KEAMANAN PANGAN DAN HACCP Nama : Rizkyka Amalia
NIM : J1A021056
Badan Standardisasi Pangan Nasional dan Internasional
1. Badan POM, merupakan lembaga Non Kementrian yang bertanggung jawab terhadap pengawasan obat dan makanan. Untuk memperoleh izin edar dari BPOM, suatu produk harus memperoleh sertifikat CPPOB. CPPOB atau Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik, merupakan pedoman yang berisikan cara untuk memproduksi pangan olahan yang aman, bermutu, daan layak dikonsumsi oleh masyarakat umum. Hal ini disebutkan dalam Peraturan Kepala BPOM no. 11 tahun 2014. CPPOB dikenal juga sebagai GMP, atau Good Manufactuuring Practices yang digunakan sebagai acuan dalam industri pengolahan pangan dalam mengawasi mutu keamanan pangan olahan. Untuk memperoleh sertifikasi CPPOB, Anda sebelumnya perlu mengirimkan permohonan tulis untuk kepala BPOM dengan menggunakan format yang telah ditentukan. Permohonan ini diserahkan dengan melampirkan dokumen-dokumen yang harus dipenuhi, yaitu:
1) Peta lokasi produksi.
2) Layout fasilitas produksi.
3) Panduan mutu (prosedur yang dilakukan untuk menjamin mutu Pangan Olahan).
4) Skema proses produksi beserta penjelasannya.
5) Surat Pernyataan Keterangan Produksi.
6) Bukti pembayaran biaya sertifikasi.
Alur Pendaftaran untuk Produk Pangan dan Kosmetik
Alur Registrasi:
1. Aplikan mengisi data perusahaan dan manufaktur di https://e-reg.pom.go.id . 2. Menunggu registrasi dari akun perusahaan diterima oleh petugas BPOM.
3. Akun perusahaan berhasil diaktifkan.
Alur Prosedur Notifikasi:
1. Login ke https://e-reg.pom.go.id .
2. Registrasi produk yang akan didaftarkan.
3. Masukkan data produk dan kelengkapan dokumen lainnya.
4. Buat pembayaran sesuai surat perintah pembayaran.
5. Jika pembayaran telah diterima, Anda akan menerima Nomor Identifikasi produk.
6. Verifikasi, Evaluasi, dan Validasi oleh petugas BPOM.
7. Jika permohonan disetujui, maka NIE sudah bisa diterbitkan oleh BPOM.
2. CAC ( Codex Alimentarius Commission), sebuah organisasi antar pemerintah yang dibentuk bersama oleh FAO dengan WHO. CAC menjadi salah satu organisasi internasional yang mengadakan standardisasi yang telah menghassilkan sedikitnya 200 standar di bidang pangan, serta tindakan sanitasi dan fitosanitasi. CAC juga terlibat dalam sertifikasi mengenal analisis bahaya dan pengendalian titik kritis serta memberikan pengaruh terhadap kebijakan tentang sumber daya genetik ternak. Komisi Codex Alimentatrius juga ditugaskan untuk mengembangkan standar pangan dalam rangka melindungi kesehatan konsumen. Komisi Codex Alimentarius juga bertugas menjamin praktik perdagangan internasional atas pangan secara jujur. Selain itu, Komisi Codex Alimentarius ditugaskan untuk menjamin terjadinya perdagangan yang adil. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Komisi Codex Alimentarius melakukan koordinasi dengan badan standardisasi lainnya. Koordinasi ini diadakan sebagai bentuk kampanye mengenai pentingnya keamanan pangan.
3. Sertifikat ISO, sistem manajemen untuk mengukur kualitas atau mutu suatu perusahaan.
Cara mendapatkan sertifikasi ISO :
1) Mengajukan permohonan untuk sertifikasi ISO
2) Melengkapi Kuesioner permohonan dan dokumen, seperti profil perusahaan, hasil audit internal, tinjauan manjemen dan sebagainya.
3) Asesmen oleh badan sertifikasi yang telah ditunjuk.
4) Permohonan sertifikasi ISO disetujui.
5) Audit pengawasan selama 6-12 bulan.
6) Penerbitan sertifikasi ISO.
4. Sertifikasi pangan internasional IFS adalah badan yang terpenting dari kerja sama keamanan pangan penilaian perusahaan, yang menyediakan aliran produk dalam industri dan perdagangan. Proses sertifikasi IFS yaitu :
1) IFS standard harus dibeli.
2) Menganalisis situasi perusahaan yang ada.
3) Perusahaan sertifikasi harus terakreditasi dalam sertifikasi produk.
4) Pra-ulasan.
5) Tahap audit minimal 1,5 hari, bervariasi tergantung ukuran dan prose perusahaan.
6) Ulasan dapat dilakukan dengan atau tanpa pemberitahuan.
7) Semua kebutuhan dievaluasi dalam pembaruan sertifikasi.
8) Periode inspeksi addalah 6 atau 12 bulan, tergantung hasil tinjauan.