PENDAHULUAN
Latar Belakang
Aspek khusus yang perlu diperhatikan adalah terkait komunikasi satu arah atau dua arah yang digunakan dalam fungsi smartphone pada pasien TBC. VOT sinkron dan asinkron layak dan dapat diterima untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan TB, sebanding dengan program DOTS dengan biaya lebih rendah.30,31 Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan peran intervensi mHealth berbasis bukti untuk meningkatkan layanan TB. .32.
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat Penelitian
Pengingat pengobatan telenursing pada pasien tuberkulosis diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan dan efisiensi biaya pengobatan. Masyarakat dapat lebih mengetahui dan merasakan hasil dari program pelayanan yang diberikan oleh perawat dan petugas kesehatan, yaitu dengan meningkatkan kepatuhan pengobatan tuberkulosis.
Keaslian Penelitian
Metode yang digunakan adalah Cluster Randomized Trial dan menilai efektivitas pesan teks dan monitor pengobatan dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan pada pasien TBC saja, sedangkan pada penelitian selanjutnya akan dilakukan dengan menggunakan kombinasi chatbot telegram dan terapi observasi video untuk mematuhi kepatuhan. pengobatan pada pasien TBC. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan nantinya adalah melakukan intervensi pada pesan teks menggunakan chatbot telegram dan pada pasien TBC paru dari waktu ke waktu.
TINJAUAN PUSTAKA
Tuberkulosis Paru
Pada fase awal atau intensif, pasien TBC menerima obat setiap hari, dan pemantauan ketat diperlukan untuk mencegah resistensi obat. Pada tuberkulosis stadium lanjut, pasien menerima jenis obat yang lebih sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama.
Telegram Chatbot
- Definisi Video Oberseved Therapy (VOT)
- Manfaat Video Oberseved Therapy (VOT)
- Cara Kerja Video Oberseved Therapy (VOT)
Hal ini memungkinkan chatbots untuk memberikan lebih banyak informasi tambahan kepada pengguna seperti menyebarkan chatbots di salah satu media sosial yaitu telegram. Pendekatan yang digunakan adalah 'Sinkron'. VOT melibatkan peninjauan video yang dikirim oleh profesional kesehatan secara real time.
Motivational Interviewing
Wawancara motivasi merupakan salah satu bentuk terapi kognitif berupa konseling yang pusat pengambilan keputusannya adalah mengubah ambivalensi pasien itu sendiri, sehingga pasien dapat mengambil keputusan untuk melakukan perubahan berdasarkan keinginan dan keyakinannya sendiri. Wawancara motivasi dilakukan melalui empat tahapan pemberian rangsangan, baik auditori maupun visual, yang diarahkan dan dibimbing oleh perawat/agen yang dapat mengubah persepsi pada prefrontal cortex, sehingga memungkinkan terjadinya perubahan baik makna hidup maupun perubahan persepsi yang positif. Sistem saraf yang teraktivasi akan membawa perubahan pada kelenjar hipofisis dan hipotalamus. Hal ini juga akan mempengaruhi respon individu pasien dalam situasi tersebut. Keunggulan intervensi percakapan motivasi adalah sangat fleksibel dan hemat biaya, pelaksanaannya mudah menggunakan teknik komunikasi terapeutik sehingga dapat diterapkan oleh tenaga kesehatan khususnya perawat kesehatan. upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien.
Wawancara motivasi dapat dilakukan pada semua jenis budaya dan agama dengan mengedepankan norma-norma yang ada di masyarakat. Wawancara motivasi berdasarkan keyakinan dan keinginan klien diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Kepatuhan Treatment
Sistem perilaku secara keseluruhan mencakup isu-isu seperti stabilitas, perubahan, organisasi, interaksi dan regulasi yang efektif serta mekanisme kontrol perubahan perilaku. Dalam model teoritis Johnson terdapat bagian subsistem yaitu sistem perilaku yang merupakan bagian dari sistem yang dikembangkan menjadi subsistem dengan kriteria khusus. Sistem perilaku bertujuan untuk menjaga keseimbangan dan menyikapi faktor lingkungan dengan melakukan adaptasi dan penyesuaian terhadap kelebihan yang dimiliki setiap orang.
Dengan menggunakan bukti empiris, teori Johnson menjelaskan bahwa pemikiran sistem berfokus pada fungsi dan berfokus pada pemahaman dan penjelasan perilaku sistem. Teori Johnson menyarankan untuk melihat ilmu keperawatan secara holistik dari perspektif sistem perilaku, yang memberikan pemahaman tentang sistem perilaku dengan menghubungkan keterkaitan dan interaksi yang baik antar komponen yang membentuk sistem secara keseluruhan.60.
Diagram Theoretical Framework
Kerangka Konsep
Hipotesis
METODE PENELITIAN
- Jenis dan Rancangan Penelitian
- Besar Sampel
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Variabel dan Definisi Operasional Penelitian
- Instrumen Penelitian
- Cara Pengumpulan Data
- Metode Pengolahan
- Analisis data
- Etika Penelitian
Hasil uji χ2 menunjukkan bahwa pengelompokan umur pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p = 0,727). Hasil uji χ2 menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok gender pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p=0,303). Data tingkat kepatuhan pengobatan tuberkulosis pada responden kelompok intervensi dan kelompok kontrol disajikan pada tabel 4.2.
Analisis perbandingan data tingkat kepatuhan pengobatan tuberkulosis pada responden kelompok intervensi dan kelompok kontrol disajikan pada tabel 4.4. Sebaran data ketenagakerjaan pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol mempunyai pekerjaan (swasta, wiraswasta, dan PNS).
HASIL PENELITIAN
Identifikasi Karakteristik Responden Pada Kelompok
Data karakteristik responden kelompok intervensi dan kelompok kontrol meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan responden. Sebaran data jenis kelamin pada kelompok intervensi lebih banyak berjenis kelamin perempuan dan laki-laki masing-masing 6 orang (35,3%), sedangkan pada kelompok kontrol responden laki-laki lebih banyak masing-masing 7 orang (41,2%). Jumlah responden terbanyak pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah pada jenjang pendidikan menengah atau lebih tinggi (universitas), masing-masing kelompok intervensi sebanyak 14 orang (82,4%) pada kelompok kontrol.
Hasil uji χ2 menunjukkan bahwa pengelompokan tingkat pendidikan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p = 0,601). Responden pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebagian besar mempunyai pekerjaan (swasta, wiraswasta dan PNS), yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Identifikasi Distribusi Kepatuhan Sebelum dan Setelah
Analisis Efek Program Telenursing Kombinasi Telegram
Analisis Perbandingan Efek Program Telenursing Kombinasi
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan terdapat perbedaan hasil pre-test dan post-test kepatuhan pengobatan TBC pada kelompok intervensi dengan nilai p-value (asymp.sig (2-tailed)) sebesar 0,000 . Kombinasi intervensi Telegram Chatbot dan Video Observed Therapy (VOT) dengan pendekatan wawancara motivasi terhadap kepatuhan pengobatan pada pasien tuberkulosis. TUJUAN Untuk mengetahui pengaruh program Telenursing yang menggabungkan Telegram Chatbot dan Video Observed Therapy (VOT) dengan pendekatan Motivational Interviewing terhadap kepatuhan pengobatan pada pasien tuberkulosis.
JUDUL PENELITIAN: Pengaruh Program Telenursing yang Dikombinasikan dengan Telegram Chatbot dan Video Observed Therapy (VOT) dengan Pendekatan Motivational Interviewing terhadap Kepatuhan Pengobatan pada Pasien Tuberkulosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program telenursing yang menggabungkan Telegram Chatbot dan video-observed Therapy (VOT) dengan pendekatan wawancara motivasi terhadap kepatuhan pengobatan pada pasien tuberkulosis.
PEMBAHASAN
Identifikasi Karakteristik Responden Pada Kelompok
Sebaran data usia pada penelitian ini menunjukkan bahwa usia responden kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebagian besar berada pada kelompok usia 45-65 tahun. Sebaran data penelitian yang dilakukan peneliti sejalan dengan hasil penelitian Hakim dkk (2015) yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden penderita tuberkulosis paru berada pada kelompok umur 56-70 tahun yaitu 35,19%. Sebaran data penelitian yang dilakukan peneliti berbeda dengan hasil penelitian Juliati dkk (2020) yang menunjukkan bahwa variabel usia tidak berhubungan dengan kepatuhan pengobatan tuberkulosis.
Sebaran data penelitian dilakukan sesuai dengan penelitian Juliati dkk (2020) yang menunjukkan bahwa gender tidak berhubungan dengan kepatuhan pengobatan. Sebaran data penelitian yang dilakukan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gunawan dkk (2017) yang menunjukkan bahwa rata-rata pekerjaan pasien TB paru adalah sebagai.
Analisis Efek Program Telenursing Kombinasi Telegram
Sedangkan kelompok intervensi mendapat intervensi dengan pesan pengingat pengobatan melalui chatbot telegram yang dikirimkan kepada pasien setiap hari dan intervensi VOT yang dilakukan setiap minggu untuk memantau pengobatan TBC melalui video call di telegram media sosial dengan memantau saat pasien meminum obat, mendiskusikan keluhan atau sisinya. memberikan efek pengobatan dan memberikan motivasi melalui wawancara motivasi. Sehingga peneliti juga memantau baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol setiap 10 hari sekali untuk mengetahui dan memantau pasien yang memeriksakan kembali pengobatan TBC di rumah sakit. Pada kelompok kontrol dengan strategi DOTS standar menunjukkan peningkatan kepatuhan sebesar 65% dan pada kelompok intervensi sebesar 85%.27 Hal ini mungkin karena kelompok kontrol juga diberi informasi tentang kepatuhan dan pencegahan infeksi melalui kesehatan. promosikan di fasilitas kesehatan setempat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Farooqi dkk (2017) yang menunjukkan bahwa kepatuhan pengobatan pasien meningkat. Tuberkulosis pada kelompok intervensi dengan pesan teks sebagai pengingat pengobatan tuberkulosis dan dapat meningkatkan angka kesembuhan dalam program tuberkulosis nasional.
Analisis Perbandingan Efek Program Telenursing Kombinasi
WHO juga telah mengembangkan pedoman penggunaan teknologi digital sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan yang berpusat pada pasien dan mendukung kepatuhan terhadap pengobatan TB.3,51 Pesan SMS dan VOT dapat membantu menjembatani kesenjangan antara pasien dan profesional kesehatan untuk meningkatkan hubungan profesional yang mendukung kepatuhan terhadap pengobatan, ketersediaan ponsel pintar dan internet menjadikan pesan teks dalam bentuk chatbot dan VOT praktis untuk diterapkan. Pengingat program pengobatan TBC seperti pesan teks dalam bentuk chatbot dan VOT merupakan pendekatan yang lebih efektif dalam pemantauan pengobatan TBC dibandingkan DOTS. Kepatuhan pengobatan TBC berhubungan dengan kejadian penghentian pengobatan dan hal ini penting karena dapat menimbulkan resistensi obat atau resistensi multidrug karena bakteri TBC menjadi sensitif untuk dibunuh dan akan meningkatkan populasi mutan yang akan berkembang biak dan pada akhirnya menyebabkan epidemi TBC yaitu sulit untuk dikelola.
Pengobatan tuberkulosis dalam jangka waktu tertentu diharapkan terjadinya putus obat minimal, karena bakteri penyebab tuberkulosis masih berada di dalam tubuh dan dalam keadaan tidak aktif. Pasien TBC yang menghentikan pengobatan TBC juga dapat mengalami perubahan farmakokinetik pengobatannya, yaitu penurunan konsentrasi puncak plasma anti TBC sehingga mempengaruhi konsentrasi hambat minimal (MIC) sehingga mempengaruhi keberhasilan pengobatan TBC.
Keterbatasan Penelitian
PENDAHULUAN Intervensi kombinasi Telegram Chatbot dan Video Observed Therapy (VOT) dengan pendekatan Motivational Interviewing terhadap kepatuhan pengobatan pada pasien tuberkulosis yaitu penerapan teknik pemberian konseling dan metode wawancara motivasi pengingat dengan inovasi peran telenursing Telegram Chatbot dan VOT 1.2. Menawarkan wawancara motivasi dengan inovasi telenursing Telegram Chatbot setiap hari dan VOT setiap 1 minggu selama 1 bulan. Komunikasikan dan minta persetujuan responden mengenai penggunaan intervensi pengingat DOTS dengan telenursing VOT dan Chatbot Telegram.
Dengan ini saya mengajukan permohonan kepada Bapak/Ibu/Saudara/Saya untuk menjadi responden penelitian yang akan saya lakukan dengan judul Efek Program Telenursing yang menggabungkan Telegram Chatbot dan Video Observed Therapy (VOT) dengan pendekatan Motivational Interview. terhadap kepatuhan pengobatan pada pasien tuberkulosis. Upaya yang dilakukan antara lain pemantauan tingkat kepatuhan pengobatan tuberkulosis dan pemberian pesan peringatan konsumsi obat anti tuberkulosis setiap hari menggunakan aplikasi chatbot telegram, serta evaluasi pengobatan tuberkulosis seminggu sekali menggunakan video-observed Therapy (VOT).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
MODUL KONSELING WAWANCARA MOTIVASI Tes dan Pengobatan Dini (HATI) Modul Intervensi Penelitian HIV 2. Frekuensi pemberian intervensi melalui Telegram Chatbot kepada responden TBC yang meliputi pengingat dan motivasi sesuai jadwal minum obat, pada waktu yang sama setiap hari yang ditetapkan pasien gunakan OAT dengan mengatur waktu pengiriman pesan melalui aplikasi telegram. Pada fitur opsional ini, responden secara otomatis membalas melalui chatbot telegram dan pesan otomatis terkirim ke chatbot peneliti.
Pesan chatbot Telegram akan otomatis diatur melalui chatbot telegram sesuai waktu yang disepakati antara petugas kesehatan dan responden. Jika responden tidak merespon, maka pengingat Telegram Chatbot akan dikirimkan kembali dalam waktu 2 jam, pengingat chatbot Telegram akan dikirimkan sebanyak 3 kali hingga responden merespons dalam sehari. Observasi pengingat DOTS tuberkulosis menggunakan video observasi langkah terapi dengan pendekatan wawancara motivasi.
Effects of a motivational interviewing intervention on self-management, psychological and glycemic outcomes in type 2 diabetes: a randomized controlled trial.