DUKUNGAN SOSIAL
A. Pengertian Dukungan Sosial
Dukungan sosial diartikan dalam kamus psikologi sebagai kenyamanan yang diberikan orang terdekat secara fisik dan psikologis.
Sarafino (2014) mendefinisikan dukungan sosial sebagai kenyamanan, kepedulian, harga diri, atau bantuan yang diberikan kepada seseorang atau kelompok lainnya. Informasi atau umpan balik dari orang lain yang menunjukkan bahwa seseorang dicintai, diperhatikan, dihargai, dan dihormati serta terlibat dalam jaringan komunikasi dan kewajiban yang timbal balik disebut dukungan sosial (King, 2012: 226). Menurut Cohen dan Syme, yang disebut dengan dukungan social adalah sumber-sumber yang disediakan orang lain kepada orang yang bersangkutan. Sedangkan Siegel (dalam Juairiani, 2006) mendifinisikan dukungan social sebagai informasi yang menunjukkan bahwa seseorang dicintai, diperhatikan, dihargai, dan memiliki harga diri adalah bagian dari jaringan komunikasi dan kewajiban bersama.
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dukungan social merupakan rasa aman, nyaman, cinta, kasih sayang, dan rasa peduli yang diberikan oleh orang-orang terdekat sebagai hasil dari interaksi yang dapat menumbuhkan harga diri dan rasa percaya diri pada suatu individu.
B. Macam-macam Dukungan Sosial
Sarafino menjelaskan bahwa pada dasarnya terdapat lima jenis dukungan social.
1. Dukungan emosi, merupakan dukungan yang terdiri dari ungkapan rasa empati, kepedulian, dan perhatian terhadap seseorang. Elemen social yang biasanya memberikan dukungan emosional ini adalah pasangan atau keluarga, seperti memahami masalah mereka atau mendengarkan keluhan mereka. Individu yang memiliki dukungan ini akan mendapatkan perasaan memiliki, dicintai, nyaman, dan aman.
2. Dukungan penghargaan, merupakan dukungan yang diberikan melalui ungkapan atau penghargaan yang positif pada seseorang, dorongan untuk maju atau setuju dengan ide atau perasaan seseorang, dan perbandingan yang positif dengan orang lain (Sarafino, 2002).
Dukungan ini biasanya datang dari guru, dosen, atasan, maupun rekan kerja. Dengan dukungan seperti ini, individu akan merasa berharga, mampu, dan bernilai.
3. Dukungan instrumental, merupakan bentuk dukungan social yang mencakup bantuan langsung dan bersifat nyata. Contohnya adalah teman atau rekan kerja yang biasanya memberikan bantuan seperti membantu menyelesaikan tugas yang menumpuk atau meminjamkan uang untuk hal-hal lain yang dibutuhkan orang. Adanya dukungan ini, menurut Jacobson (Moertono, 1997), mengacu pada tersedianya barang-barang (materi) atau pelayanan dari orang lain yang dapat membantu seseorang menyelesaikan masalahnya. Hal ini juga akan membantu orang memenuhi tugas dalam menjalankan tugas sehari-hari mereka.
4. Dukungan informasional, merupakan jenis dukungan sosial yang mencakup memberikan nasihat, rekomendasi, atau komentar kepada seseorang. Sahabat, guru, dosen, rekan kerja, bos, atau profesional seperti dokter atau psikolog biasanya memberikan dukungan ini.
Adanya dukungan informasi, seperti nasehat atau saran dari orang yang pernah mengalami situasi yang sama, akan membantu orang memahami situasi dan mencari solusi atau tindakan alternatif (Thoits dalam Moertono, 1997).
5. Dukungan jaringan sosial, yaitu dukungan yang membuat seseorang merasa seperti anggota kelompok dan memiliki minat yang sama. Rasa kebersamaan dengan anggota kelompok membantu orang yang bersangkutan. Menurut Cohen, Wills, dan Cutrona (dalam Moertono, 1997), memiliki dukungan jaringan sosial akan membantu orang mengurangi stres dengan memenuhi kebutuhan mereka akan
persahabatan dan kontak sosial dengan orang lain. Dukungan ini juga akan membantu mengalihkan perhatian orang dari masalah yang mereka hadapi atau meningkatkan suasana hati mereka.
Cohen & Hoberman (dalam Isnawati & Suhariadi, 2013: 3) mengungkapkan bahwa bentuk-bentuk dukungan social dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
1. Appraisal Support, yaitu adanya bantuan yang berupa nasihat yang berkaitan dengan pemecahan suatu masalah untuk membantu mengurangi stressor.
2. Tangiable support, yaitu bantuan yang nyata yang berupa tindakan atau bantuan fisik dalam menyelesaikan tugas.
3. Self-esteem support, yaitu dukungan yang diberikan oleh orang lain terhadap perasaan kompeten atau harga diri individu atau perasaan seseorang sebagai bagian dari sebuah kelompok dimana para anggotanya memiliki dukungan yang berkaitan dengan self-esteem seseorang.
4. Belonging support, yaitu dukungan yang menunjukkan perasaan diterima menjadi bagian dari suatu kelompok dan rasa kebersamaan.
C. Sumber Dukungan Sosial
Sarafino mengungkapkan bahwa ada beberapa macam sumber dukungan social bagi individu, yaitu:
1. Dukungan social yang bersumber dari kalangan orang-orang terdekat, seperti pasangan dan keluarga. Kalangan ini juga dapat dikatakan sebagai orang-orang yang sehari-harinya berada disekitar individu termasuk kalangan non profesional (signification others), contoh lainnya adalah teman, sahabat atau rekan. Orang-orang di posisi ini memiliki pengaruh dukungan sosial terbesar dalam kehidupan seseorang.
2. Dukungan social yang bersumber dari kalangan profesional, seperti psikolog, psikiater, ataupun dokter. Kalangan ini memberikan dukungan social berupa analisis secara klinis maupun psikis.
3. Kelompok-kelompok dukungan sosial (social support groups), yaitu suatu kelompok masyarakat yang memungkinkan interaksi langsung antara anggotanya untuk saling memberikan solusi pemecahan masalah bersama untuk membantu anggota kelompok lainnya mengatasi masalah yang mereka hadapi.
