• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Paragraf Wacana

N/A
N/A
Khofifa Sari

Academic year: 2024

Membagikan "Contoh Paragraf Wacana"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : DIMAS KHOFIFA SARI NIM : 858808421

MATKUL : PDGK4504 TUGAS TUTORIAL 2

SOAL

1. Buatlah contoh masing-masing satu paragraf.

a. Wacana narasi b. Wacana deskripsi c. Wacana eksposisi d. Wacana argumentasi e. Wacana persuasi

Jawab:

a. Wacana narasi

Pada suatu pagi yang cerah, Tina berjalan menuju sekolah dengan penuh semangat. Di sepanjang perjalanan, ia melihat anak-anak lain yang juga berangkat sekolah. Sesampainya di sekolah, ia segera berkumpul dengan teman- temannya di lapangan untuk mengikuti upacara bendera. Hari itu adalah hari pertama Tina masuk ke kelas dua, dan ia merasa sangat bersemangat untuk bertemu dengan guru baru dan belahar hal-hak baru.

b. Wacana deskripsi

Taman bunga di depan rumah bibi sangat indah. Di sana terdapat berbagai macam bunga yang berwarna-warni, seperti merah, kuning, dan ungu.

Wangi bunga melati terasa harum dan menyegarkan. Bunga-bunga mawar yang merah dan berlapis-lapis kelopaknya juga tampak begitu memukau. Setiap sudut taman itu terasa sejuk karena dikelilingi pepohonan rindang yang membuat suasana semakin nyaman.

c. Wacana Eksposisi

Kucing adalah hewan peliharaan yang populer di banyak negara. Hewan ini dikenal dengan sifatnya yang lucu dan mudah beradaptasi dengan manusia.

Selain itu, kucing memiliki kemampuan berburu yang tajam, sehingga mereka bisa membantu menjaga rumah dari hama kecil seperti tikus. Kucing juga memiliki berbagai jenis ras, mulai dari kucing Persia yang berbulu panjang hingga kucing domestik yang berbulu pendek.

d. Wacana argumetasi

Membaca buku adalah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi semua orang. Dengan membaca, kita bisa menambah wawasan dan pengetahuan.

(2)

Selain itu, membaca juga dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan imajinasi. Oleh karena itu, setiap orang sebaiknya membiasakan diri untuk membaca buku, baik buku pelajaran, cerita, maupun buku nonfiksi yang mendukung pengembangan diri.

e. Wacana Persuasi

Mari kita biasakan hidup sehat dengan menjaga pola makan dan rutin olahraga. Dengan menerapkan pola hidup sehat, kita akan lebih terhindar dari berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Selain itu, tubuh yang sehat akan membuat kita lebih berenergi dan bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari. Yuk, mulai dari sekarang, pillih makanan yang bergizi dan luangkan waktu untuk berolahraga demi kesehatan kita.

2. Buatlah contoh pembelajaran bahasa di sekolah melalui pendekatan a. Whole language

b. Komunikatif c. Kontekstual

Tentukan Kompetensi Dasar dan langkah-langkah pembelajarannya!

Jawab:

- Pendekatan Whole Language (Pada Siswa Kelas 1)

Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi isi dan informasi dari teks cerita pendek.

Langkah-langkah Pembelajaran:

a. Pendahuluan: Guru membacakan sebuah cerita pendek kepada siswa, menggunakan intonasi dan ekspresi yang menarik.

b. Membaca Bersama: Siswa membaca ulang cerita pendek tersebut dengan kelompok kecil, sambil mendiskusikan bagian-bagian yang mereka anggap menarik.

c. Mendiskusikan cerita: Guru mengajak siswa untuk berdiskusi tentang cerita yang telah dibaca, mengajukan pertanyaan terkait alur, tokoh, dan amanat cerita.

d. Menyusun Cerita: Siswa kemudian menulis ulang cerita tersebut dengan kata-kata mereka sendiri atau membuat ending yang berbeda.

e. Membaca Kembali: Siswa membaca cerita yang mereka tulis kepada teman-teman di kelas, melatih keterampilan berbicara dan pemahaman.

f. Refleksi: Guru memberikan umpan balik mengenai cerita yang dibacakan siswa, dan siswa menyampaikan pengalaman mereka setelah membaca dan menulis cerita.

- Pendekatan Komunikatif

Kompetensi Dasar: Menyusun dan menggunakan ungkapan sederhana untuk memperkenalkan diri dan orang lain.

Langkah-langkah Pembelajaran:

(3)

a. Pendahuluan: Guru membuka dengan menunjukkan video atau gambar percakapan sederhana tentang perkenalan diri.

b. Pengenalan Ungkapan: Guru memperkenalkan beberapa ungkapan perkenalan diri (seperti “Nama saya...”, “Saya tinggal di ...”) dan meminta siswa menirukannya.

c. Latihan Berpasangan : Siswa berlatih perkenalan diri secara berpasangan dengan teman-teman mereka. Setiap siswa memperkenalkan dirinya dan juga memperkenalkan teman yang baru dikenalnya.

d. Simulasi: Siswa memainkan skenario perkenalan dalam situasi tertentu (misalnya, bertemu teman baru di sekolah).

e. Presentasi Kelompok: Masing-masing pasangan memperkenalkan diri mereka dan teman mereka di depan kelas, melatih keterampilan berbicara di depan umum.

f. Refleksi: Guru memberikan umpan balik mengenai kejelasan dan kesantunan berkomunikasi, serta meminta siswa berbagi pengalaman mereka.

- Pendekatan Kontekstual

Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi unsur-unsur dalam teks prosedur sederhana terkait aktivitas sehari-hari.

Langkah-langkah pembelajaran:

a. Pendahuluan: Guru menunjukkan contoh teks prosedur sederhana seperti cara membuat minuman teh atau susu.

b. Mendiskusikan Teks: Guru dan siswa mendiskusikan struktur teks prosedur, termasuk langkah-langkah dan kata-kata instruksi yang digunakan.

c. Praktek Langsung: Siswa dibagi kelompok dan diminta untuk mempraktikkan cara membuat sesuatu yang sederhana sesuai petunjuk di teks, seperti membuat jus atau menghias makanan ringan.

d. Menyusun Teks: Setelah praktek, setiap kelompok menulis ulang prosedur sesuai pengalaman mereka dengan tambahan langkah atau ide yang mungkin mereka temukan.

e. Presentasi Hasil: Setiap kelompok membacakan teks prosedur yang mereka buat dan menjelaskan pengalaman mereka ketika mengikuti prosedur tersebut.

f. Refleksi: Guru memberikan masukan mengenai struktur dan kejelasan prosedur yang disampaikan, serta memfasilitasi diskusi mengenai manfaat memahami teks prosedur dalam kehidupan sehari-hari.

3. Berikan satu contoh pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang menggunakan media pembelajaran tradisional dan satu contoh menggunakan media pembelajaran modern!

Jawab:

Contoh pembelajaran dengan media Tradisional

(4)

Materi : Mengidentifikasi isi dan pesan dalam puisi rakyat (pantun) Media : papan tulis dan kartu pantun

Langkah-langkah Pembelajaran:

a. Pendahuluan: guru menjelaskan tentang pantun, termasuk ciri-ciri dan fungsi pantun dalam masyarakat tradisional.

b. Pembagian kartu Pantun: guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi potongan pantun (baris pertama dan ketiga terpisah dari baris kedua dan keempat).

c. Menyusun pantun: siswa secara kelompok diminta untuk mencocokkan potongan pantun yang ada di kartu, sehingga terbentuk pantun yang utuh.

d. Diskusi: setiap kelompok membacakan hasil susunan pantun mereka di depan kelas dan membahas makna serta pesan yang terkandung dalam pantun tersebut.

e. Refleksi: guru memberikan masukan dan merangkum pesan-pesan yang ada dalam pantun serta menghubungkannya dengan nilai-nilai budaya.

Contoh pembelajaran dengan media modern

Materi: menulis cerita pendek dengan bantuan media digital.

Media: laptop atau tablet, dan aplikasi pengolah kata (misalnya google docs).

Langkah-langkah Pembelajaran:

a. Pendahuluan: Guru memperkenalkan struktur cerita pendek dan memberikan contoh singkat melalui proyektor atau layar interaktif.

b. Diskusi Ide: Siswa berdiskusi dalam kelompok kecil untuk menghasilkan ide cerita yang menarik dan menentukan alur serta tokoh dalam cerita mereka.

c. Menulis cerita: Siswa menulis cerita pendek mereka di laptop atau tablet menggunakan aplikasi pengolah kata. Guru memantau proses penulisan, memberikan bimbingan, dan membantu siswa mengembangkan cerita mereka.

d. Editing bersama: Guru meminta siswa untuk bertukar karya dengan teman lain untuk melakukan pengeditan atau memberikan komentar. Mereka dapat menggunakan fitur kolaborasi di aplikasi tersebut untuk memberikan masukan secara langsung.

e. Menyajikan cerita: Setelah selesai, siswa mempresentasikan cerita mereka atau membaca cerita mereka di depan kelas. Mereka juga bisa mengunggah karya mereka ke platform sekolah atau mengumpulkan dalam dokumen kelas.

Referensi

Dokumen terkait

pengembangan paragraf yakni pola pengembangan paragraf sebab-akibat, pola pengembangan paragraf contoh, pola pengemangan paragraph proses, pola pengembangan paragraf

Kohesifitas wacana pada paragraf di media massa cetak dapat ditentukan oleh penggunaan penanda kohesi, apakah penanda kohesi yang digunakan sudah tepat atau belum.. Selanjutnya,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat keterbacaan wacana dengan kemampuan menemukan ide pokok paragraf siswa kelas X SMA Negeri 1 Namo Rambe Tahun

Tulisan ini bertolak dari suatu pemikiran bahwa bagaimanakah penerapan pendekatan kontekstual mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami paragraf dalam wacana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan memahami wacana dengan kemampuan menulis paragraf argumentasi pada siswa kelas X SMA Santo Thomas 4

Sesuai dengan hasil yang penulis peroleh melalui penelitian ini, dapat diketahui bahwa kemampuan menemukan ide pokok paragraf berbagai jenis wacana dalam naskah soal

Paragraf 1) dan 2) dari wacana ular-ular (5) merupakan para- graf-paragraf awal dari wacana bersangkutan yang terdiri atas sebelas paragraf. Berdasarkan sifat pesan

Ciri-ciri paragraf induktif diawali dengan peristiwa khusus yang berfungsi sebagai penjelas untuk mendukung gagasan utama atau simpulan yang terletak pada akhir paragraf.. Contoh