• Tidak ada hasil yang ditemukan

COVID-19 DI MIN 3 MUSI RAWAS

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "COVID-19 DI MIN 3 MUSI RAWAS "

Copied!
108
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Masih kurangnya penguasaan siswa dalam pembelajaran melalui e-learning dalam pembelajaran Hadits Al Quran di MI Negeri 3 Musi Rawas. Suasana belajar siswa di MI Negeri 3 Musi Rawas tergolong baru dalam dunia internet/e-learning. Terdapat beberapa siswa yang kurang aktif selama kegiatan pembelajaran Hadits Al-Qur'an, hal ini menunjukkan rendahnya pengawasan dalam pembelajaran siswa.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

LANDASAN TEORI

Konsep Pembelajaran E-learning

Penggunaan bahan ajar mandiri yang dapat disimpan dalam komputer sehingga guru dan siswa dapat mengaksesnya kapan saja dan dimana saja jika membutuhkannya. Penggunaan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan pembelajaran dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan yang dapat dilihat di komputer setiap saat. E-learning dengan demikian dapat diartikan sebagai suatu sistem dalam pembelajaran yang mengacu pada penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan fitur-fitur seperti penggunaan layanan teknologi, penggunaan keunggulan komputer, penggunaan bahan ajar mandiri dan penggunaan jadwal belajar. yang dapat dilihat di komputer, serta menyediakan fasilitas yang dapat diakses oleh guru dan siswa/siswa secara langsung.

Manfaat E-learning dalam Pembelajaran

Peserta didik tidak terikat secara ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran seperti halnya pendidikan konvensional. Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, jumlah siswa yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin meningkat. Pengajar atau instruktur dapat memposting materi pembelajaran dan tugas yang harus dikerjakan siswa di tempat tertentu di web untuk diakses siswa.

Kelebihan dan Kekurangan E-Learning dalam Pembelajaran

Mahasiswa dapat mempelajari atau mereview bahan kajian kapan saja dan dimana saja jika diperlukan mengingat bahan kajian tersimpan di komputer. Jika siswa membutuhkan informasi tambahan terkait dengan materi yang dipelajarinya, mereka dapat mengaksesnya di Internet. Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti oleh peserta dalam jumlah besar sehingga menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

Misalnya, bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka yang mengabdi di kapal, di luar negeri, dll.

Urgensi E-Learning Dalam Pengembangan Pendidikan Islam …. 26

Internet menawarkan kemudahan untuk menyebarkan pemikiran dan pesan pendidikan Islam yang jernih dan benar ke seluruh dunia. Pendidikan Islam sebagai proses transformasi yang memiliki tujuan tertentu, memiliki unsur-unsur sebagai berikut: materi, yaitu agama Islam, pengajar yaitu para penyampai pendidikan Islam, subjek pendidikan berarti orang yang belajar, dan metode dan sarana belajar. pendidikan. Berdasarkan unsur pendidikan di atas, terdapat perbedaan yang signifikan antara pendidikan Islam konvensional dan e-learning.

Kritik terhadap e-Learning mengatakan bahwa “kecuali terbatasnya wilayah jangkauan kegiatan e-Learning (sesuai dengan ketersediaan infrastruktur), frekuensi kontak langsung antara sesama siswa dan antara siswa dengan narasumber sangat minim, seperti serta peluang terbatas bagi siswa untuk bersosialisasi. Terhadap kritik ini, lingkungan e-learning dapat membantu membangun/mengembangkan "sense of community" di antara siswa meskipun mereka berjauhan. Guru atau instruktur dapat menugaskan siswa untuk bekerja dalam beberapa kelompok mengembangkan dan mempresentasikan tugas yang diberikan.

Selain itu, siswa sendiri dapat berkontribusi secara individu atau melalui diskusi kelompok menggunakan email. Konsorsium Concord menyarankan agar pengalaman belajar melalui media elektronik semakin diperkaya ketika siswa dapat merasakan bahwa masing-masing dari mereka adalah bagian dari komunitas siswa, yang berada dalam lingkungan bersama. Dengan berkembang dan hidup bermasyarakat, mahasiswa tidak lagi merasa terisolasi dalam media elektronik.

Selain itu, guru-guru e-Learning ini juga aktif melakukan percakapan (komunikasi) dengan orang tua siswa melalui telepon dan email karena orang tua ini merupakan partner dalam kegiatan e-Learning.

Penelitian yang Relevan

Terlepas dari sisi mana kita berada, satu hal yang perlu ditekankan dan dipahami adalah bahwa e-learning tidak dapat sepenuhnya menggantikan kegiatan pembelajaran di kelas konvensional. Meskipun self-directed learning diakui sebagai “core thrust” dari kegiatan e-learning, namun jenis kegiatan pembelajaran ini tetap membutuhkan interaksi yang tepat sebagai upaya untuk menjaga kualitasnya. Dian Permana (2016), Skripsi, Strategi Pembelajaran Agama Islam Menggunakan E-Learning di Bantul Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa strategi PAI menggunakan program internet dan e-learning di Bantul, Yogyakarta. Strategi ini digunakan karena dinilai efektif, menyenangkan, aktif, menginspirasi, menantang dan memotivasi. Mayasari (2016), Skripsi, Penerapan Kurikulum 2013 Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SD Muhammadiyah SAPEN Yogyakarta, Menggunakan Sumber Belajar Internet. Faktor pendukung pelaksanaan kurikulum 2013 antara lain tidak adanya diskriminasi antara anak normal dan anak ABK, kerjasama yang baik dengan dinas pendidikan nasional, dukungan penuh dari pemerintah daerah, sedangkan faktor penghambat antara lain tidak tersedianya tenaga khusus untuk menangani ABK - anak, alokasi magang yang tidak efisien karena alokasi ABK.

32Dian Permana, “Strategi Pembelajaran Agama Islam dengan menggunakan e-learning di Bantul, Yogyakarta,” (Skripsi S2 Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016), hlm. Beberapa penelitian terdahulu yang telah dibahas di atas masih bersifat umum, baik dalam pembahasannya tentang metode maupun strategi pembelajaran bagi siswa dengan menggunakan internet. 33 Mayasari, “Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SD Muhammadiyah SAPEN Yogyakarta, Menggunakan Sumber Belajar Internet” (Skripsi Magister Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016), hal.

METODE PENELITIAN

  • Responden Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisa Data

Dalam proses pembelajaran Al-Qur'an Hadits secara daring di masa pandemi Covid-19, tentunya ada permasalahan yang muncul dari pihak guru. Dalam proses pembelajaran Al-Qur'an Hadits selama semester ganjil, mahasiswa menghadapi banyak kendala. Selama masa pandemi Covid-19, proses pembelajaran Hadits Al-Qur'an dilakukan secara daring dengan menggunakan media pembelajaran e-learning.

Seperti wawancara dengan guru Al-Qur'an Hadits kelas V, dimana masih terdapat siswa yang terkendala dalam proses pembelajaran. Keterbatasan akses internet juga menjadi kendala dalam proses pembelajaran Al-Qur'an Hadits secara daring pada semester gasal kelas V MI Negeri 3 Musi Rawas. Hal inilah yang dirasakan guru mata pelajaran Al-Qur'an Hadits saat melakukan proses pembelajaran daring selama satu semester ganjil di kelompok V.

Belajar Al-Qur'an Hadits secara online membuat saya tidak bisa berkomunikasi langsung dan mengikuti proses belajar anak. Mahasiswa harus memiliki kedisiplinan yang tinggi dalam belajar, khususnya dalam proses pembelajaran Al-Qur'an Hadits secara daring. Siswa dikatakan disiplin jika aktif melakukan proses pembelajaran pada saat pelajaran Al-Qur’an Hadits tanpa perlu diingatkan.

4. Pihak sekolah selalu memberikan fasilitas terbaik untuk kelancaran pembelajaran Al-Qur'an Hadits secara online.

Tabel 3.1  Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Proses pembelajaran harus tetap berjalan di masa pandemi Covid-19, dengan tetap memperhatikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan adanya e-learning di madrasah, diharapkan madrasah dapat memanfaatkannya untuk mendukung proses pembelajaran yang terstruktur, menarik dan interaktif. Sebelum website ini digarap untuk proses pembelajaran di MI Negeri 3 Musi Rawas khususnya pada mata pelajaran Al-Qur'an Hadits di kelas V, pihak madrasah terlebih dahulu melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan media ini untuk e-learning madrasah. , sehingga proses belajar berjalan dengan lancar.

MI Negeri 3 Musi Rawas dalam proses pembelajarannya juga menggunakan media pembelajaran grup WhatsApp kelas, yang bertujuan untuk memudahkan komunikasi antara pendidik dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran Al-Qur'an Hadits secara daring dilakukan pihak madrasah mulai pukul 07.00 hingga 10.00. Metode pemecahan masalah merupakan suatu metode dalam proses pembelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan suatu masalah, seperti yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, dimana dalam proses pembelajaran di kelas V metode pemecahan masalah metode dalam bab jujur ​​di muamalah.

Banyak guru yang masih merasa bingung dengan pemanfaatan teknologi khususnya media pembelajaran yang digunakan untuk proses pembelajaran online. Guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits juga merasakan hal tersebut, dimana terkadang ia merasa kesulitan untuk menggunakan media pembelajaran yang biasa digunakan untuk proses pembelajaran. Hal ini mengakibatkan kurangnya pengawasan yang dilakukan pihak sekolah khususnya guru dalam memantau proses pembelajaran siswa.

Pendidik tidak dapat mengontrol secara langsung apakah siswa benar-benar mengikuti proses pembelajaran atau tidak. Proses pembelajaran secara daring tanpa didampingi langsung oleh pengajar menyebabkan persepsi atau pemahaman materi yang berbeda pada setiap siswa. Proses pembelajaran online membutuhkan jaringan internet yang mendukung agar pembelajaran berjalan dengan lancar.

Pembahasan

Seperti yang diamati oleh peneliti melalui grup WhatsApp untuk kelas V semester gasal dan e-learning di madrasah, masih ada beberapa siswa yang tidak membuka grup selama proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits. Selain itu, rendahnya motivasi belajar sebagian siswa kelas V selama proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits secara daring terlihat dari adanya beberapa siswa yang tidak menyelesaikan tugas yang diberikan guru meskipun sudah banyak diperingatkan. waktu. Dalam proses pembelajaran daring tentunya dibutuhkan kuota yang sangat memadai untuk dapat mengikuti pembelajaran daring.

Ada orang tua yang benar-benar sibuk dengan pekerjaan dan tidak memantau proses belajar daring anaknya. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai dimana guru yang bersangkutan memiliki fasilitas yang mendukung proses pembelajaran Al-Qur'an Hadits secara daring seperti handphone, laptop, kuota internet, buku pelajaran, dll. Proses pembelajaran jarak jauh online membatasi proses interaksi dan pemantauan proses belajar siswa.

Cara yang biasa dilakukan oleh guru yang bersangkutan adalah dengan berkomunikasi dengan siswa jika siswa tersebut mengalami kendala dalam proses pembelajaran hadits Al-Qur’an secara online. Dalam proses pembelajaran Hadits Al-Qur'an secara online, tidak semua santri memiliki sarana atau prasarana yang sesuai seperti siswa yang tidak memiliki ponsel sendiri, tidak memiliki paket data yang besar atau kuota internet atau Wi-Fi di rumah. , keterbatasan sumber belajar yang digunakan selama belajar di rumah. Cara yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memberikan fasilitas bantuan kepada siswa, seperti pemberian handphone kepada mahasiswa yang benar-benar tidak mampu dan tidak memiliki handphone untuk mendukung proses pembelajaran Hadits Al Quran secara daring pada semester ganjil.

Guru khususnya guru mata pelajaran Al-Qur'an Hadits harus selalu meningkatkan profesionalisme ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menggunakan media dan metode pembelajaran yang berbeda selama proses pembelajaran daring. Siswa harus selalu mengembangkan kedisiplinan yang tinggi agar proses pembelajaran Al-Qur'an Hadits tetap berjalan dengan lancar walaupun dilakukan dari jarak jauh. Orang tua harus bekerja sama dengan selalu memperhatikan dan mendampingi proses belajar anaknya selama belajar di rumah.

Gambar

Tabel 3.1  Jadwal Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan hasil wawancara dengan Pak Anwaruddin selaku Guru Pendidikan Agama Islam, berikut ucapnya : “Salah satu faktor kesulitan membaca Al-Qur’an pada siswa dikarenakan kurang