  staffing, leading, dan pengendalian. 

c. Strategi Strategi merupakan rencana umum/pokok untuk mencapai tujuan  organisasi melalui pemilihan tindakan yang diperlukan dan alokasi 

sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. 

d. Kebijakan Kebijakan juga merupakan rencana karena merupakan  pernyataan atau pemahaman umum yang membantu mengarahkan  pengambilan keputusan, khususnya cara berfikirnya bukan aksinya. 

 e. ProsedurProsedur juga merupakan rencana karena menetapkan cara  penanganan suatu aktivitas di masa mendatang. Prosedur lebih 

mengarahkan tindakan, bukannya mengarahkan cara berfikir. 

f. AturanAturan merupakan rencana yang dipilih dari beberapa alternatif, dan  harus dilakukan, atau tidak dilakukan. Aturan berkaitan dengan prosedur  karena aturan mengarahkan tindakan, tetapi tidak menyebutkan urutan  waktu. Kebijakan perlu dipisahkan dari aturan, kebijakan lebih mengarahkan  cara berfikir dalam pengambilan keputusan, sedangkan aturan lebih 

mengarahkan tindakan. 

 g. Program Merupakan jaringan yang kompleks yang terdiri dari tujuan,  kebijakan, prosedur, aturan, penugasan, langkah yang harus dilakukan,  alokasi sumberdaya dan elemen lain yang harus dilakukan berdasarkan  alternatif tindakan yang dipilih.  

h. Proyek Merupakan bgian dari program dengan cakupan yang lebih kecil. 

Penugasan atau dan target waktu dalam proyek ditentukan dengan jelas.  

i. Anggaran Merupakan rencana yang dinyatakan dalam angka-angka. 

Manfaat anggaran terutama membuat anggota organisasi melakukan   

Proses perencanaan :  

Perencanaan Strategis Perencanaan Taktis  3. Perencanaan Operasional  

PROSES PERENCANAAN Lingkungan Eksternal Organisasi  

Misi OrganisasiTujuan StrategiRencana StrategisTujuan TaktisRencana  TaktisTujuan OperasionalRencana Operasional 

(4)
(5)

Perencanaan dimulai dengan misi organisasi Dari misi organisasi, tujuan  organisasi kemudian diturunkan. Tujuan organisasi merupakan kunci  efektivitas organisasi.  

Tujuan memiliki beberapa fungsi: 

1. Memberikan dan menyatukan arah kemana organisasi harus bergerak   2. Tujuan dan proses penetapan tujuan akan mempengaruhi perencanaan,  tujuan dan penetapan tujuan yang baik akan menurunkan rencana yang baik  pula  

3. Tujuan dapat berfungsi sebagai alat motivasi karyawan. 

Perancanaan Organisasi Berdasar Tujuan Organisasi dikelompokan  dalam: 

1. Perencanaan StrategisAdalah rencana jangka panjang untuk mencapai  tujuan strategis. Rencana strategis dapat dilihat sebagai rencana seara  umum yang menggambarkan alokasi sumberdaya, prioritas, dan langkah  yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis 

2. Perencanaan TaktisDitujukan untuk mencapai tujuan taktis, yaitu untuk  melaksanakan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana ini memiliki  jangka waktu yang lebih pendek dibandingkan rencana strategis, dan 

mempunyai fokus yang lebih sempit dan lebih konkrit. Tujuan taktis biasanya  diturunkan dari tujuan strategis 

Ada dua jenis perencanaan operasional: 

Perencanaan operasional diturunkan dari perencanaan taktis, mempunyai fokus  yang lebih sempit, jangka waktu yang lebih pendek, dan melibatkan manajemen  tingkat bawah. 

Ada dua jenis perencanaan operasional: 

- Rencana tunggal (sekali pakai) yang dipakai untuk tujuan yang spesifik,  contoh: program, proyek (project) dan anggaranb.  

- Standing plan (dapat dipakai berkali-kali) adalah rencana standard untuk  tujuan yang muncul berulang-ulang, contoh: kebijakan, prosedur 

operasional standard, dan aturan. 

- Program: merupakan rencana sekali pakai untuk serangkaian yang besar,  mencakup tujuan, langkah-langkah, kebijakan, prosedur, aturan unit  organisasi atau pihak yang bertanggung jawab pada setiap langkah   - Proyek: merupakan bagian dari program dengan cakupan lebih kecil. 

Penugasan dan target waktu ditentukan dengan jelas  

- Anggaran: merupakan rencana yang dinyatakan dalam bentuk angka,  dapat berupa angka kuantitas maupun moneter.  

(6)
(7)

- Kebijakan: merupakan pedoman pengambilan keputusan yang terutama  mengarahkan cara berpikir pengambilan keputusan, bukan pada tindakan  spesifik. 

-  Prosedur: merupakan pedoman yang mengarahkan pada tindakan yang  diperlukan. Langkah-langkah dijelaskan secara terinci dan disusun secara  kronologis. 

- Aturan: pernyataan spesifik apakah suatu tindakan harus dilakukan atau  tidak berdasarkan situasi yang ada. Aturan merupakan tindakan itu  sendiri, bukan pedoman yang mengarahkan pengambilan keputusan. 

Perencanaan Situasional  

Perencanaan situasional adalah perencanaan yang memasukan alternatif  perecananaan yang berbeda, jika suatu kondisi tertentu terjadi.  

Tahapan perencanaan situasional:  

1. Tahap pertama melakukan perencanaan seperti biasa, kemudian  dikembangkan dengan mempertimbangkan kejadian-kejadian situasional   2. Melaksanakan perencanaan dan secara formal mengidentifikasikan  kejadian situasional  

3. Menetapkan indikator situasional, bila ada kejadian situasional maka  dilakukan alternatif rencana situasional  

4. Menyelesaikan rencana atau rencana situasional. 

 Perencanaan situasional terutama bermanfaat untuk organisasi dengan  lingkungan yang dinamis, banyak perubahan dan ketidakpastian. 

Perencanaan dan Tingkatan manajemen  

Tipe perencanaan berbeda berdasarkan tingkatan manajemen. Manajemen  puncak lebih banyak terlibat dalam perencanaan strategis yang mempunyai  focus jangka panjang. Sementara manajemen tingkat bawah lebih banyak  berurusan dengan perencanaan operasional yang berdimensi jangka pendek. 

HAMBATAN DAN PEMECAHAN HAMBATAN DALAM PERENCANAAN  Hambatan dalam Perencanaan yang Efektif: 

- Tujuan yang tidak tepat   - Balas jasa yang tidak tepat  - Lingkungan yang kompleks 

(8)
(9)

- Keputusan menetapkan tujuan yang baru dan mengalokasikan 

sumberdaya untuk mencapai tujuan tersebut berarti melepaskan tujuan  lainnya 

- Beberapa anggota organisasi enggan untuk melakukan perubahan  - Anggota organisasi mengalami pembatasan- pembatasan.  

- Anggota organisasi yang tidak memahami lingkungan eksternal akan  cenderung menolak perubahan. 

Mengatasi Hambatan: 

- Memahami tujuan perencanaan dan proses penetapan tujuan  - Rencana dan tujuan harus dikomunikasikan ke bawah 

- Konsistensi antara tujuan yang lebih tinggi dengan tujuan yang lebih  rendah, konsistensi antar tujuan bagian atau departemen harus dijagad. –  - Sistem balas jasa (reward) yang tepat akan mendorong penetapan tujuan 

dan perencanaan yang efektif   

MBO (MANAGEMENT BY OBJECTIVES)

Peter Drucker dalam bukunya The Practice of Management (1954), MBO  adalah metode formal atau semiformal yang dimulai dari penetapan tujuan,  pelaksanaan, dan kemudian diteruskan dengan evaluasi. Kunci dalam  metode MBO adalah partisipasi dan komunikasi dalam penetapan tujuan  atau perencanaan. 

 

Rencana secara kolaborasi   

- Proses MBO - Program MBO

- Penetapan tujuan dan rencana organisasi - Komitmen manajemen

- PuncakPenetapan 

- Tujuan dan rencana secara kolaborasi  - Partisipasi

- Menjelaskan Pertemuan 

- Tujuan dan Konseling SumberdayaTujuan Rencana Rencana (Konsultasi) - Organisasi yang Jelas

- Komunikasi - Pelaksanaan - Otonomi

- Review periodik - Evaluasi

(10)
(11)

Efektifitas MBO 

Manfaat penting dari MBO adalah mendorong motivasi karyawan. Untuk  mendukung sukses MBO, diperlukan beberapa elemen: 

1. Komitmen: diperlukan komitmen manajemen yang tinggi khususnya dari  manajemen puncak 

2. Penetapan Tujuan Puncak: penetapan tujuan harus dinyatakan dengan  jelas dan dapat diukur. Manajer dan bawahan harus bekerja sama  menyelaraskan rencana bawahan dengan rencana dan tujuan  manajemen puncak3.  

3. Tujuan Individu: harus dinyatakan dengan jelas, siapa yang harus  bertanggungjawab 

4. Partisipasi 

 5. Komunikasi: manajer mengkomunikasikan tujuan manajemen puncak dan  bawahan mendiskusikan apa yang perlu disumbangkan untuk mendukung  tujuan tersebut 

6. Otonomi dalam Pelaksanaan: otonomi mendorong kreatifitas dan  komitmen bawahan serta memberi kebebasan dalam batas-batas tertentu  reviev  

7. Prestasi: kemajuan yang dicapai dapat memberi umpan balik yang  kemudian dapat memberikan input perbaikan. 

Tujuan : 

- Menghasilkan lulusan UT yang berkompeten di- bidangnya,  - mempunyai hard skill dan soft kill yang kuat.

- Mengembangkan IPTEK melalui penelitian serta memanfaatkannya untuk  meningkatkan taraf hidup masyarakat

- Progam 

- Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran - Peningkatan kinerja penelitian dan publikasi  

Strategi :   

- Terlaksananya proses belajar dan mengajar sesuai dengan standar yang  ditetapkan

- Meningkatnya kualitas riset, kinerja penelitian dan publikasi - KEBIJAKAN

- Menyediakan semua fasilitas dan dukungan dana untuk terlaksananya  proses belajar mengajar dengan baik dan berkualitas

(12)
(13)

- Mendorong peneliti untuk memiliki roadmap penelitian sinergis dalam  kerangka riset unggulan.

                                           

 

DAFTAR PUSTAKA

Gunardy, D. (2018). ​PERENCANAAN 1. PERENCANAAN 2. PROSES PERENCANAAN 3. PERENCANAAN SITUASIONAL 4. PERENCANAAN DAN TINGKATAN MANAJEMEN 5. HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH.​ Retrieved from slideplayer.info: https://slideplayer.info/slide/12679340/

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat exante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur,

Adapun Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat preventif untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur,

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat exante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah- langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur,

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat exante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta

Fungsi Kepatuhan merupakan serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat Preventif untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta

Fungsi kepatuhan merupakan serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat pencegahan untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur,

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ex- ante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta