• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentanglahan Vulkanik Indonesia

N/A
N/A
rian

Academic year: 2023

Membagikan "Bentanglahan Vulkanik Indonesia"

Copied!
295
0
0

Teks penuh

Buku ini memuat materi tentang bentang alam gunung berapi di Indonesia ditinjau dari ciri fisik dan budaya masyarakat yang menghuninya. Buku ini dapat dijadikan bahan bacaan bagi para pemerhati gunung berapi di Indonesia, baik akademisi maupun masyarakat umum.

PENDAHULUAN

Kepulauan Indonesia dan Aktivitas Vulkanik

Sebagai indikatornya, jumlah gunung berapi aktif yang ada saat ini serta jejak aktivitas gunung api masa lalu sangat banyak dan tersebar di beberapa wilayah. Karena pengertian gunung berapi aktif sangat kompleks, maka gunung berapi aktif yang dimaksud di sini adalah gunung berapi yang aktif secara historis, mempunyai catatan sejarah aktivitas, atau gunung berapi yang mengalami aktivitas pada masa Holosen.

Tektonisme di Wilayah Indonesia: Masa Kini dan Masa Lampau Sebagaimana telah disinggung pada subbab sebelumnya, vulkan-

Sampai di sini kita telah memahami bahwa proses subduksi lempeng tektonik menjadi pemicu terjadinya vulkanisme di Indonesia. Dapat kita simpulkan bahwa aktivitas vulkanisme di Indonesia tidak lepas dari proses subduksi akibat konvergensi lempeng tektonik.

GENESIS DAN PERKEMBANGAN BENTUKLAHAN VULKANIK

SEBUAH REVIEW PROSES VULKANISME

Struktur Bagian Dalam Bumi dan Karakteristiknya

Antara inti dalam dan inti luar terdapat sifat yang berbeda, meskipun tersusun dari bahan penyusun yang sama. Perbedaan inti luar dan inti dalam adalah besi pada inti luar berbentuk cair.

Tenaga Endogen dan Dinamika dalam Bumi

Pada batas lempeng yang berbeda, gumpalan magma naik ke dalam bumi dan kemudian bergerak ke atas dan keluar di antara retakan lempeng (Gambar 2.6a). Berbeda dengan batas divergen dan konvergen, aktivitas vulkanik jarang terjadi di sepanjang batas lempeng transformasi.

Pembentukan dan Perkembangan Bentuklahan Vulkanik

Sebaliknya, magma yang sangat kental menghambat migrasi gas yang mengembang ke atas. Dengan kandungan gas yang tinggi, gas-gas tersebut berkumpul menjadi gelembung-gelembung yang tekanannya meningkat hingga akhirnya melepaskan batuan semi cair dari perut gunung berapi secara eksplosif.

Erupsi Vulkan

  • Erupsi Efusif
  • Erupsi Eksplosif

BANGUNAN VULKANIK INDONESIA: ASPEK FISIK DAN BUDAYA-31 Akibatnya, suhu rata-rata bumi dapat turun selama beberapa waktu setelah letusan. LANSKAP VULKANIK INDONESIA: ASPEK FISIK DAN BUDAYA-37 ventilasi berukuran hanya puluhan atau ratusan meter.

TIPOLOGI BENTUKLAHAN VULKANIK INDONESIA

Tipologi Utama Bentuklahan Vulkanik di Dunia

Walker (2000) menjelaskan bahwa gunung berapi Mauna Loa dan Kilauea di Hawaii merupakan contoh gunung berapi perisai lava yang terkenal. Kubah lava terdiri dari gundukan lava yang sangat tebal sehingga lava menumpuk di atas lubang tanpa mengalir.

Tipologi Vulkan di Indonesia

LANSKAP VULKANIK INDONESIA: ASPEK FISIK DAN BUDAYA-55 Gunung berapi Toba, Gunung Api Dieng, Jawa Tengah merupakan contoh kompleks vulkanik, sedangkan Gunung Api Toba di Sumatera Utara merupakan contoh tipe kaldera. Sedangkan Gunung Api Banua Wuhu di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara merupakan gunung api bawah laut. 25 Hiri Stratovolcano Halmahera Tidak Diketahui 26 Kaldera Hulubelu Sumatera Selatan Tidak Diketahui 27 Kompleks Hululais Sumatera Tengah Tidak Diketahui.

55 Lubukraya Stratovolkano Noord-Sumatra Onbekend 56 Mahawu Stratovolkano Noord-Sulawesi 1977 57 Malintang Stratovolkano Centraal-Sumatra Nr. Onbekend 85 Semeru Stratovolkano Oost-Java 2022 86 Serua Stratovolkano Banda Zee 1921 87 Seulawah Agam Stratovolkano Noord-Sumatra 1839 88 Sibualbuali Stratovolkano Noord-Sumatra Nr. 92 Slamet Stratovolkano Midden-Java 2014 93 Soputan Stratovolkano Noord-Sulawesi 2020 94 Sorikmarapi Stratovolkano Noord-Sumatra 1986 95 Sumbing Stratovolkano Midden-Sumatra 1921.

Klasifikasi Morfologi Vulkan Indonesia menurut Verstappen

  • Stratovolkano
  • Kaldera
  • Depresi Vulkano-Tektonik
  • Kompleksitas bentuklahan vulkanik

LANSKAP VULKANIK INDONESIA: ASPEK FISIK DAN BUDAYA-63 beberapa tahapan yang menunjukkan tahapan dan periode spesifik perkembangan stratovolcano. Sedangkan kaldera yang lebih besar mempunyai bentuk luar yang lebih tidak beraturan dan termasuk dalam subtipe depresi. Kaldera yang lebih besar umumnya dihasilkan oleh letusan paroksismal yang terjadi lebih dari satu kali dibandingkan dengan efek patahan.

Material ini menutupi permukaan datar yang landai ke arah laut dari blok tuas di sebelah timur danau. Verstappen (2013) menjelaskan bahwa terdapat fitur vulkanik yang lebih kecil di Indonesia, termasuk bentuk efusif dan eksplosif. Di Halmahera terdapat padang vulkanik yang sangat tererosi, disusul zona vulkanik Holosen dan gunung api aktif yang menyebar ke timur dan barat.

Kemiringannya membelok ke arah barat karena terdapat lereng sesar di sekitar Vulkan Ibu yang masih aktif.

Klasifikasi Vulkan di Indonesia Berdasarkan Karakteristik Erupsi Zaennudin (2010) mengklasifikasikan vulkan di Indonesia ke dalam

  • Vulkan dengan kubah lava
  • Vulkan dengan danau kawah
  • Vulkan dengan sistem ventilasi terbuka
  • Letusan Gas Vulkanik
  • Kerucut tumbuh di dalam kaldera

LANSKAP VULKANIK INDONESIA: ASPEK FISIK DAN BUDAYA-83 Lebih lanjut Zaennudin (2010) menjelaskan bahwa sekitar 10-12 gunung berapi aktif di Indonesia meningkat aktivitasnya setiap tahunnya, dua hingga lima gunung berapi tersebut mengalami erupsi. LANSKAP VULKANIK INDONESIA: ASPEK FISIK DAN BUDAYA - 85 ciri khusus yang dikenal dengan nuees ardentes d'avalanche Tipe Merapi (Sudrajat dkk, 2010). Letusan gunung berapi yang memiliki danau kawah biasanya diawali dengan letusan freatik yang dilanjutkan dengan mengalirnya air danau ke lembah-lembah di sekitarnya.

Sejak November 2007, telah terjadi perubahan sifat letusan Gunung Keluda dari berupa danau kawah menjadi kubah lava. Letusan danau kawah dipicu oleh letusan freatik yang diikuti oleh jatuhnya piroklastik, seperti pada LANGKAH VULKANIK INDONESIA: ASPEK FISIK DAN BUDAYA-87 Gunung Api Kelud juga terdapat di gunung berapi lain termasuk Gunung Api Awu dan Gunung Sorik Marapi.

LANSKAP VULKANIK INDONESIA: ASPEK FISIK DAN BUDAYA-91 Akumulasi gas yang tinggi secara tiba-tiba, terutama di daerah lembah, akan sangat berbahaya (Zaennudin, 2010).

Klasifikasi Vulkan Aktif di Indonesia Berdasarkan Tipe Erupsi dan Struktur Morfologi

  • Tipe letusan kaldera
  • Tipe kubah lava
  • Tipe Kawah Terbuka
  • Tipe runtuhan dinding kawah
  • Tipe Pascakaldera
  • Tipe Aliran Lava
  • Tipe Vulkan Bawah laut
  • Tipe Danau Kawah

Pada tahun 1982-1983, Vulcan Galunggung kembali mengalami letusan yang menghancurkan kubah lava yang terbentuk di tapal kuda. Gunung Api Batur, yang terbentuk di Kaldera Batur, merupakan contoh yang sangat baik dari tipe gunung berapi pasca-kaldera di Indonesia. Jika kerucut lava yang berkembang di kaldera terus membesar maka akan berkembang menjadi stratovolcano.

Gunung Bromo di Kaldera Tengger dan Gunung Tangkubanparahu di Kaldera Sunda (Pratomo, 2006). Proses vulkanisme pasca kaldera yang terjadi di Tangkubanparahu serupa dengan yang terjadi di Gunung Batur, yaitu didahului oleh beberapa letusan besar pembentuk kaldera yang diikuti oleh aktivitas gunung api terkini dengan rentang letusan terbatas di dalam kaldera atau sekitarnya. Tiga ribu tahun kemudian terjadi aktivitas vulkanik di kaldera tersebut, sehingga terbentuklah gunung berapi baru yang diberi nama Gunung Sunda.

Di kaldera Gunung Sunda terjadi aktivitas pasca kaldera yang membentuk gunung api Tangkubanparahu yang masih eksis hingga saat ini.

DISTRIBUSI SPASIAL BENTUKLAHAN VULKANIK DI INDONESIA

Persebaran Bentuklahan Vulkanik di Indonesia

Vulkanisme di Indonesia merupakan bagian dari sistem vulkanik di Cincin Api Pasifik. Sedikit berbeda dengan Verstappen (2013), data yang disampaikan Zaenuddin (2010) menunjukkan jumlah gunung api tipe A di Indonesia sebanyak 79 buah, gunung api tipe B sebanyak 29 buah, dan gunung api tipe C sebanyak 21 buah. Maluku merupakan zona dengan gunung berapi paling aktif di Indonesia.

Pulau Jawa telah mengalami 470 letusan sepanjang sejarah atau setara dengan 47% total letusan di Indonesia. Banyak kawasan vulkanik di Indonesia yang belum tereksplorasi secara detail, sehingga katalog vulkanik di Indonesia perlu diperbarui dari waktu ke waktu. Gunung berapi tertinggi di Indonesia adalah Kerinci di Sumatera dengan ketinggian 3.800 meter di atas permukaan laut, disusul Rinjani di Pulau Lombok (3.726 meter di atas permukaan laut) dan Semeru di Jawa Timur (3.676 meter di atas permukaan laut).

Hubungan Lempeng Tektonik dan Sebaran Gunung Berapi di Indonesia Vulkanisme di Indonesia berkaitan dengan zona subduksi yang berbeda-beda.

Hubungan Lempeng Tektonik dengan Sebaran Vulkan di Indonesia Vulkanisme di Indonesia berkaitan dengan zona subduksi, berbeda

Namun mengapa di Pulau Jawa terdapat bentang alam vulkanik, sedangkan di Pulau Kalimantan tidak ada. Secara umum, vulkanisme di Indonesia ditandai dengan dominasi gunung api strato yang sebagian besar berada di dekat zona subduksi. Sebaran gunung berapi di dekat zona subduksi juga menunjukkan hubungan antara vulkanisme dan lempeng tektonik.

Pengaruh tektonisme juga menyebabkan terbentuknya pola kelurusan gunung berapi yang tegak lurus terhadap zona subduksi. Bentang alam vulkanik banyak ditemukan di wilayah Indonesia, namun penyebarannya tidak merata di seluruh wilayah. Kemudian buka website penyedia data gunung berapi di Indonesia yaitu data dasar gunung berapi Indonesia. https://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/data-dasar-gunungapi), Global Volcanism Program (https://volcano.si.edu/) atau sumber lainnya.

Berdasarkan data yang anda peroleh dari referensi pada poin 2, kenali lokasi beberapa gunung berapi di Indonesia.

EVOLUSI GEOMORFOLOGIKAL VULKAN DI INDONESIA: TINJAUAN TERHADAP

Karakteristik Iklim di Indonesia dan Pengaruhnya Terhadap Pros- es Geomorfologikal

Berbagai unsur iklim yang disebutkan antara lain suhu udara, curah hujan, kelembaban udara, tekanan udara, dan angin. Hujan di Indonesia berupa hujan biasa (hujan) dimana awan pada kondisi tertentu akan menimbulkan hujan deras (pancuran). Iklim di Indonesia sebagian besar bercirikan iklim hujan tropis, namun di daerah pegunungan tinggi juga terdapat jenis iklim yang bercirikan suhu rata-rata.

Daerah yang mempunyai curah hujan tinggi adalah Sumatera, Jawa Barat Selatan dan Tengah serta Pegunungan Tengah Papua bagian selatan. Di lereng stratovolcano yang terbuka terhadap angin hujan dan di lereng terlindung juga terdapat perbedaan curah hujan yang jelas. Jika curah hujan sangat deras, akan terjadi limpasan permukaan yang umumnya mempercepat erosi permukaan.

Fluktuasi curah hujan sangat penting untuk diperhatikan kaitannya dengan perkembangan kondisi geomorfologi yang terjadi akibat erosi.

Pengaruh Iklim Terhadap Evolusi Bentuklahan Vulkanik

Ashari dkk (2021) melakukan penelitian mengenai perlindungan diri terhadap aliran lahar di lembah sungai di kaki bukit dan kaki gunung berapi. Pada dataran di kaki gunung Merapi, khususnya di bagian barat dan selatan, banyak terdapat paleochannel yang menunjukkan lembah sungai pada masa lalu. Saluran paleo ini tersebar luas dan cenderung terletak di dekat lembah sungai yang sekarang.

Dari jumlah tersebut, terdapat 251 saluran paleo yang terletak pada jarak 500 meter dari delapan lembah sungai utama, yaitu: (1) Sungai Pabelan, (2) Sungai Lamat, (3) Sungai Blongkeng, (4) Sungai Putih, (5) Sungai Batang , (6) Sungai Krasak, (7) ) Sungai Boyong, (8) Sungai Kuning dan (9) Sungai Gendol. Keberadaan 251 saluran paleo di sekitar lembah sungai utama menunjukkan bahwa sungai-sungai tersebut mengalami pergeseran saluran sungai dari waktu ke waktu. Secara umum jika dilihat dari keseluruhan saluran paleo diketahui pada jarak 100 meter dari lembah sungai utama terdapat 53% saluran paleo, lalu jumlahnya.

Selain saluran paleo di dekat lembah sungai besar yang ada saat ini, Ashari et al. 2021) juga ditemukan kelompok saluran paleo yang terletak di luar zona penyangga 500 meter dari lembah sungai utama.

BIOGEOMORFOLOGI KAWASAN VULKANIK INDONESIA

Berbagai Jenis Flora dan Fauna pada Bentuklahan Vulkanik 1. Perhatian dan studi terdahulu tentang keanekaragaman flora di

  • Gambaran umum biodiversitas flora dan fauna di bentuklahan vulkanik

Kita harus menyadari bahwa ketinggian juga merupakan pengaturan iklim, yang seperti halnya garis lintang, menentukan perbedaan unsur-unsur iklim, terutama suhu udara. Meskipun teori ini telah dikoreksi keakuratannya berdasarkan kondisi saat ini (Purwantara, 2015), namun penurunan suhu udara seiring ketinggian masih ada sebagai fenomena alam yang juga berlaku di kepulauan Indonesia. Perubahan suhu udara yang disebabkan oleh perubahan ketinggian mempengaruhi jenis vegetasi yang tumbuh pada ketinggian yang berbeda-beda.

Selanjutnya pada ketinggian antara 2.500 meter terdapat zona iklim sedang dan pada ketinggian antara 4.000 meter hingga 6.000 meter terdapat zona iklim dingin. Skema konseptual termoekologi yang menunjukkan hubungan antara pengaruh variasi iklim pada garis lintang dan ketinggian terhadap sebaran kelompok ekologi yang berbeda (Van Steenis, 2010). Selain itu juga terdapat berbagai jenis flora seperti padma raksasa (Rafflesia Arnoldi) dan pinus sumatera (Taxus sumatrana).

Taman Nasional Gunung Rinjani, yang meliputi kawasan vulkanik tertinggi kedua di Indonesia, merupakan rumah bagi beberapa spesies satwa liar, termasuk monyet dan elang Flores.

Pengaruh Vulkanisme Terhadap Persebaran Berbagai Jenis Flora Biogeomorfologi bentuklahan vulkanik tidak dapat dilepaskan dari

Di lereng gunung berapi, pohon ini lebih banyak ditemukan dalam ukuran lebih kecil yaitu dengan tinggi 8 meter. Acronychia Acronychia pedunculata, merupakan tumbuhan perdu atau pohon yang tingginya mencapai 20 meter dan diameter batang mencapai 35 cm. Perdu atau pohon dengan tinggi 3-19 meter banyak ditemukan di hutan campuran dan perdu dengan tinggi 600-1.500 meter.

Albizia lophanta Merupakan pohon kecil atau perdu yang tumbuh cepat dengan tinggi mencapai 15 meter dan diameter batang 30 cm. Banyak ditemukan di hutan berlumut seperti peri di punggung dan puncak gunung berapi, mencapai ketinggian 700-3.000 meter. Myrisine avenis Pohon kecil dengan tinggi 4-8 meter, tingginya bisa mencapai 15 meter namun jarang ditemukan.

Schefflera rugosa Pohon kecil atau semak tak berduri dengan tinggi mencapai 8 meter dan diameter batang mencapai 15 cm.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan Metode Latihan Senam Aerobik terhadap Pengurangan Ukuran Lemak Tubuh Club Senam Pemda Pasir Pengaraian.. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang telah dijabarkan diatas terbentuklah suatu rumusan masalah asossiatif hubungan simetris disebabkan peneliti menelusuri keterkaitan antara kecerdasan