Materi dalam buku ini dimaksudkan untuk membantu Anda membantu siswa kelas empat mengembangkan keterampilan mendengarkan, membaca, berdiskusi, dan menulis. Dalam buku ini juga terdapat rekomendasi kegiatan pengayaan yang dapat membantu mengembangkan potensi siswa yang sudah lebih maju. Setiap bab Buku Guru menyajikan tips-tips yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi respon siswa kelas empat terhadap teks.
Penanda Kegiatan Peserta Didik
Siap-Siap Belajar Menyimak
Membaca
Menulis Berdiskusi
Mengamati
Menirukan dan Melakukan
Jelajah Kata
Tujuan Pembelajaran
Penanda Kosakata
Informasi Kapan Guru Melakukan Asesmen Formatif Dalam Buku Guru,
Jurnal Membaca
Kreativitas
Refleksi
Asesmen dan Instrumen Penilaian
Asesmen Diagnosis
Asesmen Formatif
Penilaian formatif juga dapat berupa lembar observasi yang mencatat perkembangan kompetensi siswa yang diperoleh dari unsur menyimak, membaca dan mengamati, berbicara dan menulis pada Hasil Belajar per tahapan. Berikut contoh indikator lembar observasi pada unsur menyimak, membaca dan mengamati, berbicara dan menulis. Saat mengisi laporan kemajuan atau rapor siswa, guru dapat mengacu pada lembar observasi.
![Tabel 3. Contoh Lembar Amatan Indikator Kompetensi Berbahasa No. Elemen Capaian](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/11266233.0/16.955.143.797.594.1118/contoh-lembar-amatan-indikator-kompetensi-berbahasa-elemen-capaian.webp)
Asesmen Sumatif
Menata Ruang Kelas agar Menyenangkan
Membaca untuk Kesenangan
Siswa kelas empat harus membaca minimal 32 buku fiksi dan nonfiksi bergambar yang sesuai dengan minat dan pemahaman siswa. Siswa dapat membaca buku secara mandiri, membaca dengan dibimbing oleh guru, atau mendengarkan buku yang sedang dibaca. Daftar buku rekomendasi yang cocok untuk siswa kelas IV terlampir pada Buku Guru ini.
Strategi Umum Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Empat
Kegiatan Literasi Berimbang
- Menyimak
- Membaca dan Memirsa
- Berbicara, Berdiskusi, dan Mempresentasikan
- Menulis
Dalam kegiatan membaca dan melihat, guru hendaknya memberikan waktu kepada siswa untuk melihat gambar sebelum membaca. Dalam kegiatan berbicara dan berdiskusi, guru dapat mengembangkan kemampuan siswa dengan memperhatikan tanggapan pendengar dan lawan bicara. Ketika Anda meminta siswa untuk mempresentasikan karyanya, mereka melakukannya dengan artikulasi yang baik sehingga temannya mudah memahaminya.
Media Pembelajaran dan Alat Peraga di Kelas Empat
Pajangan di Dinding Kelas Empat
Karena setiap ruang kelas memiliki dinamika dan kebiasaan yang berbeda, sepakati peraturan dengan siswa Anda sesuai kebutuhan.
![Gambar 5 Contoh Peraturan Kelas d. Jadwal Piket](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/11266233.0/24.955.195.804.134.559/gambar-5-contoh-peraturan-kelas-d-jadwal-piket.webp)
Alat Peraga yang Digunakan dalam Pembelajaran di Kelas Empat
Contoh Proyek Kelas Empat Kamus
Pada akhir semester, kartu-kartu yang terkumpul dapat disatukan dan siswa akan memiliki kamus pribadi.
Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Empat (Fase B)
Siswa mampu memahami perasaan tokoh dalam teks “Awas!” dan permasalahan yang dihadapi para tokohnya. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan bahwa peraturan lalu lintas dibuat demi keselamatan seluruh pengguna jalan. Siswa tersebut dapat diminta untuk mendengarkan kata/kalimat yang dibacakan guru atau temannya kemudian menirukannya.
Tujuan Pembelajaran Bab Ini
GAMBARAN UMUM
Sudah Besar
PANDUAN KHUSUS
SKEMA PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan membaca cerita, siswa dapat merangkum permasalahan yang dihadapi tokoh dan menghubungkannya dengan pengalaman pribadi. Melalui kegiatan menemukan kalimat dalam cerita, siswa dapat memahami penggunaan kalimat transitif dan intransitif dengan baik. Siswa membaca kembali cerita “Tidak Cocok Lagi” kemudian menyalin kalimat transitif dan intransitif ke dalam buku catatannya.
PANDUAN PEMBELAJARAN Siap-Siap Belajar
Berdiskusi
Menulis
Kalimat Transitif dan Kalimat Intransitif dalam Cerita “Tak Muat Lagi”
Kalimat transitif merupakan kalimat yang terdiri atas tiga unsur wajib yaitu Subjek, Predikat, dan Objek. Guru dapat membaca buku referensi untuk mempelajari lebih lanjut tentang kalimat transitif dan intransitif, misalnya Moeliono (2017). Cerita 'Sudah tidak muat lagi' banyak mengandung kalimat majemuk. Mintalah siswa hanya mengutip frasa yang menunjukkan kalimat transitif/intransitif.
Tak Muat Lagi
Menuliskan Kebiasaan di Rumah Menggunakan Kalimat Transitif dan Kalimat Intransitif
Guru dapat secara acak menugaskan siswa untuk membaca dan sewaktu-waktu meminta siswa lain untuk melanjutkan membaca. Oleh karena itu, siswa harus mendengarkan dengan seksama untuk memahami kalimat yang dibacanya. Guru juga dapat meminta orang tua atau kakak siswa untuk mendengarkan siswa berlatih membaca.
Menyimak
Bahas Bahasa
Tips Mengajar Sebelum meminta siswa menulis, ingatkan siswa untuk menggunakan kosakata dan pengetahuan bahasa Indonesia yang baru. Agar lebih optimal, mintalah siswa menggunakan kata-kata tersebut ketika berbicara atau menulis. Jika buku di sekolah tidak banyak, siswa dapat meminjamnya di Taman Bacaan Masyarakat.
![Tabel 1.4 Instrumen Penilaian untuk](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/11266233.0/45.955.157.825.135.679/tabel-1-4-instrumen-penilaian-untuk.webp)
REFLEKSI PEMBELAJARAN
Memetakan Kemampuan Awal Peserta Didik
Guru memetakan siswa untuk menerima bimbingan individu atau kelompok kecil melalui kegiatan mentoring atau scaffolding. Guru juga harus merencanakan kegiatan pengayaan bagi siswa yang mempunyai minat atau kemampuan belajar khusus melebihi teman sebayanya. Penilaian akhir bab ini membantu guru merencanakan pembelajaran yang berbeda dalam kaitannya dengan kompetensi siswa.
Merefleksi Strategi Pembelajaran: Hal yang Sudah Baik dan Perlu Ditingkatkan
Melalui berbagai teks dan kegiatan, siswa dapat menjawab pertanyaan terkait isi teks yang dibaca, mengenal dan menggunakan awalan ‘me-’ sesuai kaidah bahasa Indonesia, mengemukakan pendapat dalam kalimat yang jelas serta mencari informasi dan menyajikannya. Pak. dan guru, tema kali ini membahas tentang keterlibatan siswa dalam tugas keluarga dan sekolah. Lingkungan terdekat bagi siswa adalah keluarga, dan peran siswa dalam keluarga merupakan proses pembelajaran yang sangat penting.
Di Bawah Atap
PANDUAN PEMBELAJARAN
Siap-Siap Belajar
Kata-Kata Baru Tip Pembelajaran
Sebelum Anda mencocokkan kata-kata dengan artinya, tanyakan terlebih dahulu apakah mereka mengetahui arti lain dari kata-kata tersebut. Mendorong siswa untuk bertanya atau menemukan kata lain dalam cerita “Kepala Len” yang belum dipahaminya dalam KBBI.
Kata Bermakna Ganda (Homonim)
Mintalah siswa menyebutkan kata-kata tambahan yang telah dibuat dan menjelaskan mengapa kata-kata tersebut meleleh dan tidak meleleh. Pada kegiatan ini yang menjadi isi hasil pembelajaran adalah siswa berbicara aktif dan jelas. Pengerjaan daftar piket kelas mungkin akan ditunda untuk sementara waktu dan guru akan memprioritaskan untuk membantu siswa dalam penjadwalan ulang.
![Tabel 2.4 Instrumen Penilaian untuk Menyampaikan Pendapat dengan Jelas](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/11266233.0/65.955.160.816.818.1114/tabel-2-instrumen-penilaian-untuk-menyampaikan-pendapat-jelas.webp)
Membaca Nyaring Teks “Ada Vampir di Rumah”
Setelah berdiskusi, siswa dapat dibimbing untuk mempraktikkan keputusan yang telah disepakati bersama dalam kelompok. Yang terpenting dari kegiatan ini adalah mengasah kemampuan siswa dalam berpikir dan berdiskusi dengan teman. Siswa dapat melakukannya secara mandiri atau berpasangan, berbagi tugas dengan siswa yang lebih suka menggambar dan menulis kalimat di posternya.
Berpendapat tentang Isi Teks “Ada Vampir di Rumah”
Guru dapat menulis contoh kalimat dengan struktur SPOK sebagai pola untuk diikuti siswa. Pastikan orang tua mendapat informasi bahwa siswa sedang belajar mencari informasi, termasuk melalui Internet. Ajaklah siswa untuk membaca beberapa buku cerita dan menyalin beberapa kalimat yang menurut mereka menarik.
Soal-soal dalam Buku Siswa merupakan panduan menulis dan siswa dapat mengembangkan ceritanya sesuai dengan pengalamannya sendiri. Brosur atau poster ajakan hemat energi juga bisa menjadi referensi mahasiswa untuk memperkaya jurnal bacaan yang dibuatnya. Pada akhir Bab II, guru memetakan siswa sesuai dengan kemampuannya masing-masing melalui penilaian formatif internal.
Isikan skor siswa setiap kegiatan menjawab pertanyaan, berdiskusi, menulis dan menyajikan pada tabel berikut. Saya memperhatikan reaksi siswa dan menyesuaikan strategi pembelajaran dengan rentang perhatian dan minat siswa. Kemampuan mengenali arah dan cara menuju suatu tempat merupakan keterampilan yang penting untuk dikuasai siswa.
Interaksi dengan orang tua dan guru, pengetahuan tentang petunjuk arah dan peraturan lalu lintas harus diperkenalkan kepada siswa sejak awal.
![Tabel 2.5 Instrumen Penilaian untuk Mempresentasikan Gagasan Isilah kolom dengan nama peserta didik](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/11266233.0/71.955.158.820.736.1103/tabel-instrumen-penilaian-untuk-mempresentasikan-gagasan-isilah-peserta.webp)
Lihat Sekitar
Melalui berbagai teks dan aktivitas, siswa dapat menulis dengan struktur argumentatif, mengenal dan menggunakan awalan ‘ber-’, menyampaikan arahan dan menulis teks dengan struktur deskriptif. Skema ini dapat disesuaikan dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah masing-masing. Siswa membaca kembali cerita “Awas!”, kemudian menuliskan pendapatnya tentang peristiwa dalam cerita tersebut sesuai pedoman.
Melalui kegiatan mendiskusikan isi teks yang dibaca, siswa dapat membandingkan benda-benda beserta ciri-cirinya dengan benar. Melalui kegiatan diskusi pemilihan kendaraan, siswa dapat menyampaikan topik dengan antusias dan intonasi yang menarik. Melalui kegiatan mencatat pengalaman perjalanan, siswa belajar menulis dengan menggunakan tanda baca dan huruf kapital dengan benar.
Melalui kegiatan observasi denah, siswa dapat mengidentifikasi objek dan lokasi serta menjelaskan cara menuju ke sana dengan benar. Siswa mencari lokasi yang ditentukan pada denah di Buku Siswa kemudian menjelaskan cara menuju lokasi tersebut. Melalui kegiatan memberi petunjuk cara menuju suatu tempat, siswa mampu mengikuti petunjuk.
Guru juga dapat memberitahukan kepada siswa bahwa rambu lalu lintas diatur oleh undang-undang dan harus dipatuhi.
![Tabel 3.1 Skema Pembelajaran Bab III](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/11266233.0/81.955.165.817.277.1137/tabel-3-1-skema-pembelajaran-bab-iii.webp)
Arti Warna Dasar Rambu-Rambu Lalu Lintas
- Mendiskusikan Bacaan Alur Konten Capaian
- Pilih Kendaraan
- Kata Berawalan ‘ber-’
- Pengalaman Bepergian
Guru dapat mengajak siswa membaca Buku Petunjuk Tata Cara Transportasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Setelah semua siswa membaca dan sebelum memulai diskusi, guru dapat meminta beberapa siswa untuk membacakan kalimat tertentu. Guru menugaskan salah satu siswa untuk membaca dan sesekali meminta siswa yang lain untuk melanjutkan membaca.
Guru dapat meminta siswa membaca teks lain, baik cetak maupun digital, tentang kendaraan untuk memperluas cakupan pembahasan. Mendorong seluruh siswa untuk bergiliran melakukan presentasi, bukan hanya mereka yang biasanya banyak bicara. Pada bagian ini siswa diminta untuk melengkapi checklist mengenai hal-hal yang telah dipelajarinya.
Saya mengajak siswa untuk merefleksikan pemahaman dan keterampilannya pada akhir pembelajaran III. bab.
![Tabel 3.2 Instrumen Penilaian untuk Menulis dengan Struktur Argumentasi](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/11266233.0/89.955.157.821.144.459/tabel-3-instrumen-penilaian-untuk-menulis-struktur-argumentasi.webp)
Meliuk dan Menerjang
Orang tua berperan penting dalam membantu siswa mengembangkan dan mempertahankan kebiasaan tersebut di rumah. Terkenal dengan menari, siswa dapat dengan tepat menyatakan gagasan pokok dan gagasan pendukung paragraf dan teks. Melalui kegiatan berhadapan dengan teks “Kuat Melindungi”, siswa dapat melatih partisipasi aktif dalam berdiskusi.
Dengan membaca teks “Tepuk Bulu”, siswa mampu mengidentifikasi informasi dan menjelaskannya dengan baik dengan kata-katanya sendiri. Siswa membaca penjelasan di Buku Siswa dan mendengarkan penjelasan guru, kemudian mencari figur personifikasi dalam teks. Guru dapat meminta siswa membaca penjelasan tentang menyimak di buku siswa kemudian mengulangi makna dari kegiatan menyimak.
Teks “Terkenal karena menari” tidak terlalu panjang, tetapi berisi informasi penting yang perlu diperhatikan siswa. Mintalah siswa membaca paragraf pertama teks kemudian menjelaskan gagasan utama dan gagasan pendukung. Mintalah siswa menuliskan kalimat rekomendasi di bawah hal-hal yang tidak disukai temannya.
Jadi beri mereka waktu sejenak saat siswa masih dalam proses menulis.
![Tabel 4.1 Skema Pembelajaran Bab IV Bab IV Meliuk dan](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/11266233.0/105.955.164.820.284.1155/tabel-skema-pembelajaran-bab-iv-bab-iv-meliuk.webp)
Menirukan dan Melakukan
Mengoreksi ejaan dan tanda baca
Siswa yang masih bermasalah dengan tanda baca dapat ditugasi menyalin satu atau dua paragraf teks yang ada di Buku Siswa setiap kali ada pelajaran bahasa Indonesia. Keterampilan mengeja dan tanda baca dapat disampaikan dengan cara yang menyenangkan, misalnya dengan mengoreksi kalimat-kalimat yang lucu atau menarik minat siswa.
Jika seorang siswa menyelesaikan kolom "Masih Belajar", berikan dia aktivitas perancah atau pengayaan yang menyenangkan. Siswa juga dapat merefleksikan pengetahuannya tentang pentingnya gerak yang benar dan teratur melalui olah raga dan tari. Pada akhir bab IV, guru telah memetakan siswa sesuai dengan kemampuannya masing-masing melalui penilaian formatif internal.
Saya melakukan kegiatan perkenalan dan mengajak siswa berdiskusi, membuat prediksi terhadap tema yang akan dibahas. Saya mendorong siswa untuk merefleksikan pemahaman dan keterampilan mereka di akhir Bab IV. Melalui berbagai teks dan kegiatan, siswa dapat mencari dan menggunakan informasi dari berbagai sumber, memahami tujuan dan pesan yang penulis sampaikan dalam tulisannya, memahami dan menggunakan tanda baca saat menulis angka atau nilai moneter, serta memahami dan menulis teks prosedur.
Tn. dan Ny. Guru, tema kali ini erat kaitannya dengan literasi keuangan yang sebaiknya diajarkan kepada siswa sejak dini. Melalui dongeng, artikel informatif, dan infografis, siswa diajak belajar tentang asal usul uang, cara mengenali keaslian uang, dan perlunya menabung. Sementara itu, dalam perkembangan dunia saat ini, literasi keuangan merupakan salah satu dari enam keterampilan literasi yang harus dikuasai siswa.
![Tabel 4.6 Tabel Nilai Peserta Didik untuk Bab IV](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/11266233.0/125.955.165.823.179.488/tabel-tabel-nilai-peserta-didik-untuk-bab-iv.webp)
Bertukar atau Membayar
Tujuan Penulis Alur Konten
Hasil belajar Mengenali tujuan penulis dalam menyajikan data untuk mendukung gagasan utama dalam teks yang sesuai tingkatan. Jika siswa belum memahami pertanyaannya. apa tujuan penulisnya?" guru dapat menjelaskan bahwa mereka diminta menyebutkan manfaat setelah membaca cerita. Mintalah siswa untuk membandingkan nilai uang pada masa kini dengan nilai uang pada masa lalu.
Misalnya bertanya apa yang bisa dibeli dengan seribu rupiah jika masih berstatus pelajar. Penulis ingin menggambarkan peristiwa yang dialami masyarakat mengenai asal usul uang dengan membuat perumpamaan tentang binatang.
Mencari Informasi dari Berbagai Sumber Alur Konten Capaian Pembelajaran
Satu Titik
Pak. dan Ibu Guru, pada Bab VI siswa belajar tentang berbagai pemandangan alam dan. Melalui kegiatan diskusi tentang sabana, siswa dapat mencari informasi menggunakan mesin pencari di Internet.
![Tabel 6.1 Skema Pembelajaran Bab VI Bab VI](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/11266233.0/155.955.164.820.281.1163/tabel-6-skema-pembelajaran-bab-vi-bab-vi.webp)
Asal-Usul