• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar-Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan

N/A
N/A
Karsilah Karsilah

Academic year: 2024

Membagikan "Dasar-Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan "

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1. IDENTITAS MODUL Satuan Pendidikan Mata Pelajaran

: :

SMK Negeri Kundur

Dasar-Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan

Judul Modul : Proses Bisnis Menyeluruh Pada Bidang Desain Pemodelan Dan Informasi Bangunan

Kode Modul Ajar : Elemen 1

Kelas : X (Sepuluh)

Pertemuan : 18 X 3 JP

Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit

2. PROFIL PELAJAR PANCASILA

a. Dimensi 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia.

b. Dimensi 2. Berkebinekaan Global c. Dimensi 3. Mandiri

d. Dimensi 4. Bergotong Royong e. Dimensi 5. Bernalar Kritis f. Dimensi 6. Kreatif

3. SARANA /PRASARANA a. Sarana:

1) Digital dan Non digital berupa e-book, portal pembelajaran, tautan edukasi di internet.

2) Video pembelajaran.

3) Kabel NYA, macam-macam konektor b. Prasarana

1) Perangkat keras (PC, Laptop, Smartphone)

2) Perangkat lunak (Aplikasi pembelajaran: Whatsapp, Kelas Maya, Google Classroom, Media Sosial: Youtube, IG, dll)

3) Jaringan internet 4. TARGET PESERTA DIDIK

Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

INFORMASI UMUM INFORMASI UMUM

A A

(3)

Peserta yang Didik dapat menerima, mencerna, memahami proses bisnis pekerjaan pemodelan dan informasi bangunan sehingga peserta didik dapat membayangkan bisnis yang terdapat dalam pekerjaan konstruksi, tentang penerapan K3LH, dan manajemen proyek

5. MODA PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN

Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning) 6. KETERSEDIAAN MATERI :

Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (mengamati, menyimak, membaca, bertanya, mencoba, berlatih, berdiskusi, presentasi, menulis, atau lainnya) sehingga menghasilkan proses kognitif, afektif dan psikomotorik yang membentuk karakter tediri:

a. Membaca buku atau dokumen atau materi di internet dan menuliskan hasilnya secara mandiri melalui proses daring atau luring

b. Penugasan proyek sederhana secara mandiri

c. Materi disajikan tidak hanya dalam bentuk teks, tetapi juga dalam gambar 7. KATA KUNCI

a. Proses Bisnis b. Budaya Mutu c. K3LH

d. Manajemen Proyek

(4)

2. PERSIAPAN PEMBELAJARAN

No Materi Strategi Pembelajaran Tempat Alat

Bantu Waktu Asesmen

Diagnosis Formatif Sumatif

1. Mendeskripsikan proses bisnis di bidang desain pemodelan dan informasi bangunan.

Mempresentasikan proses bisnis di bidang konstruksi.

Mengamati pekerjaan di dunia konstruksi untuk mengetahui proses bisnis yang ada di dalamnya.

Membaca dan melihat berbagai literasi tentang proses bisnis di bidang desain pemodelan dan informasi bangunan

Kelas/

Worksho p

- ATK - LKPD - HP, internet

6 JP Mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik

Sambil peserta didik melakukan proses pembelajaran guru menanyakan secara acak kepada siswa dengan pertanyaan pemantik

Di akhir pertemuan, guru melaksanakan asesmen untuk mengukur ketuntasan tujuan pembelajaran peserta didik

3.

2. Mengenali arti budaya mutu.

Menyajikan berbagai macam budaya mutu pada bidang konstruksi.

Menonton video tentang memperagakan budaya mutu pada bidang konstruksi.

Kelas/

Worksho p

- ATK - LKPD - HP, internet

3 JP Mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik

Sambil peserta didik melakukan proses pembelajaran guru menanyakan secara acak kepada siswa dengan pertanyaan pemantik

Di akhir pertemuan, guru melaksanakan asesmen untuk mengukur ketuntasan tujuan pembelajaran peserta didik 3. Mempresentasikan

Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH).

Mempresentasikan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH).

Kelas/

Worksho p

- ATK - LKPD - HP, internet

6 JP Mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik

Sambil peserta didik melakukan proses pembelajaran guru menanyakan secara acak kepada siswa dengan pertanyaan pemantik

Di akhir pertemuan, guru melaksanakan asesmen untuk mengukur ketuntasan tujuan pembelajaran peserta didik 4. Penerapan

manajemen proyek Menganalisis Manajemen Proyek dan Unsur-unsurnya

Kelas/

Worksho p

- ATK - LKPD - HP, internet

3 JP Mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik

Sambil peserta didik melakukan proses pembelajaran guru menanyakan secara acak kepada siswa dengan pertanyaan pemantik

Di akhir pertemuan, guru melaksanakan asesmen untuk mengukur ketuntasan tujuan pembelajaran peserta didik

(5)

1. TUJUAN PEMBELAJARAN

a. Rumusan capaian pembelajaran dari elemen pembelajaran adalah sebagai berikut.

ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN

Proses bisnis menyeluruh pada bidang desain pemodelan dan informasi bangunan

Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami proses bisnis pekerjaan pemodelan dan informasi bangunan mulai dari perencanaan, teknik pemodelan, gambar rumah sederhana dan bertingkat, dan sistem informasi bangunan, termasuk di dalamnya adalah penerapan budaya mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH), dan manajemen proyek.

b. Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai

TUJUAN PEMBELAJARAN ELEMEN

1. Memahami proses bisnis pekerjaan desain pemodelan dan informasi bangunan.

2. Memahami penerapan budaya mutu, Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH).

3. Memahami Penerapan Manajemen Proyek.

2. PEMAHAMAN BERMAKNA

3. PERTANYAAN PEMANTIK

Komponen inti Komponen inti

B B

Proses Binsis Desain Pemodelan dan Informasi , Budaya Mutu, K3LH dan Manajemen Proyek

a. Tahukah kalian, proses bisnis apa saja di bidang konstruksi?

b. Apa yang kalian ketahui tentang profesi yang sesuai dengan bidang desain pemodelan dan informasi bangunan?

(6)

4. KEGIATAN PEMBELAJARAN DESKRIPSI UMUM

Peserta didik dapat memahami materi proses bisnis pekerjaan pemodelan dan informasi bangunan mulai dari perencanaan, teknik pemodelan, gambar rumah sederhana dan bertingkat, dan sistem informasi bangunan, termasuk di dalamnya adalah penerapan budaya mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH), dan manajemen proyek.

CATATAN UNTUK GURU

Modul ajar ini akan menjadi pengetahuan awal peserta didik untuk lebih memahami Proses Bisnis dalam bidang Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan.

Pertemuan 1 Daring / Luring (135 Menit) PERSIAPAN

1. Guru membuat presentasi tentang materi proses bisnis Desain Pemodelan dan Infromasi Bangunan, Budaya Mutu, K3LH dan Manajemen Proyek.

2. Guru mempersiapkan video dan gambar contoh Bisnis dibidang Desain Pemodelan dan K3LH.

3. Guru mempersiapkan contoh-contoh Proses Bisnis bidang Desai Pemodelan dan Informasi Bangunan serta penerapan K3LH.

AKTIVITAS

Pertemuan 1 : Pemaparan Materi tentang proses bisnis bidang Desain Pemodekan dan Informasi Bangunan

Pertemuan 2 : Mempresentasikan tentang proses bisnis bidang Desain Pemodekan dan Informasi Bangunan

Pertemuan 3 : Memahami Budaya mutu dan Penerapan Budaya Mutu

Pertemuan 4 : Memahami K3LH Pertemuan 5 : Penerapan K3LH

Pertemuan 6 : Memahami dan penerapaan Manajemen Proyek

(7)

Kegiatan Awal (30 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama

2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik baik berbentuk kemampuan proses maupun kemampuan produk

4. Peserta didik dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran

5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:

a. Apakah kalian memahami proses bisnis dibidang desain pemodelan dan informasi bangunan

Kegiatan Inti (90 Menit) 1. Guru memberikan

sebuah gambar, guru meminta peserta didik memberikan pendapat mengenai gambar tersebut 2. Guru memberikan

pemaparan secara umum mengeneai

proses bisnis

menyeluruh

3. Guru memberikan peserta didik menjadi beberapa kelompok

Kegiatan Penutup (15 Menit)

1. Peserta didik menanyakan hal – hal yang masih diragukan dan melaksanakan evaluasi tentang materi proses bisnis dibidang DPIB.

2. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal – hal yang diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak terjadi kesalahpahaman terhadap materi.

3. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah bimbingan guru.

4. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui pertanyaan/latihan soal yang diberikan.

5. Guru memberikan tugas tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya.

Referensi

Sulistyowati, Naniek. 2021.

Dasar-Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan. Jakarta:

Kemendikbudristek

Refleksi

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?

2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?

3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?

4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?

5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?

6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?

7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan

Pertemuan 2 Daring / Luring (135 Menit)

(8)

Kegiatan Awal (30 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama

2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik baik berbentuk kemampuan proses maupun kemampuan produk

4. Peserta didik dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran

5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:

a. Apa yang kalian ketahui tentang profesi yang sesuai dengan bidang desain pemodelan dan informasi bangunan?

Kegiatan Inti (90 Menit) 1. Guru memberikan

sebuah gambar, guru meminta peserta didik memberikan pendapat mengenai gambar tersebut 2. Guru memberikan

pemaparan secara umum mengeneai

proses bisnis

menyeluruh

3. Guru memberikan peserta didik menjadi beberapa kelompok Kegiatan Penutup (15 Menit)

1. Peserta didik menanyakan hal – hal yang masih diragukan dan melaksanakan evaluasi tentang materi proses bisnis dibidang DPIB.

2. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal – hal yang diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak terjadi kesalahpahaman terhadap materi.

3. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah bimbingan guru.

4. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui pertanyaan/latihan soal yang diberikan.

5. Guru memberikan tugas tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya.

Referensi

Sulistyowati, Naniek.

2021. Dasar-Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan. Jakarta:

Kemendikbudristek

Refleksi

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?

2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?

3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?

4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?

5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?

6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?

7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan

Pertemuan 3 Daring / Luring (135 Menit)

(9)

Kegiatan Awal (30 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama

2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik baik berbentuk kemampuan proses maupun kemampuan produk

4. Peserta didik dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran 5. Peserta didik dan guru berdiskusi

melalui pertanyaan pemantik:

a. Apakah kalian Budaya Mutu ?

Kegiatan Inti (90 Menit)

1. Peserta didik menyatakan apa yang diketahui tentang budaya kerja sebatas apa yang diketahuinya.

2. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi tentang budaya kerja

3. Peserta didik membuktikan hasil diskusinya dengan mengunjungi bengkel dan melihat sumber-sumber lain, missal video di youtube ataupun buku-buku mengenai budaya kerja kemudian mempresentasikan di depan kelas kepada guru dan kelompok lain.

4. Guru dan peserta didik serta nara sumber menarik kesimpulan untuk memotivasi dalam belajar

Kegiatan Penutup (15 Menit)

1. Peserta didik menanyakan hal – hal yang masih diragukan dan melaksanakan evaluasi tentang materi K3LH?

2. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal– hal yang diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak terjadi kesalahpahaman terhadap materi.

3. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah bimbingan guru.

4. Guru melaksanakan penilaian

pengetahuan melalui

pertanyaan/latihan soal yang diberikan.

5. Guru memberikan tugas tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya.

Referensi

Sulistyowati, Naniek. 2021. Dasar-Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan. Jakarta: Kemendikbudristek

Refleksi

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?

2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?

3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?

4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?

5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?

6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan

Lembar Kegiatan

(10)

pembelajaran?

7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Pertemuan 4 Daring / Luring (135 Menit)4

Kegiatan Awal (30 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama

2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik baik berbentuk kemampuan proses maupun kemampuan produk

4. Peserta didik dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran

5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:

a. Apakah kalian memahami K3LH?

Kegiatan Inti (90 Menit)

1. Guru dan siswa

mempraktekkan cara penggunaan APD

2. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi tentang K3LH mengenai prosedur- prosedur dalam keadaan darurat

3. Guru memberikan peserta didik menjadi beberapa kelompok

Kegiatan Penutup (15 Menit)

1. Peserta didik menanyakan hal – hal yang masih diragukan dan melaksanakan evaluasi tentang materi proses bisnis dibidang DPIB.

2. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal – hal yang diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak terjadi kesalahpahaman terhadap materi.

3. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah bimbingan guru.

4. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui pertanyaan/latihan soal yang diberikan.

5. Guru memberikan tugas tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya.

Referensi

Sulistyowati, Naniek. 2021.

Dasar-Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan.

Jakarta: Kemendikbudristek

Refleksi

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?

2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?

3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?

4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?

5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?

6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?

7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat

Lembar Kegiatan

(11)

menuntaskan kompetensi?

Pertemuan 5 Daring / Luring (135 Menit)

Kegiatan Awal (30 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama

2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik baik berbentuk kemampuan proses maupun kemampuan produk

4. Peserta didik dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran

5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:

a. Bagaimana Penerapan K3LH ?

Kegiatan Inti (90 Menit)

1. Peserta didik

membuktikan hasil diskusinya dengan melihat sumber-sumber lain, seperti video di youtube ataupun buku- buku mengenai prosedur- prosedur dalam keadaan darurat kemudian mempresentasikan di depan kelas kepada guru dan kelompok lain.

2. Guru dan peserta didik menarik kesimpulan dari hasil diskusi

Kegiatan Penutup (15 Menit)

1. Peserta didik menanyakan hal – hal yang masih diragukan dan melaksanakan evaluasi tentang materi proses bisnis dibidang DPIB.

2. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal – hal yang diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak terjadi kesalahpahaman terhadap materi.

3. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah bimbingan guru.

4. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui pertanyaan/latihan soal yang diberikan.

5. Guru memberikan tugas tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya.

Referensi

Sulistyowati, Naniek. 2021.

Dasar-Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan.

Jakarta: Kemendikbudristek

(12)

Refleksi

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?

2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?

3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?

4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?

5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?

6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?

7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan

Pertemuan 6 Daring / Luring (135 Menit)

Kegiatan Awal (30 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama

2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik baik berbentuk kemampuan proses maupun kemampuan produk

4. Peserta didik dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran

5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:

a. Apakah kalian memahami K3LH?

Kegiatan Inti (90 Menit) 1. Guru dan siswa

mempraktekkan cara penggunaan APD 2. Guru memberikan

peserta didik menjadi beberapa kelompok

Kegiatan Penutup (15 Menit)

1. Peserta didik menanyakan hal – hal yang masih diragukan dan melaksanakan evaluasi tentang materi proses bisnis dibidang DPIB.

2. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal – hal yang diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak terjadi kesalahpahaman terhadap materi.

3. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah bimbingan guru.

4. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui pertanyaan/latihan soal yang diberikan.

5. Guru memberikan tugas tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya.

Referensi

Sulistyowati, Naniek. 2021.

Dasar-Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan. Jakarta:

Kemendikbudristek

(13)

Refleksi

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?

2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?

3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?

4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?

5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?

6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?

7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Lembar Kegiatan

5. ASESMEN

a. Asesmen Diagnostik

Pertanyaan asesmen diagnostik:

1) Apa yang kalian ketahui tentang proses bisnis dalam bidang DPIB?

2) Bagaimana Penerapan Budaya Mutu?

3) Apakah kalian mengetahui tentang K3LH?

4) Apa yang kalian ketahui tentang Manajemen Proyek?

b. Asesmen Formatif

1) Guru memulai kegiatan tatap muka dengan memberikan pertanyaan berkaitan dengan konsep atau topik yang akan dipelajari.

2) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran di kelas dengan meminta peserta didik untuk menuliskan 3 hal tentang konsep yang baru mereka pelajari, 2 hal yang ingin mereka pelajari lebih mendalam, dan 1 hal yang mereka belum pahami.

(14)

c. Asesmen Sumatif

Di akhir pertemuan, guru melaksanakan asesmen berdasarkan lingkup materi yang diajarkan.

6. REMEDIAL DAN PENGAYAAN a. Remedial

Peserta didik yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran, diberikan pembelajaran tambahan (remidial teaching). Kemudian diberikan tes tertulis pada akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:

1) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.

2) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.

b. Pengayaan

Peserta didik yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran, diberikan pengetahuan tambahan sebagai pengayaan.

7. REFLEKSI SISWA DAN GURU

Peserta didik memberikan umpan balik dalam bentuk angket melalui Google Form untuk memberikan evaluasi terkait keterserapan materi yang telah disampaikan dan cara guru dalam menyampaikan materi.

(15)

SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI KUNDUR

MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN

FASE : E

SEMESTER : I

PERTEMUAN KE : 1 dan 2

ALOKASI WAKTU : 270 MENIT

KONTEN/MATERI : Proses Bisnis DPIB Materi :

pengertian, fungsi dan contoh Proses bisnis menyeluruh pada bidang desain pemodelan dan informasi bangunan.

Instruksi : Materi :

Uraikan diskusikan dalam kelompok tentang SIDLACOM, dan presentasikan dalam powerpoint Diskusikan dengan rekan kelompok anda dan Buatlah Dokumen Presentasi Power Point, yang akan di presentasikan di depan kelas.

LAMPIRAN LAMPIRAN

C C

Lembar kerja peserta didik 1

(16)

Tes Tertulis

Soal 5 nomor dalam Bentuk ESSAY. (terlampir).

1. Jelaskan apa saja yang menjadi etika bisnis dalam jasa konstruksi 2. Bagaimanakah strategi manajemen perubahan dalam implementasi

BIM.

3. Penyelenggaraan Kontrak Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan), disusun sesuai kaidah penyelenggaraan pembangunan prasarana dan sarana dalam lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, dengan urutan tahapan kegiatan SIDLACOM, jelaskan tahapan tahapan SIDLACOM.

4. Dalam proses bisnis pengguna jasa (owner)terdapat survey teknis, apa saja yang termasuk dalam sasaran survey teknis?

5. Apa yang dimaksud dengan Spesifikasi Teknis dalam proses bisnis penyedia jasa?

Jawaban

1. Etika bisnis dalam jasa konstruksi yaitu :profesionalisme dalam bisnis konstruksi sangat menentukan keberhasilan dalam dunia konstruksi karena menyangkut banyak hal

(17)

didalamnya, yang paling terpenting adalah skill dan kemampuan. Dengan cara memiliki dasar ilmu yang kuat dalam bidangnya, penguasaan kiat-kiat profesi berdasarkan riset dan praktis, pengembangan kemampuan professional yang berkesinambungan.

2. Strategi manajemen perubahan dalam implementasi BIM adalah a. Menciptakan Iklim Perubahan yaitu mendefinisikan urgensi

perubahan, definisikan visi, tujuan dan program yang jelas, memahami resiko-resiko penting yang akan dihadapi dari perubahan ini serta faktor-faktor suksesnya, serta merumuskan strategi menuju perubahan tersebut.

b. Membangun Momentum Perubahan dengan cara : berkomunikasi secara aktif dengan stakeholder, menyediakan pelatihan-pelatihan dan sarana prasarana, menetapkan standar BIM dalam setiap tahapan proses, menetapkan quick wins untuk membangun momentum perubahan, antara lain dapat dilakukan melalui: pilot project, memberi penghargaan (reward) kepada early adopters dan early movers, serta tak kalah penting yaitu menetapkan target yang realistis.

c. Implementasi dan Keberlanjutan Program Migrasi dengan cara: mengembangkan quick start template bagi setiap proyek baru atau tim baru sehingga bisa segera menjalankan, mengembangkan jalur-jalur progress dari setiap tim agar dapat mengembangkan pengetahuan sendiri, membangun sistem rewards and punishment, memasukkan praktik berbasis BIM sebagai bagian dari standar organisasi.

3. Yang dimaksud dengan SIDLACOM adalah Survey, Investigation, Design, Land Acquisition, Construction, Operation and Maintenance.

(18)

a. Sasaran survei teknis ini adalah untuk mendapatkan data- data/informasi kondisi/situasi awal lokasi pembangunan infrastruktur yang sebenarnya. Jenis data/informasi yang diperlukan tergantung pada jenis infrastruktur yang akan dibangun. Seperti: Kondisi fisik lokasi (luasan, batas-batas, topografi), kondisi tanah (keras/lunak), keadaan air tanah, peruntukan lahan, rincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan, dan lain-lain.

4. Spesifikasi Teknis adalah Dibuat untuk memberikan informasi lebih lengkap mengenai persyaratan- persyaratan teknis dan ketentuan-ketentuan pelaksanaan pekerjaan/bangunan yang ingin diwujudkan tersebut. Spesifikasi Teknis merupakan dokumen persyaratan teknis/standar bangunan yang secara garis besarnya berisi : uraian penjelasan dari tiap jenis pekerjaan (lingkup kegiatan), komposisi campuran, persyaratan material/peralatan, ketentuan/peraturan terkait yang harus diikuti, Metode Pelaksanaan, Cara pengukuran pekerjaan, dll).

Lembar kerja peserta didik 2

(19)

SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI KUNDUR

MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN

FASE : E

SEMESTER : I

PERTEMUAN KE : 3

ALOKASI WAKTU : 120 Menit KONTEN/MATERI : Budaya Mutu

Materi : Pengertian Budaya Mutu dan Macam-macam budaya mutu dibidang konstruksi

Instruksi : Diskusikan dengan rekan kelompok anda tentang Budaya Mutu dan Penerapan Budaya Mutu

1. Tugas diskusi kelompok

Diskusikan dengan kelompok kalian dengan memanfaatkan fasilitas internet dan fasilitas bengkel, carilah bahan tentang Budaya Mutu, jangan lupa cantumkan sumbernya!

Kelompok : ……….

Nama : .………

Kelas : ………

Hari, Tanggal : ………

No Materi Pengertian, contoh penerapan dan sumber 1. Budaya Pengertian:………

(20)

Mutu ……….

……….

……….

Contoh penerapan: ………

……….

……….

……….

……….

……….

Sumber

……….

……….

Lembar kerja peserta didik 3

(21)

SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI KUNDUR

MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN

FASE : E

SEMESTER : I

PERTEMUAN KE : 4 dan 5

ALOKASI WAKTU : 240 Menit

KONTEN/MATERI : Keselamatan, Kesehatan, Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)

Materi : pengertian, fungsi dan contoh penerapan K3LH Instruksi :

Diskusikan dengan rekan kelompok anda tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) konstruksi beserta contohnya, dan Buatlah Dokumen Presentasi Power Point, dan di presentasikan di depan kelas.

SOAL

1. Yang dimaksud dengan SMKK adalah adalah...

2. Penyedia Jasa yang harus menerapkan SMKK adalah...

3. Objek keselamatan pada keselamatan keteknikan Konstruksi SMKK adalah...

4. Objek keselamatan pada keselamatan dan kesehatan kerja SMKK adalah...

5. Objek keselamatan pada keselamatan publik SMKK adalah...

JAWAB

1. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disingkat SMKK adalah bagian dari sistem manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi untuk

(22)

menjamin terwujudnya Keselamatan Konstruksi.

2. Penyedia Jasa yang harus menerapkan SMKK adalah a. Konsultasi manajemen penyelenggaraan konstruksi;

b.Konsultansi Konstruksi pengawasan;

c. Pekerjaan Konstruksi; dan

d.Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi.

3. Objek keselamatan pada keselamatan keteknikan Konstruksi SMKK adalah

a.bangunan dan/atau aset konstruksi; dan/atau b. peralatan dan material.

4. Objek keselamatan pada keselamatan dan kesehatan kerja SMKK adalah

a. pemilik atau pemberi pekerjaan;

b. tenaga kerja konstruksi; dan c. pemasok, tamu, dan

d. Subpenyedia Jasa.

5. Objek keselamatan pada keselamatan publik SMKK adalah a. masyarakat di sekitar proyek; dan masyarakat terpapar 2. Tugas diskusi kelompok

Diskusikan dengan kelompok kalian dengan memanfaatkan fasilitas internet dan fasilitas bengkel, carilah bahan tentang K3LH dan budaya kerja, jangan lupa cantumkan sumbernya!

Kelompok : ……….

Nama : .………

Kelas : ………

Hari, Tanggal : ………

No Materi Pengertian, contoh penerapan dan sumber

1. K3LH Pengertian:………

(23)

……….

……….

……….

Contoh penerapan: ………

……….

……….

……….

……….

……….

Sumber

……….

……….

3. Rubrik penilaian hasil diskusi

Aspek Belum Kompeten Kompeten

Proses

presentasi hasil

Peserta didik tidak mampu

Mempresentasikan hasil diskusi

Peserta didik mampu Mempresentasikan hasil diskusi

Pengertian Peserta didik tidak mampu menjelaskan pengertian profesi, kewirausahaan dan peluang usaha hasil dari diskusi

Peserta didik mampu menjelaskan pengertian profesi, kewirausahaan dan peluang usaha hasil

dari diskusi Contoh penerapan Peserta didik tidak

mampu menjelaska contoh penerapan K3LH dan budaya kerja hasil dari

Peserta didik mampu menjelaskan contoh penerapan K3LH dan budaya kerja hasil dari diskusi

(24)

Aspek Belum Kompeten Kompeten diskusi

A. REMEDIAL

REMEDIAL DAN PENGAYAAN 1

(25)

Peserta didik yang belum mencapai kompeten pada asesmen 1, maka diberikan remedial berikut:

Jelaskan menurut pendapatmu, mengapa wirausahawan pada tugas wawancaramu memilih mengembangkan bisnis tersebut? Jika kamu menjadi wirausahawan tersebut, apa yang kamu lakukan untuk mengatasi ancaman pada bisnis yang kamu jalankan?

B. PENGAYAAN

Peserta didik yang sudah mencapai kompeten pada asesmen 1, maka diberikan pengayaan berikut: Bagi siswa yang sudah mencapai kompeten di asesmen di atas, maka kerjakan pengayaan berikut:

Menurut pengamatan kalian yang telah dipelajari coba anda pilih tiga material yang anda dibenak kalian dan coba anda sampikan peluang usaha apa yang terlintas yang erat kaitannya dengan bangunan. Berikan alasan untuk jawaabannya kalian

.

No Material

1 Kayu

2 Pasir

3 Bambu

4 Semen

5 Besi

No Material 6 Triplek

7 Pipa

8 Kaca

9 marmer

10 batu

(26)

a. REMEDIAL

Peserta didik yang belum mencapai kompeten pada asesmen 1, maka diberikan remedial berikut:

Jelaskan menurut pendapatmu, mengapa wirausahawan pada tugas wawancaramu memilih mengembangkan bisnis tersebut? Jika kamu menjadi wirausahawan tersebut, apa yang kamu lakukan untuk mengatasi ancaman pada bisnis yang kamu jalankan?

b. PENGAYAAN

Peserta didik yang sudah mencapai kompeten pada asesmen 1, maka diberikan pengayaan berikut:

1. Pilihlah salah satu bisnis yang kamu lakukan!

2. Lakukan analisa SWOT pada bisnis tersebut!

Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

REMEDIAL DAN PENGAYAAN 2

(27)

1. Proses Bisnis dan Peluang Usaha

Proses bisnis ialah tentang tepat melangkah dalam memainkan peran penting dalam mengelola penawaran kepada pelanggan. Proses bisnis iarah serangkaian langkah yang saling berkaitan yang sudah ditugaskan kepada setiap pemangku kepentingan agar pekerjaan dapat memberikan produk atau layanan kepada pelanggan.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kinerja pengusaha yaitu a. Faktor Ekonomi

b. Faktor social c. Faktor budaya

d. Ketersediaan sumber daya e. Dukungan keluarga

Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

BAHAN BACAAN 1

Proses bisnis dpib

(28)

2. Proses bisnis dalam bidang desain pemodelan dan informasi bangunan Prinsip perencanaan bangunan dapat dikelompokkan menjadi:

a. Orientasi b. Efisiensi c. Energi d. Utilitas

e. Persyaratan bangunan lainnya.

3. Peluang usaha

a. Peluang wirausaha di bidang desaian pemodelan dan informasi bangunan Wirausaha adalah seorang inovator yang melakukan berbagai perubahan di dalam pasar lewat penggabungan beberapa hal atau sesuatu yang baru. Adapun sesuatu yang baru tersebut bisa dalam bentuk:

a. Ada produk baru yang dikenalkan, b. Ada metode produksi baru,

c. Dibukanya pasar yang baru,

d. Diperolehnya sumber pasokan baru dari komponen yang baru,

e. Dijalankannya suatu organisasi baru pada sebuah perusahaan.

Ciri-ciri peluang usaha yang Potensial adalah sebagai berikut;

a. Memiliki nilai jual Usaha bukan hanya ambisi pribadi semata, dan bersifat nyata

b. Usaha tersebut mamapu bertahan lama di pasar

c. Tidak menghabiskan modal, karena terlalu besar investasinya Dasar-Dasar Desain Pemodelan dan Informasi bangunan.

d. Bisa ditingkatkan skalanya menjadi industry 4 Peluang Usaha Bidang Konstruksi

a. Jasa desain interior rumah b. Arsitek

c. Toko Bangunan d. Jasa Kontraktor e. Agen Property

Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

(29)

Tes Uraian Jawablah uraian di bawah ini dengan benar dan tepat!

Bagaimanakah pandangan anda perihal perencanaan bisnis yang anda pikirkan dalam bidang kontruksi!

a. Uraikan yang kamu ketahui tentang peluang kerja dan bisnis di bidang desain pemodelan dan informasi bangunan!

b. Faktor-faktor apa saja yang menjadikan sesorang dapat menjalankan bisnisnya dengan baik!

c. Dari klasifikasinya, berdasarkan bidangnya layanan jasa kontruksi apa saja yang anda ketahui!

Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

(30)

K3LH (Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup)

(sumber: Arum Fajar Vebrianingtyas (2021). Dasar-dasar Teknik Perawatan Gedung.

Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia) Apersepsi

Menjaga keselamatan kerja di lingkungan pekerjaan konstruksi adalah hal yang mutlak harus dilaksanakan. Selain menjaga keselamatan juga kesehatan kerja patut diperhatikan.

Dalam beberapa pekerjaan juga harus memperhatikan prosedur keselamatan sesuai SOP pekerjaan. K3LH (keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan hidup) harus dipelajari dan dipahami dengan hati hati karena‐ K3LH penting bagi tenaga kerja. Karena di dunia kerja, terutama di dunia kerja industri, masalah dapat muncul untuk pekerja. Ketika kenyamanan bekerja dapat dicapai, hubungan yang lebih harmonis dibangun antara pekerja dan perusahaan tempat mereka bekerja untuk menghasilkan produk maksimal 1. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup Kegiatan praktik baik di bengkel, lapangan maupun tempat praktik dalam pembelajaran di sekolah menengah kejuruan mempunyai arti dan peranan yang sangat penting diantaranya dalam mengembangkan skill atau keterampilan peserta didik, mengapa demikian?

Pelaksanaan pembelajaran praktik akan menjadi bekal untuk peserta didik nantinya akan menggeluti pekerjaan di dunia berbidang industri dan juga dunia usaha. Kekurangnya ilmu pengetahuan juga terjadinya kecerobohan peserta didik, dan tidak mengikutinya aturan yang diterapkan dalam pelaksanaan praktik dapat menyebabkan dampak akibat yang sangat tragis dan fatal, yaitu terjadinya kejadian kecelakaan kerja. Kecelakaan pada saat bekerja akan memiliki dampak yang lain bukan hanya mengalahkan kalian, kecelakaan kerja juga dapat terjadi secara langsung pada saat pelaksanaan pekerjaan praktik dan dapat terjadi secara tidak langsung

Gambar K3LH Sumber: Tio Choirul, 2016

Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

BAHAN BACAAN 2

K3lh

(31)

Ada beberapa kegiatan atau cara pada saat dilaksanakan praktik di bengkel kerja atau tempat praktik disekolah yang bisa dilakukan guna mencegah minimal mengurangi beberapa kejadian yang tidak diharapkan terjadi, dengan diantaranya dengan cara diadakannya suatu Sistem menejemen terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

Silahkan kalian mempelajari beberapa deskripsi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja berikut ini

1. Keselamatan Kerja

Seringkali kalian beranggapan bahwa dalam membudayakan gerakan keselamatan kerja merupakan sesuatu yang sangat sulit. Padahal sebenarnya tidaklah sesulit yang kitabayangkan. Beberapa hal yang biasa dianggap sulit dapat menjadi sederhana apabila area kerja yang kalian gunakan dengan aturan aturan‐ keamanan yang baik dan benar.

Dengan bekerja penuh konsistensi dengan menanamkan kepercayaan yang kuat maka akan terwujud budaya keselamatan kerja dengan baik, sehingga tercipta suasana tempat kerja yang nyaman dana man bagi siapapun pekerjanya. Sekolah sebagai tempat penyelenggara pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan sangat konsen dalam hal keselamatan kerja, baik dibengkel maupun tempat praktik. Keselamatan kerja adalah keadaan dimana seorang pekerja baik peserta didik, guru maupun laboran/tool man harus dapat terhindar dari bahaya pada saat melakukan kerja praktik disekolah.

Berikut hal yang menyangkut dengan keselamatan kerja disekolah:

a. Keselamatan kerja ialah suatu keadaan atau kondisi dimana sebuah pelaksanaan pekerjaan diarahkan untuk menjamin keaman keselamatan baik untuk pekerja, sekolah maupun peserta didik dan guru yang bekerja didalamnya, dan juga untuk lingkungan yang ada disekitar sekolah, area praktik tempat kbeerja dan tempat bengkel kerja untuk praktik.

b. Keselamatan bekerja dapat berhubungan langsung dengan beberapa peralatan kerja dan mesin praktik, bahan dan matrial juga prosesi dalam pengolaha bahan materialnya, dasar tempat kerja serta lingkungan praktik pekerjaannya.

c. Keselamatan bekerja ialah tugas dan tanggungjawab semua pelaku kerja yang terlibat dalam pekerjaan, yakni peserta didik, guru maupun laboran atau toolman yang menjadi pendamping pada saat praktik.

d. Keselamatan kerja disini juga terpaut tentang semua tahap pembuatan atau produksi dan tahap pendistribusian atau penyaluran, tentang pekerjaan tahapan produk/barang maupun jasa yang didapatkan selama praktek disekolah.

Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

(32)

Gambar Rambu rambu K3LH‐ Sumber: Tio Choirul, 2016

Coba kalian perhatikan tentang bagaimana keselamatan kerja disekolah kalian jalankan dan terapkan, apakah sudah sesuai dengan prosedur yang telah dijelaskan diatas? Bagaimana cara kalian mematuhi protokoler K3LH nya?

2. Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja memiliki beberapa tujuan, supaya pekerja baik peserta didik, guru maupun laboran/tool man supaya memperoleh pengakuan kesehatan sesuai dengan kebutuhan selama lemakukan kegiatan praktik, yaitu kesehatan fisik, mental, maupun kesehatan sosial. Ada beberapa gangguan maupun penyakit yang dapat timbul pasca dilakukannya pekerjaan ditempat praktik. Akan tetapi dengan beberapa usaha yang bersifat penyembuhan maupun pencegahan yang dimaksud adalah terhadap serangkaian gangguan maupun penyakit yang dapat timbul pasca dilakukannya pekerjaan ditempat praktik juga dapat dikarenakan oleh beberapa faktor pada pekerjaan yang terjadi terhadap dilingkungan atau kawasan kerja pada sekolah, juga terhadap berbagai penyakit yang umum lainnya.

Di dalam dunia pendidikan, bahwa kesehatan kerja adalah suatu cakupan ilmu yang pada penerapan dan pengaplikasiannya disekolah dapat berguna meningkatkan kualitas hidup bagi tenaga kerja yakni para peserta didik atau peserta didik, melalui peningkatan kesehatan, serta pencegahan terhadap penyakit akibat dari pekerjaan yang disampaikan melalui pemeriksaan kesehatan, asupan suplai makanan yang sehat bergizi dan pengobatan pertama bagi para peserta didik pada saat sakit. Harapan manager produksi pekerjaan yaitu guru, pengajar atau sekolah sebagai pihak penyelenggara pendidikan adalah produktifitas yang optimal dalam dunia pekerjaan, maka dengan demikian maka sasaran dari tingkat pendidikan tersebut akan bisa dicapai sesuai program yang dicanangkan dalam pendidikan. Jaminan kesehatan yang dimaksud disini Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

(33)

adalah dimana tingkat kondisi fisik maupun psikis dari individu dapat terjamin dengan baik setiap peserta didik atau peserta didik.

3. Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Alat Pelindung Diri)

Apa saja yang kalian tahu tentang macam macam Alat Pelindung Diri, coba‐ cari tahu apa saja APD yang dikenakan dalam konstruksi bangunan!

Alat pelindung diri mempunyai fungsi yaitu guna melindungi tubuh para pekerja atau orang orang yang terlibat‐ pada suatu pekerjaan konstruksi supaya tidak mengalami suatu cedera ataupun kecelakaan yang dapat diakibatkan oleh pekerjaan yang dilakukan pada konstruksi bangunan. Alat pelindung diri adalah sebuah peralatan atau perlengkapan yang diwajibkan untuk dikenakan pada saat melakukan sebuah pekerjaan maupun pada saat berada dalam sebuah pekerjaan khususnya konstruksi dimana pekerjaan tersebut memiliki potensi sebuah resiko kecelakaan kerja maupun bahaya dilapangan guna melindungi serta menjaga keselamatan para pekerjanya.

Di lingkungan sekolah penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah salah satu usaha yang harus dilakukan dalam melindungi para pekerja yaitu peserta didik ataupun guru praktik dan tool man dibengkel kerja, maupun laboran di laboratorium kerja sehingga pada saat praktik dapat mencapai produktivitas kerja yang optimal dan merasa terjaga. Penggunaan alat pelindung diri dengan disiplin menjadi salah satu wujud dari penerapan K3.

Gambar. APD Pekerjaan Konstruksi Bangunan Sumber: Mikroon, 2020

Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

(34)

Pengunaan kelengkapan pelindung tubuh merupakan suatu kewajiban yang harus dipatuhi. Pemanfaatan alat pelindung tersebut oleh para praktikan atau tenaga kerja sampai dengan saat sekarang ini masih saja merupakan suatu masalah sulit dan sangat rumit untuk dipecahkan. Faktor kedisiplinan oleh pekerja atau praktikan saat ini masih sangat rendah. Tujuan penggunaan kelengkapan pelindung tubuh ialah guna melindungi badan dari intaian bahaya dalam pekerjaan yang bisa mengakibatkan suatu kecelakaan kerja. Perlu kalian pahami bahwa penggunaan alat pelindung pada diri ini memegang peranan sangat penting, bukan hanya untuk tenaga kerja tetapi bagi perusahaan sebagai penyelenggara pekerjaan.

Mengapa faktor disiplin dalam penggunaan alat pelindung diri bagi para tenaga pekerja yang masih rendah? Bagaimana cara mewujudkan penerapan Keselamatan dan kesehatan kerja menggunakan APD secara disiplin?

4 Praktik Praktik Kerja Aman

Dalam pekerjaan konstruksi ada langkah awal yang harus dipersiapkan adalah kesehatan dan keselamatan kerja, tentunya mengacu dengan beberapa prosedur yang harus diperhatikan. Untuk menunjang sebuah pekerjaan yang aman dan nyaman, maka ada hal hal penting yang wajib diperhatikan oleh para pekerja,‐ diantaranya adalah : a. Pakaian kerja aman

1. Gunakanlah pakaian kerja (wearpack) yang bersih dan sesuai ukurannya dengan tubuh kalian.

2. Kancingkanlah lengan baju kerja, masukkan ke dalam celana baju bagian bawah sehingga terlihat rapi.

3. Hindari memasukkan benda benda‐ yang berbahaya dan benda yang tidak perlu ke dalam kantong baju atau celana kerja.

b. Gunakan topi pelindung kepala (Safety Helm)

1. Kenakanlah topi pelindung kepala dengan benar dan janganlah miring

2. Ikatkan tali pada topi atau helm ke dagu supaya tidak terlepas dari kepala pada saat menunduk atau saat terkena benda yang jatuh.

3. Tali pengikat dagu harus masuk ke bagian belakang telinga.

4. Terdapat jarak antara lapisan dalam dan lapisan luar di bagian puncak kepala.

5. Helm atau topi pelindung tidak menyerap air.

c. Kenakanlah sepatu keselamatan (alat pelindung kaki)

1. Berguna menjaga kaki dari benda berat yang jatuhnya ke kaki atau apabila Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

(35)

menginjak paku.

2. Gunakanlah pengikat tali sepatu dengan benar, jangan biarkan tali sepatu mudah terlepas.

d. Mengenakan sabuk pengaman.

Digunakan di tempat kerja yang tinggi, tidak terdapat lantai kerja atau tempat berpegangan.

Harus dipastikan tempat untuk memasang kaitan talinya, sehingga aman pada saat digunakan.

Demikianlah beberapa langkah yang harus diperhatikan untuk melindungi diri dari praktik praktik‐ kerja yang aman. Bukan hanya aman untuk diri sendiri tetapi juga aman bagi lingkungan sekitan yang kalian lakukan pekerjaan.

Gambar Pekerja praktik kerja aman Sumber: Photo Visoot by Freepik, 2020 Menurut kalian bagaimanakah cara mendesain lingkungan kerja yang aman dan nyaman guna mencegah error, kecelakaan kerja, yang dapat mencapai efisiensi, efektifitas kerja dan dapat menekan suatu kejadian yang tidak diharapkan?

1. BahayaBahaya di Tempat Kerja

Menurut kalian hal bahaya apa sajakah yang biasa dijumpai dalam pekerjaan konstruksi di lapangan? Bagaimana mensikapi apabila itu terjadi dilingkungan tempat kalian praktik? Mengenali bahaya berarti dapat mengendalikan dan mengklarifikasi adanya bahaya serta risiko yang akan terjadi dari setiap kegiatan produksi maupun operasional suatu perusahaan, termasuk kegiatan yang rutin dikerjakan maupun tidak rutin.

Pekerjaan konstruksi sering dikaitkan dengan sebuah pekerjaan yang keras, selain membutuhkan kekuatan juga membutuhkan ketelitian. Beberapa pekerjaan pada

Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

(36)

konstruksi bangunan tentu harus juga diperhatikan bahaya bahaya‐ yang harus diwaspadai oleh semua pekerja, juga orang orang yang terkait pada‐ pekerjaan tersebut.

Gambar Peringatan bahaya dalam pekerjaan konstruksi Sumber: Photo by Freepik, 2019 Kira kira apa saja yang kalian ketahui tentang bahaya yang biasa terjadi di‐ tempat kerja khususnya pada pekerjaan konstruksi bangunan? Dibawah ini adalah beberapa prosedur dalam mengidentifikasi bahaya dalam pekerjaan, penilaian risiko kendali kerja dan teknik pengendaliannya:

1. Mengakomodasi seluruh kegiatan pekerjaan yang rutin 2. Mengakomodasi seluruh kegiatan pekerjaan yang tidak rutin

3. Mengakomodasi seluruh kegiatan bagi orang yang mendapatkan akses pada tempat kerja

4. Mengidentifikasi tata laku pekerja, kemampuan dan faktor manusia yang lain 5. Mengidentifikasi adanya bahaya yang berasal dari dalam dan luar tempat kerja

yang dapat memberi pengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan para personil di tempat kerja

6. Adanya bahaya yang mungkin ada pada sekitar tempat kerja dapat dikaitkan dengan kegiatan pekerja penyedia jasa

7. Terpenuhinya sarana dan prasarana, bahan dan alat yang disediakan oleh pihak penyedia jasa di tempat kerja yang sesuai kriteria pekerjaan

8. System manajemen K3 termasuk dampaknya pada system operasi dan proses kegiatannya

9. Terpenuhinya kewajiban dalam perundangan yang berlaku digunakan terkait penilaian risiko serta penerapan dalam pengendaliannya

10. Desain letak lokasi kerja, instalasi, proses pekerjaan, mesin dan peralatan, prosedur dalam pengoperasian dan instruksi kerja terhadap kemampuan pekerja.

Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

(37)

Dari uraian prosedur identifikasi bahaya ditempat kerja yang tertera diatas, maka kesimpulan apa yang dapat kalian sampaikan terkait bahaya yang biasa terjadi ditempat kerja?

4. Prosedur Keadaan Darurat

Sering kalian lihat terjadi keadaan darurat disekitar kalian, apa yang akan kalian lakukan apabila terjadi keadaan darurat tersebut dam membutuhkan bantuan kalian?

Pada proses pekerjaan suatu konstruksi seringkali terjadi suatu hal yang bersifat kedaruratan misalnya terjadi kebakaran, akan tetapi karena ketidaktahuan bagaimana cara menanganinya maka kebakaran malah jadi meluas dan tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan korban jiwa yang tidak seharusnya terjadi. Suatu pekerjaan yang dapat dilakukan secara terarah dan teratur akan dapat membuat suatu prosedur atau tata cara yang baku maka akan memberikan perasaan aman dan tidak was was.‐ Adapun adanya tindakan yang terencana dengan baik maka apabila terjadi kejadian kedaruratan banyak yang dapat terselamatkan, baik itu nyawa manusia ataupun peralatan, bahan dan jenis pekerjaan itu sendiri.

Perlunya diadakan pelatihan atau simulasi tentang keadaan darurat, khususnya pekerja konstruksi dilapangan, apa keuntungan yang diperoleh pekerja konstruksi dalam hal ini?

Meminimalkan sedini mungkin resiko akibat adanya keadaan darurat dan mengecilkan segala sesuatu yang pasti tidak diinginkan dapat diatasi dengan cara memberikan pengarahan dan pelatihan tentang tindakan para pekerja pada saat kondisi darurat. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan kegiatan simulasi terjadinya kebakaran dengan menggandeng instansi terkait seperti contohnya Dinas Kebakaran maupun Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat dapat memberi pengetahuan para pekerja untuk mengatasi keadaaan darurat semakin bertambah. Penggunaan Apar (Alat Pemadam Api Ringan) juga dapat menjadi cara dikondisi darurat juga dapat dilakukan dengan adanya simulasi tersebut, sehingga ini akan mempermudah para pekerja.

Gambar Keadaan darurat dalam pekerjaan konstruksi Sumber: Photo by Freepik, 2019 Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

(38)

Kesiagaan atau keadaan kedaruratan merupakan suatu keadaan dimana disebabkan oleh beberapa kondisi, bisa dari tindakan manusia, peralatan maupun bencana alam, biasanya dapat meluas juga bisa melibatkan seluruh para pekerja, peralatan dan tak ayal juga dapat menimbulkan adanya korban jiwa dan barang yang banyak. Beberapa tindakan dalam tanggap darurat, antara lain:

1. Merencanakan adanya titik kumpul, dimana berwujud denah evakuasi yang menunjukkan dimana para pekerja dapat berkumpul apabila terjadi kondisi kedaruratan sehingga diperintahkan untuk segera evakuasi.

2. Mengadakan kegiatan simulasi bahaya kebakaran dapat melibatkan instansi terkait.

3. Menyiapkan beberapa sirene atau alarm adanya tanda bahaya.

4. Menyiapkan bermacam rambu menuju arah ketempat titik kumpul, lokasi tabung pemadam untuk kebakaran, pintu darurat, dan lain lain.‐

5. Menyiapkan bebrapa prosedur tanggap kedaruratan.

6. Penyediaan akomodasi transportasi kendaraan guna mengangkut pasien apabila ada yang gawat darurat

7. Menghubungi beberapa pihak terkait atau yang dapat dilibatkan dalam keadaan tanggap kedaruratan.

8. Mempersiapkan sistematika dan prosedur berkas pelaporan adanya kecelakaan serta penyelidikan adanya kecelakaan.

5. Budaya Kerja Industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)

Apakah yang kalian ketahui tentang budaya kerja industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)? Bagaimana cara mengaplikasikannya disekolah? Budaya kerja adalah suatu kegiatan pelaksanaan dimana menghilangkan proses pemborosan guna menuju pekerjaan agar lebih efektif, efesien dan produktif. Budaya Kerja industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) diartikan sebagai suatu metode atau prosedur kerja penataan serta pemeliharaan suatu wilayah secara intensif, budaya ini berasal mula dari negara Jepang yang biasa dikenal dengan 5S yang biasa digunakan oleh manajemen dalam pemeliharaan, perawatan, efisiensi pekerjaan, dan kedisiplinan di tempat/lokasi pekerjaan sekaligus dapat meningkatan kinerja suatu perusahaan secara lebih menyeluruh. Pada dunia kerja diindustri untuk pemberian kompetensi atau skill tidak hanya diberikan dalam bentuk hardskill (praktik) tetapi juga dalam bentuk softskill (keterampilan social/komunikasi). Pada hal ini sudah sesuai dengan beberapa

Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

(39)

kriteria keterampilan yang diperuntukkan peserta didik Sekolah Menengan Kejuruan yang sangat diperlukan pada Pembelajaran abad ke 21 seperti saat ini. Pada‐ Pembelajaran abad ke 21‐ menuntut lulusan SMK supaya lebih memiliki keterampilan seumur hidup (lifepand career skills), keterampilan belajar dan berinovasi (learning and innovation skills) berbagai sumber informasi, tantangan media, dan ketrampilan dalam

hal teknologi dan informatika.

Gambar Budaya kerja industri Sumber: Photo J Com‐ by Freepik, 2021

Penerapan program budaya kerja industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) dapat diterapkan pada seluruh tempat kerja, bisa jadi dirumah kalian sendiri supaya lebih nyaman dan semua orang senang dalam bekerja maka tempat yang rapi, besih, nyaman dan aman juga dibutuhkan. Penerapan program budaya kerja industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) memiliki teori yang mudah dimengerti dan sangat sederhana, sehingga mudah untuk diterapkan. bagi tim 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) juga diperlukan pelatihan singkat, supaya memahami tujuan, tugas dan deskripsi kegiatan masing masing.‐ Dalam hal ini perlu dilakukan juga promosi supaya budaya kerja industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) dapat diterima kebermanfaatannya oleh seluruh pekerja bahkan dijadikan sebagai media informasi bagi orang akan yang berkunjung ke tempat praktik kerja, sehingga tempat kerja tersebut mendapatkan citra yang positif dari pelanggan atau pengunjung yang datang. Berbagai media dengan cara pembuatan banner, leaflet, logo, poster maupun slogan slogan dapat‐ dijadikan jalan untuk promosi. Ada juga jalan yang dapat untuk menarik minat para pekerja untuk membudayakan budaya kerja industri, dengan membuat ajang lomba antar bagian atau unit kerja.

Coba kalian cermati budaya kerja yang ada disekolah kalian, apakah sudah menerapkan budaya kerja industri (5R) (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin)? apabila sudah, apakah cara penerapnya sudah berjalan dengan baik.

Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

(40)

K3LH merupakan upaya untuk menciptakan suasana kerja yang sehat, aman. Dan melindungi dari bahaya akibat konstruksi dalam pekerjaannya beserta lingkungan dan masyarakat sekitar kegiatan konstruksi berlangsung

APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja

Ringkas adalah tidak banyak memerlukan tempat.

Rapi adalah serba beres dan menyenangkan (pekerjaan dan sebagainya)

Resik merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik

Rawat merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi sekaligus mematuhi tahap sebelumnya (3 S/ 3 R)

Rajin adalah pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing masing‐ pekerja dalam menjalankan seluruh tahapan 5S/ 5R

Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

glosarium

(41)

 Dasar-Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan, Naneik Sulityowati, ST., M.Pd. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan. Tahun 2021

 MODUL :PROSES BISNIS PUPR DAN MANAJEMEN PERUBAHAN

 MODUL Pedoman pelaksanaan K3LH

 Modul Proses Bisnis PUPR

 PERMENAKER No. PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7. OHSAS 18001:1999, Occupational Health And Safety Assessment Series

 PERMENAKER No. Per 01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan

 https://www.rumah.com/panduan properti/green-building- 57771

 https://www.youtube.com/watch?v=-dvFb2vC7_Y

 peraturan pupr, tentang green building.pdf

 http://ciptakarya.pu.go.id/pbl/index.php/preview/54/permen- pupr-no-02-tahun- 2015-tentang-bangunan-gedung-hijau

Daftar pustaka

(42)

LEMBAR OBSERVASI SIKAP PESERTA DIDIK Petunjuk:

1. Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai sikap peserta didik selama satu semester

2. Berilah tanda check list (√) pada kolom skor sesuai dengan sikap yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan indikator sebagai berikut:

1 = Tidak Pernah 3 = Sering 2 = Kadang-Kadang 4 = Selalu

Sekolah : SMK NEGERI KUNDUR

Kelas/Semester : X / I

Mata Pelajaran : DPK Fase E

Materi/Pokok Bahasan : Proses Bisnis Bidang DPIB

No Nama Siswa

Tanggung

jawab Kerjasama Percaya Diri Rasa Ingin

Tahu Jumlah

Skor Nilai Predikat

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Bayu Syabona Butar Butar 2 Chantika Trianjani Azzahra 3 Fitriyani

4 M.maulana Yusuf Hidayat 5 Syaiful Anwar

6 Tasha Lestari

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh

Jumlah skor keseluruhan x 100 Rentang Nilai:

RUBRIK OBSERVASI SIKAP PESERTA DIDIK

SIKAP YANG SKOR DAN DESKRIPTOR

Dasar – Dasar Program Keahlian Elemen 1

Instrumen penilaian afektif

Interval Kriteria Predikat

80-100 Sangat Baik (SB A

70-79 Baik (B) B

60-69 Cukup (C) C

<60 Kurang (K) D

Gambar

Gambar K3LH Sumber: Tio Choirul, 2016
Gambar Rambu rambu K3LH ‐  Sumber: Tio Choirul, 2016
Gambar Pekerja praktik kerja aman Sumber: Photo Visoot by Freepik, 2020 Menurut  kalian  bagaimanakah  cara  mendesain  lingkungan  kerja  yang  aman  dan nyaman guna mencegah error, kecelakaan kerja, yang dapat mencapai efisiensi, efektifitas kerja  dan
Gambar Peringatan bahaya dalam pekerjaan konstruksi Sumber: Photo by Freepik, 2019 Kira kira apa saja yang kalian ketahui tentang bahaya yang biasa terjadi di ‐   tempat kerja   khususnya  pada  pekerjaan  konstruksi  bangunan?   Dibawah   ini   adalah   b
+3

Referensi

Dokumen terkait

Validasi ahli materi dilakukan oleh Ir. selaku ahli di bidang materi tentang Mekanika Teknik dan merupakan dosen Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas

Setelah Proses Pembelajaran Peserta Didik dapat bermanfaat di masyarakat maupun dalam organisasi dalam memberikan Informasi mengenai bagaimana proses bisnis pada

Dasar-dasar Konstruksi dan Teknik Pengukuran Tanah 252 C3.. Aplikasi Perangkat Lunak dan

Pemanfaatan Augmented Reality dalam dunia perancangan Arsitektur khususnya pemodelan bangunan dewasa ini berkembang sangat pesat seiring dengan teknologi

Belajar Teknik Sipil, Jasa Perencanaan Konstruksi Bangunan: Tahap Perencanaan Bangunan Bertingkat - Jasa Perencanaan Konstruksi Bangunan Rumah Perumahan, Jasa Perencanaan Gedung,

Pemodelan proses bisnis adalah teknik atau cara untuk memahami, mendesain dan menganalisa suatu proses bisnis, dimana manfaatnya untuk membantu institusi/perusahaan

Jurnal Teknik Pengairan, 2021, 122 pp.139-150 ____________________________________________________________________________ Pemodelan Numerik Bangunan Peredam Energi Bendungan

Berikut hasil pemodelan struktur: Gambar 8 Pemodelan struktur bangunan utama Gambar 9 Pemodelan pemipaan air bersih dan air kotor Gambar 10 Pemodelan pemipaan hydran dan gas