Judul Tesis : Pengaruh merger dan akuisisi terhadap return saham dan abnormal return pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2011-2014. Dampak merger dan akuisisi terhadap return saham dan abnormal return pada perusahaan yang tercatat di BEI. Masa ini merupakan salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan gelar Sarjana (S1) jurusan akuntansi di STIE Indonesia Banking School.
Latar Belakang
Wibowo dan Pakerang (2001) menguji pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap return saham perusahaan yang mengakuisisi sektor industri. Dampak merger dan akuisisi terhadap return saham dan abnormal return pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode.
Perumusan Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk melihat reaksi pasar terhadap pengumuman merger dan akuisisi yang diukur dengan menggunakan abnormal return saham pada perusahaan yang mengakuisisi pada industri yang sama.
Identifikasi Masalah
Tujuan Penelitian
Dampak Merger dan Akuisisi terhadap Return Saham dan Abnormal Return pada Perusahaan Tercatat BEI Periode 2011-2014.”
Manfaat Penelitian
Pembatas Masalah
Apakah terdapat perubahan return dan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi? Bab ini akan membahas dampak merger dan akuisisi terhadap return saham dan abnormal return. Pada tabel 4.5 terlihat 2 variabel abnormal stock return dengan pengamatan 5 hari sebelum dan 5 hari setelah merger dan akuisisi.
Hipotesis yang ingin diuji adalah apakah terdapat perubahan return saham yang tidak normal sebelum dan sesudah peristiwa M&A. Tidak terdapat perubahan return saham yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Tidak terdapat perubahan abnormal return saham yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
Tidak terdapat perubahan return saham yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Tidak terdapat perubahan abnormal return saham yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
Sistemika Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Signalling
Menurut Scott (2012), signaling merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh manajer tingkat atas dan tidak rasional jika manajer berada pada tingkat rendah. Kebutuhan yang diperlukan untuk sebuah sinyal adalah bahwa biayanya akan lebih murah bagi manajer tingkat atas dibandingkan bagi manajer tingkat bawah.
Teori Efisiensi Pasar
Pasar efisien bentuk semi kuat adalah pasar dimana harga saham di pasar modal mencerminkan seluruh informasi yang dipublikasikan (seperti pendapatan, dividen, pengumuman pemecahan saham, penerbitan saham baru dan masalah keuangan yang dialami perusahaan) yang sampai ke komunitas keuangan. Karena harga saham di pasar modal Indonesia mencerminkan seluruh informasi yang dipublikasikan (seperti laba, dividen, pengumuman pemecahan saham, penerbitan saham baru dan permasalahan keuangan yang dialami perusahaan) yang sampai ke komunitas keuangan.
Event Study
Kelima, menghitung abnormal return harian setiap hari pengamatan penelitian untuk setiap perusahaan sampel. Ketujuh, menghitung kumulatif abnormal return (CAR) setiap hari pengamatan dimulai pada awal periode sebelum kejadian dan pasca kejadian.
Pengertian dan Tipe Merger
- Pengertian Merger
 - Tipe Merger
 
Yakni merger yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang/jenis usaha yang serupa, namun berbeda tingkat operasionalnya. Yaitu merger yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai hubungan satu sama lain, baik dalam arti horizontal (jenis perusahaan dan tingkat kegiatan yang sama), maupun dalam arti vertikal (jenis perusahaan yang sama, tetapi tingkat kegiatan operasi yang berbeda). Perusahaan penyerap (yang masih hidup dan tetap menjalankan kegiatannya) dan perusahaan penyerap (yang hilang) sepenuhnya sah menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di tempat kedudukan perusahaan-perusahaan yang melakukan penggabungan tersebut.
Yakni yang dilakukan oleh dua perusahaan atau lebih tanpa didukung oleh ketentuan hukum yang berlaku di tempat perusahaan yang bersangkutan berada.
Pengertian dan Tipe Akuisisi
- Pengertian Akuisisi
 - Tipe Akuisisi
 
Yakni dimana direksi perusahaan yang akan digabungkan tidak menolak dan tidak berinisiatif untuk mendorong perusahaan agar menyetujui merger tersebut. Yakni, dimana direksi perusahaan yang akan melakukan merger dihadapkan pada lebih dari satu tawaran merger dari 2 atau lebih perusahaan yang akan menerima merger tersebut, sehingga direksi mempunyai kesempatan untuk memutuskan solusi yang paling layak. Di sini, suatu perusahaan hanya dapat memperoleh 50% atau lebih dari kekayaan perusahaan yang akan diperoleh untuk berpartisipasi dalam rapat umum.
Akuisisi aset dilakukan jika pihak pengakuisisi tidak ingin terbebani dengan hutang yang ditanggung oleh perusahaan target.
Tujuan Merger dan Akuisisi
Penggabungan dua perusahaan atau lebih yang sebelumnya saling bersaing dan menjual produk yang sama secara teoritis akan meningkatkan pengendalian ekuitas. Penilaian aset yang lebih rendah dari harga sebenarnya suatu perusahaan akan mendorong minat perusahaan lain untuk menggabungkan perusahaan pertama ke dalam perusahaannya melalui merger. Jika merger selesai maka perusahaan penerima merger akan mendapat keuntungan dari selisih harga aset milik perusahaan yang diuntungkan.
Melalui merger maka suatu perusahaan akan menjadi lebih besar dan hal ini akan meningkatkan gengsi para direksi perusahaan tersebut.
Kelebihan dan Kelemahan Merger dan Akuisisi
Hipotesis yang ingin diuji adalah apakah terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah peristiwa M&A. Dari tabel deskriptif sebelumnya terlihat 2 variabel abnormal stock return dengan pengamatan 5 hari sebelum dan 5 hari setelah merger dan akuisisi. Sehingga tidak ada harapan bagi investor untuk mendapatkan return saham pada periode sebelum dan sesudah M&A diumumkan.
Analisis dampak pengumuman merger dan akuisisi terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2004-2008.
Abnormal Return
Return Saham
Kedua, nilai aset yang dibeli bisa saja berubah, artinya ada keuntungan atau kerugian modal. Pada saham, harganya bisa naik sehingga pemegangnya mendapat capital gain, namun bisa juga mengalami penurunan, yang disebut capital loss. Sedangkan capital gain (atau loss) adalah perubahan harga suatu aset yang dibeli, yang dapat berupa kenaikan harga atau penurunan nilai harga aset tersebut.
Secara sederhana, capital gain (atau loss) dapat diartikan sebagai keuntungan atau kerugian yang diterima investor dari selisih harga jual dan harga beli suatu aset.
Kerangka Pemikiran
Return yang direalisasikan ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan sebagai penentu return dan risiko di masa depan serta bersifat tidak pasti. Return adalah arus kas (atau pendapatan) periodik dari investasi yang dilakukan, baik dalam bentuk bunga (dari obligasi) atau dividen (dari saham). Imbal hasil dihitung berdasarkan arus kas sekuritas, biasanya relatif terhadap satu harga, seperti harga beli atau harga pasar saat ini.
Penelitian Terdahulu
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan positif yang signifikan rata-rata abnormal return yang diperoleh perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Return uji Wilcoxon Hasil penelitian ini menemukan adanya perbedaan abnormal return yang signifikan pada pengumuman sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Uji Beda Return Hasil penelitian adalah terdapat perbedaan positif signifikan abnormal return sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan return dan abnormal return yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
Pengembangan Hipotesis
- Dampak Merger dan Akuisisi Terhadap Perubahan Return
 - Dampak Merger dan Akuisisi Terhadap Perubahan Abnormal
 
Akibatnya informasi mengenai merger dan akuisisi yang diumumkan oleh pihak pengakuisisi menimbulkan abnormal return pada saham perusahaan pengakuisisi. Reaksi pasar ini akan mengakibatkan perubahan return dan abnormal return pada perusahaan M&A. Wibowo dan Pakereng (2001) menguji perubahan pengumuman merger dan akuisisi terhadap return saham perusahaan yang mengakuisisi sektor industri.
Hasil pengujian yang dilakukan adalah informasi mengenai merger dan akuisisi yang diumumkan oleh pihak pengakuisisi yang menyebabkan terjadinya abnormal return atas saham perusahaan yang mengakuisisi.
METODOLOGI PENELITIAN
- Jenis dan Sumber Data
 - Populasi dan Sampel
 - Operasional Variabel
 - Metode Pengambilan Data
 - Teknik Analisis Data
 - Teknik Pengolahan Data
 - Analisis Hipotesis
 
Pada tabel 4.3 terlihat 2 variabel return saham dengan pengamatan 5 hari sebelum dan 5 hari setelah merger dan akuisisi. Namun di sisi lain, tidak terjadi perubahan return saham yang signifikan pasca pengumuman merger dan akuisisi. Dari tabel deskriptif sebelumnya terlihat 2 variabel return saham dengan pengamatan 5 hari sebelum dan 5 hari setelah merger dan akuisisi.
Pada hasil pengujian hipotesis 2, rata-rata abnormal return saham tidak mengalami perubahan yang signifikan pada periode 5 hari sebelum dan 5 hari setelah pengumuman merger dan akuisisi.
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif Statistik
- Return Saham
 - Abnormal Return
 
Di bawah ini akan kami tampilkan gambaran deskriptif data rata-rata return saham 5 hari sebelum dan return saham 5 hari setelah peristiwa merger dan akuisisi. Sedangkan variabel return saham setelah M&A mempunyai hari terendah pada hari ke-4 setelah pengumuman yaitu sebesar -0.04227 dan hari tertinggi pada hari ke-1 setelah pengumuman yaitu sebesar 0.00644. Berikut ini akan ditampilkan gambaran deskriptif mengenai rata-rata data abnormal return saham 5 hari sebelum dan abnormal return saham 5 hari setelah peristiwa M&A.
Sedangkan variabel abnormal return saham setelah M&A mempunyai hari terendah pada hari ke-4 setelah pengumuman yaitu -0.04968 dan hari tertinggi pada hari ke-1 setelah pengumuman yaitu.
Hasil Analisis Data
- Pengujian Hipotesis
 - Hipotesis 1
 - Hipotesis 2
 
Sedangkan variabel return saham setelah merger dan akuisisi mempunyai mean return saham sebesar -0,0014932 dan standar deviasi sebesar 0,01955965. Pada periode pasca pengumuman M&A, terdapat abnormal return saham yang signifikan dengan t-score -2,360 3 hari setelah pengumuman M&A. Sedangkan variabel abnormal return saham setelah merger dan akuisisi mempunyai mean abnormal return saham sebesar -0,0006545 dan standar deviasi sebesar 0,01955965.
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.7 diperoleh rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah peristiwa sebesar 0,011548 dengan nilai t-hitung sebesar -0,00876 dan standar deviasi sebesar 0,043384.
Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis
Signifikansi tersebut lebih besar dari α sebesar 0,05 yang berarti tidak terdapat perubahan yang signifikan antara abnormal return saham sebelum pengumuman M&A dan setelah pengumuman M&A, sehingga Ha ditolak. Hasil pengujian Hipotesis 1 menunjukkan bahwa rata-rata return saham tidak menunjukkan perubahan yang signifikan pada periode lima hari sebelum dan lima hari setelah pengumuman merger dan akuisisi. Atau investor beranggapan bahwa pengumuman merger dan akuisisi merupakan berita biasa, sehingga tidak terdapat perbedaan return saham yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa investor di Indonesia menilai merger dan akuisisi tidak memberikan sinergi bagi perusahaan, atau dengan kata lain pengumuman merger dan akuisisi tidak memberikan keuntungan finansial bagi pelaku merger dan akuisisi itu sendiri.
Implikasi Manajerial
Tidak diketahuinya motivasi perusahaan berarti aktivitas saham yang diperdagangkan tidak menunjukkan adanya perubahan return saham pada periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Hadyanshah (2013) dan Fridha Kurnia Ekawati (2010) bahwa tidak terdapat perubahan return saham yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Analisis dampak pengumuman merger dan akuisisi terhadap abnormal return saham perusahaan pengakuisisi yang terdaftar di BEI tahun 2006-2008.
Analisis return, abnormal return, dan aktivitas volume perdagangan saham perusahaan setelah pengumuman merger dan akuisisi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Bagi investor, investor sebaiknya tidak terburu-buru melakukan jual beli saham sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Jurnal dampak merger dan akuisisi terhadap abnormal return dan kinerja keuangan perusahaan penawar di sekitar tanggal pengumuman merger dan akuisisi pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2009-2012. Analisis merger dan akuisisi ditinjau dari return saham, volume perdagangan saham, risiko sistematik dan kinerja keuangan pada Perusahaan Go Public di BEI.
Pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap return saham perusahaan yang mengakuisisi dan tidak mengakuisisi pada sektor industri yang sama di Bursa Efek Jakarta.