DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. (2015). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Narkotika Nasional. (2016). Standar Pelayanan Rehabilitasi Bagi Pecandu Dan Korban Penyalahgunaan NAPZA. Jakarta: BNN.
Badan Narkotika Nasional. (2017). Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba di 34 Provinsi Tahun 2017. Jakarta: Kementerian Sosial RI.
Badan Narkotika Nasional. (2019). Laporan Kinerja BNN 2019. Jakarta: BNN
Badan Narkotika Nasional Provinsi Gorontalo. (2021). Perkembangan Penyalahgunaan NAPZA di Gorontalo. Gorontalo: BNNP Gorontalo.
Creswell, J. W. (2019). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mixed.
Yogyakarta : PT. Pustaka Pelajar.
Demuth, A. (2013). Perception theories. Kraków: Trnavská univerzita.
Diputra, I. B. P. S. (2012). Kebijakan Rehabilitasi terhadap Penyalah Guna Narkotika pada Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Jurnal Magister Hukum, 2(1), 1-16.
Herindrasti, V. L. S. (2018). Drug-free ASEAN 2025: Tantangan Indonesia dalam Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba. Jurnal hubungan internasional, 7(1), 19-33. https://doi.org/10.18196/hi.71122
Hikmat, A. M. R. S. (2020). Efektivitas Pelaksanaan Rehabilitasi Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika. Jurnal Ilmu Hokum, 3(2), 39-64.
https:// doi .org/ 10.30999 / jph . v3i2 . 1439
Irwanto. (2002). Psikologi Umum. Jakarta : Prehallindo.
Kartono, K. (2007). Patologi Sosial. Jakarta: Rajawali.
Kasarabada, N. D., Hser, Y. I., Boles, S. M., & Huang, Y. C. (2002). Do patients' perceptions of their counselors influence outcomes of drug treatment?. Journal of Substance Abuse Treatment, 23(4), 327-334.
Keputusan Menteri Sosial Rl Nomor 26 Tahun 2012 tentang Standar Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan at Adiktif Lainnya
Lisa, F. R. J., & Sutrisna, W. N. (2013). Narkoba, Psikotropika dan Gangguan Jiwa:
Tinjuan Kesehatan dan Hukum. Yogyakarta: Nuha Medika.
Litha, Y. (2021). Sepanjang 2021, BNN Ungkap 760 Kasus Tindak Pidana Narkoba.
VoaIndonesia. Diakses pada tanggal 14 Januari 2022 melalui:
https://www.voaindonesia.com/a/sepanjang-2021-bnn-ungkap-760-kasus-tindak- pidana-narkoba-/6375450.html
Manullang, D. (2017). Pelaksanaan Rehabilitasi Terhadap Pecandu Narkotika di Instalasi NAPZA Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau. Doctoral Dissertation: Universitas Islam Riau.
Martono, L.M., & Joewana, S. (2005). Membantu Pemulihan Pecandu Narkoba dan Keluarganya. Jakarta: Balai Pustaka.
Miswanto, M. & Tarya, T. (2017). Implementasi Program Rehabilitasi Narkoba Berbasis Masyarakat di Pusat Rehabilitasi Narkoba ar-Rahman Tegal Binangun Palembang. Intizar. 23(1),113-130.
Moleong, L. J. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Padmiaty, E., & Kuntari, S. (2017). Forum Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (Rbm)
“Dharma Kerthi Praja Pascima” Model Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA Di Kota Denpasar Propinsi Bali.
Jurnal Sosio Konsepsia, 16(2), 143-160.
Patton, M. Q. (2001). Qualitative Evaluation Methods. California: Sage Publications.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2020, Tentang Penyelenggaraan Institusi Penerima Wajib Lapor.
Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 56 Tahun 2009 tentang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA.
Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 03 Tahun 2012 tentang Standar Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan at Adiktif Lainnya
Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 16 Tahun 2019 tentang Standar Nasional Rehabilitasi Sosial,
Peraturan Presiden RI. Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika.
Prasetijo, R. (2005). Perilaku Konsumen.Yogyakarta: Andi.
Prasetyo, D. C. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Medis Dan Paramedic Terhadap Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Rumah Sakit Tugurejo Semarang. Skripsi. Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Pusat Penelitian Data dan Informasi Badan Narkotika Nasional. (2020). Survei prevalensi penyalahgunaan NAPZA Tahun 2019. Jakarta: BNN.
Ramadhanti, A. M., Supiadi, E. E., & Sundayani, Y. (2019). Upaya Pencegahan Relapse Pecandu NAPZA Di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Desa Bandasari Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial, 1(2), 141-163.
Ritchie, J., Lewis, J., Nicholls, C. M., & Ormston, R. (Eds.). (2003). Qualitative Research Practice: A Guide for Social Science Students and Researchers.
California: Sage Publications.
Robbins, S. P. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.
Robbins, S. P., & Langton, N. (2010). Organizational Behavior. Concepts, Controversies, Applications. New York : Prentice Hall.
Sabu, S. (2020). Kasus Kejahatan Narkoba di Gorontalo Meningkat di Tahun 2020.
Sulut.inews.id. Diakses pada tanggal 4 Februari 2021 melalui:
https://sulut.inews.id/berita/kasus-kejahatan-narkoba-di-gorontalo-alami- peningkatan-di-tahun-2020
Setiawan, H. H., Sumarno, S., Kurniasari, A., Roebyantho, H., Astuti, M., Murni, R., …
& Rahman, A. (2018). Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kesiapan Reintegrasi Penyalahguna NAPZA. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Kementrian Sosial RI.
Simpson, D. D. (2002). A Conceptual Framework For Transferring Research To Practice. Journal of substance abuse treatment, 22(4), 171-182.
Soemanagara, R. D. (2006). Persepsi Peran, Konsistensi Peran dan Kinerja. Jurnal Ilmu Administrasi, 3(4), 270-287.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suradi. (2012). NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif), Penyalahgunaan dan Penangannya. Jakarta: P3KS Press.
Snyder, C. R. (2002). Hope theory: Rainbows in the mind. Psychological Inquiry, 13(4), 249-275.
Timoera, D. A., & Martono, A. (2016). Efektivitas Rehabilitasi dan Pola Pembinaan terhadap Pecandu Narkotika di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Indonesia Lido Bogor. Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi, 16(1), 87- 107.
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, Tentang Narkotika.
United Nations Office on Drugs and Crime. (2021). World Drug Report 2021: Executive Summary Conclusion and Policy Implications. United Nations Publication.
Waddel, G., Burton, K., & Kendall, N. (2008). Vocational Rehabilitation What Works, for Whom, and When? Vocational Rehabilitation Task Group. London:
University Of Huddersfield.
Walgito, B. (2010). Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Yuantisya, M. (2021). Indonesia dalam Pusaran 'Segitiga Emas' Perdagangan Narkoba, Bamsoet Ungkap Fakta Miris Lainnya. Pikiran-rakyat.com. Diakses pada tanggal 29 Juli 2021 melalui https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr- 012135197/indonesia-dalam-pusaran-segitiga-emas-perdagangan-narkoba- bamsoet-ungkap-fakta-miris-lainnya
Zlupko, L. N., Dore, M. M., Kauffman, E., & Kaltenbach, K. (1996). Women in recovery. Their perceptions of treatment effectiveness. Journal of Substance Abuse Treatment, 13(1), 51 – 59.
Lampiran 1
Pedoman Wawancara
Tanggal :
Nama responden :
Usia :
Panduan wawancara ini dibuat untuk mengarahkan focus penelitian sesuai dengan jalur yang tepat dan tidak menyimpang dari rumusan dan pertanyaan penelitian. Daftar pertanyaan yang dibuat hanya berupa pertanyaan umum dan pada saat pelaksanaan penelitian dilapangan akan dikembangkan sesuai dengan kondisi yang ada.
1. Apa yang anda pahami tentang program rehabilitasi?
2. Bisa diceritakan bagaimana anda bisa menjalani program rehabilitasi di IPWL?
3. Sudah berapa lama anda menjalani program rehabilitasi?
4. Apa saja yang anda lakukan selama menjalani program rehabilitasI?
5. Apakah program rehabilitasi ini membantu anda?
6. Apakah sebelumnya anda sudah pernah menjalani rehabilitasi?
7. Bagaimana persepsi anda mengenai program rehabilitasi berdasarkan pengalaman anda selama menjalani program rehabilitasi?
8. Bagaimana persepsi anda mengenai program rehabilitasi berdasarkan kebutuhan anda selama menjalani program rehabilitasi?
9. Bagaimana persepsi anda mengenai program rehabilitasi berdasarkan penilaian anda selama menjalani program rehabilitasi?
10. Bagaimana persepsi anda mengenai program rehabilitasi berdasarkan harapan anda selama menjalani program rehabilitasi?
11. Bagaimana persepsi anda mengenai program rehabilitasi berdasarkan infromasi dari lingkungan anda?
12. Bagaimana persepsi anda mengenai program rehabilitasi berdasarkan respon keluarga/teman/lingkungan anda selama anda menjalani rehabilitasi?
13. Bagaimana penilaian anda tentang sarana dan prasarana yang ada di IPWL?
14. Apakah sarana dan prasarana ini membantu anda dalam proses rehabilitasi?
15. Apakah anda memiliki keluhan terkait dengan sarana prasarana yang ada di IPWL?
16. Bagaimana penilaian anda terkait dengan petugas IPWL?
17. Bagaimana sikap petugas selama anda menjalani rehabilitasi?
18. Apakah petugas IPWL memberikan contoh yang baik? Disiplin?
19. Apakah petugas IPWL memiliki pengetahuan/kompetensi yang memadai untuk membantu anda selama proses rehabilitasi?
20. Apakah petugas IPWL memiliki keterampilan yang memadai untuk membantu anda selama proses rehabilitasi?
Panduan Wawancara untuk Petugas IPWL
1. Apa saja sarana dan prasarana yang tersedia di IPWL?
2. Berapa banyak SDM yang dimiliki IPWL? Apakah sudah memadai?
3. Bagaimana kompetensi SDM yang ada di IPWL?
4. Bagaimana tahapan program rehabilitasi yang ada di IPWL?
5. Bagaimana situasi dan aktifitas pecandu NAPZA selama menjalani rehabilitasi?
6. Bagaimana sikap pecandu NAPZA selama menjalani rehabilitasi?
7. Adakah perubahan sikap pecandu NAPZA selama menjalani rehabilitasi?
8. Sejauh pengamatan anda, bagaimana pandangan pencandu NAPZA terhadap program rehabilitasi?
9. Apa sajakah kendala yang dihadapi selama menyelenggarakan program rehabilitasi?
Lampiran 2
Jadwal Penelitian
No Langkah-langkah
Bulan
Mei Jun Jul Agu Sep Okt No v 1. Penyusunan Proposal
2. Seminar Proposal 3. Revisi proposal dan
instrument penelitisn
3 Pelaksanaan Penelitian
4. Pengolahan dan
Analisis Data
5. Penyusunan Laporan Akhir Penelitian 6. Seminar Hasil