• Tidak ada hasil yang ditemukan

Budgeting dan Anggaran dalam Rumah Sakit

N/A
N/A
Tiara Rahmadika

Academic year: 2024

Membagikan " Budgeting dan Anggaran dalam Rumah Sakit"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Budgeting Dan Anggaran

Dosen Pengampu : Dr.

Erpidawati, SE.M.Pd

Disusun Oleh : KELOMPOK 6

Miftahul Khairani : 21190049

Tiara Rahmadika : 21190051

Ayu Sasmita :21190053

Windy Mutia Sari : 21190055

Azizah Jelidia. R : 21190057

PRODI D3 ADMISTRASI RUMAH SAKIT FAKULTAS KESEHATAN BUKITTINGGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT TA. 2023/2024

KATA PENGANTAR

(2)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena hanya dengan izin rahmat dan kuasa-Nyalah kami masih diberikan Kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Budgeting Dan Anggaran”. Penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Keuangan Rumah Sakit.

Selama penulisan makalah ini penulis mendapat bimbingan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ucapakan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Erpidawati, SE. M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Humas Rumah Sakit.

2. Rekan-rekan kelompok 6.

3. Dan semua pihak yang telah memberikan dorongan semangat dan meteril sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu kami mengharapkan masukan yang bersifat membangun bagi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Bukittinggi, 4 April 2023 Penulis

DAFTAR ISI

(3)

KATA PENGANTAR...II DAFTAR ISI...III

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan dan Manfaat Makalah...2

BAB II PEMBAHASAN...3

A. Rencana Anggaran... B. Kegunaan Anggaran... C. Isi Anggaran... D. Statistik Anggaran... E. Anggaran berbasis Kinerja... BAB III PENUTUP...14

A. Kesimpulan...14

B. Saran...15

DAFTAR PUSTAKA

...16

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Budgeting adalah bagian tak terpisahkan dari operasional perusahaan.

Budgeting sangatlah penting untuk diketahui oleh para pengusaha maupun calon pengusaha. Tak jarang ditemukan para pemilik usaha mengalami kegagalan lantaran besarnya pengeluaran.

Pengeluaran yang lebih besar dibandingkan pemasukan, membuat perusahaan sulit untuk bertahan dalam jangka waktu lama. Dengan budgeting, setiap pemasukan serta pengeluaran perusahaan terprediksi dan terukur dengan baik sehingga membantu pebisnis menentukan arah usaha di kemudian hari.

Untuk mencapai tujuannya, sebuah bisnis harus merencanakan dan menerapkan strateginya dengan cara yang terukur. Bisnis harus menentukan apakah suatu proyek layak secara finansial, kemudian mengaitkan tujuan perusahaan dengan sumber daya yang tersedia.

Penganggaran perusahaan memungkinkan manajemen yang lebih tinggi mengembangkan strategi yang masuk akal bagi mereka yang berada di level bawah organisasi. Sebagai contoh, seorang tenaga penjual ritel mungkin harus menghasilkan pendapatan lima juta rupiah per bulan untuk perusahaan untuk mencapai tujuan keuangannya.

Proses penganggaran perusahaan membantu membentuk laporan keuangan secara menyeluruh. Dengan mengembangkan laporan keuangan yang diperkirakan ini, sebuah bisnis dapat melacak margin keuntungannya.

Ini akan menentukan apakah menguntungkan untuk menjalankan operasi bisnis di masa depan. Jika bisnis tidak menghasilkan laba, bisnis akan memiliki waktu yang cukup untuk menyesuaikan pendapatan dan biaya sebelumnya.

(5)

Mendapatkan keuntungan adalah faktor yang paling penting karena menjalankan bisnis. Tanpa menghasilkan keuntungan, bisnis tidak bisa berharap untuk bertahan lama di masa depan.

Oleh karena itu, anggaran mungkin tampak seperti kerumitan tambahan tetapi merupakan aspek penting dan inti dari bisnis. Dengan menetapkan anggaran bagi diri sendiri, laba, pendapatan, dan tabungan dapat dipahami, disimpan, dan direncanakan ke depannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu rencana anggaran?

2. Apa saja kegunaan anggaran?

3. Bagaimana isi anggaran?

4. Bagiamana statistik anggaran?

5. Ap itu anggaran berbasis kinerja?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah 1. Memahami dan mengatahui rencana anggaran 2. Mengetahui kegunaan anggaran

3. Memahami isi anggaran 4. Mengetahui statistik anggaran

5. Memahami dan mengetahui anggaran berbasis kinerja

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Rencana Anggaran

Rencana anggaran biaya merupakan perkiraan biaya yang nantinya akan digunakan untuk pelaksanaan suatu kegiatan baik bisnis maupun proyek. Dalam beberapa bisnis, proyek atau event, perencanaan anggaran merupakan dokumen yang wajib ada untuk melihat besaran biaya yang akan digunakan. Perencanaan perlu dilakukan untuk mengetahui biaya yang akan dikeluarkan sehingga keuangan lebih terarah.

Pada pelaksanaan proyek misalnya, rencana anggaran biaya ini menjadi dasar apakah kontraktor bisa memberikan penawaran atau tidak. Semakin menjanjikan rencana yang dibuat maka kontraktor tentu akan semakin tertarik untuk memberikan penawarannya. Rencana anggaran sudah meliputi tahap perencanaan, pemilihan material, dan berbagai pembiayaan lainnya seperti upah pekerja dan biaya pengerjaan.

Pendapatan dan biaya sangat berkaitan walaupun kadang-kadang tidak berhubungan secara proporsional. Keterhubungan ini dapat kita lihat pada proses menghasilkan pelayanan di RS. Secara logika bisa dijabarkan bahwa untuk memperoleh pendapatan atas pelayanan rawat inap kepada pasien, RS mengeluarkan berbagai sumber biaya seperti: biaya operasional, biaya gaji, biaya keuangan aktiva dll. Pada kondisi ini akan jelas terlihat bahwa anggaran akan merefleksikan biaya pada suatu tingkat pengeluaran yang diharapkan bergantung pada pendapatan yang diramalkan dan beragam produk, jasa dan konsumen untuk mengeneralisasikan pendapatan. Hal ini mencerminkan adanya keterhubungan antara pendapatan dan biaya sangat erat.

(7)

Instalasi rawat inap misalnya, anggaran biaya harus didasarkan pada jumlah pasien/jumlah hari rawat pasien yang akan dilayani. Secara logis apabila total biaya rawat inap meningkat 100% maka jumlah pasien lebih kurang demikian.

Sebaliknya, apabila jumlah pasien hanya meningkat 10% atau 20%, maka total biaya harusnya meningkat seiring dengan prosentase peningkatan jumlah pasien.

B. Kegunaan Anggaran

Menurut M. Munandar (2000:10) dalam bukunya Budgeting Perencanaan kerja, Pengkoordinasian kerja, Pengawasan kerja mengemukakan bahwa anggaran mempunyai kegunaan pokok, yaitu :

a. Sebagai pedoman kerja.

b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja c. Sebagai alat pengawasan kerja.

Anggaran merupakan alat bantu manajemen dalam melaksanakan fungsi- fungsinya. Sebagai alat bantu, secara umum anggaran bermanfaat sebagai :

a. Alat Pedoman Kerja

Anggaran bermanfaat sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan saran-saran yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di masa yang akan datang.

b. Alat Pengkoordinasian Kerja

Anggaran bermanfaat sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar seluruh bagian yang terdapat dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan dapat terjamin.

c. Alat Pengawasan Kerja

Anggaran berfungsi pula sebagai tolok ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan. Dengan membandingkan antara apa yang tertuang di dalam anggaran dengan apa yang dicapai dalam realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan telah berhasil atau tidak

(8)

dalam bekerja. Dari perbandingan tersebut dapat pula diketahui sebab-sebab penyimpangan antara anggaran dengan realisasinya, sehingga dapat pula diketahui kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan. Hal ini dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan yang sangat berguna untuk menyusun rencana-rencana (anggaran) selanjutnya secara lebih matang dan lebih akurat.

C. Isi Anggaran

Budget yang menyeluruh dapat disebut sebagai Budget Komprehensif (Comprehensive Budget). Secara garis besar isi dari sebuah Budget Komprehensif terdiri dari:

a) Budget Penaksiran (Forecasting Budget)

Budget yang memuat seluruh taksiran-taksiran (forecast), baik taksiran tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang, maupun taksiran-taksiran tentang keadaan keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang.

b) Budget Variabel (Variable Budget)

Budget yang memuat tentang tingkat perubahan biaya-biaya tidak langsung, atau tingkat variabilitas biaya-biaya tidak langsung, sehubungan dengan adanya perubahan aktivitas perusahaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Budget Variabel merupakan Budget yang memuat berbagai standar biaya yang termasuk dalam kelompok biaya tidak langsung.

c) Analisis Statistika dan Matematika Pembantu

Berisi berbagai analisis statistika dan matematika yang terutama dilakukan dalam tahap mengolah data dan informasi untuk memperoleh taksiran-taksiran guna menyusun Budget, dan berbagai analisis untuk keperluan evaluasi terhadap realisasi pelaksanaan Budget. Semua analisis tersebut ikut dimuat pula dalam Budget Komprehensif, agar setiap waktu dapat diketahui, dapat diperiksa ulang, dan dapat dinilai apakah metode analisis yang telah dipergunakan terbukti tepat ataukah keliru.

(9)

d) Laporan Budget (Budget Report)

Laporan tentang realisasi pelaksanaan Budget, yang dilengkapi dengan analisis perbandingan antara Budget dengan realisasinya, sehingga dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang mungkin telah terjadi, baik penyimpangan yang bersifat positif (menguntungkan), maupun yang bersifat negative (merugikan). Dari analisis tersebut akan diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan-penyimpangan, sehingga dapat dibuat berbagai kesimpulan, yang nantinya bermanfaat untuk merumuskan kebijakan-kebijakan tindak lanjut (follow up).

D. Statistik Anggaran

Anggaran Statistik adalah bagian penting dari proses penganggaran yang menetapkan volume dan sumber daya yang digunakan pada anggaran lain. Karena anggaran statistik ditempatkan ke dalam semua anggaran keuangan lain, keakuratan secara khusus adalah penting.

Beberapa organisasi, terutama sesuatu yang lebih kecil, tidak boleh memiliki anggaran statistik yang terpisah, tetapi dimasukkan ke dalam data secara langsung ke dalam pendapatan dan anggaran biaya atau barangkali ke dalam anggaran operasi tunggal. Manfaat dari memiliki anggaran stastistik terpisah adalah memaksa semua anggaran yang lain diantara organisasi untuk menggunakan setelan volume yang sama dari asumsi sumber daya.

a. Anggaran Pendapatan

Informasi rinci dari anggaran statistik dimasukkan ke dalam anggaran pendapatan yang menggabungkan volume data dengan data pembayaran kembali untuk mengembangkan ramalan pendapatan. Anggaran pendapatan seperti anggaran pendapatan usaha rawat inap, rawat jalan, jasa dokter, laboratorium, radiologi, farmasi dan lain-lain.

(10)

b. Anggaran Belanja

Sebagaimana anggaran pendapatan, anggaran belanja di peroleh dari data dalam anggaran statistik. Fokus disini berada di atas niaya untuk menyediakan jasa dibandingkan hasil pendapatan. Anggaran belanja secara khas dibagi kedalam tenaga kerja (gaji,upah, dan keuntungan tambahan) dan komponen non tenaga kerja. Komponen non tenaga kerja meliputi belanja terkait dengan item-item seperti penyusutan, sewa guna, utilitas, administrasi dan peralatan medis serta pelatihan medis dan pendidikan.

c. Anggaran Operasional

Anggaran operasional atau rutin berkaitan dengan dukungan biaya untuk setiap kegiatan operasinal selama tahun anggaran. Untuk organisasi yang lebih besar, anggaran operasi adalah satu kombinasi dari pendapatan dan anggaran belanja. Untuk bisnis yang lebih kecil, statistik, pendapatan dan belanja sering dikombinasikan ke dalam anggaran operasi tunggal. Karena anggaran operasi dipersiapkan mengunakan metode akuntansi akrual yang secara kasar dipikirkan sebagai satu ramalan ikhtisar laba rugi. Bagaimanapun, tidak sama dengan ihktisar laba rugi yang dipersiapkan pada tingkat organisator, anggaran operasi di persiapkan pada tingkat sub unit, satu departemen atau lini produk. Karena akibat ini, seluruh kepentingan terhadap proses penganggaran, banyak difokuskan pada anggaran operasi.

d. Anggaran Kas

Anggaran kas berkaitan dengan rencana penerimaan dan pengeluaran kas yang dinyatakan secara kuantitatif untuk periode yang akan datang. Anggaran kas difokuskan pada posisi kas organisasi. Karena anggaran operasi dan komponen anggaran menggunakan akuntansi akrual, mereka tidak menyediakan informasi arus kas. Seperti laporan arus kas yang menuang kembali ikhtisar laba rugi untuk difokuskan pada kas, anggaran kas ditung kembali terhadap anggaran operasi untuk difokuskan kedalam arus kas akrual dan keluar dari bisnis. Anggaran kas memberitahukan manajer apakah bisnis diproyeksikan untuk menghasilkan

(11)

kelebihan kas yang akan harus diinvestasikan atau untuk mengalami kejatuhan singkat kas yang meliputi beberapa cara. Anggaran kas dipersiapkan bulanan, mingguan atau berdasarkan harian dan digunakan untuk manajemen kas jangka pendek.

E. Anggaran berbasis Kinerja

Anggaran berbasis kinerja (Performance Based Budgeting) merupakan sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan sangat erat dengan visi, misi, dan rencana strategis organisasi. Anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang telah disusun. Pengukuran kinerja secara berkelanjutan akan memberikan umpan balik, sehingga upaya perbaikan secara terus menerus akan mencapai keberhasilan di masa mendatang (Indra Bastian, 2006).

Menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2003, pengertian anggaran berbasis kinerja adalah suatu pendekatan dalam penyusunan anggaran yang didasarkan pada kinerja atau prestasi kerja yang ingin dicapai. Mardiasmo (2002) menyatakan bahwa pendekatan penyusunan anggaran berbasis kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya tolak ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan publik. Anggaran dengan pendekatan kinerja sangat menekankan konsep value for money dan pengawasan atas kinerja output.

Penyusunan anggaran berbasis kinerja perlu diperhatikanya prinsip-prinsip anggaran berbasis kinerja. Menurut Abdul Halim (2007) prinsip-prinsip anggaran berbasis kinerja, yaitu:

a. Transparasi dan Akuntabilitas Anggaran

Anggaran harus dapat menyajikan informasi yang jelas mengenai tujuan, sasaran, hasil, dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan atau proyek yang dianggarkan. Anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama untuk mengetahui proses anggaran karena menyangkut

(12)

aspirasi dan kepentingan masyarakat, terutama pemenuhan kebutuhan- kebutuhan hidup masyarakat. Masyarakat juga berhak untuk menuntut pertanggungjawaban atas rencana ataupun pelaksanaan anggaran tersebut.

b. Disiplin Anggaran

Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan pada setiap pos/ pasal merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja. Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan/ proyek yang belum/ tidak tersedia anggarannya.

c. Keadilan Anggaran

Pemerintah daerah wajib mengalokasikan penggunaan anggarannya secara adil agar dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam pemberian pelayanan karena daerah pada hakikatnya diperoleh melalui peran serta masyarakat secara keseluruhan.

d. Efisiensi dan Efektifitas anggaran

Penyusunan anggaran hendaknya dilakukan berlandaskan azas efisiensi, tepat guna, tepat waktu pelaksanaan, dan penggunaannya dapat di pertanggungjawabkan. Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan peningkatan dan kesejahteraan yang maksimal untuk kepentingan stakeholders.

e. Disusun dengan Pendekatan Kinerja

Anggaran yang disusun dengan pendekatan kinerja mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (output/ outcome) dari perencanaan alokasi biaya atau input yang telah ditetapkan. Hasil kerjanya harus sepadan atau lebih besar dari biaya atau input yang telah ditetapkan, selain itu harus mampu menumbuhkan profesionalisme kerja di setiap organisasi kerja yang terkait.

(13)

Karateristik Anggaran Berbasis Kinerja dalam rangka penerapan Anggaran Berbasis Kinerja menurut Hindri Asmoko (2006) antara lain:

1. Pengeluaran anggaran didasarkan pada outcome yang ingin dicapai;

2. Adanya hubungan antara masukan dengan keluaran yang ingin dicapai;

3. Adanya peranan indikator efisiensi dalam proses penyusunan anggaran berbasis kinerja;

4. Adanya penyusunan target kinerja dalam anggaran berbasis kinerja.

Elemen-Elemen Anggaran Berbasis Kinerja Departemen Keuangan Republik Indonesia/ Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK, 2008) menjelaskan elemen-elemen utama yang harus ditetapkan terlebih dahulu, antara lain:

1. Visi dan misi yang hendak dicapai

Visi mengacu kepada hal yang ingin dicapai oleh pemerintah dalam jangka panjang, sedangkan misi adalah kerangka yang menggambarkan bagaimana visi akan dicapai.

2. Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi dan misi. Tujuan tergambar dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang menunjukkan tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Tujuan harus menggambarkan arah yang jelas serta tantangan yang realisitis

3. Sasaran

Sasaran menggambarkan langkah-langkah yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan. Sasaran akan membantu penyusun anggaran untuk mencapai tujuan dengan menetapkan target tertentu dan terukur. Kriteria sasaran yang baik adalah dilakukan dengan menggunakan kriteria spesifik, terukur, dapat dicapai,

(14)

relevan, dan ada batasan waktu (specific, measurable, achievable, relevant, timely/

SMART) dan yang tidak kalah penting bahwa sasaran tersebut harus mendukung tujuan (support goal).

4. Program

Program adalah sekumpulan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai bagian dari usaha untuk mencapai serangkaian tujuan dan sasaran. Program dibagi menjadi kegiatan dan harus disertai dengan target sasaran output dan outcome.

Program yang baik harus mempunyai keterkaitan dengan tujuan dan sasaran serta masuk akal dan dapat dicapai.

5. Kegiatan

Kegiatan adalah serangkaian pelayanan yang mempunyai maksud menghasilkan output dan hasil yang penting untuk pencapaian program. Kegiatan yang baik kriterianya adalah harus dapat mendukung pencapaian program.

Indikator kinerja yang ditetapkan dalam penyusunan angaran berbasis kinerja meliputi masukan (input), keluaran (output) dan (outcome).

1) Masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Indikator ini merupakan tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat atau besaran sumber- sumber dana, sumber daya manusia, material, waktu, teknologi, dan sebagainya yang digunakan untuk melaksanakan program atau kegiatan.

Dengan meninjau distribusi sumber daya, suatu organisasi dapat menganalisis apakah alokasi sumber daya yang dimilki telah sesuai dengan rencana strategik yang telah ditetapkan.

2) Keluaran (output) adalah produk berupa barang atau jasa yang dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai dengan masukan yang digunakan.

Indikator keluaran adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan/atau non fisik. Dengan

(15)

membandingkan indikator keluaran organisasi dapat menganalisis sejauh mana kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana. Indikator keluaran hanya dapat menjadi landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran-sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. Oleh karenanya indikator keluaran harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan instansi.

3) Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). Indikator hasil adalah sesuatu manfat yang diharapkan diperoleh dari keluaran. Tolok ukur ini mengambarkan hasil nyata dari keluaran suatu kegiatan. Pada umumnya para pembuat kebijakan paling tertarik pada tolok ukur hasil dibandingkan dengan tolok ukur lainya. Namun untuk mengukur indikator hasil, informasi yang diperlukan seringkali tidak lengkap dan tidak mudah diperoleh. Oleh karenanya setiap organisasi perlu mengkaji berbagai pendekatan untuk mengukur hasil dari keluaran suatu kegiatan.

(16)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Rencana anggaran biaya merupakan perkiraan biaya yang nantinya akan digunakan untuk pelaksanaan suatu kegiatan baik bisnis maupun proyek. Dalam beberapa bisnis, proyek atau event, perencanaan anggaran merupakan dokumen yang wajib ada untuk melihat besaran biaya yang akan digunakan. Perencanaan perlu dilakukan untuk mengetahui biaya yang akan dikeluarkan sehingga keuangan lebih terarah.

Menurut M. Munandar (2000:10) dalam bukunya Budgeting Perencanaan kerja, Pengkoordinasian kerja, Pengawasan kerja mengemukakan bahwa anggaran mempunyai kegunaan pokok, yaitu :

a. Sebagai pedoman kerja.

b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja c. Sebagai alat pengawasan kerja.

Budget yang menyeluruh dapat disebut sebagai Budget Komprehensif (Comprehensive Budget). Secara garis besar isi dari sebuah Budget Komprehensif terdiri dari:

a) Budget Penaksiran (Forecasting Budget) b) Budget Variabel (Variable Budget)

c) Analisis Statistika dan Matematika Pembantu d) Laporan Budget (Budget Report)

Anggaran Statistik adalah bagian penting dari proses penganggaran yang menetapkan volume dan sumber daya yang digunakan pada anggaran lain. Karena

(17)

anggaran statistik ditempatkan ke dalam semua anggaran keuangan lain, keakuratan secara khusus adalah penting.

Anggaran berbasis kinerja (Performance Based Budgeting) merupakan sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan sangat erat dengan visi, misi, dan rencana strategis organisasi.

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami buat dengan sungguh-sungguh dan berdasarkan sumber terpercaya. Kami menyadari pembuatan makalah masih memerlukan tambahan dan beberapa perbaikan.

Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dalam penulisan makalah dimasa yang akan datang menjadi lebih baik dari sebelumnya.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Rencana Anggaran Biaya: Pengertian, Contoh Sederhana dan Cara Membuatnya (accurate.id)

Pengertian & Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB) Lengkap - Jurnal.id KONSEP PENYUSUNAN ANGGARAN DI RS (mvpjogja.com)

PENTINGNYA PERENCANAAN RUMAH SAKIT - Fastek KEGUNAAN ANGGARAN (articontohnya.blogspot.com) Isi Anggaran (Budgeting) | Accounting Media (skripsi.id) Makalah Anggaran Rumah Sakit (administrasirumahsakit.com) Pengertian Anggaran Berbasis Kinerja (administrasirumahsakit.com)

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan kebutuhan formulir di Rumah Sakit SMC dilakukan tahunan dan dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tasikmalaya. Penetapan

Menyusun jenis-jenis kewenangan kerja klinis bagi setiap penunjang medis yang melakukan pelayanan medis di rumah sakit sesuai dengan cabang ilmu yang ditetapkan

Pengertian Rumah Sakit Definisi Fungsi Macam Karakteristik Tipe A B C D - Wolper dan Pena (dalam Azwar, 1996) menyatakan bahwa rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari

Dengan hasil penelitian ini diharapkan agar setiap rumah sakit swasta Pekanbaru harus mempertimbangkan mengenai kemungkinan terjadinya kelonggaran anggaran dengan

Makalah ini membahas tentang cara menyusun anggaran overhead pabrik, bao gồm các khái niệm, metode, dan

Dokumen ini berisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga của Ikatan Nasional Konsultan Indonesia

Makalah ini membahas tentang konsep dan praktik Humas dan Kehumasan dalam lingkungan Rumah

Makalah ini membahas tentang fungsi dan tujuan manajemen keuangan pada rumah