• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling

N/A
N/A
yuda siahaan

Academic year: 2024

Membagikan " Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Judul buku

(Dasar-Dasar Konseling ,2010)

NAMA MAHASISWA : YUDA BINTANG ADIAN SIAHAAN NIM : 1203151001

DOSEN PENGAMPU : Rina Suryani, S.Pd, M.Pd MATA KULIAH : Dasar-Dasar BK

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SEPTEMBER 2020

Skor nilai :

CRITICAK BOOK REVIEW DASAR-DASAR BIMBINGAN

KONSELING

(2)

KATA PENGANTAR

Syaloom

Salam sejahtera bagi kita semua

Puji dan syukur kita panjatkan bagi Tuhan Yang Maha Esa atas berkat kemurahan-Nya yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas hikmat kemurahan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah laporan Critical Book Review. Penulis juga

mengucapkan terimakasih banyak kepada ibu dosen Rina Suryani, S.Pd, M.Pd yang telah memberi tugas ini kepada penulis yang pastinya memberi manfaat bagi pengetahuan penulis.

Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang mau memberi sebagian pengetahuannya dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini penulis susun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar BK.

Makalah laporan bertujuan juga melatih skill pengetahuaan,pemahaman,dan kemampuan penulis dalam menekuni mata kuliah Dasar-Dasar BK.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah laporan ini yang harus disempurnakan. Oleh karena itu penulis meminta maaf apa bila terdapat banyak kesalahan dalam penyusunan makalah laporan ini dan penulis juga terbuka untuk semua kritik dan saran dari berbagai pihak untuk menjadikan makalah ini menjadi lebih baik lagi

Akhir kata semoga makalah ini memberi manfaat bagi pembaca.

Salam sejahtera bagi kita semua Syaloom

MEDAN,30 September 2020

PENULIS

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai satu konsep bimbingan berarti menolong individu, sebagai suatu bentuk pendidikan bimbingan berarti pengalaman yang disediakan untuk dapat mendorong individu agar dapat memahami diri sendiri, sebagai suatu program bimbingan mengikuti cara mengatur dan proses yang disusun untuk mencapai beberapa tujuan pendidikan dan tujuan pribadi. Bimbingan yang dimaksud dalam tulisan Ini adalah proses untuk menolong individu memahami diri mereka serta dunia mereka. Dalam pasal 1 ayat 1 UU Nomor 2-1989 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan latihan bagi perannya di masa yang akan datang.dalam hal ini kata bimbingan bertujuan untuk mengembangkan kepribadian peserta didik dalam upaya menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. PP nomor: 29-1990 tentang pendidikan menengah, bab X: bimbingan pasal 27 ayat 1 bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Pengaruh pendidikan kepada individu bergantung pada dampaknya dan kebijaksanaan seseorang itu menjauhkan dan menentukan tujuan hidup ini. Dalam pendidikan bimbingan dan konseling mewakili hasrat masyarakat untuk membantu individu.

1.3Tujuan

Ada pun tujuan dari pembuatan critical book report ini adalah:

1. Untuk memahami apa itu bimbingan dan konseling.

2. Mengetahui bagaimana kondisi bimbingan dan konseling di sekolah.

3. Mengetahui jenis-jenis layanan konseling di sekolah.

4. Memahami apa itu bimbingan dan konseling lintas budaya 5. Mengetahui bagaimana bimbingan dan konseling di keluarga.

6. Menambah wawasan tentang Apa itu konseling Individual.

(4)

1.4 Manfaat

Dalam tugas critical book review memberi manfaat bagi pembaca maupun penulis.

Penulis dapat memahami Bagaimana cara mengkritisi sebuah buku dengan bahan kajian tertentu yang relevan, dan pembaca juga dapat memahami Bagaimana hasil dari kritisi buku dan gambaran tentang suatu buku yang akan dibaca dari hasil critical book review ini.

BAB II ISI BUKU

2.1 Identitas Buku

1. Judul buku : Dasar-Dasar Konseling

2. Pengarang : Drs. Abu Bakar M. Luddin, M.Pd., Ph.D 3. Penerbit : Citapustaka Media Perintis

4. Tahun terbit : 2010 5. Kota Terbit : Bandung 6. Tebal Buku : 182 halaman

(5)

2.2 Ringkasan Isi Buku

BAB I PENDAHULUAN

Sampai dengan akhir abad ke-20 upaya pembangunan pendidikan di Indonesia difokuskan pada pemerataan pendidikan. Pendidikan merupakan aset yang tidak terhingga nilainya yang merupakan dasar bagi individu dan masyarakat.

Kekhawatiran bahwa mutu pendidikan sekolah kurang mendapatkan perhatian, sering disuarakan. Sebagai contoh, Sartono kartodirdjo pada akhir tahun 1991 mengemukakan bahwa Pendidikan Sekolah Dasar di Indonesia telah menyapu semua kreativitas dan daya kritis anak sementara itu verbalisme semakin merajalela, lebih jauh dikatakan bahwa pendidikan di SD sangat mencekam dan mencuci, serta memprihatinkan karena memompa otak dan memori menimbun otak dengan kata bukan dengan pengertian.

Permasalahan yang dialami para siswa di sekolah seringkali tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal ini terlebih lagi disebabkan karena sumber permasalahan siswa Banyak yang terletak di luar sekolah.

Orang tua menginginkan sekolah memberikan perkembangan intelektual anak mereka titik sekolah mesti berfungsi dengan baik untuk menghindari dari eksploitasi dan penurunan nilai.

A. Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan

Adapun yang menjadi asas bagi sumbangan bimbingan dan konseling dalam pendidikan diantaranya: pertama, pandangan yang membedakan individu dan menghormati individu; kedua, pengenalan yang jelas tentang setiap individu; ketiga, menumbuhkan dan membentuk hubungan yang saling tolong-menolong; ke-4 penyesuaian dan penyediaan alat-alat sekolah dan warga sekolah.

Dalam pendidikan, konselor sekolah sebagai individu yang tidak diharapkan untuk bertindak sebagai Hakim atau penilai. Konselor berbeda dengan guru, umur sekolah dan orangtua dalam tugasnya di sekolah. Konselor tidak bertanggung jawab seperti guru untuk memastikan bahwa pelajaran mencapai dalam bidang akademik Istilah bimbingan dalam bahasa Indonesia diberi arti yang selaras dengan arti- arti yang disebut di atas yaitu:

1. Memberikan informasi, yaitu menyajikan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan atau memberitahukan sesuatu sambil memberikan nasehat.

2. Mengarahkan,menuntun ke suatu tujuan, tujuan itu mungkin perlu diketahui oleh kedua belah pihak.

(6)

Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia untuk manusia dan oleh manusia. Bentuk nyata dari gerakan bimbingan dan konseling yang formal berasal dari Amerika Serikat yang telah dimulai pengembangannya sejak person mendirikan sebuah badan bimbingan yang disebut Vokasional Bureau di Boston pada tahun 1908. Oleh sebab itu, dalam rangka untuk lebih memahami akan pengertian bimbingan konseling perlu ditinjau pengertian bimbingan konseling secara lebih luas untuk dijadikan Pangkal tolak bagi pembahasan seluk-beluk bimbingan dan konseling lebih jauh.

1. Pengertian Bimbingan

Rumusan tentang bimbingan format telah diusahakan orang sejak awal abad ke-20 sejak abad ini rumusan dari rumusan tentang bimbingan bermunculan Sesuai dengan perkembangan pelayanan bimbingan itu sendiri sebagai suatu pekerjaan yang ditekuni oleh para peminat dan ahlinya.

Rumusan tersebut dikemukakan dikemukakan oleh Frank persen dalam Jones, 1950 Dengan demikian berarti bimbingan itu adalah proses untuk membantu individu memahami dirinya dan dunia di sekelilingnya supaya ia dapat menggunakan kemampuan dan bakat yang ada dengan optimal. Dari beberapa pengertian di atas dapat di rumuskan bawah bimbingan itu adalah:

1. Suatu proses yang berkesinambungan sesuai dengan dinamika yang terjadi dalam pelayanannya.

2. Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan

3. Bantuan itu diberikan kepada individu, baik perorangan maupun kelompok.

4. Bimbingan diberikan oleh orang-orang yang ahli

5. Bimbingan dilaksanakan sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat

2. Pengertian Konseling

Istilah konseling telah digunakan dengan luas sebagai kegiatan yang dipikirkan untuk membantu seseorang menyelesaikan masalahnya. Tugas konseling adalah memberikan kesempatan kepada klien untuk mengeksplorasi, menemukan dan menjelaskan cara hidup Lebih memuaskan dan cerdas dalam menghadapi sesuatu.

Pengertian sederhana untuk konseling adalah sebagai suatu proses pembelajaran yang seseorang itu belajar tentang dirinya serta tentang hubungan dalam dirinya lalu menentukan tingkah laku yang dapat memajukan perkembangan pribadinya.

Konseling mengindikasikan hubungan profesional antara konselor terlatih dengan klien.

(7)

BAB II BIMBINGAN DAN KONSELING A. Asas Bimbingan Konseling

Layanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional. Asas- asas dalam bimbingan konseling adalah asas kerahasiaan kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinasan, keterpaduan kenormatifan, keahlian, alih tangan kasus dan Tut Wuri Handayani.

 Asas kerahasiaan yaitu menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta didik yang menjadi sasaran layanan

 Asas kesukarelaan yaitu menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan mengikuti, menjalani layanan yang diperlukan baginya.

 Asas keterbukaan yaitu menghendaki agar klien yang menjadi sasaran layanan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura

 Aasas kekinian menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan klien dalam kondisinya sekarang.

 Asas kemandirian yaitu menuju pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni klien sebagai sasaran layanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu yang mandiri.

 Apa kegiatan yaitu menghendaki agar klien yang menjadi sasaran lain berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling

 Asas kedinamisan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan yang sangat hendaknya selalu bergerak maju

 Asas keterpaduan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai layanan kegiatan bimbingan dan konseling saling menunjang harmonis dan terpadu

 Asas kenormatifan yaitu usaha bimbingan dan konseling tidak boleh bertentangan dengan norma-norma yang berlaku

 Asas keahlian yaitu menghendaki agar layanan bimbingan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional

 Asas alih tangan kasus yaitu menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas ada suatu permasalahan klien mengalir tangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli

 Asas Tut Wuri Handayani yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi

B. Landasan Bimbingan Konseling

 Landasan filosofis yaitu pemikiran yang paling mendalam, luas, tinggi dan tuntas yang mengarah kepada kepahaman tentang hakikat sesuatu.

 Landasan religius yaitu unsur unsur keagamaan terkait erat dalam hakikat keberadaan dan perikehidupan kemanusiaan.

(8)

 Landasan psikologis yaitu kajian tentang tingkah laku individu

 Landasan sosial budaya yaitu Sisi generasi tua sebagai pewaris dan generasi muda sebagai penerus

 Landasan ilmiah dan teknologi yaitu kegiatan profesional yang memiliki dasar-dasar keilmuan baik yang menyangkut teori atau pelaksanaan kegiatan maupun pengembangan pelayanan secara berkelanjutan

 Landasan pedagogis yaitu setiap masyarakat senantiasa menyelenggarakan pendidikan dengan berbagai cara dan sarana untuk menjamin kelangsungan hidup mereka.

C. Ruang Lingkup BK

 Layanan bimbingan konseling di sekolah

 Pelayanan bimbingan konseling di luar sekolah yang meliputi keluarga, lingkungan yang lebih luas seperti rumah jompo, rumah yatim piatu, lembaga permasyarakatan, dan rehabilitasi penyandang cacat atau panti asuhan

D. Prinsp Bimbingan Konseling

 Bimbingan bertanggung jawab tentang sistem perkembangan pribadi seseorang

 Cara utama bimbingan konseling dikendalikan dengan menggunakan proses tingkah laku individu

 Bimbingan diorientasikan ke arah tolong-menolong dan bukan paksaan

 Manusia mempunyai kemampuan untuk perkembangan dirinya

 Bimbingan konseling berdasarkan kepada harga diri dan penilaian individu yang sama dengan hak mereka untuk memilih

 Bimbingan dan konseling suatu proses pendidikan yang berkesinambungan

E. Fungsi Bimbingan Konseling

 Fungsi pemahaman yaitu membantu peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap dirinya dan lingkungannya

 Fungsi pencegahan yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya

 Prinsip pengembangan yaitu konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif

 Fungsi pengentasan yaitu upaya pemberian bantuan kepada pelajar yang telah mengalami masalah

 Fungsi penyaluran yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu individu memilih kegiatan ekstrakurikuler

 Fungsi Adaptasi yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor

 Fungsi penyesuaian yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu individu agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis.

(9)

BAB II BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH A. Bimbingan dan Konseling di SD/MI

1. Karakteristik Siswa SD/MI

 Menanamkan serta mengembangkan kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

 Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca menulis dan berhitung

 Mengembangkan konsep yang perlu dalam kehidupan sehari

 Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok

 Belajar menjadi pribadi yang mandiri

 Mempelajari keterampilan fisik sederhana

 Mengembangkan kata hati dan

 Membina hidup sehat

 Belajar menjalankan peranan sosialmengembangkan sikap terhadap kelompok

 Mengembangkan pemahaman dan sikap awal untuk perencanaan masa 2. Bidang Bimbingan dan Konseling SD/MI

Pelayanan bimbingan konseling di SD mengacu pada perkembangan siswa yang beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan belajar bersosialisasi dengan mengenal berbagai aturan nilai dan norma-norma. Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkan untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi

3. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di SD/MI

Layanan bimbingan konseling di SD mencakupi layanan orientasi informasi penempatan atau penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok konsultasi dan mediasi.

B. Masalah Umum yang Dialami Anak SD

Secara umum, anak-anak usia SD menghadapi masalah pada empat area yaitu sekolah, keluarga, hubungan dengan orang lain dan diri sendiri.

C. Model Bimbingan dan Konseling di Sekolah Lanjutan

 Program bimbingan konseling merupakan satu keutuhan yang mencakup sebagai dimensi yang terkait dan dilaksanakan secara terpadu

 Layanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk seluruh Sisi

 Bimbingan konseling bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi siswa secara optimal

 Visi dan misi bimbingan konseling adalah Upaya pengembangan seluruh aspek kepribadian siswa

 Mencakup kepentingan siswa di mana mementingkan hal keimanan, kemampuan pemahaman diri, kemampuan untuk melepaskan diri dari ketergantungan emosional kemampuan mengembangkan jiwa wiraswasta, kemampuan

(10)

mengarahkan potensinya, pemahaman tentang hidup berkeluarga, kemampuan untuk mengembangkan keterampilan intelektual kemampuan untuk dapat bertingkah laku sosial, kemampuan untuk memiliki rasa tanggungjawab, kemampuan untuk memahami nilai-nilai etika

 Tujuan bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan yaitu secara khusus layanan bimbingan konseling bertujuan membantu para siswa mencapai tugas-tugas perkembangan

 Bidang isi bimbingan dan konseling dirumuskan ke dalam tiga komponen yaitu layanan dasar bimbingan konseling layanan responsif dan layanan perencanaan Individual

 Dukungan sistem di mana kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara serta meningkatkan program bimbingan dan konseling

 Personil yang terlibat dalam program bimbingan dan konseling yang dimaksud adalah konselor guru kepala sekolah orang tua siswa siswa, anggota masyarakat pengusaha dan karyawan perusahaan.

 Fasilitas yang diperlukan dalam bimbingan dan konselingdimana program bimbingan dan konseling memerlukan penataan kembali Ruangan menjadi suatu ruangan atau kantor pusat bimbingan yang dapat menampung berbagai sumber dan informasi bimbingan sehingga memudahkan siswa untuk menerimanya

 Implementasi program bimbingan konseling yang mencakup tentang mendiskusikan program dengan para konselor atau guru pembimbing mengembangkan suatu lokakarya bagi para guru pembimbing, mempublikasikan perubahan-perubahan yang diusulkan dalam program tersebut kepada siswa orang tua dan masyarakat, melakukan analisis dan penggajian, melakukan pengembangan program bimbingan dan konseling dengan cara mengidentifikasi kemampuan khusus secara teratur membuat prosedur evaluasi yang tepat

BAB IV JENIS LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH A. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

 Layanan orientasi ditujukan untuk siswa baru guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki.

 Layanan informasi bertujuan untuk membekali siswa dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat

 Layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa berada pada posisi dan pilihan yang tepat

(11)

 Layanan penguasaan konten dimaksudkan untuk memungkinkan siswa memahami serta mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik

 Layanan konseling perorangan memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung secara tatap muka dengan seorang konselor atau guru pembimbing dalam menyelesaikan masalah klien

 Layanan bimbingan kelompok dimasukkan untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari

 Layanan konseling kelompok memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok

 Layanan konsultasi memungkinkan siswa memperoleh wawasan pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi atau permasalahan yang ketiga

 Layanan mediasi memungkinkan siswa mencapai kondisi hubungan yang positif dan kondusif Di antara para siswa yang yaitu pihak-pihak yang berselisih

B. Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling

 Layanan dasar bimbingan dan konseling bidang pribadi sosial mencakup macam- macam kaidah ajaran agama pokok-pokok keyakinan agama, praktik menjalankan agama, contoh hubungan menurut agama, praktik hubungan berdasarkan agama, fakta perubahan fisik dan psikis remaja contoh sikap penerimaan terhadap perubahan fisik dan psikis, konsep pola hidup sehat cara upaya mengembangkan kondisi hidup sehat, praktik cara mengupayakan pengembangan kondisi hidup sehat, contoh pengaruh perubahan fisik dan psikis terhadap lingkungan sosial, pengembangan pengaruh positif, konsep empati, contoh peran pribadi dalam kelompok sebaya, contoh pola hubungan sosial dengan teman sebaya, contoh nilai dan cara berperilaku pribadi dalam kehidupan sosial yang lebih luas, contoh nilai dan cara berperilaku sosial, konsep kemampuan bakat, contoh aspek sosial berkaitan dengan kemampuan bakat, motivasi dan semangat, contoh aspek sosial berbagai materi yang dipelajari di sekolah, konsep dan contoh kehidupan Mandiri secara emosional sosial dan ekonomi, konsep dan contoh sistem etika dan nilai bagi pedoman hidup, contoh aspek sosial dalam sistem etika.

 Layanan dasar bimbingan dan konseling bidang belajar yang mencakup contoh kegiatan belajar contoh pengaruh perubahan fisik dan psikis terhadap kegiatan belajar, contoh pengaruh hubungan teman sebaya terhadap kegiatan belajar contoh pengaruh nilai dan cara berperilaku pribadi sosial dalam kegiatan belajar, contoh pengaruh positif kemampuan dalam hal belajar, motivasi, contoh pengaruh positif dari gambaran kehidupan Mandiri secara emosional, contoh pengaruh sistem etika dan nilai bagi pedoman hidup

 Layanan dasar bimbingan dan konseling bidang karir yang mencakup tentang contoh pengembangan karir menurut ajaran agama, contoh pengaruh perubahan perubahan fisik dan psikis terhadap pengembangan persiapan karir, contoh

(12)

pemanfaatan hubungan teman sebaya dalam upaya persiapan karir, contoh keterkaitan antara nilai dan cara bertingkah laku di kehidupan sosial dalam pengembangan karir, contoh pengaruh kemampuan bakat dan minat dalam pengembangan karir, keterkaitan pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan karir, contoh kehidupan karir, dan contoh penerapan sistem etika dalam pengembangan karir.

BAB V BIMBINGAN DAN KONSELING LINTAS BUDAYA A. Pendahuluan

Salah satu karakteristik dari dunia postmodern adalah nilai penting perbedaan budaya.

Pada saat yang sama Proses globalisasi yang meliputi penyebaran media komunikasi Global seperti televisi satelit dan pertumbuhan perjalanan udara internasional, telah menghasilkan aksebilitas yang sangat besar terhadap informasi tentang budaya lain.

Sebagai individu, manusia diciptakan dengan mempunyai ciri yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam keadaan hidup bersama ini masyarakat menciptakan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai pedoman. Pedoman hidup yang telah diciptakan itu dipakai secara bersama-sama untuk dan dilakukan secara turun temurun. Selain itu, nilai- nilai yang dianutnya akan menjadi suatu gaya hidup individu tersebut. Konseling merespon multikulturalisme dalam dua cara. Pendekatan multi budaya baru, berawal dari posisi yang menyatakan bahwa keanggotaan dari budaya atau beberapa budaya merupakan salah satu pengaruh paling penting terhadap perkembangan identitas seseorang dan karena itu masalah emosional dan perilaku yang dibawa oleh seseorang ke ruang konseling bisa jadi merupakan cerminan Bagaimana hubungan moral dan pemahaman terhadap hidup yang nyaman di pahami dan di definisikan dalam budaya tempat dimana seseorang hidup. Individu beserta masyarakatnya dalam budaya masyarakat majemuk akan mengalami berbagai permasalahan menghadapi berbagai perubahan. Sisi lain, pengenalan klien dengan potensi serta kebutuhannya dalam latar budaya tertentu sangat diperlukan oleh konselor dalam pengembangan Seluruh dimensi kemanusiaannya.

B. Hakikat Manusia

Ada 4 dimensi kemanusiaan yang dimiliki dan perlu dikembangkan dalam mewujudkan ke individu yang bulat dan Utuh, yaitu :

 Dimensi keindividuan, dimana manusia memiliki potensi baik dari dalam maupun dari luar dirinya

 Dimensi kesosialan, di mana setiap manusia memerlukan kebersamaan

(13)

 Dimensi kesusilaan, yaitu dalam membina hubungan dengan diri sendiri dan manusia lain dikondisikan berdasar nilai Norma adat kebiasaan, peraturan perundang-undangan yang positif pada waktu tertentu

 Dimensi keberagaman merupakan dimensi dimana keimanan dan ketakwaan merupakan inti dan sangat mempengaruhi ketika dimensi lainnya.

Ada beberapa pandangan tentang hakikat manusia, yaitu:

 Pandangan psikoanalitik menganggap bahwa manusia pada dasarnya digerakkan oleh dorongan dorongan dari dalam dirinya yang bersifat aktif

 Pandangan humanistik menyatakan bahwa manusia itu memiliki dorongan untuk mengarahkan dirinya ke tujuan yang

 Pandangan behavioristik berpendapat bahwa manusia sepenuhnya adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar

 Dalam agama

C. Pengertian Budaya

Adalah hal yang penting untuk tidak menyederhanakan konsep budaya.

Dalam kehidupan sehari-hari kok macet individu akan berusaha untuk menunjukkan siapa sebenarnya dirinya. Kesamaan perilaku, sikap, penampilan, pendapat dan lain sebagainya Itu tercermin dalam kehidupan kita sehari-hari. Para ahli antropologi lainnya, mendefinisikan Kebudayaan sebagai suatu bentuk perilaku, suatu hubungan atau interaksi antar manusia yang didalamnya terdapat keyakinan nilai-nilai dan peraturan. Dari definisi di atas, tampak bahwa suatu budaya tertentu akan mempengaruhi kehidupan masyarakat tertentu. Kebudayaan juga didefinisikan menurut beberapa pakar antaranya Ki Hajar Dewantara, koentjaraningrat, Selo Soemardjan dan soelaiman soemardi,Jon micloud dan falicov.

Dasar dari konseling multibudaya bukan laki-laki yang melelahkan tentang budaya dan norma dari berbagai kelompok yang berbeda. Adapun karakteristik identitas budaya terpenting antara lain yaitu Bagaimana realitas dipahami, konsep diri, rasa normal, Konsep waktu, dan perasaan akan tanah air. Di antara aspek terpenting dimensi interpersonal akan kehidupan sosial yang dapat diamati secara eksternal adalah perilaku non verbal, penggunaan bahasa, pola hubungan darah dan hubungan antar sesama, hubungan gender ekspresi emosi peran penyembuh dan teori penyembuhan

D. Sifat-Sifat Budaya

(14)

Sifat budaya ada dua yaitu budaya yang bersifat universal dan budaya yang khas. Kebanyakan masyarakat cenderung mempunyai keyakinan bahwa apa yang dianggap benar itu dapat dijadikan panutan dalam menjalani hidup sehari-hari. Ki Hajar Dewantara menjelaskan lebih lanjut tentang sifat kebudayaan yang tidak statis tersebut yaitu kebudayaan mempunyai tujuan untuk memajukan hidup manusia ke arah keadaban.

E. Aspek-Aspek Budaya 1. Aspek budaya Dasar

 Konsep realitas yaitu pada level paling dasar dari pemahaman dan kemampuan untuk memahami orang-orang dari budaya yang berbeda memiliki ide yang berbeda mengenai tabiat dasar

 Memahami diri dengan arti menjadi seorang yang sangat bervariasi dari satu budaya yang lain.

 Konstruksi moral dimana merumuskan yang benar dan yang salah adalah inti dari kehidupan

 Konsep waktu adalah salah satu kontribusi terbesar pada filosofis eksistensial adalah mengulas nilai penting bagaimana menjalani waktu bagi individu maupun budaya

 Nilai penting tempat , membahas tentang perkenaannya hubungan antara budaya dengan lingkungan fisik

2. Aspek Budaya Yang Dapat Diamati Secara Eksternal

Aspek budaya yang dapat diamati dengan sejarah dan terbuka, jelas bahwa banyak dimensi filosofis yang mendasar pandangan dunia berbagai budaya yang berbeda diekspresikan dan terlihat dalam cara-cara orang tersebut bersikap. Perbedaan budaya penting lain bisa diamati dalam pola perilaku verbal. Karakteristik kehidupan sosial yang mendapatkan perhatian sangat besar daripada para antropologi adalah pola hubungan darah. Karena terkait dengan pola hubungan darah ialah itu hubungan gender. Ekspresi emosi merupakan salah satu sisi enkulturasi yang sangat penting dalam konseling. Setiap budaya memiliki pemahamannya sendiri terhadap keberadaan sakit dan penyembuhan.nilai dan model identitas budaya yang dimiliki Muncul fakta kemustahilan seorang konselor untuk mengetahui segala sesuatu tentang budaya. Falicov menawarkan cara alternatif instruktur peta budaya tersebut dengan memberikan fokus pada struktur keluarga dan lingkaran kehidupan. Model ini mendeskripsikan 4 dimensi utama perbedaan budaya antara satu budaya dan budaya lainnya sebagaimana berikut: jarak kekuasaan, penghindaran yang tidak pasti, individualisme-kolektivisme, maskulinitas-feminitas.

(15)

F. Konseling Lintas Buadaya Dalam Praktik

Sampai saya jauh ini sebagian besar perhatian kita curahkan untuk pertanyaan Bagaimana memahami budaya dan bagaimana mengembangkan aspresiasi terhadap besarnya pengaruh budaya terhadap cara orang menikmati dunia. Beberapa keterampilan yang berkaitan dengan konseling untuk budaya mencakup isi konkrit dan praktis. Dalam mendefinisikan konseling lintas budaya kita tidak akan dapat lepas dari istilah konseling dan budaya. Konseling lintas budaya mempunyai arti sebuah hubungan konseling dalam mana Dua peserta atau lebih berbeda dalam latar belakang budaya, nilai-nilai dan gaya hidup. Dalam praktek sehari-hari konselor pasti akan berhadapan dengan klien yang berbeda latar belakang dan sosial budayanyahal lain yang berhubungan dengan definisi konseling lintas budaya adalah bagaimana konselor dapat bekerjasama dengan klien dan cowoknya adalah dalam melakukan hubungan konseling dengan klien maka konselor sebaiknya bisa memahami klien seutuhnya. Memahami budaya spesifik mengandung pengertian bahwa konselor sebaiknya mengerti dan memahami budaya yang dibawa oleh klien sebagai hasil dari sosialisasi dan adaptasi klien dan lingkungannya. Konselor dituntut untuk dapat bertindak secara proaktif di dalam usahanya memahami budaya klien. Bahkan bisa terjadi nilai- nilai yang diyakini oleh klien ini bertolak belakang dengan nilai-nilai atau budaya yang selama ini dikembangkan di lingkungan yangselama ini dikembangkan di budayanya. Memahami manusia secara universal mengandung pengertian bahwa nilai-nilai yang berlaku di masyarakat ada yang berlaku secara universal atau berlaku di mana saja kita berada. Dalam pelaksanaan konseling, terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi lancarnya proses konseling diantaranya konselor dan klien sudah pasti akan membawa budayanya sendiri-sendiri.

G. Sosialisasi Budaya 1. Peran Keluarga

Proses kepemilikan atau sosialisasi budaya dari generasi ke generasi tidak bersifat herediter. Disengaja atau tidak proses belajar ini berlangsung terus-menerus tanpa henti. Dari contoh di atas tampak bahwa orang tua akan berusaha untuk menanamkan nilai-nilai atau norma-norma tertentu kepada generasi berikutnya atau anaknya.

2. Peran Masyarakat

Masyarakat merupakan suatu kesatuan dari beberapa keluarga inti yang mempunyai ciri-ciri yang hampir sama. Peran masyarakat dalam proses enkulturasi atau sosialisasi budaya adalah sangat penting dalam pendekatan behaviorisme, dinyatakan bahwa perilaku dan kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh lingkungan di mana dia berada.

Masyarakat mempunyai beberapa peraturan atau budaya yang secara

(16)

langsung mengikat seseorang yang menjadi anggota masyarakat yangmenjadi anggota masyarakat. Masyarakat menciptakan hukum adat Gimana hukum adat itu dibuat untuk menjaga tata tertib dan dijaga sedemikian rupa sehingga mereka mempunyai suatu ketaatan yang seolah- olah otomatis terhadap adat dan kalau ada pelanggaran, maka secara otomatis akan timbul reaksi masyarakat untuk menghukum pelanggar itu.

H. Pendidikan Kesadaran Budaya Bagi Konselor

Sudah banyak usaha yang dilakukan dalam gerakan konseling multibudaya untuk mencari cara memfasilitasi perkembangan kesadaran pengetahuan dan keterampilan budaya yang sesuai. Kesadaran akan stereotip sikap dan perasaan sendiri merupakan hal yang esensial dalam berhubungan dengan orang dari kelompok yang berbeda. Kebutuhan akan konseling antar budaya di Indonesia makin terasa, mengingat penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang memiliki beraneka corak budaya yang berbeda-beda. Kesadaran budaya bagi konselor dikemukakan oleh beberapa pendapat ahli diantaranya Firman MS Prayitno dan Erman, dan djamaludin ancok.

BAB VI BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA A. Pengertian Keluarga

Keluarga merupakan satuan persekutuan hidup yang paling mendasar dan merupakan pangkal kehidupan bermasyarakat. Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang Hakiki esensial enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.

Keluarga merupakan sistem sosial yang alamiah koma berfungsi membentuk aturan-aturan koma komunikasi dan negosiasi di antara para anggotanya koma ketiga fungsi tersebut mempunyai implikasi terhadap perkembangan dan keberadaan para anggotanya. Teknik-teknik dalam konseling keluarga perkembang memasuki tahun 1970. Bimbingan dan konseling keluarga ditujukan kepada seluruh anggota keluarga yang memerlukannya Thomas segera fungsi, jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling pada dasarnya dapat diterapkan dengan memperhatikan kesesuaian dengan masing-masing karakteristik anggota keluarga yang memerlukan pelayanan itu.

B. Kenapa Hidup Berkeluarga

(17)

Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang hal ini antaranya institusi ini pada awalnya bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada kaum wanita yang sedang hamil yang memerlukan orang lain untuk melindunginya, fungsi keluarga untuk menunjukkan tanggung jawab terhadap pemeliharaan anak keluarga sebagai suatu usaha untuk membahagiakan tugas, tidak seperti makhluk lain manusia diciptakan Tuhan memerlukan hubungan yang berkelanjutan manusia melahirkan anak masa kehamilan dan melahirkan merupakan proses panjang yang Mempererat hubungan manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan orang lain untuk hidup bersama.

C. Asas-Asas Dalam Keluarga

 Pengetahuan, setiap anggota keluarga, pagi disadari atau tidak mempunyai pengetahuan.

 Nilai, Ibu Papa membawa masuk ke dalam perkawinan sistem nilai yang mereka miliki masing-masing oleh karena itu sistem nilai tidak sama kedua pihak perlu membuat penyesuaian tertentu.

 Norma-norma merupakan peraturan dan tingkah laku yang dianggap benar atau baik di dalam suatu sistem sosial seperti yang terdapat di dalam keluarga

 Perasaan atau emosi, perasaan merupakan suatu fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan mengukur suatu menurut rasa senang dan tidak senang.

 Tingkah laku, perbedaan tingkah laku dapat menjadi sumber konflik dalam keluarga baik yang berbentuk lisan maupun bukan lisan.

 Peranan, merupakan suatu pola tingkah laku yang mengandung suatu rangkaian tugas yang berkaitan di antara satu dengan lainnya

 Konflik individu dan keluarga akan mengalami konflik tertentu

D. Komunikasi Dalam Pembentukan Sikap Dan Keluarga

Cukup banyak persoalan dalam keluarga yang timbul karena kurang atau tidak adanya komunikasi yang baik dalam lingkungan keluarga, hal ini perlu disadari oleh pihak orang tua dengan memberlakukan dan memperhatikan beberapa hal berikut antara lain komunikasi dalam keluarga dan sikap orang tua terhadap anak didik

E. Hakikat Diperlukannya Bimbingan Dan Konseling Dalam Keluarga

Keperluan akan bimbingan dan konseling sangat dipengaruhi oleh faktor filosofis psikologis sosial budaya religius ilmu pengetahuan dan teknologi. Latar belakang psikologis berkaitan erat dengan proses perkembangan manusia yang sifatnya unik atau berbeda dari individu lain dalam perkembangannya. Kehidupan

(18)

sosial budaya suatu masyarakat adalah sistem terbuka yang selalu berinteraksi dengan sistem lain. Ada manusia yang sanggup mengatasi persoalan tanpa bantuan pihak lain tetapi tidak sedikit manusia tidak mampu mengatasi persoalan bila dibantu orang lain. Oleh karena itulah bimbingan dan konseling sangat diperlukan dalam keluarga

F. Jenis-Jenis Layanan Terhadap Keluarga

Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan dalam membantu anggota keluarga untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya diantaranya layanan orientasi layanan informasi layanan penempatan dan penyaluran, layanan pembelajaran, layanan konseling individu, layanan bimbingan kelompok layanan konseling kelompok, layanan konsultasi, layanan mediasi.

G. Tahap-Tahap Pelaksanaan Konseling Keluarga

 Tahap pembentukan dimana dalam tahap ini peran lebih banyak diambil oleh konselor atau pemimpin kelompok.

 Tahap peralihan dimana tahap peralihan dalam konseling keluarga merupakan jembatan antara tahap pertama dan tahap ketiga dalam tahap ini suasana kelompok belum kondusif saling percaya dan keterbukaan mungkin belum berkembang dengan baik

 Tahap pelaksanaan di mana tahap pelaksanaan merupakan inti dan mendapatkan alokasi waktu yang relatif banyak dari keseluruhan kegiatan konseling keluarga

 Tahap pengakhiran dimana tahap ini kelompok secara berangsur-angsur menurun dan kelompok akan mengakhiri kegiatannya pada saat yang dianggap tepat.

BAB VII KONSELING INDIVIDUAL A. Teknik-Teknik Konseling

Ada beberapa istilah yang dipakai untuk menamakan teknik konseling yaitu keterampilan konseling strategi konseling dan teknik-teknik konseling. Bagi seorang konselor, mrnguasai teknik adalah mutlak sebab dalam proses konseling teknik yang baik merupakan Suci keberhasilan untuk mencapai tujuan. Respon konselor terhadap klien mencakup dua sasaran yaitu perilaku verbal dan perilaku nonverbal.

(19)

B. Memaknai Konseling Individual

Pengertian konseling individual mempunyai makna spesifik dalam arti pertemuan konselor dengan klien secara individual, dimana terjadi hubungan konflik antara yakni suatu hubungan yang akrab ditandai dengan keharmonisan tomat kesesuaian, kecocokan dan saling tarik-menarik. Konseling individual adalah proses belajar melalui hubungan secara pribadi dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang pelayan. Bimbingan untuk pengembangan berarti bantuan untuk pengembangan potensi klien agar mencapai perkembangan yang optimal. Pengembangan potensi intelektual menunjang tumbuhnya kreativitas dan produktivitas.

C. Ragam Teknik-Teknik Konseling

 Perilaku attending disebut juga sebagai perilaku menghampiri klien yang mencakup komponen kontak mata, bahasa badan dan bahasa lisan

 Empati, ialah kemampuan konselor untuk merasakan apa yang dirasakan klien

 Refleksi adalah keterampilan konselor untuk memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan

 Eksplorasi adalah suatu keterampilan konselor untuk menggali perasaan

 Menangkap pesan utama untuk memudahkan klien memahami ide perasaan dan pengalaman klien

 Pertanyaan untuk membuka percakapan

 Bertanya tertutup yaitu bentuk-bentuk pertanyaan yang sering dimulai dengan kata-kata Apakah, Adakah dan harus dijawab layar dengan ya atau tidak

 Dorongan minimal adalah suatu dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikatakan pelayan dan memberikan dorongan singkat seperti oh ya terus, lalu, dan.

 Interpretasi upaya konselor untuk mengulas pemikiran

 Mengarahkan atau direksi untuk mengajak klien berpartisipasi secara penuh dalam proses

 Menyimpulkan sementara, supaya pembicaraan maju secara bertahap dan arah pembicaraan makin

 Memimpin atau Leading agar pembicaraan dalam wawancara konseling tidak mengatur atau menyimpang seorang konselor harus mampu memimpin arah pembicaraan

 Fokus

 Konfrontasi, adalah suatu teknik yang menantang klien untuk melihat adanya diskrepansi atau perbedaan atau inkonsistensi antara perkataan dengan bahasa badan

 Menjamin adalah suatu keterampilan untuk menjernihkan ucapan-ucapan klien yang samar

(20)

 Memudahkan adalah suatu keterampilan membuka komunikasi agar klien dengan mudah berbicara dengan konselor

 Diam kau banyak orang bertanya tentang kedudukan diam dalam kerangka proses konseling diam bukan berarti tidak ada komunikasi akan tetapi tetap ada yaitu melalui perilaku nonverbal yang paling ideal yaitu paling lama 5 sampai 10 detik dan selebihnya dapat diganti dengan dorongan minimal

 Mengambil inisiatif perlu dilakukan konselor manakala klien kurang bersemangat untuk berbicara

 Memberi nasihat pemberian nasehat sebaiknya dilakukan jika klien memintanya

 Pemberian informasi di mana dalam hal ini informasi yang diminta klien Sama halnya dengan pemberian nasihat

 Merencanakan menjelang akhir sesi konseling seorang konselor harus dapat membantu klien untuk dapat membuat rencana berupa suatu program untuk action

 Menyimpulkan dimana pada akhir sesi konseling konselor membantu klien untuk menyimpulkan hasil pembicaraan yang menyangkut Bagaimana keadaan perasaan klien kemudian memantapkan rencana klien dan pokok-pokok yang akan dibicarakan selanjutnya pada sisi berikutnya.

BAB III PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN

Dimana dalam buku tersebut memiliki kelebihan menggunakan bahasa dan ejaan yang dapat dimengerti oleh si pembaca, tidak terdapat terlalu banyak istilah-istilah yang dapat membingungkan pembaca karena sebelumnya belum pernah mendengar istilah tersebut, memberikan kesimpulan di setiap paragraf pada setiap bab yang ada pada buku tersebut, pada setiap materi didukung oleh pendapat para ahli sehingga dapat memperkuat alasan berdirinya setiap materi tersebut ,dan seakan-akan mengajak pembaca untuk berpikir mengeluarkan pendapat Bagaimana akan hal bimbingan konseling di dunia pendidikan maupun keluarga terlebih-lebih dalam diri individual sendiri tersebut.

(21)

B. KELEMAHAN

Di mana dalam buku tersebut masih memiliki singkatan-singkatan yang kurang dipahami oleh pembaca di mana dalam kegiatan membaca mungkin pembaca akan mendapat kesulitan dalam mengartikan istilah-istilah tersebut, di dalam buku tersebut juga masih terdapat ejaan ejaan yang salah misalnya seperti penggunaan tanda baca yang kurang tepat dan kurang kurangnya huruf pada setiap kata pada kalimat yang bisa saja bingungkan pembaca dalam melakukan kegiatan membacanya.

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ilmu bimbingan konseling ditinjau dari teori dan praktiknya memang memiliki arti penting baik di dalam dunia pendidikan lingkungan masyarakat keluarga maupun bagi individu tersendiri tersebut. Di mana bimbingan konseling telah diterapkan di beberapa aspek kehidupan seperti berkeluarga di dunia pendidikan dan lingkungan masyarakat. Juga dengan teori dan metode yang harus diterapkan seorang konselor untuk mencapai ke optimal an dari kegiatan konseling yang dilakukannya terhadap salah seorang individu atau klien harus diterapkan guna mencapai ke optimalan perkembangan individu yang melakukan konseling terhadap konselor. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling sangat dibutuhkAN oleh setiap individu dalam perkembangan dirinya baik secara psikis maupun fisik

B. SARAN

Hendaklah setiap konselor memberikan bimbingan dan arahan sosialisasi dengan metode yang terbaik kepada suatu individu klien guna mencapai keoptimalan perkembangan suatu individu tersebut. Penulis juga berharap kepada pembaca dapat memberikan saran ataupun kritik yang positif guna membangun dan menjadikan makalah ini lebih baik lagi, dimana penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.

Referensi

Dokumen terkait

dan (3) Pengetahuan tentang Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. 1) Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling pada SD/ MI atau yang sederajat dilakukan

ling dalam Pendidikan Sekolah Dasar Bimbingan dan konseling merupakan suatu layanan pemberian bantuan yang dilakukan konselor kepada seorang klien atau peserta didik,

Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi: Orientasi Dasar Pengembangan Profesi Konselor.. Jakarta: Rajawali

Dokumen ini membahas tentang peran guru dalam memberikan layanan bimbingan konseling di Sekolah

LATAR BELAKANG Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan kita, mengingat bahwa Bimbingan dan Konseling adalah merupakan suatu kegiatan bantuan dan tuntunan

Ringkasan materi konseling

Jika ada sikap yang berbeda atau perundungan, Guru BK atau guru lainnya diharapkan mampu memberi konseling terhadap siswa tersebut 3.. Mengangkat topik pembelajaran mengenai hal yang

Rangkuman materi kuliah Bimbingan dan Konseling Keluarga tentang karakteristik keluarga, konsep dasar konseling keluarga dengan pendekatan sistem, dan sepuluh teori konseling