• Tidak ada hasil yang ditemukan

ENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI,PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

N/A
N/A
Mestina Bu'ulolo

Academic year: 2024

Membagikan "ENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI,PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGELOLAAN KEUANGAN "

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MESTINA BUULOLO 1915100331

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI,PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA

BPKAD PEMERINTAH KOTA MEDAN Seminar Proposal Prodi Akuntansi

Dosen Pembanding

Puja Rizqy Ramadhan, S.E.,M.Si.

Dosen Pembimbing 1 Dr Oktarini Khamilah Siregar, S.E., M.Si.

Dosen Pembimbing 2

Rusyda Nazhirah Yunus, S.S.,M.Si.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS SOSIAL SAINS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN

2023

(2)

Pemerintah Indonesia terus merencanakan dan mengupayakan peningkatan pelaksanaan Pembangunan Nasional agar laju ekonomi yang didukung oleh laju

pembangunan dari wilayah itu sendiri. Oleh karena itu, pemerintah telah mengupayakan laju pembangunan antara di kota dan di desa semakin seimbang dan serasi.

Kebijakan alokasi dana desa merupakan dana perimbangan yang bersal dari pemerintah kabupaten/kota yang diserahkan pada pemerintah desa yang diharapkan menjadi penyangga utama pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui dana ini

pemerintah desa bisa mengoptimalkan pembangunan yang mana tujuan utamanya untuk pemberdayaan serta menyejahterakan masyarakat. Artinya anggaran yang diberikan adalah untuk fasilitas pembangunan dan pemberdayaan desa.

Pengelolaan ADD sekiranya menganut prinsip akuntabel, transparan, dan partisipatif. Sehingga dalam mewujudkan pembangunan desa juga ketiga prinsip ini memberikan pengaruh yang besar membawa perubahan desa itu sendiri. Pada

kenyataannya ketiga prinsip ini seringkali diabaikan dimana keberadaan ketiga prinsip ini tidak berjalan bersamaan dalam penerapannya.

Ketika ketiga prinsip ini akan dilaksanakan kiranya akan menciptakan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam mengelola alokasi dana desa untuk mencapai

kemajuan desa.

Latar Belakang

(3)

Identifikasi Masalah

a. Adanya ketidaksesuaian kualitas laporan keuangan yang dapat terjadi karena tata kelola keuangan yang tidak tepat.

b. Adanya aplikasi SIPD yang masih di dalam tahap uji coba, dimana

ditemukan beberapa kendala yaitu seringkali para pegawai

melewatkan salah satu proses penginputan sehingga laporan yang

dihasilkan berbeda, pergeseran anggaran yang tertunda, dan juga

jaringan SIPD yang error.

(4)

Rumusan Masalah

1. Apakah sistem informasi akuntansi berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan?

2. Apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan?

3. Apakah pengelolaan keuangan daerah berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan?

4. Apakah sistem informasi akuntansi, pemanfaatan teknologi

informasi, pengelolaan keuangan daerah berpengaruh secara

simultan terhadap kualitas laporan keuangan?

(5)

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan.

2. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan.

3. Untuk mengetahui pengaruh pengelolaan keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan.

4. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi, pemanfaatan

teknologi informasi, dan pengelolaan keuangan daerah terhadap kualitas.

(6)

Keaslian Penelitian

Judul Penelitian

Penelitian sebelumnya memiliki judul

“Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah Di BPKAD Kabupaten Luwu Utara”.Sedangkan penelitian ini memiliki judul “Pengaruh

Sistem Informasi Akuntansi, Pemanfaatan Tekonogi Informasi Dan

Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada BPKAD Pemerintah Kota Medan”

Tahun Penelitian

Penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2020 sedangkan penelitian sekarang dilakukan pada tahun 2023.

Lokasi Penelitian

Penelitin sebelumnya berlokasi di Kantor BPKAD Luwu Utara. Sedangkan

penelitian sekarang ini berlokasi di Kantor BPKAD Kota Medan.

(7)

1. Pengetian Desa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Desa adalah suatu kesatuan

wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang yang disebut kepala desa) atau desa merupakan kelompok rumah di luar

kota yang merupakan suatu kesatuan.

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk

mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan hak asal-usul dan adat

istiadat yang yang diakui dalam Pemerintah Nasional dan berada di

Daerah Kabupaten.

2. Alokasi Dana Desa

Menurut Kamus Besar BahasaAlokasi dana desa (ADD) merupakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang dialokasikan

dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar desa untuk untuk mendanai

kebutuhan desa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta pelayanan

masyarakat. Menurut peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Desa pada Pasal 18 bahwa Alokasi Dana Desa berasal dari APBD Kabupaten/Kota yang bersumber dari

bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh

Kabupaten/Kota untuk desa paling sedikit 10% (sepuluh persen).

Bab II Landasan Teori

(8)

Adapun tujuan dari alokasi dana desa (ADD) yang diatur dalam PERMENDAGRI yaitu:

 Menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan.

 Meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat desa dan pemberdayaan masyarakat.

 Meningkatkan pembangunan infrastruktur pedesaan.

 Meningkatkan pengalaman nilai-nilai keagamaan, sosial budaya dalam rangka mewujudkan peningkatan sosial.

 Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

 Meningkatkan pelayanan pada masyarakat desa dalam rangka pembangunan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat.

 Mendorong peningkatan kewasdayaan dan gotong royong masyarakat.

 Meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

(9)

3. Transparansi

Menurut Hamid (2016) “transparansi adalah prinsip keterbukaaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan daerah”. Transparansi adalah memberikan informasi yang terbuka baik itu mengenai informasi keuangan maupun kebijakan yang diambil oleh pemerintah serta menjamin akses bagi setiap masyarakat dalam memperoleh informasi tersebut (Umami Risya, 2017).

Menurut Ardianti (2019) menyatakan “transparansi sebagai prinsip

membuka diri kepada hak masyarakat untuk memeperoleh akses informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif mengenai penyelenggaraan organisasi

dengan memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia Negara”.

(10)

4. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan prinsip pertanggungjawaban publik yang berarti bahwa proses penganggaran mulai dari perencanaan, penyusunan, dan

pelaksanaan harus benar-benar dapat dilaporkan kepada pihak yang membutuhkan dan termasuk masyarakat luas yang berhak untuk menuntut pertanggungjawaban atas rencana ataupun pelaksanaan anggaran tersebut.

Menurut Waluyo dalam Astuty dan Fanida (2013) “akuntabilitas meliputi pempemberian informasi keuangan kepada masyarakat dan pengguna lainnya

sehingga memungkinkan bagi mereka untuk menilai pertanggungjawaban pemerintah atas semua aktifitas yang dilakukan, bukan hanya laporan keuangan

saja namn harus memberikan informasi dalam pembuatan keputusan ekonomi, sosial dan politik”.

(11)

5. Partisipasi Masyarakat

Partisipasi adalah keterlibatan dan keikutsertaan dalam membuat keputusan secara langsung maupun secara tidak langsung. Partisipasi di dalamnya adalah

kebebasan bersosialisasi dan berbicara serta konstruktif.

Marhum (2021 : 141) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat ialah, Pertama pendidikan, kapasitas untuk membaca

dan menulis, kebutuhan, posisi sosial, dan tidak adanya keberanian.Kedua adalah faktor dalam pemahaman yang dangkal tentang negara. Ketiga, kecenderungan untuk salah mengartikan inspirasi, tujuan dan kepentingan asosiasi rakyat yang biasanya mendorong munculnya pandangan yang salah

tentang keinginan dan motivasi serta organisasi penduduk (pemerintah yang memiliki wewenang) dan kekurangan posisi terbuka untuk mengambil bagian

dalam program perbaikan yang berbeda.

(12)

6. Pembangunan Desa

Pembangunan desa yang dilaksanakan harus sesuai dengan masalah yang dihadapi dalam desa, potensi yang dimiliki, aspirasi masyarakat dan prioritas

pembangunan pedesaan yang telah ditetapkan.Pemerintah kemudian

mengeluarkan Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor.43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

desa.

Berdasarkan PERMENDAGRI Nomor.114 Tahun 2014 tentang pedoman pembangunan desa menyatakan bahwa Pembangunan desa dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan seluruh masyarakat Desa dengan semangat

gotong royong. Pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintah desa melakukan upaya pemberdayaan masyarkat desa.

Pemberdayaan masyarakat, dilakukan melalui pengawasan dan pemantauan penyelenggaraan pemerintahan desa dan pembangunan desa yang dilakukan

secara partisipatif oleh masyarakat desa.Masyarakat desa berhak melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembangunan desa.

(13)

Kerangka Berpikir

(14)

Penelitian ini

menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif.

Guna mendapatkan data yang diperlukan, dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada Kantor Kepala Desa Tanjung Gusta Kecamatan Sunggal

Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Pendekatan Penelitian

Tempat Penelitian

Bab III

MetodePenelitian

(15)

Jenis Data dan Sumber Data

● Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif.

Di dalam penelitian ini data primer di dapatkan melalui wawancara langsung

kepada pihak yang kompoten dalam pengelolaan ADD.

Sedangkan Data sekunder penelitian ini diperoleh dari dokumen-dokumen di desa Tanjung Gusta Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

Jenis Data Sumber Data

(16)

Teknik Pengumpulan Data

● Teknik Dokumentasi

● Teknik Wawancara

● Studi Pustaka ( Referensi )

Teknik Analisa Data

Analisis data yang

digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisa

deskriptif kualitatif.

(17)

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Dana Alokasi Umum adalah dana yang berasal dari anggaran, pendapatan, dan belanja negara (APBN) yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan daerah untuk

Alokasi dana desa (ADD) adalah dana perimbangan yang diterima Kabupaten dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten setelah dikurangi dana alokasi

merupakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa, yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.. Peraturan Pemerintah

Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah dengan tujuan

Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disingkat ADD adalah dana perimbangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lampung

Menurut UU No.33 tahun 2004 pasal 1ayat 21 Dana Alokasi Umum “adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan

Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan bantuan keuangan yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupeten kepada Desa yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat