• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PENGEMBANGAN DESA WISATA SUKARARA TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT LOKAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DAMPAK PENGEMBANGAN DESA WISATA SUKARARA TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT LOKAL "

Copied!
114
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dari sudut pandang masyarakat awam, keberhasilan pengembangan desa wisata adalah sejauh mana kegiatan desa wisata tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat setempat. 3 Abdur Rahim, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata (Studi di Desa Wisata Bejiharjo Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunung Kidul Diy), (Yogyakarta: Skripsi, Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013). Dari latar belakang di atas, peneliti ingin mengkaji sejauh mana dampak pengembangan desa wisata Sukarara terhadap perekonomian masyarakat setempat, berdasarkan hal tersebut peneliti menyoroti hal tersebut dalam penelitian bertajuk.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Pariwisata Sukarara dalam Perekonomian Masyarakat Lokal (Studi di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Wilayah Lombok Tengah). Meningkatkan pemahaman tentang hal-hal yang berkaitan dengan pariwisata, pengembangan pariwisata, desa wisata dan terkait berbagai dampak pengembangan pariwisata terhadap perekonomian masyarakat lokal. Hasil penelitian ini kami harapkan dapat menjadi bahan kajian ilmiah dan menambah referensi dunia ilmu terkait ilmu pariwisata khususnya mengenai dampak pengembangan desa wisata terhadap perekonomian masyarakat setempat.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

  • Ruang Lingkup
  • Setting Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah masyarakat lokal terkait yang terkena dampak pengembangan desa wisata di Desa Sukarara. Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah dipilih sebagai lokasi penelitian ini, berdasarkan beberapa pertimbangan, pertama Desa Sukarara merupakan salah satu dari 16 desa di Kabupaten Lombok Tengah yang ditetapkan sebagai desa wisata selain Marong, Mertak, Bare Lantan. , Kuta, Labulie, Bonjeruk, Sepakek, Selong Belanak, Mekar Sari, Karang Sidemen, Rembitan, Aik Berik, Tanak Paruh, Penujak dan Sengkol. Ketiga, Desa Sukarara merupakan salah satu objek atau tempat wisata di Kabupaten Lombok Tengah yang banyak dikunjungi masyarakat.

Telaah Pustaka

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah peneliti sebelumnya yang memilih objek penelitian dalam penelitian yaitu wisata Pantai Sari Ringgung dan. Penelitian yang dilakukan oleh Rani Puspita Anggraeni, (disertasi, Sosiologi, 2018), berjudul “Dampak Perkembangan Industri Pariwisata Terhadap Kondisi Perekonomian Masyarakat Sekitar (Studi di Pantai Embe, Desa Merak Belantung, Kalianda, Lampung Selatan). Penelitian yang dilakukan oleh Sri Handayani (Disertasi Ekonomi Islam, 2018), dengan judul “Peran dan Prospek Pengembangan Wisata Edukasi Dalam Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Desa Setanggor Kecamatan Praya Barat Perspektif Ekonomi Islam”.

Kerangka Teori

  • Konsep Pariwisata
  • Pengembangan Pariwisata
  • Konsep Desa Wisata
  • Pemberdayaan Ekonomi Mastarakat
  • Dampak Pariwisata Terhadap Ekonomi

Atraksi yang mencakup keunikan dan daya tarik berdasarkan alam, budaya, dan buatan. Sedangkan menurut Cohen, dampak pariwisata terhadap kondisi perekonomian masyarakat lokal dapat dikategorikan menjadi delapan kelompok besar antara lain, dampak terhadap perolehan devisa, dampak terhadap pendapatan masyarakat, dampak terhadap kesempatan kerja, dampak terhadap harga, dampak terhadap distribusi keuntungan dan keuntungan, dampak terhadap kepemilikan dan penguasaan, serta dampak terhadap pendapatan negara.45. Mengingat ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan peneliti masih pada tingkat desa dan dengan keterbatasan instrumen dan metode penelitian, maka kajian dampak ekonomi yang akan dilakukan peneliti tidak terfokus pada seluruh dampak yang disebutkan oleh Cohen, yang peneliti disini batasi. penelitian dengan hanya melihat dampaknya terhadap pendapatan masyarakat, dampaknya terhadap kesempatan kerja, dampaknya.

Metodologi Penelitian

  • Metode Penelitian
  • Pendekatan Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Sumber dan Jenis Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data
  • Uji Keabsahan Data

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, data sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga tinggal dicari dan dikumpulkan. dokumen-dokumen yang diperlukan sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang menyatakan keadaan atau ciri-ciri suatu objek yang diteliti, diperoleh dari observasi dan wawancara terhadap objek penelitian. Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tatap muka dengan responden, namun dapat juga diberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain.52 Wawancara dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu wawancara tatap muka terstruktur dan wawancara tatap muka terstruktur. wawancara tidak terstruktur, masing-masing.

Bentuk wawancara yang dilakukan peneliti dalam penelitian yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur, dimana peneliti melakukan wawancara tanpa menggunakan data. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti melakukan penyelidikan tentang hal-hal atau variabel-variabel yang diperlukan dalam penelitian berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda, dan lain-lain.54 Kemudian dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan masalah yang harus diteliti, yang diperoleh baik dari informasi tentang desa, berupa catatan, foto, buku, dan lain-lain. Langkah selanjutnya dalam mereduksi data adalah interpretasi data.56 Ketika peneliti mereduksi data, ia menyajikannya dalam bentuk uraian singkat dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang dapat dimengerti dan mudah dipahami.

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan peneliti adalah dua teknik triangulasi, yaitu triangulasi metode dan triangulasi sumber data. Data yang diperoleh akan dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama dan mana pandangan yang berbeda serta mana data yang spesifik dari berbagai sumber.60. Dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik triangulasi sumber data dengan cara mengecek silang kebenaran data yang dihasilkan dari satu sumber dengan sumber yang lain, dimana peneliti melakukan wawancara dengan banyak sumber, dengan tujuan untuk membandingkan data yang diberikan oleh satu sumber. disampaikan, untuk membandingkan. dengan sumber lain, baik ada yang serupa atau bahkan berbeda.

Jika data yang disajikan serupa maka data tersebut dianggap akurat, namun jika berbeda maka peneliti mencari sumber lain untuk mendapatkan data yang relevan.

Sistematika Pembahasan

Bab ini berisi kesimpulan yang memaparkan kesimpulan penelitian yang timbul dari pembahasan, serta saran dari hasil analisis data yang berkaitan dengan penelitian.

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Gamabaran Umum Desa Sukarara Kecamatan Jonggat

Objek Wisata Desa Sukarara

Meski masih belum bisa dikatakan baik dan lengkap, namun pengembangan Desa Wisata Sukarara sendiri dari segi Help Desk telah mendukung kemajuan Desa Sukarara sebagai salah satunya. Berkembangnya desa wisata di desa Sukarara telah meningkatkan rata-rata pendapatan penduduk desa. Pengembangan dan pengelolaan Desa Wisata Sukarara sepenuhnya dimiliki dan dikuasai oleh masyarakat Desa Sukarara sendiri.

Masih belum ada hasil nominal pengembangan desa wisata Sukarara dari sisi pendapatan pemerintah. Pengembangan Desa Wisata Sukarara diwujudkan dalam bentuk kerajinan kain Tenun Songket sebagai daya tarik tersendiri. Bentuk pengembangan Desa Wisata Sukarara dari segi kelembagaan atau kelembagaan dilakukan bersama pemerintah desa secara bekerjasama.

Analisis dampak pengembangan desa wisata Sukarara terhadap perekonomian masyarakat lokal di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Berdasarkan temuan peneliti, pengembangan Kota Wisata Sukarara memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dilihat dari pendapatan penduduk. Dampak pengembangan Desa Wisata Sukarara terhadap perekonomian masyarakat setempat ada yang positif dan tidak ada dampaknya.

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata (Studi di Desa Wisata Bejiharjo Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunung Kidul DIY), Yogyakarta: Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Data Bentuk Pengembangan Desa Wisata Sukarara

Data Dampak Pengembangan Desa Wisata Sukarara

PEMBAHASAN

Analisis Bentuk Pengembangan Desa Wisata Sukarara

Analisis Dampak Pengembangan Desa Wisata Sukarara

PENUTUP

Kesimpulan

Bentuk pengembangan desa wisata Sukarara dapat dinilai baik, dengan indikator tersedianya berbagai komponen pendukung pengembangan desa wisata, diantaranya yang pertama, dari segi atraksi sudah dikembangkan bentuk pengembangan desa wisata Sukarara. berupa pemberdayaan masyarakat dan keberadaan tempat wisata baru. Kedua, dari segi aksesibilitas, bentuk pengembangan desa wisata Sukarara dilaksanakan dengan perbaikan infrastruktur berupa peningkatan akses seperti jalan dan jalan yang memudahkan sarana dan prasarana bagi wisatawan. Bentuk pengembangan desa wisata Sukarara dibuktikan dengan tersedianya fasilitas penunjang dan penunjang seperti tempat belanja wisatawan, restoran, penginapan, pemandu wisata dan lain-lain. Keempat, dari segi pelayanan penunjang dilakukan bentuk pengembangan desa wisata Sukarara. dengan menyediakan fasilitas umum yang masih dirasa belum lengkap dan kurang memadai karena yang tersedia hanya fasilitas umum yang dapat digunakan oleh wisatawan seperti pemandu wisata, toilet umum, tempat ibadah seperti masjid dan musala, serta fasilitas umum lainnya seperti bank. , ATM dan. Dan yang terakhir dari segi kelembagaan, pengembangan Desa Wisata Sukarara sudah sangat baik, dimana masyarakat sebagai pengelola dan penerima manfaat bersama dengan pemerintah desa telah bekerjasama dengan sangat baik dalam mengelola Desa Sukarara menjadi desa wisata yang sangat potensial. di bidang pariwisata dengan destinasi kerajinan Songket sebagai fasilitas daya tarik wisata utama. Berdasarkan bentuk pengembangan yang terdiri dari beberapa komponen pengembangan, diharapkan Desa Wisata Sukarara dapat menjadi salah satu desa wisata yang mampu memberdayakan masyarakat setempat dengan tingkat perekonomian masyarakat yang lebih tinggi.

Dampak positif yang timbul dari pengembangan Desa Wisata Sukarara terhadap aspek perekonomian masyarakat setempat antara lain, pertama, meningkatkan pendapatan masyarakat dengan adanya objek wisata baru dan peningkatan aksesibilitas desa, yang menyebabkan peningkatan pendapatan masyarakat. peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Desa Sukarara untuk membeli produk-produk lokal yang dihasilkan oleh masyarakat setempat, termasuk kerajinan tenun masyarakat setempat. Ketiga, dari segi kepemilikan dan penguasaan oleh masyarakat, dimana masyarakat dapat memperoleh manfaat dari segala aktivitas dan fasilitas yang ditawarkan desa tersebut, karena kepemilikan dan penguasaan Desa Wisata Sukarara masih sepenuhnya menjadi milik masyarakat setempat. Sedangkan dari sisi perubahan harga, pengembangan Desa Wisata Sukarara tidak memberikan dampak terhadap harga beli masyarakat setempat, namun sebaliknya memberikan dampak positif terhadap harga jual produk lokal masyarakat setempat yang kemudian meningkatkan nilai jual produk lokal masyarakat setempat. pendapatan masyarakat. .

Dan dari segi pendapatan pemerintah, pengembangan Desa Wisata Sukarara tidak memberikan dampak positif maupun negatif, karena pengembangan Desa Wisata Sukarara sepertinya tidak memberikan kontribusi langsung terhadap pendapatan masyarakat.

Saran

Kepada pemerintah sebagai pemilik kewenangan dan kebijakan agar lebih berupaya dalam memasarkan dan mempromosikan Kota Wisata Sukarara secara langsung dan tidak langsung. Pengaruh Motif Khas Kain Tenun Tradisional Subhanale Terhadap Harga Jual Di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Strategi Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa Dalam Mengembangkan Potensi Kampoeng Ekowisata Berbasis Masyarakat Lokal (Studi pada Kampoeng Ekowisata Desa Bendosari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang).

Dampak berkembangnya industri pariwisata terhadap kondisi perekonomian masyarakat sekitar (Studi Pantai Embe, Desa Merak Belantung, Kalianda, Lampung Selatan). Analisis Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam Kajian Daya Tarik Wisata Pantai Sari Ringgung Desa Sidodadi Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran. Peran dan Potensi Pengembangan Wisata Edukasi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Perekonomian Desa Setanggor Kecamatan Praya Barat Perspektif Ekonomi Islam.

Bagaimana pendapatan masyarakat, tingkat kesempatan kerja, pendapatan pemerintah, penguasaan perekonomian dan kepemilikan serta perubahan harga akibat dikembangkannya desa wisata di Desa Sukarara?

Foto 1 : Acara Festival Begawe Jelo Nyensek
Foto 1 : Acara Festival Begawe Jelo Nyensek

Gambar

Lampiran 2  Foto Acara Festival Begawe Jelo Nyensek  Lampiran 3  Dokumentasi saat penelitian
Foto 1 : Acara Festival Begawe Jelo Nyensek
Foto 3 : Mewawancarai para Pengerajin/Penenun
Foto 4 : Dokumentasi Ngendang di acara festival begawe jelo Nyensek
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kepariwisataan Desa Wisata Tembi, mengetahui upaya pemberdayaan masyarakat yang ada di desa Tembi dalam menciptakan

Situasi sosial kultural masyarakat Dusun Senganton desa beririjarak dapat dilihat dari kebiasaan (adat), baik yang berkaitan dengan ritual keagamaan maupun

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan sebelumnya, maka kesimpulan dalam penelitian dapat diajukan sebagai berikut. Peng- hitungan persepsi masyarakat lokal

Lebih lanjut, Hadiwijoyo (2012), mengungkapkan bahwa ditetapkannya suatu desa yang dijadikan sebagai desa wisata harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu a)

Dari hasil penelitian langsung yang dilakukan di daerah Tana Toraja dalam mengkaji fenomena adat dalam hubungannya dengan perekonomian masyarakat tana Toraja

Nilai ratio income multiplier Tipe I di Pulau Pari menunjukkan nilai sebesar 1,09 artinya peningkatan 1 rupiah pendapatan unit usaha dari pengeluaran pengeluran wisatawan

Kontribusi terhadap ekonomi masyarakat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat lokal sejauh ini dari penerimaan pembelanjaan langsung atas barang dan jasa pariwisata di Desa