Draft UTS IPA
1. Analisislah pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak di capai, beri alasan mengapa pendekatan dan model pembelajaran tersebut yang digunakan!
Jawab:
Untuk menganalisis pendekatan saintifik, TPACK, dan model pembelajaran Project-Based Learning (PBL) dalam konteks tujuan pembelajaran yang spesifik, kita akan merujuk pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, yaitu:
1. Mengidentifikasi bagian-bagian mata dan fungsinya dengan tepat melalui pengamatan gambar PowerPoint.
2. Menyimpulkan cara kerja mata melalui skema sederhana yang ada pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Tujuan pembelajaran ini berfokus pada pengembangan pemahaman konsep biologis mengenai mata, serta kemampuan berpikir kritis untuk menyimpulkan cara kerja organ tubuh manusia tersebut. Pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan harus memungkinkan siswa untuk mengamati, mengidentifikasi, dan menganalisis struktur dan fungsi organ dengan menggunakan alat bantu visual, serta menghubungkannya dengan proses biologis yang terjadi di dalam tubuh.
1. Pendekatan Saintifik (Scientific Approach), Pendekatan saintifik dalam pembelajaran mengacu pada tahapan-tahapan yang membimbing siswa untuk mengamati, mengajukan pertanyaan, mencoba/eksperimen, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan hasil.
Tujuan Pembelajaran yang Dicapai:
a. Pengamatan dan Identifikasi : Dalam pembelajaran ini, siswa akan mengamati gambar bagian-bagian mata yang ditampilkan dalam PowerPoint. Tahap pengamatan ini adalah langkah awal dalam pendekatan saintifik, di mana siswa dapat memperhatikan setiap bagian mata, seperti kornea, retina, pupil, iris, dan lensa, serta fungsinya.
b. Menyimpulkan Cara Kerja Mata : Setelah mengamati gambar dan skema, siswa diharapkan dapat menyimpulkan cara kerja mata —misalnya bagaimana cahaya masuk melalui pupil dan difokuskan oleh lensa untuk diteruskan ke retina.
Penyimpulan ini adalah bagian dari langkah menganalisis dan menyimpulkan dalam pendekatan saintifik.
c. Keterampilan Berpikir Kritis : Pendekatan saintifik mendorong siswa untuk bertanya, "Bagaimana proses tersebut bekerja?" dan menguji pemahaman mereka melalui pengamatan lebih lanjut dan diskusi.
Alasan Penggunaan Pendekatan Saintifik:
a. Fokus pada Pengamatan dan Pengujian : Dengan menggunakan gambar dan skema sederhana di PowerPoint, siswa secara aktif terlibat dalam mengamati dan memahami struktur serta fungsi bagian-bagian mata. Pendekatan saintifik sangat mendukung tujuan ini karena memberi ruang bagi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pengamatan yang mendalam dan menyusun pemahaman secara logis dan sistematis.
b. Pengembangan Keterampilan Ilmiah : Melalui pendekatan saintifik, siswa tidak hanya mendapatkan informasi, tetapi juga melatih keterampilan ilmiah mereka untuk mengidentifikasi bagian-bagian organ dan menganalisis fungsinya. Proses berpikir kritis seperti ini penting dalam konteks pembelajaran biologi, karena siswa dilatih untuk berpikir logis dalam menjelaskan cara kerja mata berdasarkan pengamatan mereka.
2. TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge)
TPACK menggabungkan tiga aspek pengetahuan utama dalam pembelajaran:
a. Pengetahuan Konten (Content Knowledge): Pengetahuan tentang materi pelajaran, dalam hal ini adalah anatomy mata.
b. Pengetahuan Pedagogis (Pedagogical Knowledge) : Strategi dan metode untuk mengajarkan materi pelajaran secara efektif.
c. Pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge) ; Penggunaan teknologi untuk meningkatkan pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran yang Dicapai:
a. Visualisasi Materi dengan Teknologi : Penggunaan PowerPoint dalam pembelajaran ini adalah contoh penerapan pengetahuan teknologi untuk menyajikan
gambar dan skema yang jelas tentang bagian-bagian mata dan cara kerjanya.
Dengan teknologi, gambar-gambar tersebut bisa ditampilkan secara interaktif dan mendalam.
b. Penggunaan Media Visual untuk Mempermudah Pemahaman : PowerPoint sebagai media memungkinkan siswa untuk mengamati gambar yang lebih jelas dan sistematis, membantu mereka untuk mengidentifikasi bagian-bagian mata dan fungsinya secara tepat. PowerPoint juga memungkinkan guru untuk menambahkan teks, animasi, atau diagram untuk memberikan konteks yang lebih mendalam.
c. Skema dan Diagram yang Sederhana pada LKPD : Pengetahuan pedagogis yang diterapkan di sini adalah dengan memberikan skema sederhana pada LKPD, yang memfasilitasi siswa untuk menghubungkan konsep dengan cara yang mudah dipahami. Ini sangat membantu dalam pengembangan pemahaman yang lebih mendalam tentang cara kerja mata.
Alasan Penggunaan TPACK:
a. Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran : PowerPoint sebagai alat bantu visual sangat mendukung tujuan pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam mengidentifikasi bagian-bagian mata. Dengan teknologi, gambar dapat lebih jelas, lebih interaktif, dan lebih mudah dipahami oleh siswa.
b. Pemanfaatan Teknologi untuk Mengkomunikasikan Konsep : Teknologi memungkinkan guru untuk menyajikan materi dengan cara yang lebih dinamis dan mengintegrasikan berbagai format (gambar, teks, animasi) untuk menjelaskan proses cara kerja mata secara visual, sehingga siswa lebih mudah menyimpulkan konsep.
3. Model Pembelajaran Project-Based Learning (PBL)
PBL adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proyek jangka panjang yang relevan dengan kehidupan nyata, di mana siswa bekerja untuk menyelesaikan tugas yang kompleks dan menghasilkan produk akhir.
Tujuan Pembelajaran yang Dicapai:
a. Penerapan Pengetahuan dalam Proyek : Dalam konteks ini, meskipun fokus utamanya adalah pengamatan dan pemahaman mengenai mata, siswa dapat
diberikan tugas untuk membuat presentasi atau diagram tentang cara kerja mata atau menyusun laporan berdasarkan pengamatan gambar dan skema pada LKPD.
b. Mengembangkan Keterampilan Kolaboratif : Siswa bisa bekerja dalam kelompok untuk berdiskusi dan membuat kesimpulan bersama mengenai bagian-bagian mata dan cara kerjanya, yang mendorong keterampilan kolaboratif dan komunikasi.
c. Menyusun Skema dan Diagram : Siswa dapat diundang untuk merancang skema sederhana tentang cara kerja mata setelah mempelajari gambar dan skema pada PowerPoint. Hal ini sesuai dengan tujuan untuk menyimpulkan cara kerja mata melalui proses diskusi dan kolaborasi.
Alasan Penggunaan PBL:
a. Pengalaman Belajar yang Bermakna : PBL membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dengan menyelesaikan proyek nyata (misalnya, membuat diagram cara kerja mata), yang berfokus pada aplikasi pengetahuan. Ini sangat mendukung tujuan pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk menyimpulkan cara kerja mata secara aktif, bukan hanya menerima informasi.
b. Keterampilan Pemecahan Masalah dan Kolaborasi : Meskipun pada inti pembelajaran ini adalah mengidentifikasi dan memahami cara kerja mata, siswa tetap dapat dihadapkan pada tantangan untuk menyusun dan mengkomunikasikan pemahaman mereka melalui proyek, yang meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kolaborasi.
Integrasi Pendekatan Saintifik, TPACK, dan PBL dalam Pembelajaran
Ketiga konsep ini bekerja bersama untuk mendukung tujuan pembelajaran yang berfokus pada pengamatan, identifikasi, dan kesimpulan:
A. Pendekatan Saintifik mendukung siswa dalam proses mengamati, mengajukan pertanyaan, menyimpulkan, dan menguji pemahaman mereka melalui gambar dan skema mata.
B. TPACK memastikan bahwa teknologi (PowerPoint) digunakan secara efektif untuk memvisualisasikan bagian-bagian mata dan mempermudah pemahaman, serta menggunakan media visual untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa.
C. PBL memberi kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam proyek kolaboratif yang memungkinkan mereka membuat diagram atau skema mengenai cara kerja mata, serta mengkomunikasikan temuan mereka kepada teman-teman sekelas.
Kesimpulan
Pendekatan saintifik digunakan untuk mengembangkan keterampilan pengamatan dan berpikir kritis siswa melalui proses ilmiah, sementara TPACK mengintegrasikan teknologi visual (seperti PowerPoint) untuk mempermudah pemahaman materi dan meningkatkan interaksi siswa dengan konsep. Sementara itu, PBL memungkinkan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam proyek nyata yang berfokus pada kolaborasi, pengembangan keterampilan komunikasi, dan pemecahan masalah.
Dengan menggabungkan ketiga pendekatan ini, pembelajaran menjadi lebih interaktif, berorientasi pada pengalaman, dan berfokus pada pengembangan keterampilan praktis, yang sangat mendukung tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, yaitu pemahaman yang mendalam mengenai bagian-bagian mata dan cara kerjanya.
2. Analisislah perangkat penilaian yang telah dikembangkan, sikap, pengetahuan, dan keterampilan apa yang akan dinilai, dan bagaimana cara menilainya!
Dalam konteks pembelajaran dengan tujuan yang telah ditentukan, yaitu mengidentifikasi bagian-bagian mata dan fungsinya, serta menyimpulkan cara kerja mata melalui pengamatan gambar PowerPoint dan skema pada LKPD, perangkat penilaian harus mencakup tiga aspek utama, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian ini harus mencerminkan proses pembelajaran yang mencakup pengamatan visual, identifikasi, analisis, serta pembuatan kesimpulan berdasarkan gambar dan skema yang diberikan.
Berikut adalah analisis perangkat penilaian yang akan dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
1. Sikap yang Dinilai
Sikap yang dimaksud di sini berkaitan dengan perilaku siswa selama proses pembelajaran, seperti keterlibatan mereka dalam pengamatan gambar, diskusi, dan
kegiatan praktis. Sikap ini sangat penting karena akan mempengaruhi seberapa aktif siswa dalam mengamati gambar dan menyimpulkan informasi yang ada.
Sikap yang Dinilai:
a. Keaktifan dan Ketelitian (Engagement and Attention to Detail) : Apakah siswa memperhatikan gambar PowerPoint dengan seksama dan mengidentifikasi dengan tepat bagian-bagian mata? Apakah siswa bertanya atau menunjukkan minat lebih saat mengamati gambar atau mendiskusikan cara kerja mata?
b. Kerja Sama dalam Kelompok (Collaboration) : Jika kegiatan dilakukan dalam kelompok, apakah siswa bekerja sama dengan baik? Apakah mereka saling berbagi informasi dan berdiskusi tentang cara kerja mata secara efektif?
c. Tanggung Jawab (Responsibility) : Apakah siswa menyelesaikan tugas yang diberikan dengan tepat waktu dan dengan kualitas yang baik? Apakah mereka menyelesaikan skema dan menjelaskan cara kerja mata dengan benar sesuai yang diharapkan?
d. Keinginan untuk Berinovasi (Creativity in Problem Solving) : Apakah siswa menunjukkan kreativitas dalam menyimpulkan cara kerja mata dan membuat skema yang sesuai? Apakah mereka dapat menghubungkan konsep dengan cara yang baru dan menarik?
Cara Menilai Sikap:
a. Observasi Langsung : Guru mengamati perilaku siswa selama pengamatan gambar, diskusi, dan saat mengerjakan LKPD. Guru dapat menilai sejauh mana siswa terlibat aktif dalam proses tersebut dan bagaimana mereka berinteraksi dengan teman sekelas.
b. Rubrik Penilaian Sikap : Guru dapat menggunakan rubrik untuk menilai sikap siswa berdasarkan kriteria seperti keaktifan, kolaborasi, tanggung jawab, dan kreativitas dalam menyelesaikan tugas.
Contoh rubrik:
Keaktifan : Siswa memperhatikan gambar dengan penuh perhatian, bertanya, dan berdiskusi dengan teman.
Kerja Sama : Siswa bekerja dengan teman dalam kelompok dan saling memberikan informasi serta pendapat.
Tanggung Jawab : Siswa menyelesaikan LKPD dengan baik dan tepat waktu.
2. Pengetahuan yang Dinilai
Pengetahuan yang dinilai dalam pembelajaran ini berfokus pada pemahaman siswa terhadap bagian-bagian mata dan fungsinya, serta bagaimana cara kerja mata itu sendiri.
Pengetahuan ini berkaitan langsung dengan identifikasi struktur mata dan proses biologis penglihatan.
Pengetahuan yang Dinilai:
a. Identifikasi Bagian-bagian Mata : Apakah siswa dapat dengan benar mengidentifikasi bagian-bagian mata, seperti kornea, iris, pupil, lensa, retina, dan saraf optik, serta fungsinya masing-masing?
b. Pemahaman Cara Kerja Mata : Apakah siswa dapat menjelaskan cara kerja mata dalam proses penglihatan, misalnya bagaimana cahaya memasuki mata, difokuskan oleh lensa, diterima oleh retina, dan diteruskan ke otak?
c. Pembuatan Skema Cara Kerja Mata : Apakah siswa dapat menyusun skema yang sederhana namun akurat tentang cara kerja mata berdasarkan gambar dan penjelasan yang diberikan dalam LKPD?
Cara Menilai Pengetahuan:
a. Tes Tertulis atau Kuis : Guru dapat memberikan tes tertulis yang mencakup soal pilihan ganda, isian singkat, atau soal uraian mengenai bagian-bagian mata dan cara kerjanya. Misalnya: Sebutkan bagian-bagian mata dan fungsinya!, Jelaskan bagaimana proses penglihatan terjadi mulai dari cahaya masuk ke mata hingga diterima oleh otak!
b. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) : Guru bisa memberikan LKPD yang berisi soal-soal tentang pengamatan gambar PowerPoint yang melibatkan identifikasi bagian mata dan fungsinya, serta menyusun skema atau diagram cara kerja mata.
Penilaian akan melihat apakah siswa dapat menjawab dengan benar dan menyusun skema yang logis dan akurat. Penilaian dapat mencakup apakah siswa menunjukkan pemahaman yang tepat tentang setiap bagian mata dan cara kerjanya dalam skema yang mereka buat.
3. Keterampilan yang Dinilai
Keterampilan yang dinilai berfokus pada kemampuan siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam tugas yang melibatkan pengamatan visual dan pembuatan skema. Keterampilan ini termasuk kemampuan analisis, interpretasi, dan penerapan pengetahuan dalam membuat skema.
Keterampilan yang Dinilai:
a. Kemampuan Mengidentifikasi dan Menganalisis Gambar : Apakah siswa mampu mengidentifikasi bagian-bagian mata secara tepat berdasarkan gambar PowerPoint?
Apakah mereka dapat mengaitkan bagian tersebut dengan fungsi yang benar?
b. Kemampuan Menyimpulkan Proses Penglihatan : Apakah siswa dapat menyimpulkan cara kerja mata secara sistematis dan akurat setelah melakukan pengamatan gambar? Apakah mereka mampu menjelaskan bagaimana cahaya masuk, difokuskan oleh lensa, dan diteruskan ke retina?
c. Kemampuan Membuat Skema : Apakah siswa dapat membuat skema yang jelas, sederhana, dan akurat tentang cara kerja mata, berdasarkan pengamatan gambar dan informasi yang diberikan di LKPD? Skema tersebut harus menunjukkan hubungan antara bagian-bagian mata dan cara kerjanya secara logis.
Cara Menilai Keterampilan:
a. Penilaian Praktik melalui LKPD : Penilaian dapat dilakukan dengan memberikan siswa tugas untuk membuat skema sederhana mengenai cara kerja mata berdasarkan pengamatan gambar PowerPoint. Skema tersebut harus menunjukkan semua bagian penting mata dan bagaimana mereka bekerja bersama-sama. Guru dapat menggunakan rubrik untuk menilai kriteria berikut:
Akurasi : Apakah skema mencakup bagian-bagian mata yang benar dan menempatkan mereka pada posisi yang tepat?
Keterampilan Visual : Apakah skema mudah dipahami dan disajikan dengan jelas?
Keterkaitan antara Bagian Mata dan Fungsi : Apakah siswa menjelaskan hubungan antara bagian mata dan cara kerjanya secara logis?
b. Pengamatan Langsung : Guru juga dapat menilai keterampilan siswa melalui pengamatan langsung saat mereka melakukan pengamatan gambar dan berdiskusi
mengenai hasilnya. Ini memberi gambaran tentang sejauh mana siswa mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam memahami dan menyusun informasi.
Rangkuman Analisis Perangkat Penilaian:
Aspek Sikap yang Dinilai Pengetahuan yang Dinilai
Keterampilan yang Dinilai Tujuan Keaktifan, kerja sama,
tanggung jawab, dan kreativitas
Identifikasi bagian mata, pemahaman cara kerja mata
Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan membuat skema
Cara Penilaian Observasi, rubrik penilaian sikap
Tes tertulis (pilihan ganda, isian), LKPD
Penilaian praktik (pembuatan skema), pengamatan langsung Kriteria Keaktifan dalam
diskusi, kerjasama, penyelesaian tugas tepat waktu
Pengidentifikasian bagian mata dan penjelasan proses penglihatan
Akurasi dan keterkaitan bagian mata dalam skema
Kesimpulan
Perangkat penilaian untuk tujuan pembelajaran yang telah dijelaskan akan mencakup penilaian terhadap sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa dalam mengidentifikasi bagian-bagian mata dan cara kerjanya melalui gambar dan skema. Penilaian dilakukan melalui observasi, tes tertulis, dan penilaian praktik dengan rubrik yang jelas. Dengan menggunakan pendekatan ini, guru dapat memberikan umpan balik yang komprehensif mengenai kemajuan siswa dalam memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep yang diajarkan.